METODE ABC
Disusun Oleh
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR
Penyusun mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “METODE
ABC” untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen Farmasi dengan baik.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penyusun pada khususnya. Seperti pepatah yang mengungkapkan bahwa “Tiada gading
yang tak retak” demikian pula dengan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan untuk itu penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca terutama
dosen pengampuh matakuliah Manajemen Farmasi yang bersifat membangun demi perbaikan
kearah kesempurnaan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
i
BAB I
PENDAHULUAN
Analisa ABC (ABC analysis) atau dikenal dengan nama analisis pareto (Pareto
analysis) dibuat berdasarkan sebuah konsep yang dikenal dengan Hukum Pareto (Pareto’s
Law). Kata ‘Pareto’ berasal dari nama seorang ekonom Itali, Vilfredo Pareto. Hukum Pareto
menyatakan bahwa sebuah grup selalu memiliki persentase terkecil (20%) yang bernilai atau
memiliki dampak terbesar (80%). Sebagai contoh, 20% dari total barang biasanya bernilai
80% dari total nilai.
1
BAB II
ISI
2.1 DEFINISI METODE ABC
Metode ABC atau Analisis ABC juga dikenal dengan nama analisis Pareto. Metode
ABC adalah metode dalam manajemen persediaan (inventory management) untuk
mengendalikan sejumlah kecil barang, tetapi mempunyai nilai investasi yang tinggi.
Metode ABC didasarkan pada sebuah konsep yang dikenal dengan nama Hukum
Pareto (Ley de Pareto), dari nama ekonom dan sosiolog Italia, Vilfredo Pareto (1848-
1923). Hukum Pareto menyatakan bahwa sebuah grup selalu memiliki persentase terkecil
(20%) yang bernilai atau memiliki dampak terbesar (80%). Pada tahun 1940-an, Ford
Dickie dari General Electric mengembangkan konsep Pareto ini untuk menciptakan
konsep ABC dalam klasifikasi barang persediaan.
Analisis ABC digunakan untuk menganalisa tingkat konsumsi semua jenis obat.
Analisis ini mengenai 3 kelas yaitu:
a) A (Always)
Obat harus ada karena berhubungan dengan pengendalian dalam pengadaannya.
Persentase kumulatifnya antara 75%-80%. Kelas A tersebut menunjukkan 10%-20%
macam persediaan memiliki 70%-80% dari total biaya persediaan. Hal ini berarti
2
persediaan memiliki nilai jual yang tinggi sehingga memerlukan pengawasan ekstra
dan pengendalian yang harus baik (Quick, 1997).
b) B (Better)
Kelas B, 20-40% item obat di rumah sakit dengan alokasi dana 10-15% dari
keseluruhan anggaran obat. Persentase kumulatifnya antara 80-95% (Quick, 1997).
c) C (Control)
Obat mempunyai nilai yang rendah, yaitu sekitar 5% namun jumlah obat sangat
banyak, yaitu mencapai 60%. Karena obat selalu tersedia maka pengendalian pada
tingkat ini tidak begitu berat. Persentase kumulatifnya antara 95%-100% (Quick,
1997).
Besarnya persentase ini adalah kisaran yang bisa berubah-ubah dan berbeda antara
perusahaan satu dengan yang lainnya (Maimun, 2008). Kelompok A adalah kelompok
yang sangat kritis sehingga perlu pengontrolan secara ketat, dibandingkan kelompok B
yang kurang kritis, sedangkan kelompok C mempunyai dampak yang kecil terhadap
aktivitas gudang dan keuangan (Maimun,2008).
3
2.2 PROSEDUR METODE ABC
1. Hitung jumlah dana yang dibutukan untuk masing-masing obat dengan cara
mengalikan jumlah obat dengan harga obat.
4
2. Tentukan rangkingnya mulai dari yang terbesar sampai yang terkecil.
3. Hitung presentasenya terhadap total dana yang dibutuhkan.
4. Hitung kumulasi persennya.
5. Perbekalan farmasi kategori A termasuk dalam kumulasi 70%.
6. Perbekalan farmasi kategori B termasuk dalam kumulas 71-90%.
7. Perbekalan farmasi kategori C termasuk dalam kumulasi 90-100%
(Maimun, 2008)
5
OPQ 150 3000 450.000
KUMULATIF
NO. ITEM DxC KELOMPOK
JUMLAH %
6
KUMULATIF
KELOMPOK
JUMLAH %
A 20 64,4
B 30 25,5
C 50 10,1
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
Maimun, Ali. 2008. Perencanaan Obat Antibiotik Berdasarkan Kombinasi Metode Konsumsi
dengan Analisis ABC dan Reorder point terhadap Nilai Persediaan dan Turn Over Ratio di
Instalasi Farmasi RS Darul Istiqomah Kaliwungu Kendal (Tesis). Universitas Diponegoro.
Semarang.
Quick dkk, J.D., Hume, M.L., Rankin, J.R.,O’Connor, R.W., 1997, Managing Drug Supply,
Management Sciences for Health, 7th printing, Boston, Massachussets.