Disusun Oleh :
Muhammad Lutfi Ibadillah
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Dan tidak lupa sholawat
beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, karena
beliaulah suri dan tauladan dalam setiap langkah kita.
Makalah yang telah disusun ini berisi tentang Perbedaan Koperasi dengan Bentuk Badan
Usaha Lain. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Ekonomi Koperasi yang diampu oleh Bapak Agus Achmad Faruk, S.Sos., M.M. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga kami
selaku penyusun.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk badan usaha yang ada di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bentuk Badan Usaha
1. Perusahaan perorangan
2. Persekutuan, yamg terdiri atas persekutuan firma dan persekutuan
komanditer
3. Perseroan terbatas
4. Perusahaan Negara dan perusahaan daerah
5. Koperasi.
1. Perusahaan Perorangan
1
Subandi.2015.Ekonomi Koerasi (Teori dan Praktik).Alfabeta.Bandung
Pendirian perusahaan perorangan (di Indonesia) tidak memiliki atran
khusus, tetapi untuk beberapa lapangan kegiatan usaha diperlukan izin dari
pemerintah daerah setempat.
2. Persekutuan Firma
3. Persekutuan Komanditer
Perseroan terbaras adalah suatu kumpuln dari orang-orang yang diberi hak
dan diakui oleh hokum untuk berusaha dan atau untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Modal usaha dari PT terdiri dari saham-saham dari pemegang saham. jika
kekayaan PT terpisah dari kekayaan pemilik-pemiliknya. Dalam hal likuidasi dan
jika tenyata perusahaan tersebut masih mempunyai utang/kewajiban yang harus
dibayar, maka para pemegang saham hanya bertanggung jawab terhadap kerugan
sebatas jumlah saham yang dimilikinya.
Pendirian PT harus didukung oleh akta resmi dari notaris dan disahkan
oleh Menteri Kehakiman. Akta yang telah disahkan tersebut harus didaftarkan di
kepaniteraan pengadilan negeri dan selanjutnya dimumkan dalam berita negara
republik Indonesia.
Dalam PT dikenal beberapa jenis modal, yaitu modal dasar, modal yang
ditempatkan, dan modal yang disetor. Modal dasar adalah jumlah modal yang
disebut dalam akta pendirian dan merupakan jumlah maksimum di mana
perusahaan tersebut diperkenankan mengeluarkan surat-surat saham. Modal yang
ditempatkan adalah modal yang sanggup dimasukkan dan pada waktu
pendiriannya merupakan jumlah keikutsertaan para pendiri. Sedangkan modal
yang disetor adalah modal yang benar-benar telah diserahkan pada perusahaan
tersebut.
a. Saham biasa, yaitu saham dimana deviden hanya diberikan bila perusahaan
memperoleh laba.
b. Saham prioritas preferen, yaitu saham yang mempunyai hak utama dalam
pembagian keuntungan atau pada saat likuidasi.
c. Saham preferen komulatif, pada jenis saham ini, jika pada tahun tertentu
perusahaan tidak mendapat keuntungan, maka deviden dari saham ini akan
dibayar secara kumulatif pada saat perusahaan mendapat keuntungan.
d. Saham bonus, Saham yang diberikan secara cuma-cuma kepada para
pemegang saham biasa. Hal ini dimungkinkan bila, misalnya jumlah
cadangan yang dihimpun terlalu besar, sehingga perlu dikurangi dan
diwujudkan dalam Saham. Pada hakikatnya saham bonus merupakan
tambahan modal
e. Saham pendiri, Saham ini diberikan pada pendiri perusahaan sebagai imbalan
atas jasa-jasanya.
f. Saham kosong, adalah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan dari
pemegang saham dan disimpan sehingga tidak diikutsertakan lagi dalam
peredaran.
3. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
BUMN adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN Yang seluruh
modalnya dimiliki oleh Negara. Perusahaan negara berbentuk BUMN tersebut
bisa berbentuk perusahaan jawatan (perjan), perusahaan umum (perum) dan
Perseroan terbatas (Persero).
a. Perjan adalah perusahaan milik negara yang merupakan bagian dari sebuah
departemen. Contoh: TVRI.
b. Perum adalah perusahaan milik negara yang tujuan utamanya melayani
kepentingan umum. Contoh: Perum DAMRI.
c. Persero adalah perusahaan milik negara yang berbentuk PT dan bertujuan
untuk memperoleh laba seperti halnya pada PT lainnya. Contoh: PT.BNI,
PT.Garuda Indonesia.