Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PERTANYAAN PERPAJAKAN

KELOMPOK 11:

1. Muti’a Azkia
Penjawab: Anggun Agustika
Pertanyaan: Kapan wajib pajak dapat mengajukan keberatan untuk putusan banding
Jawaban:
Wajib Pajak mempunyai hak untuk mengajukan keberatan atas suatu ketetapan pajak dengan
mengajukan keberatan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Pajak paling lambat 3 bulan
sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan
kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat
dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.

2. Septianingsih
Penjawab: Jumariah
Pertanyaan: di dalam makalah dijelaskan bahwa apabila wp tidak atau belum puas dengan keputusan yg
diberikan atas keberatan maka wp dapat mengajukan banding, nah pertanyaan saya adalah bagaimana
cara menyampaikan surat banding dan siapa yang mengajukan banding?
Jawaban:
Yang mengajukan banding yaitu:

1. Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli warisnya, seorang pengurus atau kuasa
hukumnya.
2. Apabila selama proses Banding, pemohon Banding meninggal dunia, Banding dapat
dilanjutkan oleh warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, atau Pengampunya dalam hal
pemohon Banding Pailit.
3. Apabila selama proses Banding pemohon Banding melakukan penggabungan, peleburan,
pemecahan / pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan dimaksud dapat dilanjutkan
oleh pihak yang menerima pertanggungjawaban karena penggabungan, peleburan,
pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud

Cara menyampaian Surat Banding yaitu:L

1. Diantar langsung dan disampaikan melalui Loket Penerimaan Surat Pengadilan Pajak.
2. Dikirim melalui ekspedisi tercatat atau Pos tercatat.

3. Dwi Juwita
Penjawab: Ahmat Bayu
Pertanyaan: Jelaskan pertimbangan WP dalam mengajukan banding, jika dikaitkan dengan denda yang
harus dibayar jika dalam banding tersebut ditolak atau dikabulkan sebagian?
Jawaban:
Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi
administrasi berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan
Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan
keberatan.
4. Sinta Damayanti
Penjawab: Anggun Agustika
Pertanyaan: Sebutkan tahapan alur dalam perkara banding?
Jawaban: Alur Perkara Banding sesuai ketentuan perpajakan dapat menjadi 8 tahapan sebagai berikut:
1. Surat Keputusan Keberatan
2. Permohonan Banding
3. Surat Uraian Banding
4. Surat Bantahan Uraian Banding
5. Sidang Banding Dimulai/Sidang Formal
6. Sidang Materil/Uji Bukti
7. Putusan Banding
8. Sidang Pembacaan Putusan Banding

KELOMPOK 12:

1. Prabu Ikhlas
Penjawab: Ahmat Bayu
Pertanyaan: Bagaimana jika Direktur Jendral pajak tidak memberikan keputusan atas keberetan yang
diajukan melampaui jangka waktu 12 bulan?
Jawaban:
Setelah pengajuan oleh Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak harus memberi keputusan
atas keberatan yang diajukan dalam jangka waktu paling lama 12 bulan sejak tanggal surat
keberatan pajak diterima.
Namun, dalam rangka memberikan kepastian hukum kepada Wajib Pajak apabila telah
melampaui jangka waktu 12 bulan sejak diterimanya keberatan, Direktur Jenderal Pajak
belum memberikan keputusan, maka permohonan Wajib Pajak dianggap dikabulkan.
Kemudian, Direktur Jenderal Pajak wajib menerbitkan surat keputusan sesuai dengan
keberatan Wajib Pajak dalam jangka waktu maksimal 1 bulan sejak 12 bulan bulan telah
berakhir.

2. Ivan Leonardo
Penjawab: Jumariah
Pertanyaan: Apa yang terjadi jika wajib pajak tidak menyetujui keputusan keberatan yang diberikan
dirjen pajak, dan apa saja upaya yang dapat dilakukan oleh wajib pajak jika tidak puas dengan keputusan
tersebut?
Jawaban:  
Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai
sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak
berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan. Jadi yang akan terjadi yaitu wajib pajak tidak akan dikenakan sanksi
administrasi berupa denda sebesar 50% apabila mengajukan banding,
Apabila Wajib Pajak masih belum puas dengan Surat Keputusan Keberatan atas
keberatan yang diajukannya, maka Wajib Pajak masih dapat mengajukan banding ke Badan
Peradilan Pajak dengan syarat yang berlaku.
3. Tasya Safithri
Penjawab: Helpan Alfaridzi
Pertanyaan: Telah pemakalah paparkan bahwa terdapat 6 rupa putusan pengadilan pajak dalam hal
banding. 3 putusan di antaranya yaitu berupa menolak permohonan banding, permohonan banding tidak
diterima, bahkan membatalkan. Yang ingin saya tanyakan, apakah alasan di balik ke-3 putusan itu adalah
sama? Tolong sertakan penjelasannya.
Jawaban:  

Dalam setiap pengambilan keputusan banding tertera pada pasal Pasal 78 UU PP. yang
mana bunyinya sebagai berikut: “Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian
pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan
serta berdasarkan keyakinan Hakim”
Artinya dalam pengambilan keputusan yang akan diambil oleh pihak pengadilan tersebut
berdasarkan pembuktian-pembuktian yang diberikan oleh wajib pajak kepada pihak pengadilan
pajak yang nantinya akan dipertimbangkan oleh hakim tersebut yang pada akhirnya akan
mendapatkan keputusan.

4. Mezelia Clarinda
Penjawab: Helpan Alfaridzi
Pertanyaan: Didalam makalah terdapat alur penyelesaian keberatan, yaitu meminjam buku, catatan, data
dan informasi dalam bentuk hard copy. Pertanyaan saya apa konsekuensi jika wajib pajak tidak
meminjam kan dokumen tersebut pada proses penyelesaian keberatan?
Jawaban:  
Apabila Wajib Pajak tidak memenuhi peminjaman dokumen tersebut, keberatan tetap
diproses sesuai dengan data yang ada atau yang diterima. Artinya, alat bukti yang digunakan
tidak terbatas pada buku, catatan, data, dan informasi yang diberikan Wajib Pajak dalam proses
keberatan, melainkan Wajib Pajak dapat mengungkapkan data atau informasi baru ketika
bersidang di Pengadilan Pajak. Wajib Pajak diberikan keleluasaan oleh hakim Pengadilan Pajak
untuk mengajukan alat bukti dalam proses penyelesaian sengketa di Pengadilan Pajak. Alat bukti
dapat berupa surat atau tulisan, keterangan ahli, keterangan para saksi, pengakuan para pihak dll.

Jadi dapat disimpulkan untuk menjawab pertanyaan dari mezelia tadi yaitu tidak ada
konsekuensinya dan tidak masalah jika wajib pajak tidak memberikan data-data dan dokumen
dalam proses penyelesaian keberatan, hal ini juga tidak akan mempengaruhi proses
penyelesaian sengketa maupun putusan di pengadilan pajak.

Anda mungkin juga menyukai