Pajak merupakan kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
( UU N0 28 Tahun 2017)
Jenis Pajak:
Fungsi Pajak :
1. Masa :
a. PPh Pasal 21 dan 26
b. PPh Pasal 22
c. PPh Pasal 23 dan 26
d. PPh Pasal 25
e. PPh Pasal 4 ayat 2
f. PPh Pasal 15
g. PPN ( Formulir 1107 Dan PPnBM (Formulir 1101 BM)
h. PPN bagi pemungut PPN
i. PPN (Formulir 1111)
2. Tahunan :
a. SPT Tahunan PPh WP badan (Formulir 1771 dan Formulir 1771$)
b. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi ( Formulir 1770)
c. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi (Formulir 1770S)
d. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi ( Formulir 1770SS)
Keterangan :
Formulir 1770
digunakan oleh wajib pajak perseorangan dengan status pekerjaan sebagai pemilik bisnis
atau pekerja yang memiliki keahlian tertentu dan tidak ada ikatan kerja. Contoh penggunaan
formulir ini ketika melakukan lapor pajak adalah untuk profesi dokter, konsultan, penulis, atau
notaris. ormulir ini juga ditujukan untuk perseorangan yang bekerja di lebih dari satu perusahaan
atau instansi dengan PPh final, penghasilan dari dalam negeri (royalti, bunga, penghasilan dari
perbedaan kurs mata uang), dan penghasilan yang diperoleh dari luar negeri.
Formulir 1770S
SPT Tahunan khusus untuk pribadi yang memiliki penghasilan tahunan lebih dari Rp60
juta. digunakan untuk pegawai yang bekerja di dua atau lebih perusahaan dalam kurun waktu satu
tahun. Artinya, meski penghasilan bruto sang pegawai di bawah Rp60 juta per tahun, pegawai yang
bekerja di lebih dari dua perusahaan tetap melapor pajak dengan menggunakan formulir jenis ini.
Formulir 1770SS
Untuk perseorangan atau wajib pajak dengan penghasilan tahunan kurang dari atau
sama dengan Rp60 juta. formulir jenis ini ditujukan untuk karyawan yang hanya bekerja pada satu
perusahaan atau instansi dan sudah bekerja minimal satu tahun. Penggunaan formulir ini juga
mencakup penghasilan tambahan diperoleh bukan dari pekerjaan sampingan, melainkan dari
bunga koperasi atau bunga bank.
Batas Waktu Penyampaian SPT
Didalam pasal 21 UU PPh 2008 (UU N0.36 Tahun 2008) yang diatur oleh Menkeu NO.
252/PMK.03/2008 :
1. Pemberi Kerja terdiri dari OP dan Badan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang
dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai( mendapat penghasilan dari pemberi kerja
sehubungan dengan ikatan kerja tidak tetap)
2. Bendahara atau pemegang kas Pemerintah
3. Dana Pensiun
4. Orang Pribadi
a. Honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan atas jasa dan/atau kegatan yang
dilakukan oleh OP dengan status Subjek Pajak DN termasuk jasa tenaga ahli yang
melakukan pekerjaan bebas dan bertindak untuk dan atas namanya sendiri bukan
untuk atas nama perseketuannya.
b. Honorarium atau pembayaran lain sebagi imbalan sehubungan dengan kegiatan dan
jasa yang dilakukan oleh OP dengan status subjek pajak LN
c. Honorarium atau imbalan lain kepada peserta pendidikan, pelatihan dan magang
5. Penyelenggara kegiatan termasuk badan pemerintah , organisasi yang bersifat nasional dan
internasional, perkumpulan, OP srta lembaga lainnya yang menyelnggarakan kegiatan yang
membayar honorarium, hadiah, atau penghargaan dalam bentuk apapun kepada WP OP DN
berkenaan dengan suatu kegiatan
Tarif PPh 21
0-50 Juta = 5%
Diatas 50 juta- 250 juta = 15 %
Diatas 250 Juta – 500 juta = 25 %
Diatas 500 juta = 30%
Jurnal Akuntansi
Bank xxx
Bank/Kas 2.500.000
Bank 97.500.000
1. Badan Pemerintah
2. Subjek Pajak Badan Dalam Negeri
3. Penyelenggara Kegiatan
4. Bentuk Usaha Tetap
5. Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya
Jurnal Akuntansi
Bank 100.000.000
Bank/Kas 2.000.000
Bank 98.000.000
Jenis Objek Pajak Pemotong/Pemungut Penerima Tarif PPh DPP Saat Referensi
Pajak Penghasilan pemotongan
Bunga Deposito dan a. Bank yang didirikan WP DN dan 20% Jlh Bruto Saat PP No.131/2000
tabungan serta atau bertempat BUT diterima/dip
diskoto bersertfikat kedudukan di Indonesia eroleh
BI b. Cabang Bank LN
c. BI
Bunga Obligasi Penerbit Obligasi WP DN dan 15 % Jlh bruto sesuai dgn Pada saat PP No. 16/2009:
a. Bunga dari /Kustondian selaku BUT masa kepemilikan jatuh tempo PMK
obligasi dgn kupon agen pembayaran WP LN selin 20% atasu obligasi bungan No.85/PMK.03/2
yang ditunjuk BUT sesuai obligasi 011)
tariff P3B
b. Diskonto dari Penerbit Obligasi WP DN dan 15 % Selisih lebih HJ/ nilai Pada saat
Obligasi dengan /Kustondian selaku BUT nominal diatas Harga jatuh tempo
kupon agen pembayaran WP LN selin 20% atau perolehan Obligasi bungan
yang ditunjuk BUT sesuai tidak termasuk bunga obligasi
tariff P3B berjalan
c. Diskonto dari Penerbit Obligasi atau WP DN dan 15 % Selisih harga jual atau Pada saat
Obligasi tanpa custodian selaku agen BUT nilai nominal diatas jatuh tempo
bunga pembeyaran yang WP LN selin 20% atasu harga perolehan obligasi
ditunjuk BUT sesuai obligasi
tariff P3B
d. Bunga dan/atau Perusahaan Bursa WP 0% Jlh Bruto utk tahun Pada saat
diskoton dari Efek,dealer, atau bank, reksadana 2009 /2010 transaksi
obligasi selaku pedagang yang
perantara dan/atau terdafatr 5% Jlh Bruto utk tahun Pada saat
pembeli pada badan 2011/2013 transaksi
pengawas
pasar modal 15% Jumlah bruto untuk Pada saat
dan lembaga tahun 2014 dan transaksi
keuangan seterusnya
Surat Utang Negara Penerbit SPN atau WP DN dan 20% Diskonto SPN Saat jatuh PP No 27/2008
atau SPN(Surat custodian yang BUT tempo
Perbendaharaan ditunjuk selaku agen WP LN selain 20% atasu Diskonto SPN Saat jatuh
Negara) pembayar BUT sesuai tempo
tariff P3B
Perusaahn WP DN dan 20% Diskonto SPN Diterima
efek(broker) atau BUT dipasar
bank selaku pedagang sekunder
perantara maupun WP LN selain 20% atasu Diskonto SPN Diterima
selaku pembeli BUT sesuai dipasar
tariff P3B sekunder
Bunga simpanan yg Koperasi Anggota 0% Jlh bruto buga senilai -- PP No.15/2009
dibayarkan oleh Koperasi OP 240.000 / kurang PMk No.
koperasi kpd 112/PMK.03/201
anggota koperasi OP 0
10% Jlh Bruto bunga senaili Saat
lebih dari 240.000 per pembayaran
bulan
Hadiah undian, yaitu Penyenelanggara Pihak yang 25% Jlh bruto nilai hadiah Sebelum PP
hadiah dengan nama Undian berhak yang dibayarkan atau hadiah No.132/2000;Kep
dan dalam bentuk nilai pasar hadiah undian utusan Menteri
apa pun yang berupa natura atau dibayarkan Keuangan
diberikan melalui kenikmatan yang atau No.639/PMK.04/
undian diserahkan diserahkan 1994;Keputusan
kepada yang Dirjen Pajak
berhak No.Kep-
395/PJ/2001
Transaksi saham Penyelenggara Bursa Orang 0.1% Jumlah bruto nilai Pada saat PP No.41/1994;
dan sekuritas Efek Pribadi atau untuk transaksi penjualan terutang PP No.14/1997;
lainnya badan yang saham non untuk setiap Keputusan
melakukan pendiri transaksi Menkeu
transaksi 0.6 % penjualan No.282/KMK.04/
penjualan untuk saham 1997
saham di saham non
bursa efek pendiri
Importir Umum
Kendaraan
Bermotor
Produsen atau Bahan bakar minyak 0,25% dari PPh Pasal 22 atas Terutang dan
importer bahan penjualan tidak penjualan kepada dipungut pada
bakar minyak gas, termasuk PPN penyalur/agen saat penerbitan
dan pelumas untuk penjualan bersifat final surat perintah
kepada SPBU pengeluaran
Pertamina barang (delivery
order)
0,3% dari penjualan PPh Pasal 22 atas
tidak termasuk PPN penjualan kepada
untuk penjualan selain
kepada SPBU Non- penyalur/agen
Pertamina & Non- bersifat tidak final
SPBU
Bahan Bakar Gas
0,3% dari penjualan
tak termasuk PPN
Pelumas
0,3% dari penjualan
tak termasuk PPN
Industri dan Pembelian bahan- 0,25% dari harga Tidak Final Terutang dan
Eksportir yang bahan dari pedagang pembelian tidak dipungt pada
bergerak dalam pengumpul, yaitu termasuk PPN saat pembelian
sektor kehutanan, badan/atau OP yang
perkebunan, kegiatan usahanya:
pertanian, dan a) Mengumpulkan hasil
perikanan yang kehutanan,
ditunjuk oleh perkebunan, pertanian,
Kepala KPP peternakan, dan
perikanan
b) Menjual hasil
tersebut kepada badan
usaha industry dan
eksportir yang bergerk
dalam sektor
kehutanan,
perkebunan, pertanian,
peternakan,dan
perikanan