Anda di halaman 1dari 9

SURAT

PEMBERITAHUAN
KELOMPOK 1 :

1. Apriliani / 205030400111034
2. Farah Dwi Maghfiroh / 205030400111035
3. Maharani Dwi Kusuma Ningrum / 205030400111036
4. Dea Putri Amanda / 205030400111037
5. Alit Aprilia Indriana / 205030407111010
Undang-Undang Nomor 28 TAHUN 2007 Tentang Perubahan
Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983.

SE Dirjen Pajak No. SE – 04/PJ.33/1998 tanggal 30 April


1998 tentang
Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT Tahunnan
Pajak Penghasilan

DASAR Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP – 518/PJ./2000


tanggal 4 Desember 2000 tentang Penyampaian Surat

HUKUM
Pemberitahuan Selain Melalui Kantor Pos.

Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP – 517/PJ./2000 tanggal 4


Desember 2000 tentang Tempat Pengambilan Surat
Pemberitahuan.

Surat Edaran Dirjen Pajak Nomor SE – 01/PJ.9/2000 tanggal


24 April 2000 tentang pelaksanaan pelaporan menggunakan
Media Elektronik.
Keputusan Menteri Keuangan Indonesia Nomor
533/KMK.04/2000 tanggal 22 Desember 2000 tentang
penyelenggaraan Pembukuan Dalam Bahasa Asing Dan Mata
uang selain Rupiah Serta Penyampaian Surat Pemberitahuan Keputusan Menteri Keuangan Indonesia Nomor
Tahunan. 537/KMK.04/2000 tanggal 22 Desember 2000 tentang
Wajib Pajak Tertentu Yang Dikecualikan dari Pengenaan
Sanksi Administrasi Berupa Denda Karena Tidak
Keputusan Menteri Keuangan Indonesia Nomor Menyampaikan SPT Dalam Jangka Waktu Yang Ditentukan.
534/KMK.04/2000 tanggal 22 Desember 2000 tentang
Bentukdan Isi Surat Pemberitahuan Serta Keterangan dan
atau Dokumen yang harus dilampirkan. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 82/KMK.03/2003
tanggal 28 Februari 2003 tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 536/KMK.04/2000
Keputusan Menteri Keuangan Indonesia Nomor tentang Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan Surat
535/KMK.04/2000 tanggal 22 Desember 2000 tentang Wajib Pemberitahuan.
Pajak tertentu Yang Dikecualikan dari Kewajiban
Menyampaikan Surat Pemberitahuan.
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP –
49/PJ/2003 tentang Tata Cara Penerimaan dan
Keputusan Menteri Keuangan Indonesia Nomor Pengolahan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan.
536/KMK.04/2000 tanggal 22 Desember 2000 tentang Tata
Cara Penerimaan Dan Pengolahan Surat Pemberitahuan.
DEFINISI
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak
digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran
pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
JENIS SPT
2. SPT Masa
Digunakan untuk melaporkan pajak dalam kurun waktu tertentu.
SPT Masa digunakan untuk 10 jenis pajak yang telah ditetapkan oleh
Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan, peraturan perpajakan. Terdapat 3 kategori SPT Masa,
1. SPT Tahunan PPN
Wajib disetujui setiap tahun atau pada akhir tahun pajak. SPT ini PPh
merupakan pelaporan pajak yang wajib dilakukan oleh wajib pajak PPnBM
perseorangan maupun wajib pajak badan. Bentuk formulir sesuai dengan jenis pajak yang dilaporkan, yaitu :
Bentuk formulir sesuai dengan WP yang melaporkannya, yaitu : SPT Masa PPh Pasal 21 dan/atau Pasal 26.
SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Badan - formulir 1771. SPT Masa PPh Pasal 22.
SPT Tahunan PPh Badan bagi Wajib Pajak yang diizinkan SPT Masa PPh Pasal 23 dan/atau Pasal 26.
menyelenggarakan pembukuan dalam Mata Uang Dolar AS - SPT Masa PPh Pasal 25.
formulir 1771 $. SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2).
SPT Tahunan PPh Orang Pribadi (OP) - formulir 1770. SPT Masa PPh Pasal 15.
SPT Tahunan PPh OP Sederhana - formulir 1770 S. SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) & Pajak Penjualan
SPT Tahunan PPh OP Sangat Sederhana - formulir 1770 SS atas Barang Mewah (PPnBM) -formulir 1111.
SPT Masa PPN bagi Pemungut.
SPT Masa PPN bagi Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran
yang menggunakan Demmed pengkreditan pajak masukan -
formulir 1111 DM
3. Batas Waktu Penyetoran Pajak dan
Pelaporan SPT Masa
2. Batas Waktu Penyetoran Pajak Dalam Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
dan Pelaporan SPT Tahunan Perpajakan (UU KUP) diatur bahwa batas waktu SPT masa
1. Batas Waktu Penyetoran Pajak PPh Badan harus dilaporkan paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak.
dan Pelaporan SPT Tahunan Adapun batas waktu penyetoran pajak ditentukan paling
PPh OP SPT Tahunan PPh Badan wajib dilaporkan lama 15 hari setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya
paling lama 4 bulan setelah akhir tahun masa pajak.
SPT Tahunan PPh OP wajib dilaporkan pajak atau jatuh pada 30 April. Kekurangan Menteri Keuangan telah menetapkan batasan waktu
paling lama 3 bulan setelah akhir tahun pembayaran pajak yang terutang penyetoran pajak dan pelaporan SPT masa untuk setiap jenis
pajak atau jatuh pada 31 Maret. Adapun bedasarkan SPT tahunan PPh harus pajak melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor
kekurangan pembayaran pajak yang dibayar lunas sebelum SPT PPh 242/PMK.03/2014
terutang berdasarkan SPT tahunan PPh disampaikan.
harus dibayar lunas sebelum SPT PPh
disampaikan.

JATUH TEMPO PELAPORAN SPT


SANKSI TIDAK MELAPORKAN SPT
UU Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) membagi sanksi dan denda tidak
melaporkan SPT dalam 2 kategori, yaitu karena alpa dan karena sengaja. Untuk yang karena alpa, dibagi lagi menjadi 2, yaitu
kealpaan pertama dan kealpaan setelah kealpaan pertama.

Pasal 13A mengatur kealpaan pertama. Menurut pasal ini, wajib pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPT atau
menyampaikan SPT tetapi tidak benar/lengkap, tidak dikenai sanksi pidana. Namun, wajib pajak harus melunasi kurang
bayarnya dan sanksi 200% dari kurang bayar itu.

Pasal 38 mengatur kealpaan setelah kealpaan pertama. Pasal 38 ini hanya bisa dipakai atas perbuatan setelah perbuatan yang
pertama kali seperti dimaksud Pasal 13A. Dengan kata lain, harus ada putusan Pengadilan Pajak yang memvonis sanksi Pasal
13A terlebih dahulu sebelum memakai pasal ini. Sanksi di Pasal 38 ini, wajib pajak akan terkena denda paling sedikit satu kali
jumlah pajak terutang yang tidak/kurang bayar dan paling besar dua kali jumlah pajak terutang yang tidak/kurang bayar, atau
kurungan penjara paling singkat 3 bulan dan paling lama 1 tahun.

Kategori kedua yang diatur Pasal 39 UU KUP. Hukumannya lebih berat, Wajib pajak yang sengaja tidak melaporkan SPT dan
merugikan negara dipidana paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun. Apabila wajib pajak punya pajak terutang/kurang
bayar,hukumannya ditambah denda paling kecil 2 kali jumlah terutang/kurang bayar dan paling besar 4 kali jumlah
terutang/kurang bayar. Artinya, yang sengaja akanmendapatkan dua hukuman, yaitu pidana dan denda.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai