Anda di halaman 1dari 14

JURNAL BRAND, Volume 2 No.

1, Juni 2020 e-ISSN : 2715-4920


https://ejournals.umma.ac.id/index.php/brand

ANALISIS PERPUTARAN PERSEDIAAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA TBK

Hamka
Universitas Muslim Maros
hamka@umma.ac.id

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
menganalisis perputaran persediaan pada PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Metode analisis
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan rasio
keuangan dalam bentuk rasio aktifitas.
Kondisi perputaran persediaan yang terjadi pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk
tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2013 sampai
dengan 2014 nilai perputaran persediaanya sama. Pada tahun berikutnya, yaitu tahun 2015
dan 2016 terjadi penurunan perputaran persediaan, namun perusahaan dapat memperbaiki
perputaran persediaannya pada akhir tahun 2016, sehingga pada tahun 2017 perputaran
persediaan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk kembali meningkat. Maka dapat disimpulkan
bahwa perputaran piutang pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk sudah cukup baik dan
berjalan secara efektif.
Perputaran persediaan yang dipengaruhi oleh volume penjualan yang juga
berfluktuasi, tentu saja akan berdampak buruk bagi kinerja perusahaan. Oleh karena itu,
dalam meningkatkan perputaran persediaan, cara yang digunakan dan dari hasil perhitungan
Rata-rata periode penjualan pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk sudah cukup baik dan
berjalan secara efisien.
Kata Kunci : perputaran persediaan.
ABSTRACT
The purpose of this study is the purpose of this study was to determine and analyze inventory
turnover at PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. The analytical method used in this study is a
quantitative method with a financial ratio approach in the form of activity ratios.

Inventory turnover conditions that occur at PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk from 2013 to
2017 has fluctuated. In 2013 up to 2014, the inventory turnover was the same. In the
following year, namely 2015 and 2016 there was a decrease in inventory turnover, but the
company could improve its inventory turnover at the end of 2016, so that in 2017 PT. Japfa
Comfeed Indonesia Tbk has increased again. Then it can be concluded that the accounts
receivable turnover at PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk is quite good and running effectively.

Inventory turnover is influenced by sales volumes that also fluctuate, of course, will adversely
affect the company's performance. Therefore, in increasing inventory turnover, the method
used and from the results of the calculation of the average sales period at PT. Japfa Comfeed
Indonesia Tbk is quite good and runs efficiently.

Keywords: inventory turnover.

109
Hamka

A. PENDAHULUAN Pernyataan tersebut senada dengan


1. Latar Belakang yang diungkapkan oleh Kinanti (2016:1)
Perkembangan dunia industri di menyatakan bahwa persediaan merupakan
Indonesia terbilang cukup pesat. Sehingga salah satu masalah yang perlu diperhatikan
perusahaan harus selalu siap dalam dalam kaitannya dengan kegiatan proses
menghadapi persaingan yang semakin produksi, biaya, serta distribusi barang-
meningkat tersebut. Persaingan bisnis barang, baik itu bahan baku, barang dalam
untuk menghasilkan produk yang proses atau barang setengah jadi, ataupun
berkualitas tinggi dengan harga terjangkau barang jadi. Persediaan yang dibutuhkan
mengharuskan perusahaan lebih hendaknya cukup tersedia sehingga dapat
memperhatikan setiap tahapan menjamin kelancaran produksi. Akan tetapi
produksinya. hendaknya kuantitas persediaan itu tidak
Pengadaan persediaan merupakan terlalu besar agar modal yang tertanam
salah satu unsur modal kerja yang sangat dalam persediaan dan biaya-biaya yang
penting, sebab hal inilah yang menjamin ditimbulkannya tidak terlalu besar dan
kesinambungan dan kelancaran dari jangan pula terlalu kecil karena dapat
aktivitas produksi perusahaan, sehingga memperlambat aktivitas perusahaan.
baik perusahaan jasa maupun perusahaan Persediaan yang berlebih akan terjadi
dagang, persediaan merupakan unsur overstock atau kelebihan barang sehingga
penting sebab persediaan berputar dalam terjadi penumpukan barang yang
siklus perputaran modal kerja. mengakibatkan kurang produktifnya modal
Tindakan yang terarah diperlukan yang tertanam karena ada dana yang
untuk mengendalikan tingkat persediaan menganggur dan penambahan biaya
dalam perusahaan, hal ini demi terjaminnya penyimpanan serta kemungkinan terjadinya
kelangsungan aktivitas operasi perusahaan barang kadaluarsa (non moving). Kehabisan
dalam pemenuhan permintaan dan atau kekurangan persediaan (out of
kepuasan konsumen, hal ini juga berkaitan stock/shortage) mengakibatkan adanya
dengan harga pokok produksi sehingga permintaan yang tidak terpenuhi dan
biaya produksi yang timbul dapat ditekan hilangnya keuntungan yang kemungkinan
seminimal mungkin sehingga kinerja akan diperoleh.
operasional dapat dioptimalkan. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang
Persediaan barang sebagai elemen selanjutnya disebut Perusahaan adalah
utama dari modal kerja merupakan aktiva salah satu pelaku usaha agribisnis terbesar
yang selalu dalam keadaan berputar, di Indonesia yang bergerak di bidang
dimana secara terus menerus mengalami produksi pakan ternak, pembibitan ayam,
perubahan. Persediaan terlalu kecil maka peternakan komersial dan produk
kegiatan produksi besar kemungkinannya konsumen, budidaya perairan, peternakan
mengalami penundaan, atau perusahaan sapi potong serta perdagangan dan lain-
berproduksi pada kapasitas rendah yang lain.
pada akhirnya akan menekan keuntungan Perusahaan yang merupakan penyedia
yang akan diperolehnya. Sebaliknya apabila pangan berbahan protein hewani yang
persediaan terlalu besar maka akan terintegrasi dan terlengkap ditanah air.
mengakibatkan perputaran persediaan yang Skala yang besar menjadi keungggulan
rendah dan juga membawa konsekuensi tersendiri bagi Perusahaan, sehingga
berupa biaya yang timbul untuk memungkinkan Perusahaan untuk
memperhatikan persediaan itu sehingga memperoleh bahan baku yang baik dengan
profitabiltas perusahaan menurun. harga kompetitif ditengah kondisi cuaca

110
Hamka

yang silih berganti Indonesia untuk 3. Tujuan Peneltian


memenuhi persediaannya demi kelancaran Berdasarkan rumusan masalah yang
proses produksi perusahaan. telah diuraikan maka yang menjadi tujuan
Di tengah kondisi perekonomian dan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
industri yang kurang menggembirakan, menganalisis perputaran persediaan pada
Perusahaan masih dapat membukukan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
kinerja operasional yang cukup baik. 4. Manfaat Penelitian
Pengembangan usaha dengan Manfaat Penelitan dapat dibagi
mengedepankan prinsip kehati-hatian
menjadi dua yaitu menfaat secara teoritis
terbukti masih dapat mengantarkan dan manfaat secara praktis.Berikut
Perusahaan untuk mempertahankan penjelasan dari kedua manfaat tersebut
posisinya sebagai pemain terbesar kedua di sebagai berikut.
industri perunggasan nasional. a. Secara Teoritis
Dalam rangka menyikapi kondisi Hasil penelitian ini digunakan untuk
tersebut, Perusahaan telah mengambil
memperdalam pengetahuan di bidang
sejumlah langkah strategis, antara lain manajemen persediaan khususnya
dengan melakukan efisiensi produksi, masalah perputaran persediaan.
mengurangi persediaan dan melaksanakan 1) Bagi Penulis
pengelolaan belanja modal yang hati-hati. Sebagai sarana pengaplikasian teori-
Perusahaan terus melakukan langkah teori yang diperoleh dalam masa studi
antisipatif terhadap kondisi pasar yang serta dapat memperluas wawasan
oversupply dengan membatasi belanja ilmiah di bidang akuntansi
modal yang bersifat ekspansif, terutama b. Secara Praktis
dalam hal kapasitas persediaan. Namun 1) Bagi Perusahaan
Perusahaan perlu memperhatikan Hasil penelitian ini dapat digunakan
perputaran persediaannya dimana sebagai dasar pemikiran dan bahan
Perusahaan menggunakan persediaan evaluasi perusahaan PT Japfa Comfeed
sebagai jaminan atas utang bank jangka Indonesia Tbk
pendek dan pinjaman jangka panjangnya. 2) Bagi mahasiswa
Besarnya hasil perhitungan perputaran Penelitian ini dapat digunakan sebagai
persediaan menunjukkan tingkat kecepatan bahan referensi bagi mahasiswa lain
perputaran persediaan menjadi kas atau
yang akan melakukan penelitian yang
piutang dagang. Sehingga untuk berhubungan dengan penelitian ini
mendapatkan laba yang maksimal,
perusahaan harus meningkatkan B. TINJAUAN TEORITIS
perputaran persediaan. 1. Persediaan
Berdasarkan latar belakang yang telah a. Pengertian Persedian
diuraikan, maka peneliti bermaksud Pengelolaan persediaan banyak
melaksanakan penelitian mengenai ditemui diberbagai sektor, meliputi
“Analisis Perputaran Persediaan pada PT perusahaan agro industri, industri
Japfa Comfeed Indonesia Tbk. manufaktur, toko perdagangan bahkan
militer. Alasan paling mendasar
2. Rumusan Masalah mengapa setiap perusahaan perlu
Berdasarkan latar belakang mengelola persediaan adalahtidak
tersebut, makarumusan masalahnya yaitu memungkinkan secara fisik atau
Bagaimanakah perputaran persediaan pada ekonomi barang dapat diperoleh
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk? dengan cepat dan tepat pada saat

111
Hamka

dibutuhkan. Hadiguna (2009:91) kelangsungan aktifitas perusahaan,


menyatakan bahwa sebagai sejumlah sehingga harus dapat
barang yang disimpan untuk mengendalikannya agar tepat sasaran.
menunjang kelancaran kegiatan Oleh karena itu persediaan barang yang
produksi dan distribusi. Persediaan juga diadakan oleh perusahaan sebaiknya
dapat berwujud barang yang disimpan tidak terlalu besar maupun terlalu kecil,
dalam keadaan menunggu atau belum agar perusahaan dapat terus
selesai dikerjakan. memenuhi setiap permintaan dan
Defenisi yang diungkapkan oleh dapat menantisipasi apabila terjadi
Hadiguna dipertegas oleh Chase, tingkat permintaan yang meningkat.
Jacobs, dan Aquilono (2009) yang di Sylvia (2013:9) perusahaan
kutip oleh Silvia (2013:9) dengan perdagangan maupun perusahaan
memaparkan persediaan dalam bentuk manufaktur pasti selalu mengandalkan
pengelolaan organisasi, defenisi persediaan. Persediaan sebagai
tersebut menyatakan “Inventory is the kekayaan perusahaan, memiliki
stock of any item or resources used in peranan penting dalam operasi bisnis.
on organization. An inventory system is Dalam perusahaan manufaktur,
the set of police and control that persediaan dapat terdiri dari
monitors levels of inventory and persediaan bahan baku, bahan
determines what levels should be, pembantu, barang dalam proses,
maintained, when stock should be barang jadi, dan persediaan suku
replenished and how large orders cadang.
should be”. “Persediaan adalah stok Alexandri (2009:135)
dari beberapa item atau sumber daya mengemukakan bahwa persediaan
yang digunakan dalam suatu organisasi. merupakan suatu aktiva yang meliputi
Suatu sistem persediaan merupakan barang-barang milik perusahaan
suatu set kebijaksanaan dan dengan maksud untuk di jual dalam
pengendalian dalam memonitor tingkat suatu periode usaha tertentu atau
persediaan dan menentukan tingkat persediaan barang-barang yang masih
persediaan yang harus dijaga, kapan dalam pengerjaan atau proses produksi
persediaan harus disediakan dan ataupun persediaan bahan baku yang
berapa jumlah persediaan yang harus menunggu penggunaannya dalam
dipesan”. proses produksi. Beberapa pendapat
Darmawan (2015:3) menyatakan yang telah dikemukakan tersebut dapat
persediaan merupakan sejumlah didefenisikan bahwa persediaan adalah
barang yang ada di gudang yang akan bagian dari aktiva perusahaan yang
dipergunakan untuk memenuhi suatu disimpan untuk menunjang kelancaran
tujuan tertentu di dalam perusahaan. kegiatan produksi dan distribusi, yang
Persediaan dapat berupa bahan tingkat keberadaannya selalu dimonitor
mentah, bahan pembantu, barang demi menjaga jumlah yang harus tetap
dalam proses, barang jadi ataupun suku tersedia.
cadang. Suatu perusahaan hampir bisa b. Perputaran Persediaan
dikatakan tidak ada yang beroperasi a. Pengertian Deviden
tanpa persediaan, meskipun Munawir (2008:77) menyatakan
sebenarnya persediaan hanyalah suatu turn over persediaan merupakan rasio
sumber dana yang menganggur, tetapi antara jumlah harga pokok barang yang
dapat berpengaruh terhadap dijual dengan nilai rata-rata persediaan

112
Hamka

yang dimiliki perusahaan. Rasio untuk menunjang dan mengimbangi


perputaran persediaan memberikan tingkat penjualan yang ditentukan
ukuran kualitas/likuiditas komponen Sebagai komponen utama dari
persediaan dan mengukur kemampuan setiap proses penjualan, perputaran
perusahaan untuk menggunakan atau persediaan dianggap memiliki
melepas persediaan. tingkatan-tingkatan tersediri mengenai
Pendapat yang dikemukakan oleh berapa kali persediaan harus berputar
Munawir (2008) tersebut menunjukkan atau segi maksimum-minimumnya
bahwa hasil dari perputaran persediaan persediaan yang harus dimiliki oleh
tersebut adalah pada kualitas likuiditas perusahaan untuk memaksimalkan
dari persediaan yang nantinya akan hasil investasi dalam bentuk
diperoleh. Pendapat ini senada dengan keuntungan atau laba. Darsono dan
yang dikemukakan oleh Kieso dan Ashari (2009:60), menyatakan bahwa
Weygandt yang diterjemahkan oleh rasio perputaran persediaan untuk
Herman Wibowo (2008:402) yang mengetahui kemampuan perusahaan
menjelaskan bahwa, rasio keuangan dalam mengelola persediaan atau
yang digunakan dalam pengelolaan dan dengan kata lain berapa kali persediaan
evaluasi tingkat persediaan adalah yang ada akan diubah menjadi
rasio perputaran persediaan. Rasio penjualan. Makin tinggi rasio
perputaran persediaan (inventory perputaran persediaan maka makin
turnover ratio), mengukur berapa kali cepat persediaan diubah menjadi
secara rata-rata persediaan terjual penjualan. Rasio perputaran
selama satu periode. Tujuannya adalah persediaan yang terlalu rendah
untuk mengukur likuiditas persediaan. menunjukkan lambatnya penjualan.
Perputaran persediaan yang rendah Senada dengan pendapat yang
menunjukkan penumpukan persediaan dikemukakan oleh Darsono dan Ashar
yang berarti persediaan bergerak (2012), Sutrisno (2012:219)
lambat disebabkan keusangan, tidak menjelaskan bahwa perputaran
terjual dan melemahnya permintaan. persediaan adalah komponen utama
Sebaliknya perputaran persediaan yang dari barang yang dijual, oleh karena itu
terlalu tinggi menunjukkan investasi semakin tinggi persediaan berputar
pada persediaan rendah dimana hal semakin efektif perusahaan dalam
tersebut merupakan ancaman bagi mengelola persediaan. Perputaran
penjualan masa depan. persediaan ini dihitung dengan cara
Kemampuan perusahaan dalam sebagai berikut :
mengelola persediaan ditunjukkan Perputaran Persediaan
melalui penggunaan rasio, pernyataan Harga Pokok Penjualan
=
tersebut juga dijelaskan oleh Kasmir Persediaan Rata − Rata
(2010:114) yang menyatakan bahwa Persediaan rata-rata dapat dihitung
perputaran persediaan adalah rasio dengan membagi jumlah persediaan
yang digunakan untuk mengukur akhir tahun dan awal tahun dengan
berapa kali dana yang ditanam dalam dua. Besarnya hasil perhitungan
persediaan ini berputar dalam satu perputaran persediaan menunjukkan
periode. Tingkat perputaran persediaan tingkat kecepatan persediaan menjadi
mengukur perusahaan dalam memutar kas atau piutang dagang.
barang dagangannya, dan menunjukan Menurut Reeve dan Warren
hubungan antara yang diperlukan (2009:365), terdapat dua ukuran yang

113
Hamka

dapat digunakan untuk menganalisis 2. Tempat dan Waktu Penelitian


keefisienan dan keefektifan Penelitian ini dilakukan di PT Japfa
perusahaan dalam mengelola Comfeed Indonesia Tbk yang beralamat di
persediaan, yaitu: Jl. Prof Dr Ir Sutami Km 17, Pai, Biring
1. Perputaran persediaan (inventory Kanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
turnover) 3. Jenis dan Sumber Data
Mengukur hubungan antara volume a. Jenis data
barang yang terjual dan jumlah 1) Data Kuantitatif
persediaan yang dimiliki selama
Data kuantitatif adalah adalah data
periode tertentu. Secara umum,
yang menggunakan angka yang
semakin besar nilai perputaran
diperoleh dari perhitungan data
persediaan maka semakin efektif dan
kuantitatif (Laporan Keuangan).
efisien pengelolaan persediaan. Rasio 2) Data Kualitatif
ini dihitung sebagai berikut: Data kualitatif adalah data yang tidak
Perputaran Persediaan
menggunakan angka yang dikumpulkan
Harga Pokok Penjualan
= dari rekaman, wawancara, atau bahan
Persediaan Rata − Rata tertulis.
2. Jumlah hari penjualan dalam
b. Sumber data
persediaan (number of days sales in
1) Data Primer
inventory)
Data Primer adalah data penelitian
Jumlah hari penjualan dalam
yang diperoleh secara langsung atau
persediaan merupakan ukuran untuk
data yang mencerminkan kebenaran
lamanya waktu yang diperlukan untuk
berdasarkan dengan apa yang dilihat.
memperoleh, menjual dan mengganti
2) Data Sekunder
persediaan. Harga pokok penjualan
Data Sekunder adalah data penelitian
harian rata-rata ditentukan dengan
yang diperoleh melalui media
membagi harga pokok penjualan
perantara atau secara tidak langsung.
dengan 365. Secara umum, makin
rendah jumlah hari penjualan dalam 4. Metode Pengumpulan Data
persediaan berarti makin baik. a. Penelitian Pustaka (Library Research)
Jumlah hari penjualan dalam persediaan Penelitian pustaka adalah
Persediaan rata − rata pengumpulan data teoritis dengan cara
=
Harga pokok penjualan harian rata − rata menelaah berbagai buku literatur dan
Berdasarkan pengertian-pengertian bahan pustaka lainnya yang berkaitan
yang telah diuraikan di atas, maka dapat dengan masalah yang dibahas.
disimpulkan bahwa perputaran persediaan b. Penelitian Lapang (Field Research)
adalah rasio yang mengukur berapa kali Penelitian lapang adalah pengumpulan
persediaan yang ada akan diubah menjadi data lapangan dengan cara wawancara,
penjualan dalam suatu periode. yaitu melakukan tanya jawab dengan
pimpinan dan karyawan untuk
mendapatkan data yang diperlukan.
C. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
5. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan pada
a. Metode analisis data
penelitian ini adalah metode kuantitatif
Metode analisis yang digunakan
dengan pendekatan rasio keuangan dalam
pada penelitian ini adalah metode
bentuk rasio aktifitas.
kuantitatif dengan pendekatan rasio

114
Hamka

keuangan dalam bentuk rasio aktifitas. D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kasmir (2010:114) rasio perputaran 1. Hasil Penelitian
persediaan dapat dinyatakan dengan : a. Analisis Data
Persediaan merupakan suatu aktiva
1. Perputaran Persediaan yang terdiri dari barang-barang milik PT.
Perputaran Persediaan Japfa Comfeed Indonesia Tbk dengan
Harga Pokok Penjualan
= maksud untuk dijual dalam suatu periode
Persediaan Rata − Rata usaha tertentu atau persediaan barang-
barang yang masih dalam pengerjaan atau
Untuk menghitung rata-rata persediaan :
proses produksi ataupun persediaan yang
menunggu penggunaannya dalam proses
Perputaran Persediaan
Persediaan Awal + Persediaan Akhir produksi.
= Suatu perusahaan hampir bisa
2
Rasio ini menunjukan berapa cepat dikatakan tidak ada yang beroperasi tanpa
perputaran persediaan dalam siklus adanya persediaan, meskipun sebenarnya
produksi normal. Semakin besar rasio ini persediaan hanyalah suatu sumber dana
maka semakin baik karena dianggap bahwa yang menganggur, yang masih harus diolah
kegiatan penjualan berjalan cepat. untuk bisa menjadi kas . Meskipun begitu,
2. Rata-rata periode penjualan persediaan berpengaruh terhadap
Budi Rahardjo (2009:42) menyatakan kelangsungan aktifitas perusahaan,
bahwa rata-rata periode penjualan adalah sehingga harus dapat dikendalikan agar
jumlah hari yang diperlukan untuk menjual tepat sasaran. Persediaan pada PT. Japfa
seluruh persediaan setiap kali. Untuk Comfeed Indonesia Tbk diperoleh langsung
mengetahui berapa hari rata-rata dari laporan keuangan berupa neraca
persediaan tersimpan dalam gudang dapat perusahaan melalui website,
dicari dengan cara membagikan jumlah hari http://www.japfacomfeedindonesia.com
dalam satu tahun dibagi perputaran dan gambarannya dapat dilihat dari tabel
persediaan, yaitu : berikut :
Rata − rata penjual Tabel 5.1: Data persediaan PT. Japfa
365 Comfeed Indonesia Tbk periode
= 2013-2017 (dalam Rp. 000.000)
Perputaran Persediaan
Budi Rahadjo (2009:42) juga menyatakan Peningkatan/penurunan
bahwa jika perusahaan dagang mempunyai Tahun Persediaan
%
perputaran yang lebih lambat dari rata-rata
2013 4.727.474 30,08 %
industri (jenis bisnis yang sama), maka
2014 5.133.782 8,59%
mungkin ada barang kadaluarsa yang
2015 5.854.975 14,04%
tersimpan, atau stok barang persediaan
2016 5.500.017 6,06%
yang tidak dibutuhkan terlalu banyak.
2017 6.413.912 16,6%
Persediaan yang terlalu berlebihan akan
Sumber : Data Neraca PT Japfa Comfeed
menyedot dana yang digunakan di pos lain
Indonesia Tbk periode 2013-2017
dalam operasi perusahaan.
Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa
persediaan perusahaan pada tahun 2013
sebesar Rp. 4.727.474.000.000, meningkat
sebesar 30,08% dari tahun 2012, dimana

115
Hamka

persediaan akhir pada tahun 2012 sebesar sedangkan jika perputaran persediaannya
Rp. 3.634.152.000.000. Pada tahun 2014 tinggi, menunjukkan penjualan yang kuat
meningkat sebesar 8,59% yaitu Rp. atau adanya pemberian potongan
5.133.782.000.000, tahun 2015 meningkat penjualan yang tinggi
sebesar 14,04% yaitu sebesar Rp. Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat
5.854.975.000.000, pada tahun 2016 bahwa laba pada perusahaan tersebut juga
mengalami penurunan sebesar 6,06% yaitu mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 laba
sebesar Rp. 5.500.017.000.000, dan kembali pada perusahaan sebesar 7.165.584.530
danpada tahun 2015 laba pada perusahaan
meningkat pada tahun 2017 sebesar 16,6%
menurun menjadi 2.677.356.090 atau
yaitu Rp. 6.413.912.000.000.
0,62%karena penjualan semen pada
Berdasarkan data tersebut maka perusahaan juga menurun dan pada tahun 2016
dapat disimpulkan bahwa peningkatan laba bersih pada perusahaan meningkat
terbesar persediaan perusahaan terjadi menjadi 4.319.935.529 atau 0,61% karena
pada tahun 2017 yaitu meningkat sebesar penjualan semen juga meningkat dan pada
16,06%. Peningkatan ini disebabkan tahun 2017 laba pada peusahaan kembali
meningkatnya volume penjualan. menurun menjadi 3.672.326.469 atau 0,14%
Penurunan persediaan terjadi pada tahun dan pada tahun 2018 laba pada perusahaan
2016 yaitu sebesar 6,06%. Hal ini meningkat secara drastis yaitu 6.812.500.228
disebabkan meningkatnya kebutuhan atau 0,85%karena penjualan semen pada tahun
2018 juga meningkat secara drastis. Oleh
perusahaan dalam memenuhi permintaan
karena itu, laba bersih berfluktuasi yang
konsumen.
disebebkan oleh penjualan semen pada
perusahaan juga berfluktuasi.
1. Perputaran Persediaan
Tingkat perputaran persediaan dapat
dihitung dengan rasio perputaran 2. Analisis Perputaran Persediaan
persediaan. Perputaran persediaan Sebelum mengetahui tingkat
merupakan cara untuk mengetahui berapa perputaran persediaan, terlebih dahulu
kali persediaan PT Japfa Comfeed Indonesia harus mencari nilai rata-rata persediaanya
Tbk terjual atau tergantikan dalam suatu yang dapat diketahui dengan cara
periode tertentu. Perputaran persediaan mengolah data persediaan awal dan
mengukur kecepatan perusahaan menjual persediaan akhir pada tabel berikut :
persediaannya dan dibandingkan dengan Tabel 5.2: Data persediaan awal dan
perusahaan lain yang sejenis. Perputaran persediaan akhir PT. Japfa
persediaan dihitung dengan membagi harga Comfeed Indonesia Tbk periode
pokok penjualan dengan persediaan rata- 2013-2017 (dalam Rp. 000.000)
rata selama periode tertentu.
Harga pokok penjualan yang Persediaan Awal Persediaan
dimaksud adalah semua biaya yang Tahun
(Rp) Akhir (Rp)
dikeluarkan oleh PT. Japfa Comfeed 2013 3.634.152 4.727.474
Indonesia Tbk dalam rangka menghasilkan 2014 4.727.474 5.133.782
suatu produk hingga produk tersebut siap
2015 5.133.782 5.854.975
untuk dijual. Harga pokok penjualan bisa di
2016 5.854.975 5.500.017
dapatkan di laporan laba rugi komprehensif
2017 5.500.017 6.413.912
dalam laporan keuangan perusahaan. Jika
Sumber : Data Neraca PT Japfa Comfeed
hasil perhitungan perputaran persediaan Indonesia Tbk periode 2013-2017
rendah, menunjukkan penjualan yang
rendah terjadi kelebihan persediaan,

116
Hamka

Untuk menghitung perputaran 5.500.017 + 6.413.912


=
persediaan terlebih dahulu harus dihitung 2
rata-rata persediaan 2013-2017, dapat 11.913.929
=
dilihat sebagai berikut : 2
a. Rata-rata Persediaan Tahun 2013 = 5.956.964,5
Rata − rata persediaan
Persediaan Awal + Persediaan Akhir Rumus tersebut dapat dijelaskan bahwa :
= Pada tahun 2013 rata-rata
2
3.634.152 + 4.727.474 persediaannya sebesar Rp. 4.180.813,
= tahun 2014 rata-rata persediaannya
2
8.361.626 sebesar Rp. 4.930.628, tahun 2015 rata-
=
2 rata persediaannya Rp. 5.494.378,5 , pada
= 4.180.813 tahun 2016 rata-rata persediaannya Rp.
5.677.496 dan pada tahun 2017 Rp.
b. Rata-rata Persediaan Tahun 2014 5.956.964,5.
Rata − rata persediaan Persediaan awal pada tahun 2013-
Persediaan Awal + Persediaan Akhir 2017 mengalami fluktuasi yang artinya
=
2 kadang meningkat dan kadang menurun,
4.727.474 + 5.133.782
= begitupun pada persediaan akhirnya.
2 Berbeda dengan hasil perhitungan rata-rata
9.861.256
= persediaan, dimana rata-rata persediaan
2
= 4.930.628 meningkat tiap tahunnya.
Berdasarkan hasil perhitungan
c. Rata-rata Persediaan Tahun 2015 yang diperoleh di atas maka dapat dicari
Rata − rata persediaan perputaran persediaannya, dengan nilai
Persediaan Awal + Persediaan Akhir penjualan dan rata-rata persediaan dengan
= cara sebagai berikut :
2
5.133.782 + 5.854.975 Tabel 5.3 Data penjualan dan Rat-rata
= Persediaan PT Japfa Comfeed
2
10.988.757 Indonesia Tbk periode 2013-
=
2 2017 dalam (Rp.000.000)
= 5.494.378,5
Rata-rata
b. Rata-rata Persediaan Tahun 2016 Tahun Penjualan (Rp) Persediaan
Rata − rata persediaan (Rp)
Persediaan Awal + Persediaan Akhir 2013 17.794.240 4.180.813
=
2 2014 21.033.306 4.930.628
5.854.975 + 5.500.017
= 2015 21.029.912 5.494.378,5
2
11.354.992 2016 21.584.412 5.677.496
= 2017 24.571.742 5.956.964,5
2
= 5.677.496 Sumber : Data Neraca dan Laba Rugi PT Japfa
Comfeed Indonesia Tbk periode 2013-2017
c. Rata-rata Persediaan Tahun 2017
Rata − rata persediaan Dari tabel tersebut dapat dihitung
Persediaan Awal + Persediaan Akhir perputaran persediaan pada PT Japfa
= Comfeed Indonesia Tbk untuk setiap
2

117
Hamka

tahunnya mulai dari tahun 2013 sampai setahun. Pada tahun 2014 perputaran
dengan tahun 2017 yaitu sebagai berikut : persediaan adalah sebesar 4 kali,
a. Perputaran Persediaan Tahun 2013 maksudnya empat kali berputar selama
Harga Pokok Penjualansatu periode atau satu tahun, dimana
Perputaran Persediaan =
Rata − rata Persediaanbarang yang dijual dapat kembali modalnya
selama empat kali dalam setahun dimana
17.794.240
= perputaran persediaan pada tahun 2014
4.180.813
= 4,256 sama dengan tahun sebelumnya.
= 4 Kali Pada tahun 2015 perputaran
persediaannya adalah sebesar tigakali,
b. Perputaran Persediaan Tahun 2014 maksudnya tiga kali berputar selama satu
Harga Pokok Penjualan periode atau satu tahun, dimana barang
Perputaran Persediaan =
Rata − rata Persediaan yang dijual dapat kembali modalnya selama
tiga kali dalam setahun. Dapat dilihat
21.033.306 bahwa perputaran persediaan pada tahun
=
4.930.628 2015 lebih kecil dibandingkan dengan
= 4,265 perputaran persediaan di tahun
= 4 Kali sebelumnya yaitu tahun 2014. Hal ini
c. Perputaran Persediaan Tahun 2015 disebabkan pada tahun 2015 perusahaan
Harga Pokok Penjualan
Perputaran Persediaan = mengalami penurunan penjualan dari tahun
Rata − rata Persediaan
21.029.912 sebelumnya.
= Pada tahun 2016 perputaran
5.494.378,5
= 3,827 persediaannya adalah sebesar tiga kali,
= 3 Kali maksudnya persediaan berputar sebanyak
d. Perputaran Persediaan Tahun 2016 tiga kali selama satu periode atau satu
Harga Pokok Penjualan tahun, dimana barang yang dijual dapat
Perputaran Persediaan =
Rata − rata Persediaan kembali modalnya selama tiga kali dalam
21.584.412 setahun. Perputaran persediaan pada tahun
=
5.677.496 2016 lebih kecil dibandingkan dengan
= 3,801 perputaran persediaan di tahun
= 3 Kali sebelumnya yaitu tahun 2015. Beban pokok
e. Perputaran Persediaan Tahun 2017 pada tahun 2016 meningkat sebesar 2,6%
Harga Pokok Penjualan
Perputaran Persediaan = dibandingkan tahun 2015. Peningkatan
Rata − rata Persediaan tersebut disebabkan kinerja perusahaan
24.571.742
= yang lebih efisien selama tahun 2016.
5.956.964,5
Pada tahun 2016 perputaran
= 4,124
= 4 Kali persediaannya adalah sebesar empat kali,
maksudnya persediaan berputar sebanyak
Rumus tersebut dapat dijelaskan bahwa : empat kali selama satu periode atau satu
Pada rasio perputaran persediaan PT. tahun, dimana barang yang dijual dapat
Japfa Comfeed Indonesia Tbk diatas selama kembali modalnya selama empat kali dalam
lima tahun didapatkan perputaran setahun. Perputaran persediaan pada tahun
persediaan tahun 2013 adalah sebesar 2017 meningkat dibandingkan dengan
empat kali, maksudnya empat kali berputar perputaran persediaan di tahun 2016.
selama satu periode atau satu tahun, Peningkatan tersebut disebabkan karena
dimana barang yang dijual dapat kembali meningkatnya volume penjualan pada
modalnya selama empat kali dalam tahun 2017.

118
Hamka

Berdasarkan kenyataan yang memungkinkan PT. Japfa Comfeed


ditemukan di lapangan, bahwa di tahun Indonesia Tbk memperoleh bahan baku
2013 sampai dengan 2014 perputaran dengan kualitas yang lebih baik sekaligus
persediaannya sama atau tidak berubah memberikan kemudahan dan keuntungan
sebab perusahaan mampu bagi para petani jagung.
mempertahankan pertumbuhan penjualan 2. Rata-rata Periode Penjualan
bersih sebesar 14,2% menjadi Rp 24,5 Rata-rata periode penjualan
triliun dibandingkan 2013 sebesar Rp 21,4 merupakan jumlah hari yang diperlukan
triliun. perusahaan untuk menjual seluruh
Pada tahun 2015 sampai dengan 2016 persediaan setiap kali. Sehingga untuk
perputaran persediaannya sama. Secara mengetahui berapa hari rata-rata
konsolidasi, kinerja perusahaan secara persediaan tersimpan dalam gudang
finansial menurun dibandingkan tahun perusahaan dalam hal ini PT. Japfa Comfeed
sebelumnya, Penurunan ini disebabkan oleh Indonesia Tbk, dapat dicari dengan cara
penurunan volume penjualan yang membagikan jumlah hari dalam satu tahun
disebabkan kesulitan mendapatkan bahan dibagi perputaran persediaan. Maka dapat
baku. dihitung rata-rata periode persediaan
Pada tahun 2017 perputaran sebagai berikut :
persediaan perusahaan meningkat.. Secara a. Rata-rata periode penjualan Tahun 2013
konsolidasi, pendapatan perusahaan pada
tahun 2017 adalah sebesar Rp 29,60 triliun. 365
Rata − rata periode penjualan =
Dibandingkan dengan pendapatan Perputaran Persediaan
perusahaan tahun sebelumnya sebesar Rp
365
27,06 triliun, maka terjadi kenaikan sebesar =
9,4%. Kenaikan ini didukung oleh 4,256
penjualan. Hampir semua Unit Bisnis PT. = 85,761 hari
Japfa Comfeed Indonesia Tbk mengalami b. Rata-rata periode penjualan Tahun 2014
Rata − rata periode penjualan
pertumbuhan penjualan pada tahun 2017. 365
PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk =
Perputaran Persediaan
berupaya untuk menciptakan hubungan 365
yang saling menguntungkan dan bersifat =
4,265
jangka panjang dengan pelanggan. PT. Japfa = 85,580 hari
Comfeed Indonesia Tbk juga secara terus c. Rata-rata periode penjualan Tahun 2015
menerus mengawasi tingkat persediaan Rata − rata periode penjualan
yang optimal agar dapat meraih 365
=
pertumbuhan berkelanjutan. Agar Perputaran Persediaan
persediaan perusahaan tetap stabi, maka 365
=
perusahaan memastikan ketersediaan 3,827
bahan baku, khususnya jagung, maka dari = 95,374 hari
itu perusahaan menerapkan strategi jemput d. Rata-rata periode penjualan Tahun 2016
bola. Perusahaan lebih mengawasi Rata − rata periode penjualan
persediaan jagung dikarenakan peningkatan 365
=
penjualan yang terjadi sebagian besar Perputaran Persediaan
365
merupakan kontribusi dari segmen pakan =
ternak. 3,801
Selain memastikan ketersediaan = 96,027 hari
bahan baku, strategi jemput bola ini juga

119
Hamka

e. Rata-rata periode penjualan Tahun 2017 hari produksi, atau kurang lebih tiga kali
Rata − rata periode penjualan produksi dalam satu tahun. Periode hari
365 persediaan 2014 ini sedikit lebih lambat
=
Perputaran Persediaan dibandingkan tahun 2014. Hal ini
365 mengidentifikasikan mengenai efisiensi
=
4,124 perusahaan dalam mengelola dan menjual
= 88,506 hari persediaannya.
Pada tahun 2016 Rata-rata periode
Tabel 5. 4. Rata-rata periode penjualan PT. penjualan yaitu 95,027 hari. Artinya
Japfa Comfeed Indonesia Tbk persediaan rata-rata sama dengan 95,027
Periode Tahun 2013-2017 hari produksi, atau kurang lebih tiga kali
produksi dalam satu tahun. Periode hari
Rata-rata persediaan 2016 ini sedikit lebih cepat
Perputaran
Tahun periode dibandingkan tahun 2015. Hal ini
Persediaan
penjualan mengidentifikasikan mengenai efisiensi
2013 4 Kali 85,761 Hari perusahaan dalam mengelola dan menjual
2014 4 Kali 85,580 hari persediaannya.
2015 3 Kali 95,374 Hari Pada tahun 2017 Rata-rata periode
2016 3 Kali 96,027 Hari penjualan yaitu 88,506 hari. Artinya
2017 4 Kali 88,506 Hari persediaan rata-rata sama dengan 88,506
Sumber : PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 2017 hari produksi, atau kurang lebih empat kali
produksi dalam satu tahun. Periode hari
Tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai persediaan 2017 ini lebih cepat
berikut: dibandingkan tahun 2015. Hal ini
Pada tahun 2014 Rata-rata periode mengidentifikasikan mengenai efisiensi
penjualan yaitu 85,580 hari. Artinya perusahaan dalam mengelola dan menjual
persediaan rata-rata sama dengan 85,580 persediaannya. Apabila perputaran
hari produksi, atau kurang lebih 4 kali persediaannya rendah, maka umur hari
produksi dalam satu tahun. Periode hari persediaannya meningkat, begitupun
persediaan 2014 ini lebih cepat sebaliknya apabila perputaran
dibandingkan tahun 2013. Hal ini persediaannya tinggi maka otomatis umur
mengidentifikasikan mengenai efisiensi hari persediaannya rendah. Apabila volume
perusahaan dalam mengelola dan menjual penjualan meningkat maka perputaran
persediaannya. persediaannya pun akan meningkat
Pada tahun 2015 Rata-rata periode E. PENUTUP
penjualan yaitu 95,374 hari. Artinya Berdasarkan pembahasan yang telah
persediaan rata-rata sama dengan 95,374 diuraikan dalam penelitian yang berjudul
hari produksi, atau kurang lebih tiga kali “Analisis Perputaran Persediaan pada PT.
produksi dalam satu tahun. Periode hari Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Maka dapat
persediaan 2014 ini sedikit lebih lambat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
dibandingkan tahun 2014. Hal ini 1. Kondisi perputaran persediaan yang
mengidentifikasikan mengenai efisiensi terjadi pada PT. Japfa Comfeed
perusahaan dalam mengelola dan menjual Indonesia Tbk tahun 2013 sampai
persediaannya. dengan tahun 2017 mengalami
Pada tahun 2015 Rata-rata periode fluktuasi. Pada tahun 2013 sampai
penjualan yaitu 95,374 hari. Artinya dengan 2014 nilai perputaran
persediaan rata-rata sama dengan 95,374 persediaanya sama. Pada tahun

120
Hamka

berikutnya, yaitu tahun 2015 dan 2016 Darsono, Ashari. 2009. Pedoman Praktis
terjadi penurunan perputaran Memahami Laporan Keuangan.
persediaan, namun perusahaan dapat Yogyakarta: Andi
memperbaiki perputaran persediaannya Hadiguna, Ampuh Rika. 2009. Manajemen
pada akhir tahun 2016, sehingga pada Pabrik. Edisi 1 Cetakan Pertama.
tahun 2017 perputaran persediaan PT. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Japfa Comfeed Indonesia Tbk kembali Handoko, Hani T. 2008. Dasar-Dasar
meningkat. Maka dapat disimpulkan Manajemen Produksi dan Operasi.
bahwa perputaran piutang pada PT. Cetakan Keempat Belas
Japfa Comfeed Indonesia Tbk sudah Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
cukup baik dan berjalan secara efektif. Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi.
Perputaran persediaan yang Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo.
dipengaruhi oleh volume penjualan yang Santosa, Ika Juliana. 2011. Analisis
juga berfluktuasi, tentu saja akan Pengaruh Perputaran Persediaan
berdampak buruk bagi kinerja perusahaan. dan Perputaran Piutang terhadap
Oleh karena itu, dalam meningkatkan Rentabilitas pada PT. Suryaputra
perputaran persediaan, cara yang Sarana Bandung Divisi Sparepart.
digunakan dan dari hasil perhitungan Rata- Bandung: Universitas Komputer
rata periode penjualan pada PT. Japfa Indonesia. Diakses 18 Juni 2018.
Comfeed Indonesia Tbk sudah cukup baik Kasim, Najib dan Riska. 2014. Analisis
dan berjalan secara efisien. Perputaran Persediaan Barang
Dalam Meningkatkan Laba Pada
DAFTAR PUSTAKA
Kopkar Gotong Royong PT. PLN
Alexandri, Benny Moh. 2009. Manajemen
(Persero) Area Palopo. Jurnal
Keuangan Bisnis Teori dan Soal.
Equilibrium hal. 71-81 vol. 04 No.
Bandung: Alfabeta.
02. ISSN 2089-2152. Diakses 18
Assauri, Sofyan. 2008. Manajemen Produksi
Juni 2018.
dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta:
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen
Lembaga Penerbit Fakultas
Keuangan. Jakarta: Prenada Nadia
Ekonomi Universitas Indonesia.
Grup
Chase, Richard B., Jacobs, F. Robert &
Kieso, Donald.E., and Weygandt, Jerry. J
Aquilano, Nicholas J. 2009.
(terjemahan Herman Wibowo).
Operations & Supply Management.
2008. Akuntansi Intermediate.
Edisi Keduabelas. New York. Mc
Jakarta: Erlangga.
Graw Hill.
Kinanti, Putri Ade. Herlina, Durkes.
Darmawan, Agus Gede. Cipta, Wayan.
Mahardika, Arwi Finda. 2016.
Yulianthini, Nyoman Ni. 2015.
Analisis Pengendalian Persediaan
Penerapan Economic Order
Bahan Baku Menggunakan Metode
Quantity (EOQ) Dalam Pengelolaan
Min-Max (Studi Kasus PT. Djitoe
Persediaan Bahan Baku Tepung
Indonesia Tobacco). Surakarta.
pada Usaha Pia Ariawan di Desa
Universitas Sebelas Maret. Diakses
Banyuning Tahun 2013. E-Journal
22 Desember 2017.
Bisma Universitas Pendidikan
Lestari, Asna. 2016. Analisis Perputaran
Ganesha Jurusan Manajemen
Piutang dan Perputaran Persediaan
(Volume 3 Tahun 2015). Diakses 22
serta Pengaruhnya terhadap
Desember 2017.
Profitabilitas Perusahaan Otomotif
yang terdaftar di Bursa Efek

121
Hamka

Indonesia Periode 2010-2014.


Bandar Lampung: Universitas
Ekonomi dan Bisnis. Diakses 18
Juni 2018.
Munawir. 2008. Analisis Laporan Keuangan,
Edisi Keempat, Cetakan Ketiga
Belas. Yogyakarta: Liberty.
Rahardjo, Budi. 2009. Laporan Keuangan
Perusahaan. Yogyakarta : UGM
Press
Reeve, James. M., Warren, Carls., and
Duchac, Jonathan. E (terjemahan
Damayanti Dian). 2009. Pengantar
Akuntansi (adaptasi Indonesia).
Jakarta: Salemba Empat.
Ristono, Agus. 2009. Manajemen
Persediaan Edisi I. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Silvia, Marcy. 2013. Analisis Pengendalian
Persediaan Bahan Baku
Menggunakan Metode Min-Max
Stock pada PT. Semen Tonasa di
Pangkep. Makassar: Universitas
Hasanuddin, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Diakses 22 Desember 2017.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung. Aalfabeta.
Suseno, Agus. 2009. Pengaruh Perputaran
Persediaan terhadap Likuiditas
pada PT. Unilever Indonesia, Tbk.
Bandung: Universitas Komputer
Indonesia. Diakses 18 Juni 2018.
https//:www.japfacomfeedindonesia.com
(di akses pada tanggal 09 Juli
2018)Swastha, Basu. 2008.
Manajemen Pemasaran Modern,
Liberty: Yogyakarta
Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi Pemasaran,
Edisi 3, ANDI : Yogyakarta

122

Anda mungkin juga menyukai