Anda di halaman 1dari 56

RESUME BAHAN KULIAH

AUDIT INTERNAL (1)

OLEH :
IBNU RACHMAN
PPA-1 Ibnu Rachman 1
Pokok Bahasan

Keberadaan audit internal secara


umum di dalam organisasi
perusahaan

PPA-1 Ibnu Rachman 2


AUDIT INTERNAL
SUB POKOK BAHASAN AUDIT INTERNAL:
1. DIFINISI?
2. PERAN AUDITOR INTERNAL
3. DILAKSANAKAN OLEH?
4. OBYEKNYA?
5. ORGANISASI PROFESI?
6. STANDARD PROFESI DAN THE PROFESSIONAL
PRACTICE FRAMEWORK)
7. OBJECTIVE/TUJUAN?
8. TYPE JENIS AUDIT YANG DILAKSANAKAN?
9. KUALIFIKASI AUDITOR INTERNAL?
10. OPINI AUDIT?
11. DASAR HUKUM KEBERADAAN AUDIT INTERNAL?
12. PERBEDAAN AUDIT INTERNAL DENGAN AKUNTAN
PUBLIK
PPA-1 Ibnu Rachman 3
HUBUNGAN ANTARA AUDITING,
ATESTASI DAN ASSURANCE

Assurance
Attestation dilaksanakan
Auditing dilaksanakan
dilaksanakan oleh Eksternal
oleh Eksternal dan
oleh Eksternal dan Internal
Internal Auditor
Auditor Auditor
TIPE JASA YANG DIHASILKAN OLEH
PROFESI AKUNTAN PUBLIK

JASA ASSURANCE JASA NONASSURANCE

Jasa Konsultansi
JASA ATESTASI Manajemen Lain

Jasa Audit
Jasa Jasa Konsultansi
Pemeriksaan Jasa Manajemen Jasa Kompilasi
Review Tertentu
Jasa Prosedur yang
Disepakati
Jasa Jasa
Assurance Perpajakan
Lain
Jasa Assurance dan Atestasi
❑ Assurance adalah jasa profesional independen yang diberikan oleh
akuntan publik dalam hal meningkatkan mutu informasi bagi
pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi
yang reliabel dan relevan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan.
❑ Jasa ini tidak hanya dapat dilakukan oleh akuntan, tapi juga profesi
lain sepanjang mempunyai kompetensi dan independensi yang
berkaitan dengan informasi yang diperiksanya.
❑ Akuntan publik melaksanakan perikatan atestasi, yaitu: perikatan
tertulis bahwa praktisi menerbitkan komunikasi tertulis yang
menyatakan kesimpulan tentang keandalan asersi tertulis yang
menjadi tanggungjawab pihak lain (pernyataan manajemen)
❑ Atestasi adalah pendapat atau pertimbangan yang diberikan oleh
orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu
entitas sesuai dalam suatu hal yang material, dengan kriteria yang
telah ditetapkan.

PPA-1 Ibnu Rachman 6


Atestasi
❑ Akuntan publik melaksanakan perikatan atestasi, yaitu:
perikatan tertulis bahwa praktisi menerbitkan
komunikasi tertulis yang menyatakan kesimpulan
tentang keandalan asersi tertulis yang menjadi
tanggungjawab pihak lain (pernyataan manajemen)
❑ Atestasi adalah pendapat atau pertimbangan yang
diberikan oleh orang yang independen dan kompeten
tentang apakah asersi suatu entitas sesuai dalam suatu
hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.
❑ Perikatan Atestasi meliputi:
1) Pemerikasaan (eksaminasi) terhadap L/K.
2) Review.
3) Prosedur yang telah disepakati.
Audit
AUDIT:
❑ Suatu pengujian secara sistematis, independen dan obyektif
terhadap bukti-bukti dengan tujuan memberikan opini/pendapat
terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan
❑ Audit adalah pekerjaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik
(kompeten dan independen) untuk memberikan pendapat
terhadap L/K historis tentang kewajaran dalam semua hal yang
material dari suatu posisi keuangan, hasil usaha, perubahan
ekuitas dan arus kas sesuai standar akuntansi yang berlaku
umum (Indonesia) yang diterapkan secara konsisten
❑ Audit: konsep teorinya adalah kepercayaan (kredibilitas),
menurut: Mautz and Sharaf (1961), Silvoso (1972), Mautz (1975),
Flint (1988), Paape (1999), Kocks (2003), Paape, Otten, De Korte
(2005) are just a few of those rushing in where wise men fear to
tread.. The first quoted here comes from Mautz (1975)6,
reproduced by Flint (1988). The role of auditing in an advanced
economic society can be and has been stated in very simple
terms – to add credibility to financial statements.
Non Atestasi
❑ Akuntansi:
▪ Penyusunan Laporan Keuangan.
▪ Penerapan akuntansi sesuai PABU.
❑ Pajak:
▪ Pelaksanaan peraturan perpajakan.
▪ Penghematan pajak.
❑ Konsultasi:
▪ Advis & bantuan teknis tentang bisnis.
▪ Tentang aspek akuntansi & manajemen.
PENGERTIAN AUDIT INTERNAL
AUDIT:
Suatu pengujian secara sistematis, independen dan obyektif terhadap bukti-bukti
dengan tujuan memberikan rekomendasi atas proses tatakelola organisasi,
manajemen risiko, dan pengendalian.

INTERNAL:
Berada di dalam organisasi/perusahaan

DIFINISI SEBELUMNYA (berdasarkan SPPIA-1995/97/99):


Adalah fungsi penilai independen yang ditetapkan dalam suatu organisasi yang
memberikan jasanya terhadap organisasi melalui pengujian dan penilaian aktivitas
organisasi. Tujuannya adalah membantu seluruh anggota organisasi untuk
membebaskan tanggungjawabnya secara efektif. Audit internal melakukan analisis,
penilaian, rekomendasi, konseling dan informasi tentang aktivitas yang direviewnya
hal ini meliputi agar pengendalian menjadi efektif dengan biaya yang dapat
dipertanggungjawabkan.

AUDIT INTERNAL (berdasarkan SPAI-2004, PPF-2004, IPPF-2011):


Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultansi yang independen dan
obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan
kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai
tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan
proses governance (tatakelola)
PPA-1 Ibnu Rachman 10
Pengenalan Audit Internal
Sejarah Audit Internal
Sejarah audit internal berkembang dari waktu ke waktu mengikuti
perubahan yang terjadi pada dunia usaha. Audit internal telah
dimulai 3.500 tahun SM yaitu semenjak jaman peradaban
Mesopotamia
a. Audit Internal di Abad Pertengahan
Pada abad ke 13 dimulai pencatatan keuangan melalui system
pembukuan berpasangan (double entry).
b. Audit Internal di Masa Revolusi Industri
Dimulai ketika terjadi revolusi industri di Inggris, dimana
perusahaan-perusahaan mulai mempekerjakan akuntan untuk
memeriksa catatan keuangannya.
c. Audit Internal di Abad 19
Orang-orang kaya Inggris mulai berinvestasi ke lintas negara
seperti ke Amerika Serikat dan mereka menginginkan verifikasi
keuangan secara independen.
PERKEMBANGAN PERAN AUDIT INTERNAL
1. Tahun 1941: IIA ditetapkan dengan anggota sejumlah 41
orang.
2. Tahun 1947: Statement of Responsibilies of Internal Auditor
dikeuarkan.
3. Tahun 1948: Cabang di luar Amerika dibentuk di London dan
Manila.
4. Tahun 1953: mengadopsi “Kemajuan melalui kebersamaan”
sebagai motto resmi IIA
5. Tahun 1957: Statement of Responsibilies of Internal Auditor -
an: Report on System of Internal Controls (penilai independen
terhadap efektivitas sistem pengendalian internal).
6. Tahun 2000-an: Assess Risk Management (menilai manajemen
risiko telah sesuai dengan sistem pengendalian internal).
7. Tahun 2001-an: Facilitate Risk Management (memfasilitasi
manajemen risiko karena keakhlian dan profesi auditor
internal).
8. Tahun 2002-an: Report Risk and Controls Assurance
(melaporkan pengendalian-pengendalian risiko dan jaminan
keyakinan).
9. Tahun 2003-an: Add Value (memberi nilai tambah kepada
manajemen).
PERKEMBANGAN PERAN AUDIT INTERNAL
1. Tahun 1950-an: Check Account Record (mengecek catatan
akuntansi).
2. Tahun 1960-an: Assess Compliance (menilai kepatuhan).
3. Tahun 1970-an: Examine Procedures (menguji prosedur-
prosedur).
4. Tahun 1980-an: Evaluate Controls (mengevaluasi
pengendalian).
5. Tahun 1990-an: Report on System of Internal Controls (penilai
independen terhadap efektivitas sistem pengendalian
internal).
6. Tahun 2000-an: Assess Risk Management (menilai manajemen
risiko telah sesuai dengan sistem pengendalian internal).
7. Tahun 2001-an: Facilitate Risk Management (memfasilitasi
manajemen risiko karena keakhlian dan profesi auditor
internal).
8. Tahun 2002-an: Report Risk and Controls Assurance
(melaporkan pengendalian-pengendalian risiko dan jaminan
keyakinan).
9. Tahun 2003-an: Add Value (memberi nilai tambah kepada
manajemen).
KOMPONEN NILAI-NILAI AUDIT INTERNAL
Nilai Audit Internal Bagi Para Pemangku Kepentingan

1. Asuran: Tatakelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian, membantu


organisasi mencapai tujuan stratejik, operasional, keuangan dan
kepatuhan.
2. Insight: Katalis, Analisis, dan Penilaian untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dengan memberikan rekomendasi
berdasarkan analisis, penilaian terhadap data dan proses bisnis,
3. Obyektivitas: Integritas, Akuntabilitas dan Independensi, dengan
kesepakatan terhadap integritas dan akuntabilitas, audit internal
memberikan nilai kepada dewan dan manajemen senior sebagai
dasar dari nasehat yang independen.
DIFINISI AUDIT INTERNAL
Ditetapkan oleh IIA Board of Directors:
Audit internal adalah kegiatan assurance dan
konsultansi yang independen dan obyektif,
yang dirancang untuk memberikan nilai
tambah dan meningkatkan kegiatan operasi
organisasi. Audit internal membantu
organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui
suatu pendekatan yang sistematis dan teratur
untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian,
dan proses governance
KOMPONEN KUNCI DIFINISI AUDIT INTERNAL

1. Membantu organisasi mencapai tujuannya.


2. Mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas
manajemen risiko, pengendalian dan
tatakelola.
3. Aktivitas asuran (jaminan keyakinan) dan
konsultansi yang didisain untuk
memberikan nilai tambah dan meningkatkan
operasi
4. Independen dan obyektif.
5. Penugasan dengan pendekatan suatu
disiplin dan sistematis.
MEMBANTU ORGANISASI
Dalam mencapai tujuan bisnisnya, menurut COSO 2004:
1. Tujuan strategis: berbagai pilihan manajemen atas
nama pemilik saham menciptakan nilai bagi
perusahaan.
2. Tujuan operasi: efisien dan efektivitas operasi
organisasi, termasuk sasaran kinerja dan profitabilitas
dan pengamanan sumberdaya dari kerugian.
3. Tujuan pelaporan: keandalan pelaporan keuangan bagi
internal dan eksternal, maupun bukan informasi
keuangan.
4. Tujuan kepatuhan: bertalian dengan kepatuhan
terhadap ketentuan maupun hukum yang berlaku.
GAMBARAN TUJUAN BISNIS
TUJUAN BISNIS TUJUAN AUDIT
STRATEGIS: Menjamin informasi
Pertumbuhan pasar yang digunakan untuk
organisasi melalui pengambilan keputusan
bisnis pendukung oleh manajemen akurat

OPERASI: OPERASI:
Menetapkan apakah
Pesanan dikirim tidak
kenyataannya pesanan
melebihi 48 jam setelah dikirim sesuai dengan
menerima pesanan ketentuan

PELAPORAN : PELAPORAN:
Verifikasi efektivitas disain
Pencatatan transaksi
pengendalian untuk menjamin
penjualan hanya yang catatan penjualan yang terjadi
valid → transfer kepemilikan

KEPATUHAN:
KEPATUHAN: Menetapkan bahwa aturan dan
Kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan
aturan adminstrasi yang sesuai dengan ketentuan,
dipahami, didokumentasikan
berlaku dan dikomunikasikan
MENGEVALUASI DAN MENINGKATKAN MANAJEMEN
RISIKO, PENGENDALIAN DAN TATAKELOLA
1) Governance (Tata Kelola):
Proses yang dilaksanakan oleh BOD untuk
mengotorisasi, mengarahkan dan mengawasi yang
dilakukan manajemen untuk mencapai tujuannya.
2) Risk Management (Manajemen Risiko):
Proses yang dilakukan oleh manajemen untuk
mengetahui dan menyetujui ketidakpastian (risiko
dan kesempatan) yang akan berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan perusahaan.
3) Control (Pengendalian):
Proses yang dilakukan manajemen untuk
memitigasi (mengurangi) risiko sampai dengan
tingkat yang bisa diterima.
AKTIVITAS ASURAN DAN KONSULTANSI
UNTUK MEMBERIKAN NILAI TAMBAH DAN
MENINGKATKAN OPERASI
Jasa asuran adalah penilaian terhadap bukti yang
relevan dan memberikan kesimpulannya, ini
meliputi hubungan 3 (tiga) pihak yang terkait:
auditee (yang berkepentingan), internal auditor
(melakukan penilaian dan memberikan
kesimpulan) dan user’s (pengguna penilaian yang
dilakukan oleh internal auditor)
Jasa konsultansi adalah pemberian saran dan
bantuan lainnya atas permintaan khusus dari
pelanggan, ini meliputi hubungan antara internal
auditor (konsultan) sebagai pemberi saran
dengan manajemen (customer) sebagai penerima
saran
INDEPENDEN DAN
OBYEKTIVITAS
❑Independensi adalah status organisasi
dari fungsi audit internal
Bebas dari ancaman dan kondisi yang
mengancam obyektivitas atau kelihatan
tidak obyektif.
❑Obyektivitas adalah sikap mental yang
tidak memihak dalam pelaksanaan
penugasan yang dapat dipercaya atau
dalam keputusan yang dibuat.
DIFINISI AUDIT INTERNAL
DIFINISI (Ditetapkan oleh organisasi profesi 2004 s/d saat ini) :
⚫ AN OBJECTIVE ACTIVITY ESTABLISHED WITHIN
ORGANIZATION
⚫ ASSURANCE AND CONSULTING ACTIVITIES.
⚫ DESIGN TO ADDED VALUE AND IMPROVE AN ORGANIZA-
TION OPERATION
⚫ CONSIDERING THE WHOLE ORGANIZATION.
⚫ BROADENS HORIZONS : RISK, CONTROL, GOVERNANCE.
⚫ LEGACY PROFESSION → STANDARD BASED PROFFESION
URAIAN DIATAS ADALAH DIFINISI YANG TERBARU YANG
DITEKANKAN PADA : RISIKO, PENGENDALIAN DAN TATA
KELOLA
SEBELUMNYA :
1958 Operational auditing yang merupakan perluasan segment dan
tekhnik auditing yang berbasis pada akuntansi.
1963 Kebutuhan berbagai pengembangan pengendalian apakah bisnis
telah dilakukan secara efisien mulai ditekankan.
1978 Menguji dan menilai kecukupan dan efektivitas pengendalian.
1993 Menguji dan menilai kecukupan dan efektivitas sistem pengendali-
an organisasi dan kualitasPPA-1
pencapaian
Ibnu Rachman
kinerja organisasi. 22
PERAN AUDITOR INTERNAL
Berdasarkan difinisi yang terakhir, bagaimanakah peran auditor
internal? → strategis?, pendukung?, tukang?
Jawabnya :
PERAN AUDITOR INTERNAL ADALAH STRATEGIS,
KARENA :
❑ Auditor internal melakukan audit terhadap risiko usaha (bisnis)
perusahaan, artinya hal-hal yang belum dan akan terjadi.
❑ Risiko usaha (bisnis) diidentifikasi melalui analisis risiko-risiko
usaha yang kritis dan berdampak buruk terhadap perusahaan.
❑ Risiko usaha (bisnis) yang kritis konteknya selalu berhubungan
Visi, Misi dan Value maupun Goal serta Objective perusahaan.
❑ Keselerasan risiko eksternal dan internal dengan Objective
merupakan kepentingan manajemen.
❑ Peran auditor internal → strategis karena memberikan nilai
tambah, bukannya sebagai : Watch Dog, Policeman, Necessary
Evil yang hanya melihat kesalahan yang sudah terjadi.
PPA-1 Ibnu Rachman 23
PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL
PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL:
⚫ ORGANISASI TERTENTU (INTERNAL) YANG
MERUPAKAN BAGIAN DARI ORGANISASI → YANG
DINYATAKAN INDEPENDENT DALAM
CHARTERNYA.
⚫ TIDAK SELALU DILAKSANAKAN OLEH “AKUNTAN”
TETAPI OLEH “NON AKUNTAN” YANG TELAH
MENGIKUTI PENDIDIKAN AUDIT INTERNAL, BISA
YANG MEMPUNYAI KUALIFIKASI QIA, CIA, ATAU
TIDAK, SESUAI KEBIJAKAN ORGANISASI.

PPA-1 Ibnu Rachman 24


OBYEK AUDIT INTERNAL

OBYEKNYA :
⚫ AKTIVITAS ORGANISASI SECARA KESELURUHAN:
FINANSIAL, OPERASI, PELAYANAN, PEMASARAN,
TEKHNOLOGI INFORMASI, DSB.
⚫ KEGIATAN (AKTIVITAS) YANG DILAKUKAN AUDIT
INTERNAL TERHADAP OBYEKNYA :
1. AUDIT
2. KONSULTASI, YAITU SUMBANGAN PEMIKIRAN
UNTUK MENAMBAH NILAI DAN MENINGKAT-
KAN OPERASI ORGANISASI.
3. ASSURANCE (MENYATAKAN SECARA INDEPEN-
DEN KEYAKINANNYA TENTANG SUATU DAN
BUKAN MENJAMIN).
⚫ TIDAK SEBAGAI EKSEKUTOR (BUKAN EKSEKUTIF)
PPA-1 Ibnu Rachman 25
PROFESI AUDITOR INTERNAL

ASAL KATA PROFESSUES, ARTINYA :


⚫ KEGIATAN ATAU PEKERJAAN DIHUBUNGKAN
DENGAN SUMPAH ATAU JANJI YANG BERSIFAT
RELIGIUS
⚫ ADA IKATAN BATIN BAGI UNTUK TIDAK
MELANGGAR DAN TETAP MEMELIHARA
KESUCIAN, MENJAGA MARTABAT PROFESINYA

SEBUTAN SESEORANG YANG MEMILIKI KEAKHLIAN


KHUSUS DAN PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN
SESUAI KEAKHLIANNYA CONTOH : DOKTER,
PENGACARA, APOTEKER, AKUNTAN, AUDITOR
INTERNAL, DLL.

PPA-1 Ibnu Rachman 26


MISALNYA:SYARAT PROFESI AKUNTAN
(IFAC, Hand Book 1998)

⚫ MENGUASAI SUATU KEAKHLIAN


TERTENTU YANG DIPEROLEH MELALUI
SUATU PENDIDIKAN DAN KEAKHLIAN.
⚫ MEMPUNYAI KODE ETIK DAN STANDARD
PROFESI
⚫ PENGAKUAN DARI MASYARAKAT DENGAN
ADANYA PENGGUNAAN GELAR TERTENTU
⚫ MEMPUNYAI ORGANISASI PROFESI

PPA-1 Ibnu Rachman 27


SYARAT PROFESI AUDITOR INTERNAL
(SAWYER, et.al. 2003)

1. Memberikan jasanya kepada publik (masyarakat)


2. Mengikuti pelatihan yang cukup lama
3. Mentaati kode etik dan mengikuti standard
4. Menjadi anggota suatu assosiasi dan menghadiri rapat-
rapat
5. Menerbitkan jurnal untuk membantu meningkatkan
pengetahuan prakteknya
6. Mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh assosiasi
profesi
7. Diakui oleh negara atau sertifikasinya melalui suatu
dewan sertifikasi.
PPA-1 Ibnu Rachman 28
ORGANISASI PROFESI AUDIT INTERNAL

ORGANISASI PROFESINYA :
⚫ KONSORSIUM ORGANISASI PROFESI AUDIT
INTERNAL YANG TERDIRI : IIA Indonesia
Chapter, FKSPI (Forum Komunikasi Satuan
Pengawasan Intern), YPIA (Yayasan Pendidikan
Internal Audit), DSQIA (Dewan Sertifikasi
Inernal Audit), PAII (Perhimpunan Auditor
Internal Indonesia), kesemuanya berkedudukan di
Jakarta.
⚫ IIA (Institute of Internal Auditor), yaitu
organisasi profesi internasional, yang
berkedudukan di Orlando.
PPA-1 Ibnu Rachman 29
STANDARD PROFESI AUDITOR INTERNAL
THE PROFESSIONAL PRACTICES FRAMEWORK :
⚫ International Standard for the Professional Practice of
Internal Auditing
⚫ Practices Advisories

STANDARD PROFESI DI INDONESIA :


⚫ SPAI (Standard dan Pedoman Praktek Audit Internal) → di
Indonesia, disusun oleh Konsorsium Audit Internal Indonesia:
1. Lama → Standard, Kode 100 - 500
2. Baru → Standar Atribut, Kode : 1000 - 1340
3. Baru → Standar Kinerja, Kode : 2000 – 2600
Standar Implementasi untuk penugasan tertentu:
1. Assurance, PA 1000.A1-1
2. Consulting, PA 1000.C1-1
3. Investigasi, belum diatur, tetapi Fraud Detection: PA 1210.
A2-2
4. Control Self Assessment, belum diatur.
PPA-1 Ibnu Rachman 30
STANDARD PROFESI AUDITOR INTERNAL
1. The STATEMENT of RESPONSIBILITIES of INTERNAL
AUDITOR (1947-1971-1976-1978-1990)
2. CODE of ETHICs 1968
3. The COMMON BODY OF KNOWLEDGE-CBOK 1972
4. CIA Certificate 1973
5. The STANDAR for the PROFESSIONAL PRACTICE of
INTERNAL AUDITING – SPPIA (1978-1997) : 100 - 500
6. The PROFESSIONAL PRACTICES FRAMEWORK – PPF (1997-
2002-2009): 1000 - 2000
7. The INTERNATIONAL PROFESSIONAL PRACTICES
FRAMEWORK – IPPF (2009-Now) : 1000 - 2000

a. Standar Lama kode 100 – 500 (1978 – 1997)


b. Standar Baru kode 1000 – 2000 (2002 s/d sekarang)

STANDARD PROFESI DI INDONESIA:


SPAI (Standard dan Pedoman Praktek Audit Internal) → di
Indonesia, disusun oleh Konsorsium Audit Internal Indonesia (IIA
Indonesian Chapter, FKSPI, YPIA, DSQIA dan PAII):
1. Baru → Standar Atribut, Kode : 1000
2. Baru → Standar Kinerja, Kode : 2000 – 2600 31
STANDAR AUDITOR INTERNAL
(Menurut Standard IIA 1997)
100 INDEPENDENSI, INI TERDIRI DARI :
A. STATUS ORGANISASI, ARTINYA INDEPENDEN ATAU
TIDAK TERLIBAT DALAM MEMBUAT DECISION
OPERASI.
B. OBYEKTIVITAS, ARTINYA SIKAPNYA TIDAK BOLEH
MEMIHAK.
200 KEAKHLIAN DAN KECAKAPAN, AUDITOR INTERNAL
DALAM MELAKSANAKAN TUGAS, INI MERUPAKAN
KECAKAPAN PROFESI INDIVIDU.
300 SKOPE PEKERJAAN, MELIPUTI PENGUJIAN DAN EVALUASI
KECUKUPAN EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL DAN TANGGUNG JAWAB KUALITAS KINERJA
ORGANISASI.
400 KINERJA TUGAS INTERNAL AUDIT, MELIPUTI
PERENCANAAN, PENGUJIAN DAN PENGEVALUASIAN
INFORMASI DAN PENGKOMUKASIAN HASIL SERTA TIDAK
LANJUTNYA
500 MANAJEMEN INTERNAL AUDIT, BAHWA KEPALA
INTERNAL AUDIT HARUS MENGELOLA
PPA-1 Ibnu Rachman ORGANISASI 32
AUDIT INTERNAL DENGAN CUKUP.
STANDAR PROFESI YANG BARU
BERLAKU 1 JANUARI 2005
(SUDAH DITETAPKAN OLEH KONSORSIUM ORGANISASI PROFESI
AUDITOR INTERNAL)

1. STANDARD PERILAKU (KODE ETIK), ADALAH PEDOMAN


BAGI SELURUH AUDITOR INTERNAL SESUAI PRINSIP-
PRINSIP DASAR DALAM MENJALANKAN PRAKTEK AGAR
SESUAI DENGAN TANGGUNG JAWAB PROFESINYA DNG
BIJAKSANA, PENUH MARTABAT DAN KEHORMATAN
2. STANDARD DAN PEDOMAN PRAKTEK AUDIT INTERN,
TERDIRI DARI :
A. STANDARD ATRIBUT : BERKENAAN DENGAN
KARAKTERISTIK ORGANISASI, INDIVIDU DAN
PIHAK-PIHAK YANG MELAKUKAN KEGIATAN
AUDIT (KODE 1000)
B. STANDAR KINERJA ADALAH MENJELASKAN SIFAT
DAN KEGIATAN AUDIT INTERNAL DAN MERUPAKAN
UKURAN KUALITAS PEKERJAAN AUDIT (KODE 2000).
C. STANDAR INTERPRETASI
PPA-1 Ibnu Rachman 33
KODE ETIK AUDITOR INTERNAL
(SPAI 2005), TERDIRI: Prinsip dan Aturan.

PRINSIP-PRINSIP KODE ETIK :


1. INTEGRITAS
a. Jujur, rajin dan bertanggungjawab dalam tugasnya
b. Patuh pada hukum dan profesi
c. Loyal dan tidak melakukan kegiatan yang bertentangan
dengan profesi audit internal dan organisasi.
d. Perhatian dan mendukung pada tujuan ketentuan dan tujuan
utama organisasi
2. OBYEKTIVITAS
a. Tidak terlibat kegiatan yang bertentangan dengan tugasnya,
yang dapat menimbulkan konflik kepentingan tugasnya.
b. Tidak menerima imbalan apapun yang berpengaruh
terhadap pertimbangan profesinya.
c. Harus mengungkapkan seluruh fakta yang diketahuinya, jika
tidak akan berpengaruh thd laporan atau aktivitas yang
direviewnya.
PPA-1 Ibnu Rachman 34
KODE ETIK AUDITOR INTERNAL
(SPAI 2005), TERDIRI: Prinsip dan Aturan.
3. KERAHASIAAN
a. Hati-hati dalam menggunakan dan melindungi informasi
yang diperoleh dalam melaksanakan tugasnya.
b. Tidak menggunakan informasi yang diperoleh untuk
keuntungan dirinya atau yang melanggar hukum serta
menimbulkan kerugian bagi organisasinya.
4. KOMPETENSI
a. Melaksanakan tugasnya berdasarkan pengetahuan,
kecakapan dan pengalamannya.
b. Melaksanakan tugasnya dengan mematuhi standar profesi
yang ditetapkan.
c. Selalu meningkatkan kemahiran profesional secara
kontinyu dan berkelanjutan

PPA-1 Ibnu Rachman 35


STANDAR PROFESI IA YANG BARU
BERLAKU 1 JANUARI 2005
(SUDAH DITETAPKAN OLEH KONSORSIUM
ORGANISASI PROFESI)

STANDARD ATRIBUT = 11 butir


1000 TUJUAN, KEWENANGAN DAN
TANGGUNG JAWAB
1100 INDEPENDENSI DAN OBYEKTIVITAS,
terdiri dari 3 butir
1200 KEAKHLIAN DAN KECERMATAN
PROFESIONAL, terdiri dari 3 butir
1300 PROGRAM JAMINAN DAN
PENINGKATAN KUALITAS FUNGSI
INTERNAL AUDIT, terdiri dari 4 butir
PPA-1 Ibnu Rachman 36
STANDAR PROFESI IA YANG BARU
BERLAKU 1 JANUARI 2005
(SUDAH DITETAPKAN OLEH KONSORSIUM ORGANISASI
PROFESI)

STANDARD KINERJA = 22 butir


2000 PENGELOLAAN FUNGSI AUDIT INTERNAL,
terdiri dari 6 butir :
2100 LINGKUP PENUGASAN, terdiri dari 2 butir
2200 PERENCANAAN PENUGASAN, terdiri dari 4 butir
2300 PELAKSANAAN PENUGASAN, terdiri dari 4 butir
2400 KOMUNIKASI HASIL PENUGASAN, terdiri 4 butir
2500 PEMANTAUAN TINDAK LANJUT, 1 butir
2600 RESOLUSI PENERIMAAN RESIKO OLEH
MANAJAMEN, terdiri dari 1 butir

PPA-1 Ibnu Rachman 37


TUJUAN AUDIT INTERNAL
OBJECTIVE/TUJUAN AUDIT INTERNAL, APAKAH:
⚫ Informasi operasi dan finansial andal dan akurat?
⚫ Risiko perusahaan telah diidentifikasi dan dikelola secara
minimum?
⚫ Peraturan eksternal dan kebijakan serta prosedur yang
ditetapkan telah diikuti?
⚫ Operasi yang dicapai telah memuaskan sesuai kriteria
yang ditetapkan?
⚫ Sumberdaya perusahaan telah digunakan secara efisien
dan ekonomis?
⚫ Tujuan perusahaan telah dicapai secara efektif, efisien
dan seluruh aktivitas audit, assurance dan konsultasi
terhadap manajemen apakah untuk membebaskan
tanggung jawabnya?

PPA-1 Ibnu Rachman 38


TIPE/JENIS AUDIT YANG DILAKUKAN
AUDIT YANG DILAKSANAKAN AUDITOR INTERNAL, MELIPUTI :
⚫ Financial Audit → analisis aktivitas ekonomi dari suatu entitas yang
diukur dengan standard akuntansi, anggaran, dsb.
⚫ Operational Audit → review komprehensif berbagai fungsi dalam
perusahaan untuk menilai efisiensi, efektivitas dan keekonomisan
suatu operasi dengan pencapaian fungsi dan tujuannya.
⚫ Management Audit → the operation of organizations: effective,
efficient and economy.
⚫ Performance Audit → accomplishments and result, the output and
outcome, report on management accountability.
⚫ Compliance Audit → review keseluruhan pengendalian operasi,
keuangan dan transaksi terhadap kepatuhannya pada aturan,
hukum, prosedur atau standard yang telah ditetapkan.
⚫ Good Corporate Governance Audit → review terhadap pelaksanaan
GCG di dalam suatu perusahaan.
⚫ Investigation atau Fraud Audit → assesment untuk mendapatkan
keyakinan yang memadai apakah fraud yang telah diidentifikasi
memang benar-benar terjadi.
⚫ Quality Audit → audit mutu seperti halnya ISO (31000 tentang
Manajemen Risiko), MBNQA, dll.
PPA-1 Ibnu Rachman 39
OUT PUT YANG DIBERIKAN OLEH
AUDITOR INTERNAL
OUTPUT – REPORT :
⚫ Rekomendasi, sesuai dengan type/jenis audit yang
dilaksanakan.
⚫ Bukan “Opini” seperti halnya Akuntan Publik (Akuntan
Eksternal), karena “Rekomendasi” adalah :
1. Untuk kepentingan internal, bukan publik.
2. Dilakukan oleh unit internal (walaupun out-sourching)
3. Bukan keseluruhan aktivitas tertentu perusahaan
secara menyeluruh, melainkan hanya sebagian saja.

PPA-1 Ibnu Rachman 40


PENGETAHUAN POKOK YANG DIBUTUHKAN OLEH
AUDITOR INTERNAL
(THE COMMON BODY OF KNOWLEDGE)
Auditor Internal bukan Akuntan Publik, jadi
tidak harus berpredikat “AKUNTAN”, namun
harus memiliki pengetahuan pokok yang
diperlukan untuk melaksanakan tugasnya
sebagai “AUDITOR”.
Pengetahuan pokok tersebut, adalah meliputi:
1. Proses Audit Internal
2. Keakhlian Audit Internal
3. Pengendalian Manajemen dan Tekhnologi
Informasi
4. Lingkungan Audit
PPA-1 Ibnu Rachman 41
PENGETAHUAN POKOK YANG DIBUTUHKAN OLEH
AUDITOR INTERNAL
(THE COMMON BODY OF KNOWLEDGE)

1. PROSES AUDIT INTERNAL, meliputi :


a. Auditing.
b. Profesionalism.
c. Fraud (kecurangan).
2. KEAKHLIAN AUDIT INTERNAL
a. Pemecahan masalah dan evaluasi data
audit.
b. Pengumpulan data.
c. Dokumentasi data.
d. Pelaporan.
e. Sampling statistik.
f. Matematika. PPA-1 Ibnu Rachman 42
PENGETAHUAN POKOK YANG DIBUTUHKAN OLEH
AUDITOR INTERNAL
(THE COMMON BODY OF KNOWLEDGE)
3. PENGENDALIAN MANAJEMEN DAN
TEKHNOLOGI INFORMASI, yang meliputi :
1. Pengetahuan Dasar Bisnis.
2. Pengendalian Manajemen.
3. Manajemen Operasi.
4. Tekhnologi Informasi
4. LINGKUNGAN AUDIT, yang meliputi :
1. Akuntansi Keuangan.
2. Keuangan.
3. Akuntansi Manajemen.
4. Pengaturan Lingkungan.
PPA-1 Ibnu Rachman 43
KUALIFIKASI AUDITOR INTERNAL
⚫ CERTIED INTERNAL AUDITOR (CIA) → Internasional
⚫ QUALIFIED INTERNAL AUDITOR (QIA) → di Indonesia, = 40%
CIA
KUALIFIKASI DIPEROLEH MELALUI :
⚫ SECARA INTERNATIONAL DILAKUKAN OLEH IIA UNTUK
MEMPEROLEH CIA (Certified Internal Auditor)
1. 1975 = 122 ORG DARI 654 KANDIDAT
2. 2002 = > 35.000 KANDIDAT DI SELURUH DUNIA MENGIKUTI
UJIAN
⚫ DI INDONESIA PENDIDIKANNYA DILAKSANAKAN OLEH YPIA
DAN SERTIFIKASINYA DIBERIKAN OLEH DSQIA, YAITU QIA
SUDAH MENCAPAI > 2.000 ORANG, PROGRAM YANG HARUS
DIIKUTI :
1. AUDIT INTERNAL DASAR 1 = 2 (DUA) MINGGU
2. AUDIT INTERNAL DASAR 2 = 2 (DUA) MINGGU
3. AUDIT INTERNAL LANJUTAN 1 = 2 (DUA) MINGGU
4. AUDIT INTERNAL LANJUTAN 2 = 2 (DUA) MINGGU
5. AUDIT INTERNAL MANAJERIAL = 2 (DUA) MINGGU
JUMLAH LAMA PELATIHAN = 10 (SEPULUH) MINGGU
PPA-1 Ibnu Rachman 44
DASAR HUKUM KEBERADAAN
AUDIT INTERNAL
1. Best practices/Sound practices
2. Regulasi di Indonesia: UU BUMN, KEP BAPEPAM/OJK.
UU BUMN NO. 19 TAHUN 2003 :
BAB IV
SATUAN PENGAWASAN INTERN, KOMITE AUDIT DAN KOMITE LAIN

Bagian Pertama
Satuan Pengawasan Intern

Pasal 67
(1) Pada setiap BUMN dibentuk Satuan Pengawasan Intern yang merupakan
aparat pengawas intern perusahaan.
(2) Satuan Pengawasan Intern sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin
oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

Pasal 68
Atas permintaan tertulis Komisaris/Dewan Pengawas, Direksi memberikan
keterangan hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan
Intern.
PPA-1 Ibnu Rachman 45
DASAR HUKUM KEBERADAAN AUDIT INTERNAL
SK. KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN
LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 496/BL/2008, 28-11-
2008, TTG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN
PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL:
1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
a. Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan
(assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan
obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan
memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan
yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata
kelola perusahaan. proses tata kelola perusahaan.
b. Unit Audit Internal adalah unit kerja dalam Emiten atau
Perusahaan Publik yang menjalankan fungsi Audit Internal.
Penggunaan nama atau istilah untuk Unit Audit Internal
tersebut dapat ditetapkan oleh masing-masing Emiten atau
Perusahaan Publik.
2. Emiten atau Perusahaan Publik wajib memiliki Unit Audit
Internal. PPA-1 Ibnu Rachman 46
DASAR HUKUM KEBERADAAN
AUDIT INTERNAL

3. Jumlah auditor internal dalam Unit Audit Internal


sebagaimana dimaksud dalam angka 2 disesuaikan dengan
besaran dan tingkat kompleksitas kegiatan usaha Emiten
atau Perusahaan Publik dan paling kurang terdiri dari
satu orang auditor internal. Dalam hal Unit Audit Internal
terdiri dari satu orang auditor internal, maka auditor
internal tersebut bertindak pula sebagai kepala Unit Audit
Internal.
4. Emiten atau Perusahaan Publik wajib memiliki piagam
Audit Internal (internal audit charter), yang paling kurang
meliputi:
a. struktur dan kedudukan Unit Audit Internal;
b. tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal;
c. wewenang Unit Audit Internal;

PPA-1 Ibnu Rachman 47


DASAR HUKUM KEBERADAAN
AUDIT INTERNAL
d. kode etik Unit Audit Internal yang mengacu pada kode
etik yang ditetapkan oleh asosiasi Audit Internal yang
ada di Indonesia atau kode etik Audit Internal yang
lazim berlaku secara internasional;
e. persyaratan auditor yang duduk dalam Unit Audit
Internal;
f. pertanggungjawaban Unit Audit Internal; dan
g. larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor dan
pelaksana yang duduk dalam Unit Audit Internal dari
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan baik di
Emiten atau Perusahaan Publik maupun anak
perusahaannya.
5. Piagam Unit Audit Internal ditetapkan oleh direksi setelah
mendapat persetujuan dewan komisaris.
6. Struktur dan kedudukan Unit Audit Internal sebagaimana
dimaksud dalam angka 4 huruf a adalah sebagai berikut:
PPA-1 Ibnu Rachman 48
DASAR HUKUM KEBERADAAN
AUDIT INTERNAL
a. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang kepala
Unit Audit Internal.
b. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan
oleh direktur utama atas persetujuan dewan komisaris.
c. Direktur utama dapat memberhentikan kepala Unit
Audit Internal, setelah mendapat persetujuan dewan
komisaris, jika kepala Unit Audit Internal tidak memenuhi
persyaratan sebagai auditor Unit Audit Internal s
sebagaimana diatur dalam peraturan ini dan atau gagal
atau tidak cakap menjalankan tugas.
d. Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab kepada
direktur utama.
e. Auditor yang duduk dalam Unit Audit Internal bertanggung
jawab secara langsung kepada kepala Unit Audit Internal.

PPA-1 Ibnu Rachman 49


STRUKTUR ORGANISASI
AUDIT INTERNAL DI BUMN
DEWAN
KOMISARIS

KOMITE PSA 48
AUDIT SA 260

2050
AUDITOR
DIREKTUR EKSTERNAL
UTAMA
PSA 33
AUDIT SA 610
INTERNAL

DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR


UMUM PRODUKSI PEMASARAN KEUANGAN

KEPALA KEPALA KEPALA


DIVISI 1 DIVISI 2 DIVISI 3
STRUKTUR ORGANISASI
AUDIT INTERNAL DI BUMN
KEPALA AUDIT
INTERNAL

SEKRETARIAT
AUDIT INTERNAL

KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG


KEPALA BIDANG
AUDIT AUDIT AUDIT
AUDIT MANAJEMEN
KEUANGAN TEKHNOLOGI INFO INVESTIGASI

KEPALA AUDIT KEPALA AUDIT KEPALA AUDIT


REGIONAL/ REGIONAL/ REGIONAL/
WILAYAH-1 WILAYAH-1 WILAYAH-3

PPA-1 Ibnu Rachman 51


Perbandingan Konsep Kunci Pengertian Audit Internal

1947-1995 SEJAK 1999


Fungsi penilaian independen yang Suatu aktivitas Independen Objektif
dibentuk dlm suatu organisasi
Fungsi Penilaian Aktivitas Pemberian jaminan keyakinan
(asurans) & konsultasi
Mengkaji & mengevaluasi aktivitas Dirancang untuk memberikan suatu nilai
organisasi sbg bentuk jasa bagi tambah & meningkatkan kegiatan
organisasi operasi organisasi
Membantu agar anggota organisasi dpt Membantu organisasi dalam usaha
menjalankan tanggungjawabnya secara mencapai tujuan
efektif

Memberi hasil analisis,penilaian, Memberikan suatu pendekatan disiplin


rekomendasi,konseling, & informasi yg yg sistematis untuk mengevaluasi &
berkaitan dgn aktivitas yg dikaji & meningkatkan keefektifan manajemen
menciptakan pengendalian efektif dgn resiko, pengendalian & proses
biaya yang wajar pengaturan & pengelolaan organisasi

PPA-1 Ibnu Rachman 52


Pengaruh perkembangan peran terhadap sikap internal auditor

Periode Peran Sikap

1947-1971 Pemeriksa & Penilai Watch Dog, Mata-


Telinga Manajemen,
Necessary Evil

1980-1995 Independent appraisal Kemitraan dengan


function as services pendekatan internal
control

1995-kini Internal Consultant Kemitraan dengan


(Added Value, Risk pendekatan business
Management, Control, risk (konsultatif-
Governance) katalisis)

PPA-1 Ibnu Rachman 53


Perkembangan I.A di Indonesia & Amerika

Jenis/Negara Amerika Indonesia


Organisasi / TH IIA / 1941 FK-SPI / 1985
PAII / 1999
Sertifikasi CIA / 1974 QIA / 1996

Kode Etik TH 1968 1995


2005
Norma 1978 1985 (Versi BPKP)
Pemeriksaan 1997 2005 (SPAI), IPPF
(Standar) 2007 IPPF
PPA-1 Ibnu Rachman 54
Perbedaan Layanan Audit Internal & Eksternal
Aspek Internal/AI-SPI External/KAP

Konsumen Manajer/Komite Audit Pemegang Saham


(two tier board)
Fokus Resiko Usaha, Resiko Laporan
Tatakelola, dan Keuangan
Pengendalian
Orientasi Saat ini & YAD Yg Lalu sd saat ini

Pengendalian Langsung Tdk Langsung

Kecurangan Langsung Tdk Langsung

Kebebasan Objektivitas Berdasar Status

Kegiatan Proses yg sedang Tiap Periode


berjalan Akuntansi
Output Rekomendasi Opini thd L/K
PPA-1 Ibnu Rachman 55
PEMILIHAN ENTITAS YANG AKAN DIJADIKAN
OBYEK PRAKTIKA AUDIT INTERNAL
Jenis usaha yang dipilih :
1. Industri (pertanian, pertambangan, manufaktur, dll.)
2. Jasa (asuransi, perbankan, transportasi, pos, dll.)
3. Non profit (Yayasan)
Kegiatan/Hasil Utamanya → apa yang dibutuhkan pelanggannya:
⚫ Fungsi : Operasi, Pemasaran, SDM, Keuangan, IT, dll.
⚫ Input → Proses → Output → Outcome
Arus Uang/Barang:
1. Uang masuk/barang keluar
2. Uang keluar/barang masuk
Skala Usaha:
1. Besar → organisasi formal, ada sistem/prosedur, L/K, dll.
2. Kecil → organisasi tidak formal, tidak punya sistem/ prosedur,
L/K, dll.

PPA-1 Ibnu Rachman 56

Anda mungkin juga menyukai