Abstrak
Dengan kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sangat berpengaruh pada perkembangan perusahaan terutama di sektor industri, perusahaan dituntut
untuk terus melakukan perbaikan terutama pada kualitas produksi, sehingga dapat bersaing di pasar lokal
maupun internasional. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur memerlukan bahan baku
yang menunjang jalannya proses produksi perusahaan yang bersangkutan, sehingga pengendalian persediaan
menjadi hal yang cukup penting. Oleh karena itu diperlukan penanganan yang baik pada persediaan bahan
baku. Melalui analisis data biaya dan pola konsumsi sumber daya, manajemen dapat mulai merekayasa kembali
proses manufakturing untuk mencapai pola keluaran mutu yang lebih efisien dan lebih tinggi. Berdasarkan hasil
analisis ABC dapat diidentifikasi klasifikasi persediaan Aksesorise. Kelas A memiliki nilai volume tahunan
rupiah sebesar 47,61% dari total persediaan, yang terdiri dari 2 item (20%) persediaan. Kelas B memiliki nilai
volume tahunan rupiah sebesar 37,28% dari total persediaan, yang terdiri dari 3 item (30%) persediaan yaitu :
Lampu Gantung, Sprei, Gorden. Kelas C memiliki nilai volume tahunan rupiah sebesar 15,10% dari total
persediaan, yang terdiri dari 5 item (50%) persediaan yaitu : Bunga Artifisial, Keset, Vas, Bingkai foto, Jam
dinding.
3. Kelas C, Persediaan yang nilai volume tahunan tersebut. Hal inilah yang dianggap penting untuk
rupiahnya rendah, yang hanya sekitar 10% dari dilakukan perhitungan persediaan sehingga dapat
total nilai persediaan. Di kelas ini diperlukan menunjukan tingkat persediaan yang sesuai dengan
teknik pengendalian yang sederhana, kebutuhan dan dapat menjaga kontinuitas produksi
pemeriksaan hanya dilakukan sekali-kali. dengan pengorbanan atau pengeluaran biaya yang
ekonomis. Tujuan pengelolaan persediaan menurut
Dengan mengetahui kelas-kelas itu, dapat Agus Ristono (2009:4) adalah :
diketahui item persediaan tertentu yang harus 1. Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau
mendapat perhatian lebih intensif atau serius permintaan konsumen dengan cepat
dibandingkan item yang lain. Dari hal tersebut di (memuaskan konsumen).
atas dapat diketahui bahwa untuk kegiatan operasi 2. Untuk menjaga kontinuitas produksi atau
dari perusahaan yang bersangkutan memerlukan menjaga agar perusahaan tidak mengalami
pengendalian persediaan. Apabila persediaan kehabisan persediaan yang mengakibatkan
dikendalikan terlalu besar mengakibatkan timbulnya terhentinya proses produksi, hal ini
dana menggangur yang besar (yang tertanam dalam dikarenakan :
persediaan) , meningkatnya biaya penyimpanan dan a. Kemungkinan barang (bahan baku dan
resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun, penolong) menjadi langka sehingga sulit
jika persediaan terlalu sedikit mengakibatkan resiko diperoleh.
terjadinya kekurangan persediaan (Stock-out) karena b. Kemungkinan supplier terlambat
sering kali barang tidak didatangkan secara mengirimkan barang yang dipesan.
mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang 3. Untuk mempertahankan dan bila mungkin
menyebabkan terhentinya proses produksi, meningkatkan penjualan dan laba perusahaan.
tertundanya keuntungan, dan bahkan hilangnya 4. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan
pelanggan. dapat dihindari, karena dapat mengakibatkan
Selama ini PT. Home Center belum ongkos pesan menjadi besar.
menggunakan analisis ABC untuk kebijakan 5. Menjaga agar penyimpanan dalam
pengendalian persediaan, sehingga penulis ingin emplacement tidak besar-besaran, karena
membandingkan antara kebijakan pengendalian akan mengakibatkan biaya menjadi besar.
persediaan perusahaan, tanpa menggunakan analisis
ABC dengan jika perusahaan menggunakan analisis Tujuan pengendalian persediaan menurut
ABC. Sofjan Assauri (2004:177) secara terinci dapat
dinyatakan sebagai berikut :
II. Injauan Pustaka
a. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan
persediaan sehingga mengaibatkan terhentinya
2.1 Pengertian Persediaan
kegiatan produksi.
Menurut Sumayang, lalu (2003 : 213)
Persediaan adalah sebuah persediaan dari material b. Menjaga agar pembentukkan persediaan oleh
yang digunakan untuk menunjang produksi atau perusahaan tidak terlalu besar atau berlebihan,
untuk memenuhi permintaan pelanggan. Inventory sehingga biaya-biaya yang timbul dari
(persediaan) terdiri dari bahan mentah, barang dalam persediaan tidak terlalu besar.
proses dan barang jadi.
Menurut Zulfikarijzan (2005: 4) Persediaan Di samping itu, perusahaan juga sering
adalah stock bahan baku yang digunakan untuk menghadapi ketidakpastian jangka waktu
memfasilitasi produksi atau untuk memuaskan pengiriman dan permintaan akan barang-barang
permintaan konsumen. Jenis persediaan meliputi : selama periode perssamaan kembali, sehingga
bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. memerlukan kuantitas persediaan ekstra yang sering
Menurut Nasution (2003 :103) Persediaan disebut persediaan pengaman. Pada kenyataanya,
sumberdaya yang menggangur ( idle resources ) persediaan pengaman merupakan pelengkap fungsi
yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud “decoupling”. Persediaan antisipasi ini penting agar
dengan proses lebih lanjut adalah proses produksi kelancaraan proses produksi tidak terganggu.
pada proses manufaktur, kegitaan konsumsi pangan, Menurut Render dan Heizer (2001 : 314)
pada sistem rumah bahan atau barang yang disimpan persediaan (inventory) dapat memiliki berbagai
yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan fungsi penting yang menambah fleksibilitas dari
tertentu, misalnya untuk proses produksi atau untuk operasi suatu perusahaan. Ada enam penggunaan
perakitan, untuk dijual kembali dan untuk suku persediaan, yaitu :
cadang dari suatu peralatan atau mesin. 1. Untuk memberikan suatu stok barang-barang
Suatu pengendalian persediaan yang dijalankan agar dapat memenuhi permintaan yang
oleh suatu perusahaan sudah tentu memiliki tujuan- diantisipasi akan timbul dari konsumen.
tujuan tertentu. Pengendalian persediaan yang 2. Untuk memasarkan produksi dengan
dijalankan adalah untuk menjaga tingkat persediaan distribusi. Misalnya, bila akhir tahun
pada tingkat yang optimal sehingga diperoleh permintaan produknya tinggi, perusahaan
penghematan-penghematan untuk biaya persediaan dapat membentuk stock dan kehabisan stock
dapat dihindari. Demikian pula bila pasokan
213 BuletinUtamaTeknik Vol. 16, No. 3, Mei 2021
ISSN : 2598–3814 (Online), ISSN : 1410–4520 (Cetak)
suatu perusahaan berfluktuasi, persediaan yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
bahan baku ekstra mungkin diperlukan untuk tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
memasangkan proses produksinya. kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan
3. Untuk mengambil keuntungan dari potongan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu
jumlah, karena pembelian dalam jumlah produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi
besar dapat secara substansial menurunkan konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui
biaya produk. hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh
4. Untuk melakukan heading terhadap inflasi konsumen dan dijadikan dasar pengambilan
dan perubahan harga. keputusan pembelian. Tjiptono, 2000 : 99-100 ).
5. Untuk menghindari dari kekurangan stok
yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan 2.3 Pengertian Activity Based Costing (ABC)
pasokan, masalah mutu, atau pengiriman Activity Based Costing (ABC) adalah suatu
yang tidak tepat. Stok pengaman misalnya, sistem informasi akuntansi yang mengidentifikasi
barang di tangan ekstra dapat mengurangi berbagai aktivitas yang dikerjakan dalam suatu
resiko kehabisan stok. organisasi dan mengumpulkan biaya dengan dasar
6. Efisiensi operasional suatu organisasi dapat dan sifat yang ada dan perluasan dari aktivitasnya.
ditingkatkan karena berbagai fungsi penting ABC memfokuskan pada biaya yang melekat pada
perusahaan. Persediaan adalah sekumpulan produk berdasarkan aktivitas untuk memproduksi,
produk phisikal pada berbagai tahap proses mendistribusikan atau menunjang produk yang
trnsformasi dari bahan mentah ke dalam bersangkutan. Sistem ABC timbul sebagai akibat
proses dan kemudian barang jadi. Persediaan dari kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi
ini mungkin tetap tinggal di ruang yang mampu mencerminkan konsumsi sumber daya
penyimpanan gudang, pabrik/ toko-toko dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan produk
pengecer (Handoko, 1992:335). secara akurat. Hal ini didorong oleh:
Persaingan global yang tajam yang memaksa
Menurut Tampu bolon (2004:189) mengatakan perusahaan untuk cost effective
bahwa peran manajemen sangat penting untuk dapat Advanced manufacturing technology yang
menciptakan efisiensi biaya produksi, yang menyebabkan proporsi biaya overhead pabrik
menyangkut : dalam product cost menjadi lebih tinggi
a. Penentuan jumlah produksi dari primary cost.
b. Penentuan harga persediaan Adanya strategi perusahaan yang
c. Sistem pencatatan persediaan dan menerapkan market driven strategy.
d. Kebijakan tentang kualitas persediaan
Pencapaian tujuan tersebut menimbulkan 2.3.1. Model Analisis ABC
konsekuensi bagi perusahaan, yaitu harus Menurut Yamit (2003 : 246 – 247) system
menanggung biaya maupun resiko yang berkaitan klasifikasi ABC merupakan suatu prosedur
dengan keputusan persediaan. Oleh karena itu, sederhana yang didasarkan pada nilai rupiah
sasaran akhir dari manajemen persediaan adalah pembelian. Klasifikasi system ABC merupakan
menghasilkan tingkat keputusan persediaan, yang petunjuk bagi manajemen dalam memberikan
menyeimbangkanya tujuan diadakanya persediaan prioritas pengawasan persediaan. Item kelompok A
adalah untuk meminimumkan total biaya dalam harus dilakukan pengawasan secara ketat
perubahan tingkat persedian. dibandingkan dengan item kelompok B maupun C.
Menurut Sumayang (2003 :217) metode
2.2 Definisi Produk inventori ABC atau analisis aturan 80-20, adalah
Produk merupakan titik pusat dari kegiatan metode pengelolaan inventori dengan cara
pemasaran karena produk merupakan hasil dari mengelompokkan inventori berdasarkan nilai
suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar penggunaan. Metode inventori menjelaskan bahwa
untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu jumlah item yang sedikit tetapi dengan nilai
perusahaan untuk mencapai tujuan dari penggunaan yang besar akan memegang peranan di
perusahaannya. Suatu produk harus memiliki dalam inventori. Dengan mengawasi item kelas A
keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari sebanyak 20% dengan nilai penggunaan sebesar
segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, 80% maka sudah dapat dikelola secara keseluruhan,
pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik sedangkan pada item kelas C sebanyak 50% dengan
minat konsumen untuk mencoba dan membeli nilai penggunaan sebesar 5% pengawasan tidak
produk tersebut. perlu terlalu ketat.
Pengertian produk (product) menurut Menurut Render dan Heizer (2001 : 314)
Kotler & Armstrong, (2001: 346) adalah segala Analisis ABC membagi persediaan ditangan
sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk kedalam tiga kelompok berdasarkan volume tahunan
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dalam jumlah uang. Analisis ABC yang merupakan
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau penerapan persediaan dari prinsip pareto. Prinsip
kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pareto menyatakan bahwa “ada beberapa yang
pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu penting dan banyak yang sepele”. Untuk
menentukan nilai uang tahunan dari volume dalam 3.2 Jenis dan Sumber Data
analisis ABC. Adapun jenis data yang dibutuhkan adalah data
primer yang bersumber dari dokumen-dokumen PT.
2.3.2 Keunggulan Metode ABC
Amin (1994: 23) mengemukakan tentang 3.2.1 Teknik Pengumpulan Data
keunggulan ABC adalah sebagai berikut: Adapun teknik pengumpulan data yang saya
1. Suatu pengkajian ABC dapat meyakinkan lakukan adalah sebagai berikut :
manajemen bahwa mereka harus mengambil 1. Melakukan observasi langsung dilapangan.
sejumlah langkah untuk menjadi lebih 2. Melakukan Tanya jawab pada karyawan PT.
kompetitif. Sebagai hasilnya mereka dapat Home Center
berusaha untuk meningkatkan mutu sambil Menurut Herjanto (1999 : 223) untuk
secara simultan fokus pada mengurangi biaya. memperoleh pengelompokkan persedian dengan
Analisis biaya dapat menyoroti bagaimana menggunakan analisis ABC, maka langkah-langkah
benar-benar mahalnya proses manufakturing, yang dilakukan adalah :
yang pada akhirnya dapat memicu aktivitas 1. Menentukan volume tahunan dalam nilai uang
untuk mereorganisasi proses, memperbaiki mutu (rupiah) volume tahun (dalam unit) x harga per unit.
dan mengurangi biaya. 2. Susun urutan item persediaan berdasarkan volume
2. ABC dapat membantu dalam pengambilan tahunan rupiah dari yang terbesar nilainya ke yang
keputusan. terkecil.
3. Manajemen akan berada dalam suatu posisi
untuk melakukan penawaran kompetitif yang
3. Jumlah volume tahunan rupiah secara kumulatif.
lebih wajar. 4. Menentukan persentase kumulatif
4. Dengan analisis biaya yang diperbaiki, Volume tahunan dalam nilai uang per unit x
manajemen dapat melakukan analisis yang lebih 100%
akurat mengenai volume, yang dilakukan untuk ∑ Volume tahunan dalam nilai uang per unit
mencari break even atas produk yang bervolume 5. Klasifikasikan ke dalam kelas A, B, dan C secara
rendah. berturut-turut masing- masing sebesar lebih kurang
5. Melalui analisis data biaya dan pola konsumsi 70%, 20%, dan 10% dari atas.
sumber daya, manajemen dapat mulai 6.
merekayasa kembali proses manufakturing 4.1 3.2.2 Pengumpulan Data
untuk mencapai pola keluaran mutu yang lebih PT. Home Center Indonesia Atau
efisien dan lebih tinggi. Informa adalah salah satu bisnis unit di bawah
payung Kawan Lama Retail, yang merupakan
III. Metodologi Penelitian sebuah pusat furnitur dan aksesoris terlengkap untuk
hunian dan bisnis dengan jumlah produk hingga
Metodologi penelitian adalah suatu proses 35.000 jenis. Pengumpulan data ini dilakukan
berfikir dari menentukan masalah, mengumpulkan dengan pengamatan langsung dengan panduan dari
data baik melalui buku-buku maupun studi lapangan pegawai yang bekerja. Selain pengamatan langsung
dan melakukan pengolahan data sampai akhirnya data juga diperoleh dengan melakukan wawancara
memberi kesimpulan dari masalah yang diteliti. dengan pihak perusahaan mengenai hasil penjualan
furniture dan aksesoris setiap tahunnya.
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ditetapkan di PT. Home 3.3 Data Permintaan Furniture dan Aksesoris
Center JL. Ir. Juanda Baru No 88 Medan. Penilitian Persediaan untuk mencukupi permintaan
ini menggunakan metode studi kasus dengan analisis furniture pada Informa cukup tinggi terlihat dalam
ABC yang merupakan penerapan persediaan dari data penulis berikut ini adalah tabel permintaan
prinsip pareto, yaitu mengambil suatu masalah furniture dan aksesoris pada Informa tahun 2019.
kemudian menganalisisnya, penelitian dilakukan Penulis mengambil 20 item saja dengan melihat
pada PT. Home Center . Waktu penelitian ini permintaan paling banyak dalam kurun waktu satu
dilaksanakan dalam waktu dua bulan terhitung dari tahun terakhir pada tahun 2019.
bulan 25 Nopember 2019 s/d 05 Desember 2019
selesai. Dengan syarat dan ketentuan yang telah
ditentukan oleh perusahaan.
Home Center, data primer bersumber dari hasil
observasi dan wawancara dengan tenaga kerja
langsung terlibat dalam pelaksanaan pengendalian
persediaan, yaitu :
1) Persediaan bahan baku tahun 2019.
2) Produk tahun 2019.