Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH TENTANG MANAGEMENT PERSEDIAAN

Oleh:

Nama : Bethrandy Situmorang


Nim : 2001001
Dosen Pengampun : Ir. Riri Nasily, ST., M.sc.,Ipm

TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI PERKEBUNAN PELALAWAN INDONESIA
KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU
T.A 2022/2023
A. Analisis ABC
Analisis ABC adalah adalah metode pengklasifikasian barang berdasarkan
peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi menjadi 3 kelompok
besar yang disebut kelompok A, B dan C.

Analisis ABC membagi persediaan yang menjadi tiga kelas berdasarkan besarnya
nilai (value) yang dihasilkan oleh persediaan tersebut (Schroeder,2010). Analisis
ABC merupakan aplikasi persediaan yang menggunakan prinsip pareto. Prinsip ini
menyatakan bahwa “critical view and trivial many” . Prinsip ini mengajarkan untuk
memfokuskan pengendalian persediaan kepada jenis persediaan yang bernilai
tinggi atau kritikal daripada yang bernilai rendah atau trivial. Menurut Schroeder
(2010), klasifikasi ABC adalah sebagai berikut:

1. Kelas A merupakan barang-barang yang memberikan nilai yang tinggi.


Walaupun kelompok A ini hanya diwakili oleh 20% dari jumlah persediaan
yang adatetapi nilai yang diberikan adalah sebesar 80%.

2. Kelas B merupakan barang-barang yang memberikan nilai sedang. Kelompok


persediaan kelas B ini diwakili oleh 30% dari jumlah persediaan dan nilai
yang dihasilkan adalah sebesar 15%.

3. Kelas C merupakan barang-barang yang memberikan nilai yang


rendah.Kelompok persediaan kelas C diwakili oleh 50% dari total
persediaan yang ada dan nilai yang

Analisis ABC dapat membantu manajemen dalam menentukan pengendalian yang


tepat untuk masing-masing klasifikasi barang dan menentukan barang mana
yang harus diprioritaskan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
Untuk melakukan analisis ABC dengan satu kriteria maka dapat dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
B. Persediaan
1. Pengertian Persediaan

PSAK No. 14 (2007) mengartikan persediaan sebagai semua barang yang


dimiliki perusahaan untuk dijual dalam kegiatan operasional perusahaan,
barang dalam proses produksi, serta perlengkapan yang digunakan dalam
proses produksi dan pemberian jasa. Persedian adalah aktiva lanca dalam
perusahaan berupa bahan atau barang dengan nilai yang cukup tinggi, yang bisa
di manfaatkan untuk dijual kembali secara langsung atau dimasukkan dalam
proses produksi tergantung perusahaan tersebut. Jenis persediaan yang terdapat
dalam sebuah perusahaan tergantung dari bentuk perusahaan tersebut. Dalam
perusahaan dagang hanya ada satu macam persediaan, yaitu persediaan
barang dagang. Sedangkan dalam perusahaan manufaktur terdapat tiga jenis
persediaan, yaitu persedian bahan baku, persediaan barangdalamproses, dan
persediaanbarangjadi (Maisaroh, Sholihin, and Farhana 2019).

2. Fungsi Persediaan

Menurut Handoko (1999) efisiensi operasional suatu organisasi dapat


ditingkatkan karenaberbagai fungsi penting persediaan, antara lain:

a) Fungsi Decoupling
b) Fungsi Economic Lot Sizing
c) Fungsi Antisipasi

C. Jenis Persediaan
Menurut Prasetyawan dan Nasution (2008) menurut jenisnya, persediaan
dapat dibedakanatas:

a) Bahan baku (raw material).


b) Bahan setengahjadi (work in process).
c) Bahanjadi (finished goods).
d) Bahan-bahan pembantu (supplier).

D. Biaya Persediaan

Menurut Handoko (1999) dalam pembuatan setiap keputusan yang


akan menpengaruhi besarnya persediaan, biaya-biaya variabel berikut ini harus
dipertimbangkan:

a) Biaya penyimpanan
b) Biayapemesanan ataupemebelian
c) Biaya penyiapan
d) Biaya kehabisan atau kekurangan bahan
E. Pengendalian Persediaan
1. Pengertian Pengendalian Persediaan

Menurut Herjanto (2008), pengendalian persediaan adalah serangkaian


kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga,
kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar
pesananan harus diadakan, jumlah atau tingkat persediaan yang dibutuhkan
berbeda-beda untuk setiap perusahaan, tergantung dari volume produksinya
(Herjanto, 2008 dalampenelitiian (Analisis et al. 2015)).

2. Fungsi dan Tujuan Pengendalian Persediaan


Pengendalian persediaan jugaberfungsiuntukmemastikanbarang persediaan
di dalam perusahaan tidak kehabisan yang dapat mangakibatkan terhentinya proses
produksi dan agar perusahaan selalu mempunyai persediaan denganjumlah yang
tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam mutu yang baik sehingga usaha yang
telah dijalankan tidak terganggu serta pengeluaran untuk biaya persediaan efektif.

F. Pembahasan

Dengan mengawa item kelas A sebanyak 20% dengan nilai penggunaan sebesar 80%
maka pengawasannya ketat, sedangkan pada item kelas B sebanyak 30% dengan nilai
penggunaan sebesar 15% sehingga pengawasannya moderat dan item kelas C
sebanyak 50% dengan nilai penggunaan sebesar 5% pengawasannya tidak perlu
terlalu ketat

a. Pengelompokan persediaan menurut Analisis ABC


1) Kelas A memiliki nilai volume tahunun rupiah sebesar 36,55% dari tal
persediaan, yang terdiri dari 2 items (20%) persediaan yaits: Dinning
table dan Bed
2) Kelas B memiliki nilai volume tahunan rupiah sebesar 32,99 % dari
traal persediaan yang terdiri dari 3 item (30%) persediaan yaitu:
Wardrobe, Hookcase, dan Vitrine
3) Kelas C memiliki niini volume tahunan rupiah sebesar 30,45 % dari
total persediaan, yang terdiri dari 5 item (50%) persediaan yaitu: TV
Stand, Console, Chair, Coffee table, dan Bedside Pengendalian
persediaan masing-masing kelas 75
1. Kelas A. memerlukan pengendalian secara ketat yaitu memperhatikan
keseluruhan proses produksi mulai dari proses, rakit dan produk akhir. Selain
itu juga memperhatikan ukuran, bentuk dan manfaat yang disesuaikan dengan
keinginan
konsumen.

2. Kelas B. memerlukan pengendalian moderat yaitu memperhatikan proses


produksi rakit dan produk akhir Selain itu juga memperhatikan bentuk dan
manfaat satu produk

3. Kelas C. menggunakan pengendalian secara longgar karena hanya


memperhatikan bentuk suatu produk akhirnya saja sesuai standar

Dengan mengetahui kelas-kelas itu dapat diketahui item persediaan tertentu yang
harus mendapat perhatian lebih intensif atau serius dibandingkan item yang lain. Dari
hal tersebut diatas dapat diketahui bahwa untuk kegiatan operasi dari perusahaan
yang bersangkutan memerlukan pengendalian persediaan. Apabila persediaan
dikendalikan terlalu besar mengakibatkan timbulnya dana menggangur yang besar
(yang tertanam dalam persediaan), meningkatnya biaya penyimpanan dan resiko
kerusakan barang yang lebih besar. Namun jika persediaan terlalu sedikit
mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan (Shock-out) karena sering
kali barang tidak didatangkan secara mendadak dan sebesar yang dibutuhkan, yang
menyebabkan terhentinya proses produksi, undanya keuntungan dan bahkan
hilangnya pelanggan

Anda mungkin juga menyukai