Anda di halaman 1dari 3

NAMA

: MUHAMMAD YUNUS

NIM

: 15044014028

PRODI

: ADMINISRASI FISKAL

FAK

: SOSPOL

RINGKASAN PEMBUKUAN DAN PENCATATAN

Pembukuan
Dalam pasal 1 angka 26 Udang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, pembukuan
adalah suatu proses pencatatn yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan
data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan,
dan biaya serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang
ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi
pada setiap tahun pajak berakhir.

Pencatatan
Pencatatan adalah pengumpulan data secara teratur tentang peredaran
bruto dan atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak
yang terutang termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang
dikenakan pajak yang bersifat final.

KETENTUAN UMUM PEMBUKUAN DAN PENCATATAN

Menurut Ketentuan Pokok Pembukuan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 28


tahun 2007, yang wajib menyelenggarakan pembukuan adalah:
1.

Wajib Pajak (WP) Badan.

2.

Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas, kecuali Wajib Pajak Prang Pribadi yang peredaran brutonya dalam satu
tahun kurang dari Rp 1.800.000.000,00.

Sedangkan yang dikecualikan dari kewajiban pembukuan menurut pasal 28


ayat 2 UU KUP adalah:
1.

WP OP yang melakukan kegiatan usaha/pekerjaan bebas yang diperbolehkan


meghitung penghasilan neto dengan menggunakan norma perhitungan
penghasilan neto.

2.

WP OP yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.


SYARAT-SYARAT PENYELENGGARAAN PEMBUKUAN DAN
PENCATATAN
Adapun syarat-syarat untuk penyelenggaraan pembukuan atau pencatatan

adalah sebagai berikut:


1.

Diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan


keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya.

2.

Diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab,


satuan mata uang rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam
bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.

3.

Diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stesel akrual atau
stelsel kas,

4.

Pembukana dengan menggunakna bahasa asing dan mata uang selain


rupiah dapat diseleggarakan oleh WP setelah mendapat izin Menteri Keuangan.

5.

Perubahan terhadap metode pembukuan dan atau tahun buku harus


mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak.

6.

Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta,


kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya serta penjualan dan pembelian
sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang.

7.

Dokumen-dokumen yang menjadi dasar pembukuan dan pencatatan serta


dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
Wajib Pajak disimpan selama 10 tahun.

TUJUAN PENYELENGGARAAN PEMBUKUAN DAN PENCATATAN


Penyelenggaraan pembukuan/pencatatan bertujuan untuk mempermudah:
1.

Pengisian SPT;

2.

Penghitungan Penghasila Kena Pajak;

3.

Penghitungan PPN dan PPnBM;

4.

Penyelenggaraan pembukuan juga untuk mengetahui posisi keuangan dan


hasil kegiatan usaha/pekerjaan bebas.

Anda mungkin juga menyukai