Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Windiya Lestari

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 045289663

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4413/Riset Operasi

Kode/Nama UT Daerah : ………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2023/2024 Genap (2024.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN

1. Untuk menemukan probabilitas bahwa seorang siswa SMU kelas 3 lulus tahun depan
dan memenangkan undian, kita dapat menggunakan konsep probabilitas bersyarat.
Diketahui:
 Probabilitas lulus ujian SMU = 0,80 (P(A))
 Probabilitas memenangkan undian Bank A = 0,15 (P(B))
Kita ingin mencari P(A ∩ B), yaitu probabilitas bahwa siswa lulus dan memenangkan
undian. Jika asumsi bahwa lulus ujian dan memenangkan undian adalah peristiwa
independen, maka
P(A ∩ B) = P(A) * P(B)
P(A ∩ B) = 0,80 * 0,15
P(A ∩ B) = 0,12
Jadi, probabilitas bahwa seorang siswa SMU kelas 3 lulus tahun depan dan
memenangkan undian dari Bank A adalah 0,12 atau 12%.

2. Untuk menghitung biaya penggantian kendaraan berdasarkan nilai tinggi rata-rata dan
menentukan tahun yang paling tepat untuk menggantinya, kita perlu
mempertimbangkan beberapa faktor seperti harga perolehan, harga jual, dan biaya
pemeliharaan setiap tahun. Berikut adalah langkah-langkah perhitungan yang bisa
diikuti:
 Menghitung Penurunan Harga Jual Setiap Tahun:
a) Tahun 1: Rp200.000.000 - Rp170.000.000 = Rp30.000.000
b) Tahun 2: Rp200.000.000 - Rp160.000.000 = Rp40.000.000
c) Tahun 3: Rp200.000.000 - Rp145.000.000 = Rp55.000.000
d) Tahun 4: Rp200.000.000 - Rp130.000.000 = Rp70.000.000
 Menghitung Biaya Pemeliharaan Setiap Tahun:
a) Tahun 1: Rp1.000.000
b) Tahun 2: Rp1.500.000 + Rp1.000.000 = Rp2.500.000
c) Tahun 3: Rp2.500.000 + Rp2.500.000 = Rp5.000.000
d) Tahun 4: Rp3.000.000 + Rp5.000.000 = Rp8.000.000
 Menghitung Total Biaya (Penurunan Harga Jual + Biaya Pemeliharaan) dan
Rata-Rata Biaya Setiap Tahun:
a) Tahun 1: Rp30.000.000 + Rp1.000.000 = Rp31.000.000
b) Tahun 2: Rp40.000.000 + Rp2.500.000 = Rp42.500.000
c) Tahun 3: Rp55.000.000 + Rp5.000.000 = Rp60.000.000
d) Tahun 4: Rp70.000.000 + Rp8.000.000 = Rp78.000.000

 Rata-rata biaya setiap tahun:


a) Tahun 1: Rp31.000.000 / 1 = Rp31.000.000
b) Tahun 2: Rp42.500.000 / 2 = Rp21.250.000
c) Tahun 3: Rp60.000.000 / 3 = Rp20.000.000
d) Tahun 4: Rp78.000.000 / 4 = Rp19.500.000
Berdasarkan perhitungan tersebut, biaya paling optimum terletak pada tahun ke-4
dengan rata-rata biaya sebesar Rp19.500.000. Ini berarti waktu yang paling tepat
untuk mengganti kendaraan adalah pada akhir tahun ke-4, karena pada titik ini biaya
rata-rata per tahun adalah yang terendah.
Perlu diperhatikan bahwa perhitungan ini didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada
faktor lain yang mempengaruhi keputusan, seperti perubahan harga pasar atau biaya
tak terduga lainnya. Jika ada faktor-faktor tambahan yang perlu dipertimbangkan,
perhitungan ini mungkin perlu disesuaikan.

3. Untuk mencari titik optimal dengan menggambarkan fungsi tujuan, kita akan
menggunakan metode pemrograman linier. Pertama-tama, kita harus menentukan
fungsi tujuan dan batasan-batasannya.
 Diketahui:
a) Bahan A tersedia maksimum 6 ton per hari.
b) Bahan B tersedia maksimum 8 ton per hari.
c) Cat eksterior membutuhkan 1 ton Bahan A dan 2 ton Bahan B.
d) Cat interior membutuhkan 2 ton Bahan A dan 1 ton Bahan B.
e) Harga jual cat eksterior adalah 3000 per unit.
f) Harga jual cat interior adalah 2000 per unit.
Misalkan:
a) ( x ) adalah jumlah cat eksterior yang diproduksi per hari.
b) ( y ) adalah jumlah cat interior yang diproduksi per hari.
 Fungsi tujuan (Z) untuk memaksimalkan keuntungan adalah:
Z=3000x+2000y
 Batasan-batasannya adalah:
a) Untuk Bahan A: ( 1x + 2y \leq 6 )
b) Untuk Bahan B: ( 2x + 1y \leq 8 )
Kita juga harus mempertimbangkan bahwa ( x ) dan ( y ) tidak bisa negatif, jadi:
a) ( x \geq 0 )
b) ( y \geq 0 )

Langkah selanjutnya adalah menggambarkan batasan-batasan ini pada grafik


dua dimensi dengan sumbu-x mewakili ( x ) dan sumbu-y mewakili ( y ). Titik potong
antara batasan-batasan ini akan membentuk daerah yang layak (feasible region). Titik-
titik pojok dari daerah yang layak ini adalah kandidat untuk solusi optimal.
Untuk menemukan titik optimal, kita akan mengevaluasi fungsi tujuan ( Z ) di
setiap titik pojok daerah yang layak. Titik dengan nilai ( Z ) terbesar adalah titik
optimal yang memberikan keuntungan maksimum.
Metode ini dapat dilakukan secara manual dengan menggambar grafik atau
menggunakan software pemrograman linier untuk menyelesaikannya secara otomatis.

Anda mungkin juga menyukai