total
nilai.
Kelompok
berjumlah
20%
dari
total
item
dan
utama
analisis
ABC
adalah
dengan
menempatkan
jenis-jenis
yangdiperlukan untuk tiap nama dagang. Kelompokkan ke dalam jenisjenis/katagori, dan jumlahkan biaya per jenis/ katagori perbekalan farmasi.
2. Jumlahkan anggaran total, hitung masing-masing prosentase jenis
perbekalanfarmasi terhadap anggaran total.
3. Urutkan kembali perbekalan farmasi di atas mulai dari yang memakan
prosentase biaya paling banyak.
4. Hitung prosentase kumulatif, dimuali dengan urutan 1 dan seterusnya.
5. Identifikasi perbekalan farmasi yang menyerap 70% anggaran
perbekalan total.
6. Perbekalan farmasi katagori A menyerap anggaran 70%
7. Perbekalan farmasi katagori B menyerap anggaran 20%
8. Perbekalan farmasi katagori C menyerap anggaran 10%
b. Tahapan-tahapan dalam analisis ABC dengan menggunakan program
Microsoftexcel adalah sebagai berikut :
1. Buat daftar list semua item dan cantumkan harganya
2. Masukkan jumlah kebutuhannya dalam periode tertentu.
3. Kalikan harga dan jumlah kebutuhan.
4. Hitung persentase harga dari masing-masing item.
5. Atur daftar list secara desending dengan nilai harga tertinggi berada di
atas.
6. Hitung persentase kumulatif dari masing-masing item terhadap total harga.
7. Tentukan klasifikasinya A, B atau C
c. Manfaat Analisa ABC
1.
2.
3.
4.
jumlah yang cukup sesuai dengan mutu yang terjamin serta dapat diperoleh pada
saat diperlukan.
c. Distribution
Distribusi merupakan suatu proses penyebaran obat secara merata yang
teratur kepada yang membutuhkan pada saat diperlukan. Distribusi merupakan
suatu proses yang dimulai dari penerimaan barang, kontrol persediaan,
penyimpanan sampai pengeluaran obat dari gudang untuk didistribusikan ke depodepo. Pemilihan sistem distribusi yang tepat memegang peranan penting agar
perbekalan farmasi dapat diterima dengan jenis dan jumlah yang tepat pada saat
dibutuhkan. Mutu pelayanan farmasi tercermin dalam pelayanan bagian distribusi
karena berhadapan langsung dengan pasien. Sistem distribusi dirancang untuk
memberikan kemudahan bagi pasien dengan mempertimbangan efisiensi dan
efektivitas sumber daya yang ada.
d. Penggunaan
Penggunaan yaitu proses peresepan dan penyerahan obat dan informasi
berdasarkan resep.
2.1 Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Apotek
Contoh :
R/ Piroxicam 10 mg No. X
S2dd 1
R/ Vitamin B Complex No. X
S2dd 1
R/Captopril 12,5 mg No. X
S2dd1
a. Selection/Perencanaan
Dalam seleksi obat yang akan disediakan dapat berpedoman pada dasar-dasar
berikut :
- Dipilih obat yang secara ilmiah menunjukan efek terpetik lebih besar
-
tunggal.
Jika alternative pilihan obat banyak. Dipilih DOC dari penyakitnya
Pertimbangkan administrasi dan biaya yang dibutuhkan
c. Distribution
Pendistribusian obat di Apotek bisa dialurkan dari Pabrik sebagai Produksi
kemudian PBF sebagai Penyalur lalu Apotek sebagai Pelayanan dan Pasien
sebagai Konsumen. Pelayanan dibagi menjadi pelayanan obat bebas dan obat
bebas terbatas serta Resep dokter, baik secara tunai maupun non tunai.
d. Penggunaan
Agar obat digunakan dengan benar oleh pasien sehingga tujuan terapi
dicapai maka pada proses penyerahan obat perlu dilakukan KIE kepada
pasien
Penggunaan obat yang rasional merupakan prinsip pengobatan dimana
pasien mendapatkan obat sesuai dengan indikasinya, dosis dan bentuk
sediaan yang tepat, jagkan waktu terapi yang adekuat dan dengan harga
yang terjangkau.
Pada perencanaan obat di Apotek dilihat dari contoh resep tersedbut langkah
awal yang dilakuka adalah melihat pada daftar obat apotek. Selanjutnya dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut.
- Mencari nama generik dari obat tersebut :
Piroxicam
: Piroxicam
Vitamin B Complex
: Biomex (Generik : Vitamin B1, B6, & B12)
Captopril
: Captopril
- Mencari informasi tentang Produsen yang memproduksi obat tersebut :
Piroxicam
: Sampharindo
Vitamin B Complex
: Alpharma
Captopril
: Hexpharm
- Mencari informasi tentang Distributor
Shamparindo
: Shamparindo
Alpharma
: Alpharma/Norgine
Hexpharm
: Merapi Utama Pharma
- Mencari informasi tentang bentuk sediaan atau dosis :
Piroxicam : Piroxicam 10 mg kaplet (1 box berisi 10 strip @ 10 kaplet)
Biomex
: tersedia dalam kotak berisi 10 strip @ 10 tablet
Captopril : Captopril 12,5 mg tablet (1 box berisi 5 strip @ 10 tablet)
- Melakukan pemesanan dengan surat pesanan non narkotika karena obat-obat
ini bukan merupakan obat golongan narkotika. Menelepon distributor yang
dituju.
b. Pengadaan/Procurement
Terdapat banyak mekanisme metode pengadaan obat, baik dari pemerintah,
organisasi non pemerintahan dan organisasi pengadaan obat lainnya. Secara
umum metode pengadaan meliputi :
1. Tender terbuka berlaku untuk semua rekanan yang terdaftar, dan sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada penentuan harga lebih
menguntungkan.
2. Tender terbatas sering disebut dengan lelang tertutup. Hanya dilakukan
pada rekanan tertentu yang sudah terdaftar dan punya riwayat yang baik.
Harga masih bisa dikendalikan
3. Pembelian dengan tawar menawar dilakukan bila jenis barang tidak
urgen dan tidak banyak, biasanya dilakukan pendekatan langsung untuk
jenis tertentu
4. Pengadaan langsung, pembelian jumlah kecil, perlu segera tersedia.
Harga tertentu relative agak mahal.
Hal- hal yang dilakukan dan perlu dicek saat penerimaan barang adalah
Kesesuaian jenis dan jumlah antara barang dan Surat Pesanan dan Faktur,
Keadaan fisik barang, Catat No Batch dan ED. Penyimpanan merupakan kegiatan
pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan : Dibedakan
menurut
bentuk
sediaan
dan
jenisnya,
Dibedakan
menurut
suhunya,
c.Distribution
Distribusi obat di RS dibagi menjadi distribusi untuk pasien rawat inap dan
distribusi untuk pasien rawat jalan. Pada pasien rawat inap sistem penyediaan obat
terdiri dari :
1. Resep atau pesanan obat secara idividu
Pada sistem ini diberikan pelayanan pada perorangan, semua pesanan obat
lagsung diberikan oleh farmasi, ada interaksi antara farmasi, dokter,
peraat, pengawasan obat lebih teliti
2. Sistem Floor Stok lengkap
Hampir semua obat-obatan disediakan pada pos perawata kecuali stok
obat yang mahal dan jarang digunakan. Periksa keamanan mekanisme
kunci, penerangan lemari, wadah obat, persediaan obat.
3. Sistem distribusi dosis Unit
Obat dipesan, dikerjakan atau disiapkan, diberikan dan dibayar dalam
bentuk satuan dosis unit yang terdiri dari obat dalam jumlah telah
ditentukan atau penyediaan yang efektif untuk satu kali penggunaan
4. Perpaduan antara resep dan floorstok lengkap
Rumah sakit menggunakan sistem penulisan resep sebagai sarana utama
untuk penjualan obat dan memanfaatkan Floor stok terbatas.
Dalam pegiriman obat dari farmasi dan pos perawatan ke tempat pasien
diperlukan pemantauan sistem trasnportasi yang adekuat.
Untuk pasien rawat jalan dilakukan dengan pelayanan resep. Prosedur penyiapan
berurut atau proses dan berjalan. Seseorang menerima resep, staf lain
mengintepretasikan dan mengkaji resep, lalu meulis etiket, menyerahkan resep
dan etiket ke staf lain yang memproses resep da staf lain menyerahkan obat ke
pasien. Setiap pendistribuasian dilakukan, dicatat pada buku stok.
d.Penggunaan
Agar obat digunakan dengan benar oleh pasien sehingga tujuan terapi dicapai
maka pada proses penyerahan obat perlu dilakukan KIE kepada pasien
Penggunaan obat yang rasional merupakan prinsip pengobatan dimana pasien
mendapatkan obat sesuai dengan indikasinya, dosis dan bentuk sediaan yang
tepat, jagkan waktu terapi yang adekuat dan dengan harga yang terjangkau.
2.3 Pengelolaan Perbekalan Farmasi Di Puskesmas
Contoh :
R/ Piroxicam 10 mg No. X
S2dd 1
R/ Vitamin B Complex No. X
S2dd 1
R/Captopril 12,5 mg No. X
S2dd1
a. Seleksi/Perencanan
Perencanaan dilakukan untuk menetapkan jenis dan jumlah obat dan
perbekalan kesehatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan
dasar. Dalam merencanakan pengadaan obat diawali dengan kompilasi data yang
disampaikan Puskesmas kemudian oleh instalasi farmasi kabupaten/kota diolah
menjadi rencana kebutuhan obat dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.
Tahap-tahap yang dilakukan antara lain :
-
Tahap pemilihan obat, dimana pemilihan obat didasarkan pada Obat Generik
terutama yang tercantum dalam Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN),
dengan harga berpedoman pada penetapan Menteri. Pada resep tersebut
terlebih dahulu obat tersebut termasuk ke dalam daftar obat esensial nasional
(DOEN), kemudian dilihat nama generik sari obat tersebut
Piroxicam
: Piroxicam
Vitamin B Complex
: Biomex (Generik : Vitamin B1, B6, & B12)
Captopril
: Captopril
Penggunaan obat dalam pelayanan harian dicatat dalam Buku Pemakaian Obat
Harian. Buku ini mencakup informasi tentang item obat dan jumlah obat yang
digunakan setiap harinya. Jumlah pemakaian obat harian kemudian
diakumulasikan dalam Buku Register Obat. Buku ini berisi informasi tentang
item dan jumlah obat yang dipakai tiap bulan. Jumlah obat yang terpakai tiap
bulan kemudian di rekapitulasi dalam Kartu Stok tiap item obat. Dari pengisian
Kartu Stok akan didapatkan informasi tentang item obat, jumlah obat yang
terpakai, dan sisa obat yang ada di gudang Puskesmas. Hasil pengisian Kartu
Stok merupakan dasar untuk perencanaan pengadaan menggunakan LPLPO.
Dari informasi yang ada pada Kartu Stok tiap-tiap item obat dapat diketahui
ketersediaan obat di Puskesmas, dan jumlah pemakaiannya tiap bulan,
sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk permintaan akan item obat
beserta jumlah yang diminta.
-
b. Procurement/Pengadaan
Setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas kesehatan Kab/kota,
selanjutnya Instalasi farmasi Kab/kota akan menyerahka obat ke puskesmas.
Saat
penerimaan
obat
dilakukan
pengecekan
terhadap
obat
yang