Anda di halaman 1dari 11

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Inisiasi Tuton Ke – 3
Mata Kuliah Hukum Perusahaan
Program Studi Hukum
Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Terbuka
JENIS-JENIS BUMN
• Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya disebut Persero, adalah BUMN
yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang
seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki
oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar
keuntungan.
• Perusahaan Perseroan Terbuka, yang selanjutnya disebut Persero
Terbuka, adalah Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya
memenuhi kriteria tertentu atau Persero yang melakukan penawaran umum
sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
• Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang
seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang
bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa
yang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan perusahaan
ORGAN DARI BUMN

• Komisaris adalah organ Persero yang bertugas melakukan pengawasan


dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan
pengurusan Persero.
• Dewan Pengawas adalah organ Perum yang bertugas melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam
menjalankan kegiatan pengurusan Perum.
ORGAN DARI BUMN

• Direksi adalah organ BUMN yang bertanggung jawab atas pengurusan


BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN, serta mewakili BUMN baik
di dalam maupun di luar pengadilan.
• Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS,
adalah organ Persero yang memegang kekuasaan tertinggi dalam
Persero dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada
Direksi atau Komisaris
TUJUAN PENDIRIAN  BUMN
1. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian
nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya
2. Mengejar keuntungan
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan
hajat hidup orang banyak
4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat
dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi;
5. Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada
pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
KEKUATAN  BUMN

a. Jumlah Dan nilai aset yang besar


b. Posisi Dan bidang usaha yang strategis
c. Akses ke kekuasaan lebih besar
d. Akses ke sumber pendanaan, khususnya Bank pemerintah lebih besar
e. Perlakuan birokrasi berbeda dengan swasta
f. Definisi negara sebagai pemilik dan pemerintah sebagai regulator sulit
untuk dipisahkan dan melekat pada BUMN itu sendiri.
PRIVATISASI BUMN
Tujuan dari privatisasi BUMN antara lain :
1. Memberikan kesempatan kepada BUMN untuk melakukan direct place-
ment dan go public
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas BUMN dalam rangka
menghadapi persaingan di pasar global dan untuk memberikan
kesempatan kepada masyarakat berperan serta dalam pemilikan
saham BUMN.
Pasar Modal dan Democratization of Capital
3. Pasar modal bertujuan menunjang pembangunan nasional dalam
rangka pemerataan, pertumbuhan. dan stabilitas ekonomi nasional.
4. Pasar modal berfungsi menghimpun dana yang dapat digunakan untuk
sumber pembiayaaan bagi dunia usaha.
5. Keberadaan pasar modal dapat dimanfaatkan oleh perusahaan berskala
besar, menengah maupun kecil baik swasta maupun BUMN.
6. Pasar modal juga sebagai wahana penyebarluasan pemilikan saham
(democratization of capital)
7. Pasar modal juga memberikan manfaat dalam peningkatan efisiensi
perusahaan
KELEMAHAN BUMN
1. Policy direction yang merugikan timbul karena adanya kepentingan
elite BUMN yang ditampilkanmelalui formal policy
2. Birokrat di BUMN sulit membedakan dirinya sebagai birokrat atau
profe-sional perusahaan, sehinggamenimbulkan political cost yang
sulit diukur
3. Aset yang besar dan tidak disertai utilitas optimal berakibat over-
investment dan pemborosan yang membebani BUMN itu sendiri
4. Kemudahan dari negara adalah bentuk subsidi yang setara dengan
cost bagi rakyat banyak
5. Perlakuan istimewa negara kepada BUMN menjadikannya tidak peka
terhadap lingkungan usahanya, lemah dalam persaingan, tidak lincah
dalam bertindak, lamban mengambil keputusan, sehingga hilangnya
momentum yang berakhir pada kerugian
KELEMAHAN BUMN

6. Privileges yang diberikan birokrasi harus dikompensasi dengan


memberi-kan kemudahan kepada pihak lain melalui policy direction
yang menjadi political cost bagi BUMN.
7. Keterlibatan birokrasi dalam BUMN yang berlangsung lama sering
menyulitkan direksi untuk bertindak objektif.
PENGAWASAN BUMN

• Pengawasan BUMN dilakukan oleh Komisaris dan Dewan Pengawas.


Komisaris dan Dewan Pengawas bertanggung jawab penuh atas
pengawasan BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN.
• Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris dan Dewan Pengawas harus
mematuhi Anggaran Dasar BUMN dan ketentuan peraturan perundang-
undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme,
efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, serta kewajaran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai