Anda di halaman 1dari 6

Nama: Jilian Liekellen (01038220034)

Jurusan: S1 Farmasi 2022

TUGAS MATEMATIKA FARMASI

Gambar 1. 80/20 Rule

Prinsip Pareto atau yang dikenal juga sebagai “80/20 Rule” merupakan teori yang
menunjukkan bagaimana 80% semua hasil yang kita dapat dalam bisnis mencapai lebih banyak
dengan lebih sedikit usaha, waktu, dan sumber daya yang hanya cukup dengan mengidentifikasi
dan memfokuskan upaya kita pada 20% yang benar-benar berharga. Secara singkat, sekitar 80%
hasil yang diperoleh (konsekuensi) berasal dari 20% penyebab1.
Prinsip pareto pertama kali ditemukan di awal abad ke-20 oleh seorang ahli ekonomi di
Italia bernama, Vilfredo Pareto. Pareto menyadari bahwa 20% populasi di Italy memiliki 80%
property. Dia mendapatkan prinsip ini bukan secara matematis, melainkan fenomena umum
yang dapat dia amati dalam bidang bisnis, ekonomi, manajemen waktu, olahraga, dan dalam
bidang-bidang lainnya dalam dunia fisik, sehingga dia berteori hal tersebut dapat menunjukkan
hukum alam. Beberapa contoh prinsip Pareto yang dapat dipahami, seperti:
- 80% keuntungan yang diperoleh perusahan berasal dari 20% pelanggan.
- 20% ayam akan menghasilkan 80% telur.
- 20% pemain baseball mencetak poin 80%.
- 80% buah diperoleh dari 20% tanaman.
- 20% investasi perusahaan akan menghasilkan 80% keuntungan investasi.

1
Laoyan, Sarah. 2022. Memahami Prinsip Pareto (Aturan 80/20). Retrieved from
https://asana.com/id/resources/pareto-principle-80-20-rule, 20 April 2023.
Gambar 2. Diagram Pareto2

Diagram Pareto sangat berguna untuk menganalisis masalah yang perlu diperhatikan
terlebih dahulu. Poin-poin yang membentuk Batang di bagian atas kanan, yang mewakili
frekuensi, dengan jelas menunjukkan variabel yang memiliki efek kumulatif terbesar, sedangkan
y vertikal pada bagian kiri yang menyajikan nilai dalam urutan frekuensi relatif menurun dari kiri
ke kanan. Bagian kanan y vertikan menunjukkan persentase kumulatif.
Contoh diagram diatas menunjukkan masalah toko pakaian yang sebenarnya, dimana
pelanggan merasa tidak nyaman berbelanja karena masalah parkiran. Dari data yang diperoleh,
diagram Pareto sangat berguna dalam bisnis.
Prinsip Pareto paling banyak digunakan, khususnya dalam dunia bisnis dan ekonomi dan
telah dibuat menjadi buku. “Strive for excellence in few things, rather than good performance in
many.” – Richard Koch3. Yang artinya, meraih keunggulan dalam beberapa hal, daripada
menunjukkan penampilan yang bagus dalam banyak hal.

Gambar 3. Sistem ABC

2
TechTarget. 2011. Pareto Chart (Pareto Distribution Diagram). Retrieved from
https://www.techtarget.com/whatis/definition/Pareto-chart-Pareto-distribution-diagram, 20 April 2023.
3
Koh, Richard. 1997. 80/20 Rule. Massachusetts: Nicholas Brealey Publishing.
Analisis ABC dipublikasikan oleh H.F. Dickie (1950s). Analisis Pareto ABC (Activity Based
Costing) atau dikenal dengan hukum Pareto 80/20 adalah metode yang biasa digunakan untuk
mengetahui prioritas obat yang akan digunakan di apotek dengan cara melihat persentase yang
mengacu pada aspek biaya kumulatif dari jumlah pemakaian (nilai pakai), jumlah investasi (nilai
investasi), dan skor total dari nilai pakai dan nilai investasi (nilai indeks kritis), sehingga hanya
memenuhi metode konsumsi. Perencanaan sistem suplai adalah untuk mengantisipasi biaya
pengandaan, permintaan yang tidak terduga, permintaan musiman, tawar menawar, dan
kenaikan harga4.
Menurut Keane (2004), prinsip utama adalah dengan menyusun jenis perlengkapan
Kesehatan secara berurutan, dari angka yang paling besar hingga terkecil. Sistem ABC dibagi
menjadi 3 kelompok besar, yaitu grup A, grup B, dan grup C.
1. Grup A memiliki sekitar 20% produk dalam stok, tetapi dapat menyerap daya (nilai
investasinya) sekitar 70% - 80% dari total nilai persediaan untuk inventori dan nilai
indeks kritisnya adalah 3.
2. Grup B memiliki sekitar 30% produk dalam stok, tetapi dapat menyerap daya (nilai
investasinya) kira-kira 15% - 25% dari total nilai persediaan untuk inventori dan nilai
indeks kritisnya adalah 2.
3. Grup C adalah gudang dengan total sekitar 50% produk, tetapi dapat menyerap daya
(nilai investasinya) sekitar 5% - 15% dari total nilai persediaan untuk inventori dan nilai
indeks kritisnya adalah 1.

Pada sistem analisis ABC, barang yang dikelola tidak hanya satu jenis tetapi bisa puluhan,
ratusan, dan bahkan ribuan. Pengelolaan nya tidak semudah itu, perlu dilakukan pemilahan
barang, dari tingkat penetingan, penggunaan, dan bagaimana cara mengendalikannya.
Contohnya dalam memproduksi gelas yang memerlukan banyak jenis, komponen, dan bahan
baku dalam pembuatannya. Maka dari itu, membutuhkan bantuan analisis ABC untuk
mengetahui komponen terpenting dalam pembuatan gelas, seperti pada Gambar 4.

4
Kritchanchai, D. dan Meesamut, W. 2015. Developing Inventory Management in Hospital, 4 (2), 9, Int. J Sup.
Chain. Mgt Vol. 4, No. 2. Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Mahidol University,
Nakornpathom, Thailand.
Gambar 4. Contoh Diagram ABC

Metode sistem ABC sudah banyak diterapkan di perusahaan-perusahaan dunia sebagai


yang dapat membantu mengambil keputusan, tetapi penggunaannya di Indonesia masih kurang.
Keunggulan sistem ABC antara lain:
- Harga yang sudah melalui sistem ABC menghasilkan harga yang lebih baik untuk bersaing
dengan produk sejenis lainnya.
- Dengan menggunakan sistem ABC, analisis biaya dapat ditingkatkan, memungkinkan
manajemen untuk meningkatkan jumlah produk dengan volume penjualan yang rendah.
- Sistem ABC memungkinkan manajemen untuk membuat penawaran yang lebih
kompetitif berdasarkan alasan yang masuk akal.
- Dengan menganalisis data biaya dan pola konsumsi, manajemen dapat mendesain ulang
proses produksi dari bahan mentah hingga produk jadi untuk mencapai kualitas terbaik
secara efisien dan efektif.
- Jika suatu perusahaan memiliki aplikasi stok barang yang baik, maka dapat membantu
dalam mengolah bahan baku menjadi sebuah produk.

Walaupun begitu, di sisi lain sistem ABC memiliki dampak yang besar pada bisnis,
terutama dalam penetapan harga, ABC juga memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan.
Kelemahan sistem ABC ialah,
- Penerapan dan pengembangan sistem ABC dalam penetapan biaya berbasis aktivitas
cukup mahal.
- Waktu penerapan sistem ABC dari awal hingga akhir membutuhkan waktu lama,
biasanya lebih dari satu tahun, agar berhasil.
- Biaya berbasis aktivitas tidak termasuk biaya iklan, promosi, dan penelitian.
- Akuntansi biaya aktivitas tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku sekarang.
Langkah pembuatan diagram pareto menggunakan metode ABC:
1. Hitung jumlah penyerapan dana untuk setiap jenis barang pertahun ( M i)
M i=D i x pi
2. Menghitung jumlah total penyerapan dana untuk semua jenis barang
M =∑ M i
3. Menghitung persentase dana untuk setiap jenis barang ( Pi)
Mi
Pi = x 100 %
M
4. Menghitung persentase setiap jenis item
I
I i= x 100 %
N ( jumlah jenis item barang)
5. Urutkan persentase penyerapan dana sesuai dengan urutan besarnya persenase
penyerapan dana, dimulai dari persentase penyerapan terbesar ke terkecil
6. Hitung nilai kumulatif persentase penyerapan dana dan nilai kumulatif persentase jenis
barang berdasarkan urutan yang diperoleh pada Langkah 5.
7. Gambarkan diagram pareto
8. Tentukan kategori barang grup A, B, atau C.

Hasil perhitungan tugas soal excel

Anda mungkin juga menyukai