Anda di halaman 1dari 7

RESUME MAKALAH PERPAJAKAN

“Mendefinisikan Pembukuan, Pencatatan di dalam Perpajakan, dan Mampu


Membedakan Pembukuan dan Pencatatan”

Disusun untuk memenuhi tugas :


Mata Kuliah : Perpajakan I
Dosen Pengampu : Dra. Susfa Yetty, M.Si.,Ak.

Oleh:

Prabu ikhlas (C1C021043)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2021

Pengertian Pembukuan dan Pencatatan


Pengertian pembukuan pajak, menurut UU KUP Nomor 16 Tahun 2009 Pasal 1 angka
29, pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi aset, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan laporan penyerahan barang atau jasa,
yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk
periode tahun pajak tersebut. Adapun proses penyelenggaraan pembukuan wajib pajak harus
memenuhi syarat-syarat berikut :
1. Diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau
kegiatan usaha yang sebenernya;
2. Diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata
uang rupiah dan disusun dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan;
3. Pembukuan dengan menggunakan bahasa dan mata uang selain rupiah dapat
diselenggarakan oleh wajib pajak setelah mendapat izin Menteri Keuangan;
4. Diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan stelsel akrual atau stelsel kas;
5. Pembukuan minimal terdiri atas catatan mengenai harta, kewajiban, modal, pengahsilan,
dan biaya, serta penjualan dan pembelian dapat dihitung besarnya pajak yang terutang.

Pengertian pencatatan pajak, berdasarkan UU KUP Nomor 16 Tahun Pasal 28 ayat


(29), pencatatan diartikan sebagai kegiatan pengumpulan data secara teratur tentang
peredaran atau penerimaan bruto sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak terutang
termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan/atau yang dikenakan pajak yang bersifat
final. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 197/PMK.03/2017 tentang
Bentuk Dan Tata Cara Pencatatan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi, syarat penyelenggaraan
pencatatan antara lain :
1. Pencatatan harus diatur secara teratur dan mencerminkan keadaan yang sebenernya dengan
menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata uang rupiah, dan disusun dalam Bahasa
Indonesia;
2. Pencatatan dalam satu tahun harus diselenggarakan secara kronologis;
3. Pencatatan harus menggambarkan peredaran atau penerimaan bruto dan/atau jumlah
penghasilan bruto yang diterima dan/atau diperoleh serta penghasilan yang bukan objek
pajak dan/atau penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat final.
Prinsip taat atas asas pembukuan adalah prinsip yang sama digunakan dalam metode
pembukuan dengan tahun-tahun sebelumnya untuk mencegah penggeseran laba atau rugi.
Prinsip taat asas dalam metode pembukuan misalnya dalam penerapan
1). Stelsel pengakuan penghasilan;
2). Tahun baku;
3). Metode penilaian persediaan atau;
4). Metode Penyusutan dan amortasi.
Perubahan tahun buku dan metode pembukuan, pada dasarnya metode pembukuan
yang dianut harus taat asas, yaitu sama dengan tahun-tahun sebeluumnya, misalnya dalam hal
penggunaan metode pengakuan pengahsilan dan biaya (metode kas atau akrual), metode
penyusutan aktiva tetap dan metode persediaan. Namun perubahan metode pembukuan masih
dimungkinkan dengan syarat telah mendapat persetujuan dari Direktur Jendral Pajak sebelum
dimulainya tahun buku yang bersangkutan dengan menyampaikan alasan yang logis dan
dapat diterima serta akibat yang mungkin timbul dari perubahan tersebut.
Perubahan metode pembukuan akan mengakibatkan perubahan dalam prinsip taat
asas yang dapat termasuk perubahan metode dari kas ke akrual atau sebaliknya atau
perubaham penggunaan metode pengakuan pengahsilan atau pengakuan boleh itu sendiri,
misalnya dalam metode pengakuan biaya yang tentang dengan penyusunan aktiva tetap
dengan menggunakan metode berbeda tertentu.

Kewajiban Pembukuan dan Pencatatan


a. Kewajiban Pembukuan
Menurut Ketentuan Pokok Pembukuan Pasal 28 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2007, yang wajib menyelenggarakan pembukuan adalah :
1. Wajib Pajak Badan;
2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, kecuali
Wajib Pajak Orang Pribadi yang peredaran brutonya dalam satu tahun kurang dari Rp
4.800.000.000,00.
b. Kewajiban Pencatatan
Adapun yang wajib menyelenggarakan pencatatan yaitu :
1. Wajib Pajak Orang Pribadi yang telah melakukan kegiatan atau usaha pekerjaan bebas dan
peredaran brutonya dalam satu tahun kurang dari Rp 4.800.000.000,00 dapat menghitung
penghasilan neto dengan menggunakan norma perhitungan penghasilan neto, dengan syarat
memberitahukan ke Direktur Jendral Pajak jangka waktu 3 bulan pertama dari tahun pajak
yang bersangkutan;
2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Pengecualian Kewajiban Pembukuan dan Pencatatan
Adapun pihak yang dikecualikan dari kewajiban pembukuan dan pencatatan menurut
pasal 28 ayat 2 UU KUP adalah :
1. Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha/pekerjaan bebas yang
diperbolehkan menghitung pengahsilan neto dengan menggunakan norma perhitungan
penghasilan neto;
2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
Tujuan Pembukuan dan Pencatatan
Adapun tujuan dari penyelenggaraan pembukuan dan pencatatan adalah sebagai
berikut :
1. Mempermudah pengisian SPT;
2. Mempermudah perhitungan Penghasilan Kena Pajak;
3. Mempermudah perhitungan PPN dan PPnBM;
4. Mengetahui posisi keuangan dan hasil kegiatan usaha/pekerjaan bebas.
Pembukuan Dalam Bahasa Asing Dan Mata Uang
Wajib Pajak yang diizinkan mengadakan pembukuan dengan menggunakan bahasa
dan mata uang selain Rupiah yaitu bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika
Serikat adalah :
1. Wajib Pajak dalam rangka Penanaman Modal Asing yaitu Wajib yang berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan Penanaman Modal Asing;
2. Wajib Pajak dalam rangka Karya, yaitu Wajib Pajak yang beroperasi berdasarkan kontrak
dengan Pemerintah RI sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Perundang-undangan
Pertambangan pertambangan minyak dan gas bumi;
3. Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Kerja Sama yang beroperasi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan pertambangan minyak dan gas bumi;
4. Bentuk Usaha Tetap, yaitu bentuk usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5)
Undang-Undang Pajak Penghasilan atau menurut Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda
(P3B) yang terkait;
5. Wajib Pajak yang mendaftarkan sahamnya baik sebagian maupun seluruhnya di bursa efek
luar negeri;
6. Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang menerbitkan Reksadana dalam denominasi mata
uang Dollar Amerika Serikat dan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif Pernyataan
Pendaftaran dari Badan Pengawasa Pasar Modal-Lembaga Keuangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan pasar modal;
7. Wajib Pajak yang berafiliasi langsung dengan perusahaan induk di negeri, yaitu
perusahaan anak yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan induk di luar negeri yang
memiliki hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf a dan b
Undang-Undang Pajak Penghasilan.
Tata Cara Pengajuan Penyelenggaraan Pembukuan Dalam Bahasa Asing Dan Mata
Uang Selain Rupiah
Penyelenggaraan pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata
uang Dollar Amerika Serikat oleh WP harus terlebih dahulu mendapat izin tertulis dari
Menteri Keuangan, kecuali WP dalam rangka Kontrak Karya atau WP dalam rangka
Kontraktor Kontrak Kerja Sama. Izin tertulis dapat diperoleh WP dengan mengajukan surat
lamaran Kepala Kantor Wilayah, paling lambat 3 (tiga) bulan :
1. Sebelum tahun buku yang diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Inggris dan mata
uang Dollar Amerika Serikat tersebut dimulai;
2. Sejak tanggal pendirian bagi WP baru untuk Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak
pertama.
Kepala Kantor Wilayah atas nama Menteri Keuangan memberikan keputusan atas
permintaan paling lama 1 (satu) bulan sejak permintaan dari WP diterima secara lengkap.
Jika jangka waktu tersebut telah lewat dan Kepala Kantor Wilayah belum memberikan
keputusan maka permintaan WP tersebut dianggap diterima dan Kepala Kantor Wilayah atas
nama Menteri Keuangan menerbitkan keputusan pemberian untuk menyelenggarakan
pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uangan Dollar Amerika
Serikat.
WP dalam rangka Kontrak Karya atau WP Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang sejak
pendiriannya maupun yang akan menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan
bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Serikat, wajib menyampaikan secara tertulis ke
Kantor Pelayanan Pajak tempat WP tercatat paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal
pendirian (bagi WP yang sudah menyelenggarakan sejak pendiriannya) atau 3 (tiga) bulan
sebelum tahun buku yang diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan
mata uang Dollar Amerika Serikat tersebut dimulai (bagi WP yang belum menyelenggarakan
pendiriannya).
WP yang telah memperoleh izin untuk menyelenggarakan pembukuan dengan
menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat namun
merencanakan untuk tidak memanfaatkan izin tersebut wajib menambahkan pemberitahuan
secara tertulis ke KPP dalam hal Tahun Pajak sebagaimana tercantum dalam surat belum
dimulai dan pemberitahuan. diterima oleh KPP sebelum Tahun Pajak tersebut dimulai.
Jika penyelenggaraan pembukuan tersebut sudah dimulai, maka wajib mengajukan
permintaan permohonan secara tertulis ke KPP paling lama 3 (tiga) bulan setelah tahun buku
yang diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata Amerika Serikat
tersebut dimulai. Bagi WP Kontrak Karya atau WP Kontraktor Kontrak Kerja Sama yang
memastikan ke KPP untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa
Inggris dan satuan mata uang Dollar Serikat, namun WP tersebut akan menyelenggarakan
pembukuan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan satuan mata Rupiah, wajib
mengajukan permintaan kepada Kepala Kantor Wilayah paling lama 3 (tiga) bulan sebelum
tahun buku yang diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan satuan mata
uang Rupiah tersebut dimulai.
Kepala Kantor Wilayah atas nama Menteri Keuangan memberikan keputusan atas
permintaan menyambut pembukuan dengan menggunakan uang bahasa Inggris dan satuan
mata Dollar Amerika Serikat dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak
permintaan dari WP diterima secara lengkap. Jika jangka waktu tersebut telah lewat dan
Kepala Kantor Wilayah belum memberikan keputusan, maka permintaan dianggap diterima.
WP yang mengajukan permohonan tersebut tidak diperbolehkan lagi menyelenggarakan
pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika
Serikat dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak izin tersebut.
Tempat Pemyimpanan Buku/Catatan/Dokumen
Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dn
dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan secara elektronik atau secara
program wajib disimpan selama 10 (sepuluh) tahun di Indonesia, yaitu di tempat kegiatan
atau tempat tinggal Wajib Pajak orang pribadi, atau tempat kedudukan Wajib Pajak Badan.
Perubahan Tahun Buku dan Metode Pembukuan Perubahan terhadap metode pembukuan dan
atau tahun baku, harus mendapat persetujuan dari Direktur Jendral Pajak.

Anda mungkin juga menyukai