Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN FARMASI DAN AKUNTANSI

ANALISIS ABC ( Always, Better, Control )

DISUSUN OLEH

NAMA : SITI AMANAH TUNGGAL PUTRI

NIM : 342103934

KELAS : A/ DF / IV

PROGRAM STUDI FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN (STIKES) SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
2022

KATA PENGHANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

kasih serta kurnia-Nya sehingga makalah ini dapat Penulis selesaikan untuk tugas
mata kuliah Fitokima yang berjudul “ANALISIS ABC” tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu

memotivasi dan memberi masukan – masukan yang bermanfaat sehingga Penulis

dapat membuat makalah ini dengan baik.Khususnya,Penulisnya mengucapkan

terima kasih kepada bapak Zaennul Mubarak.SE selaku Dosen Mata Kuliah

Mnajemen farmasi dan akuntansi yang telah memberi tugas makalah.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,untuk

itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca

khususnya serta rekan - rekan mahasiswa pada umumnya.

Yogyakarta, 11 maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR.............................................................................................
i DAFTAR
ISI..............................................................................................................ii BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 2
A. Definisi Metode ABC ......................................................................................
4
B. Metode Prosedur
ABC………………………………………………………..5
C. Manfaat Metode ABC .......................................................................................
5
D. Cara Perhitungan Metode ABC ........................................................................
6
E. Soal Metode ABC .............................................................................................
7
BAB III HASIL.........................................................................................................8
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………….9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10
ii
BAB 1 PENDAHULUAN

Analisa ABC (ABC analysis) atau dikenal dengan nama analisis pareto (Pareto

analysis) dibuat berdasarkan sebuah konsep yang dikenal dengan Hukum Pareto (Pareto's

Law). Kata 'Pareto' berasal dari nama seorang ekonom Itali, Vilfredo Pareto. Hukum

Pareto menyatakan bahwa sebuah grup selalu memiliki persentase terkecil (20%) yang

bernilai atau memiliki dampak terbesar (80%). Sebagai contoh, 20% dari total barang

biasanya bernilai 80% dari total nilai.

Analisis ABC adalah metode pembuatan grup atau penggolongan berdasarkan

peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan dibagi menjadi 3 kelompok besar

yang disebut kelompok A, B dan C. Kelompok A biasanya sejumlah 10-20% dari total

item dan merepresentasikan 60-70% total nilai. Kelompok B berjumlah 20% dari total

item dan merepresentasikan 20% total nilai. Kelompok C biasanya berjumlah 60-70%

dari total item dan merepresentasikan 10-20% total nilai.

Pengelompokkan dengan menggunakan prinsip ini akan membantu seseorang

untuk bekerja lebih fokus pada item-item yang bernilai tinggi (grup A) dan memberikan

kontrol yg secukupnya untuk item-item yang bernilai rendah (grup C). Prinsip ABC ini

bisa digunakan dalam pengelolaan pembelian, stok barang, penjualan, dsb. Prinsip

pengelompokan ABC :

BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI METODE ABC
1
Metode ABC atau Analisis ABC juga dikenal dengan nama analisis Pareto.

MetodeABC adalah metode dalam manajemen persediaan (inventory management

) untukmengendalikan sejumlah kecil barang, tetapi mempunyai nilai investasi

yang tinggi.Metode ABC didasarkan pada sebuah konsep yang dikenal dengan

nama HukumPareto ( Ley de Pareto), dari nama ekonom dan sosiolog Italia,

Vilfredo Pareto (1848-1923). Hukum Pareto menyatakan bahwa sebuah grup

selalu memiliki persentase terkecil(20%) yang bernilai atau memiliki dampak

terbesar (80%).

Pada tahun 1940-an, Ford Dickie dari General Electric mengembangkan

konsep Pareto ini untuk menciptakankonsep ABC dalam klasifikasi barang

persediaan.Berdasarkan hukum Pareto, analisis ABC dapat menggolongkan

barangberdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan kemudi

an dibagi menjadi kelas-kelas besar terprioritas, biasanya kelas dinamai A, B, C,

dan seterusnya secara berurutandari peringkat nilai tertinggi hingga terendah, oleh

karena itu analisis ini dinamakan “Analisis ABC”. Umumnya kelas A memiliki

jumlah jenis barang yang sedikit, namun memiliki nilai yang sangat tinggi

Analisis ABC digunakan untuk menganalisa tingkat konsumsi semua jenis obat.Analisis ini
yaitu:

a) A ( Always)

2
Obat harus ada karena berhubungan dengan pengendalian dalam

pengadaannya.Persentase kumulatifnya antara 75%-80%. Kelas A tersebut

menunjukkan 10%-20%macam persediaan memiliki 70%-80% dari total biaya

persediaan. Hal ini berarti persediaan memiliki nilai jual yang tinggi sehingga

memerlukan pengawasan ekst radan pengendalian yang harus baik (Quick, 1997)

b) B ( Better )

Kelas B, 20-40% item obat di rumah sakit dengan alokasi dana 1015%

darikeseluruhan anggaran obat. Persentase kumulatifnya antara 80-95% (Quick,

1997)

c) C ( Control )

Obat mempunyai nilai yang rendah, yaitu sekitar 5% namun jumlah obat

sangat banyak, yaitu mencapai 60%. Karena obat selalu tersedia maka pengendalian

pada tingkat ini tidak begitu berat. Persentase kumulatifnya antara 95%-100%

(Quick,1997)

Besarnya persentase ini adalah kisaran yang bisa berubah-ubah dan berbeda

antara perusahaan satu dengan yang lainnya (Maimun, 2008). Kelompok A adalah

kelom pokyang sangat kritis sehingga perlu pengontrolan secara ketat, dibandingkan

kelompok Byang kurang kritis, sedangkan kelompok C mempunyai dampak yang

kecil terhadapaktivitas gudang dan keuangan (Maimun,2008)

.Dalam keterkaitannya dengan persediaan di IFRS maka yang dimaksud

kelompok Aadalah kelompok obat yang harganya mahal, maka harus

dikendalikansecara ketat yaitudengan membuat laporan penggunaan dan sisanya

secara rinci agar dapat dilakukanmonitoring secara terus menerus. Oleh karena itu

disimpan secararapat agar tidak mudahdicuri bila perlu dalam persediaan

pengadaannya sedikit atau tidak ada sama sekalisehingga tidak ada dalam

penyimpanan. Sedangkan pengendalian obat untuk kelompokB tidak seketat

3
kelompok A. Meskipun demikian laporan penggunaan dan sisa obatnyadilaporkan

secara rinci untuk dilakukan monitoring secara berkala pada setiap 1-3 bulan sekali.

Cara penyimpanannya disesuaikan dengan jenis obat dan

perlakuannya.Pengendalian obat untuk kelompok C dapat lebih longgar pencatatan

dan pelaporannyatidak sesering kelompok B dengan sekali-kali dilakukan monitoring

dan persediaan dapatdilakukan untuk 2-6 bulan dengan penyimpanan biasa sesuai

dengan jenis perlakuanobat. Prinsip ABC ini dapat diterapkan dalam pengelolaan

pembelian, inventory, penjualan dan sebagainya. Dalam organisasi penjualan, analisis

ini dapatmemb

erikaninformasi terhadap produk-produk utama yang memberikan revenue

terbesar bagi perusahaan. Pihak manajemen dapat meneruskan konsentrasi terhadap

prod ukini,sambil mencari strategi untuk mendongkrak penjualan kelompok B

(Maimun,

2008).

B. METODE PROSEDUR ABC


Prinsip utama metode ABC adalah dengan menempatkan jenis-jenis

perbekalanfarmasi ke dalam suatu urutan, dimulai dengan jenis yang memakan


anggaran

terbanyak.Urutan langkah sebagai berikut :

1. Kumpulkan kebutuhan perbekalan farmasi yang diperoleh dari salah satumetode

perencanaan, daftar harga perbekalan farmasi, dan biaya yangdiperlukan untuk

tiapnama dagang. Kelompokkan ke dalam jenis-jenis/katagori, dan jumlahkan biaya

per jenis/

katagori perbekalan farmasi.

2. Jumlahkan anggaran total, hitung masing-masing prosentase


jenis

perbekalanfarmasiterhadap anggaran total.

4
3. Urutkan kembali perbekalan farmasi di atas mulai dari yang memakan prosentase

biaya paling banyak.

4. Hitung presentase kumulatif, dimuali dengan urutan 1 dan seterusnya.

5. Identifikasi perbekalan farmasi yang menyerap ± 70% anggaran perbekalan total.

6. Perbekalan farmasi katagori A menyerap anggaran 70%

7. Perbekalan farmasi katagori B menyerap anggaran 20%

8. Perbekalan farmasi katagori C menyerap anggaran 10%

(Depkes RI. 2008)

C. MANFAAT METODE ABC

Analisis klasifikasi ABC memiliki beberapa manfaat, diantaranya sebagai berikut:

1. Membantu manajemen dalam menentukan tingkat persediaan yang efisien

2. Memberikan perhatian pada jenis persediaan utama yang dapat memberikan

costbenefit yang besar bagi perusahaan

3. Dapat memanfaatkan modal kerja ( workingcapital ) sebaik-baiknya sehingga dapat

memacu pertumbuhan perusahaan

4. Sumber-sumber daya produksi dapat dimanfaatkan secara efisien yang pada

akhirnyadapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi fungsi-fungsi produksi.

D. CARA PERHITUNGAN METODE ABC

1. Hitung jumlah dana yang dibutukan untuk masing-masing obat dengan


caramengalikan

jumlah obat dengan harga obat

2. Tentukan rangkingnya mulai dariyang terbesarsampai yang terkecil

3. Hitung presentasenya terhadap total dana yang dibutuhkan

4. Hitung kumulasi persennya.

5. Perbekalan farmasi kategori A termasuk dalam kumulasi 70%

6. Perbekalan farmasi kategori B termasuk dalam kumulas 71-90%.

7. Perbekalan farmasi kategori C termasuk dalam kumulasi 90-100%

5
( Depkes RI 2008 )

Tahapan-tahapan dalam analisis ABC dengan menggunakan program Microsoft

exceladalah sebagai berikut :

1. Buat daftar list semua item dan cantumkan harganya

2. Masukkan jumlah kebutuhannya dalam periode tertentu.

3. Kalikan harga dan jumlah kebutuhan.d. Hitung persentase harga dari

masingmasing item.

4. Atur daftar list secara desending dengan nilai harga tertinggi berada di atas.

5. Hitung persentase kumulatif dari masing-masing item terhadap total harga.

6. Tentukan klasifikasinya A, B atau C.(Maimun, 2008)

E. SOAL METODE ABC

APOTEK SURGA SEHAT melakuka perencanaan pengadaan sediaan obat untuk tahun

anggaran 2021, perencanaan tersebut merupakan program apotek dalam pengentasan

malaria dan diare di daerah X, berikut adalah rincian datanya:

1. Asam mefenamat, 100 box, 100 tab @ box. Rp 556 @ tab

2. Ibuprofen tab. 20 box, 100 tab @ box. Rp 240 @ tab

3. Paracetamol tab, 200 box, 100 tab @ box. Rp 150 @ tab

4. Salep Erlamycetin, 1 box, 24 tube @ box. Rp 1,600 @ tube

5. Amoksisilin kaplet 500 gram, 50 box, 100 tab @ box. Rp 450 @ tab

6. Asam askorbat tab 50 mg, 1 box, 100 tab @ box. Rp 50 @ tab

7. Garam oralit, 5 kotak, 25 sachet @kotak. Rp 325 @ sachet

8. Otopain, I box, 10 botol @ box. Rp 40,000 @ botol 9. Kalsium laktat, 2 box, 100 tab @

box. Rp 250 @ tab 10. Lanzoprazole 5 box, 100 tab @ box. Rp 585 @ tab

11. Kenacort, 2 box, 100 tab @ box. Rp 5,000 @ tab 12. Bisakodil sup, 5 box, 12 supp @

box. Rp 12,000 @ sup

13. Metformin 500mg, 10 box, 100 tab @ box. Rp 955 @ tab

14. Amlodipin 10 mg, 15 box, 100 tab @ box. Rp 800 @ tabRhinose SR


6
15. Simvastatin 5 mg. 15 box 100 tab @ box. Rp 650 @ tab

16. Klorokuin 150mg, 200box, 100 tab @box Rp 450 @ tab

17. Bioron, 5 box, 100 tab @ box. Rp 550 @ tab

18. Rhinos SR, I box, 100 tab @ box. Rp 6000 @ tab

19. OBH combi 100 ml, 1 katon, 25 botol @ karton. Rp 10,000 @ botol

20. Counterpain 50 gram, 10 box, I tube @ box. Rp 25.000 @ tube

Contoh perhitungan :

N:DXP

Asam mefenamat 100 box, 100 tab @ box. Rp 556 @ tab

556 × 100 : 55.600

55.600 × 100 : 5.560.000

Hitung setiap obatnya kemudian di jumlahkan seluruh obatnya, kemudian dicari nilai

persentasenya.

Persen nilai ( % ) di peroleh dari : ( N / Nt ) × 100

Asam mefenamat : N : 5.560.000

Nt : 27.341.525

N% : ( 5.560.000 + 27.341.525 ) × 100 : 20,33


Untul mengklasifikasikan item dalam ABC kita memerlukan skala yang di buat
dengan cara mengambil nilai persemtase ( N % ) terkecil di tambah dengan nilai
persentase terbesar.
N% 1 terkecil : 0,01 %
N % 2 Terbesar : 32,9 %
Range : ( N% 1+ N% 2)/3

7
BAB III

HASIL PRAKTIKUM
NO PERSEN NILAI KALSIFIKASI

NAMA OBAT (N%) ABC

1. Asam Mefenamat 20, 33% B

2. Ibuprofen 1,75% C

3. Paracetamol tab 10,97% C

4. Salep erlamycetin 0,14% C

5. Amoksilin kaplet 8,22% C

6. Asam askorbat 0.01% C

7. Garam oralit 0,14% C

8. Otopain 1,46% C

9. Kalsium laktat 0,18% C

10. Lansoprazole 1,06% C

11. Kenacort 3,65% C

12. Bisakodril sup 2,63% C

13 Metformin 500 mg 3,49% C

14. Amlodipine 10 mg 4,38% C

15. Simvastatin 5 mg 3,56% C

16. Klorokuin 150 mg 32,91% A

17. Bioron 1,00% C

8
18. Rhinos SR 2,19% C

19. OBH combi 100 ml 0,91% C

20. Conterpain 50 gram 0,91% C

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Analisis ABC adalah metode dalam manajemen persediaan (inventory

management )untuk mengendalikan sejumlah kecil barang, tetapi mempunyai

nilai investasi yang tinggi.

Berdasarkan hukum Pareto, analisis ABC dapat menggolongkan barang

berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan kemudian

dibagi menjadi kelas-kelas besar terprioritas, biasanya kelas dinamai A, B, C, dan

seterusnya secara berurutandari peringkat nilai tertinggi hingga terendah, oleh

karena itu analisis ini dinamakan “Analisis ABC”.

Dapat di simpulkan pada kasus tersebut bahwa paling banyak memakan

biaya adalah obat kloroukin yang memiliki indikasi untuk malaria

DAFTAR PUSTAKA
Maimun, Ali. 2008. Perencanaan Obat Antibiotik Berdasarkan Kombinasi Metode
Konsumsidengan Analisis ABC dan Reorder point terhadap Nilai Persediaan dan Turn
Over Ratio di Instalasi Farmasi RS Darul Istiqomah Kaliwungu Kendal (Tesis).
Universitas Diponegoro.Semarang.
Quick dkk, J.D., Hume, M.L., Rankin, J.R.,O’Connor, R.W., 1997, Managing Drug
Supply, Management Sciences for Health, 7 th printing, Boston, Massachussets

Anda mungkin juga menyukai