Anda di halaman 1dari 5

“CERITA ANEKDOT

DAN HUMOR”
TUGAS B. INDONESIA

NAMA : MAYLANI LINGLING BELA


KELAS : X MIPA 1
CERITA ANEKDOT :
“SALAH DENGAR”

Suatu hari yang konon punya ilmu sakti bisa menggandakan


apapun itu akhirnya tertangkap basah telah melakukan penipuan
sekaligus pembunuhan terhadap korban yang menurut para
saksi, korban tersebut merupakan pengikutnya. Sang polisi
mengintrogasi sang kyai di kantor polisi.

Polisi : “ Kenapa anda membunuh murid anda sendiri ?”


Pak Kyai : “Karna saya salah dengar pak.”
Polisi : “Maksudnya? Anda jangan mengada – ada !”
Pak Kyai : “ Sumpah pak, demi Allah, berbohong itu dusta! Lagi
pula saya ini kyai dan tidak mungkin berbohong. Saya salah
dengar dengan permintaan murid saya. Oleh karna itulah dengan
berat hati saya membunuhnya atas permintaan murid saya
sendiri. Jadi menurut saya hal ini tidak melanggar hukum
sekaligus bukan perbuatan dosa.”
Polisi : “Jangan berbohong ya! Ceritakan yang sebenarnya atau
kami akan gandakan hukumanmu!.”
Pak Kyai : “Tidak pak saya tidak bohong, tolong tolong jangan
gandakan hukuman saya. Jadi begini pak, suatu hari murid itu
meminta saya sambil memohon-mohon, saya gak tega lalu saya
tanya: “apa yang bisa ku bantu muridku?” lantas murid saya
menjawab : “tolong gandakan istri saya guru, saya sudah gak
tahan”. Nah, karena waktu itu saya kurang enak badan, maka saya
kurang begitu jelas mendengar permintaan murid saya pak polisi,
saya dengarnya begini : “.... tolong jandakan istri saya guru saya
sudah gak tahan....” maka saya dan murid yang lain degan berat
hati membunuhnya pak polisi, dengan demikian istrinya telah
saya jandakan.”
Polisi : “Woalah, sontoloyo!......”
CERITA HUMOR :
“BURUNG BEO”

Suatu hari, Jono ingin menjual burung beonya yang sangat pandai
bicara. Lantas Jono memasang iklan di internet. Selang beberapa
hari ada pembeli yang minat dan ingin melihat dahulu sebelum
transaksi karena tidak ingin tertipu.
Pembeli : “Selamat siang”
Jono : “Selamat siang”
Pembeli : “Betul rumahnya pak Jono?”
Jono : “Betul, ini saya sendiri.”
Pembeli : “ Saya yang kemarin mau beli burung beo punya bapak,
boleh lihat dulu pak? Katanya pandai ngomong ya?”
Jono : “Yes, tul... betul sekali... silahkan di tes! (Jono
mempersilahkan pembeli masuk ke belakang rumah untuk
melihat burung beo yang pandai bicara itu)
Pembeli : “(kepada burung) tes...tes... halo...”
Beo : “tes...tes...halo juga”
Pembeli : “Siapa namamu?”
Beo : “Aku beo, tak di beri nama oleh bapak ibuku, tapi si bos yang
ini memanggilku Susana....”
Pembeli : “Kamu betina?”
Beo : “Bukan dong.... jantan mas...”
Pembeli : “Kok namanya Susana?”
Beo : “Tanya pak Jono ya .... jangan tanya saya....”
Pembeli : “Kamu bisa ngomong apa saja?”
Beo : “Apa saja bisa, pidato juga bisa.... cerita juga bisa...”
Pembeli : “Coba kamu cerita....”
Beo : “Suatu hari ... bla...bla...bla...(burung ini cerita panjang
lebar)”
Pembeli : “(takjub) wah pak Jono keren sekali burung ini berapa
pak Jono mau jual?”
Jono : “300 ribu saja mas...gantinya makan tu burung....”
Pembeli : “Wow murah sekali.... beneran?”
Jono : “Betulan mas....”
Pembeli : “Nggak nyesel ya..”
Jono : “Gak mas, murah saja saya jual”

Pembeli : “(curiga) kalau boleh tau kenapa bapak jual murah?


Padahal burung ini bisa laku ratusan juta loh”

Jono : “Iya mas tak jual murah saja, lha soalnya burung ini pernah
mengaku pendukung ISIS”

Pembeli : “???”

Anda mungkin juga menyukai