Anda di halaman 1dari 18

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
ISSN : Cetak 2252-9721 – Online 2549-8126
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016

FORMULASI PEKTIN BUAH JERUK BALI ( CITRUS MAXIMA MERR.) PADA


TABLET MUCOADHESIVE TEOFILIN
Eni Masruriati1, Ariyanti2 1,2Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Email: riri99.cettaazzahra@gmail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Pektin pada tanaman banyak terdapat pada lapisan kulit pada buah. Salah satu sumber
pektin yang belum banyak diketahui orang adalah kulit buah jeruk bali. Bagian dari kulit buah jeruk
bali yang mengandung pektin disebut albedo yaitu lapisan yang berwarna putih bersih. Teofilin dipilih
karena indeks terapi yang sempit dan frekuensi pemberian yang terlalu sering ( umumnya setiap 4 – 6
jam secara oral ). Metode:Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh masing-masing polimer
pektin albedo buah jeruk bali dan HPMC K15M pada karakteristik fisik dan kadar terdisolusi tablet
mucoadhesive teofilin. Menentukan formula optimum tablet mucoadhesive teofilin dengan
menggunakan polimer pektin albedo buah jeruk bali dan HPMC K15M. Penelitian ini diawali dengan
pembuatan pektin albedo buah jeruk bali dan dibuat formulasi. Setelah itu pembuatan tablet
mucoadhesive teofilin dan dibuat kurva baku. Hasil: Pengaruh masing-masing komponen pektin
albedo buah jeruk bali, HPMC K15M, dan interaksi kedua komponen pada tablet mucoadhesive
teofilin menunjukkan: Pektin albedo buah jeruk bali meningkatkan nilai kecepatan alir, kekerasan,
kerapuhan, daya swelling, daya mucoadhesive, dan kadar terdisolusi (C 360). Pektin albedo buah jeruk
bali lebih dominan berpengaruh pada kerapuhan dan kadar terdisolusi tablet (C 360). HPMC K15M
meningkatkan nilai kecepatan alir, kekerasan, kerapuhan, daya swelling, daya mucoadhesive, dan
kadar terdisolusi (C360). HPMC K15M lebih dominan berpengaruh pada kecepatan alir dan kekerasan.
Interaksi antara pektin albedo buah jeruk bali dan HPMC K15M dapat menurunkan kecepatan alir dan
kerapuhan serta meningkatkan kekerasan, daya swelling, daya mucoadhesive, dan kadar terdisolusi
(C360). Interaksi antara pektin albedo buah jeruk bali dan HPMC K15M dominan berpengaruh pada
daya swelling dan daya mucoadhesive. Formula optimum tablet mucoadhesive teofilin dengan
kombinasi komponen bahan HPMC K15M dan pektin albedo buah jeruk bali adalah pada
perbandingan 0,450 : 0,550 ; dengan nilai kecepatan alir 9,9942 gram/detik, kekerasan 7,85 kg,
kerapuhan 0,31%, daya swelling 25,51, daya mucoadhesive 0,0674 serta kadar terdisolusi (C360)
98,39%. Dari pengujian one sample t-test antara hasil teoretis dan praktik tidak terdapat perbedaan
yang signifikan, sehingga persamaan simplex lattice design pada optimasi pektin albedo buah jeruk
bali dan HPMC K15M adalah valid.

Kata kunci : Formulasi pektin, Buah jeruk bali, tablet teofilin

ABSTRACT
Introduction: Pectin in plants is mostly found in the skin layer on the fruit. One of the most unknown
sources of pectin is the peel of the grapefruit. Part of the skin of grapefruit fruit containing pectin
called albedo is a clean white layer. Theophylline is selected because of its narrow therapeutic index
and frequent administration frequency (usually every 4-6 hours orally). Methods: The purpose of this
study was to determine the effect of each pectin albedo citrus citrus and HPMC K15M polymer on
physical characteristics and dissolved content of theophylline mucoadhesive tablets. Determine the
optimum formula of theophylline mucoadhesive tablet by using pectin albedo pomelo and HPMC
K15M polymer. This study begins with making pectin albedo citrus fruits and made formulations.
After that the making of theophylline mucoadhesive tablet and made raw curve. Results: The effect of
each component of albedo pectin of grapefruit, HPMC K15M, and interaction of both components in

6
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
theophylline mucoadhesive tablet showed: albedo pectin grapefruit increased the value of flow rate,
hardness, brittleness, swelling power, mucoadhesive power, and dissolution rate ( C360). Pectin
albedo grapefruit fruit more dominant effect on the fragility and content of tablets (C360). HPMC
K15M increases the value of flow velocity, hardness, brittleness, swelling power, mucoadhesive
power, and discontinued levels (C360). HPMC K15M more dominant effect on flow rate and
hardness. The interaction between pectin albedo citrus fruits and HPMC K15M can decrease the flow
rate and brittleness and increase hardness, swelling power, mucoadhesive power, and discontinued
levels (C360). The interaction between pectin albedo citrus fruits and HPMC K15M predominantly
influences the power of swelling and mucoadhesive power. The optimum formula of theophylline
mucoadhesive tablets with combination of HPMC K15M material component and albedo pectin of
grapefruit fruit is in the ratio of 0.450: 0.550; with a flow rate of 9.9942 grams / second, hardness
7.85 kg, brittleness 0.31%, swelling power 25.51, 0.0674 mucoadhesive power and discolored (C360)
98.39%. From the test of one sample t-test between the theoretical results and the practice there is no
significant difference, so the simplex lattice design equation on optimization pectin albedo citrus fruits
and HPMC K15M is valid.

Keywords: pectin formulation, grapefruit, theophylline tablet


PENDAHULUAN sehingga mampu mengembang secara perlahan
Pektin pada tanaman banyak terdapat pada lapisan (Khairunnisya,2011:12). Kemampuan
kulit pada buah. Salah satu sumber pektin yang pengembangan HPMC K15M diharapkan mampu
belum banyak diketahui orang adalah kulit buah menunjang kerja pektin albedo buah jeruk
jeruk bali. Bagian dari kulit buah jeruk bali yang bali pada proses mucoadhesive.
mengandung pektin disebut albedo yaitu lapisan Penelitian ini menggunakan kombinasi pektin
yang berwarna putih bersih. albedo buah jeruk bali (Citrus maxima (Burm.)
Pektin sendiri adalah salah satu jenis dari Merr.) dan HPMC K15M dengan tujuan untuk
polisakarida kompleks yang banyak ditemukan mencari kombinasi yang paling baik sifat
dalam dinding sel primer sebagian besar tanaman mucoadhesive-nya dan dapat mengendalikan
(Sirotek et al., 2004:327). Pektin mengandung kadar pelepasan teofilin.
banyak gugus karboksilat sehingga
memungkinkan untuk berinteraksi dengan gugus METODE
fungsional dalam lapisan mukosa sehingga telah Buah jeruk bali yang diambil dari daerah Kudus,
digunakan sebagai mucoadhesive (Sriamornsak et aqua destillata, bahan dengan technical grade
al.,2010:55). Penelitian ini akan meneliti sumber (Asam Klorida, Etanol 96%), pharmaceutical
pektin baru dengan memanfaatkan albedo buah grade (Teofilin, HPMC K15M, PVP K30,
jeruk bali yang selama ini menjadi limbah sebagai Magnesium stearat, dan avicel PH 102),
polimer mucoadhesive tablet teofilin. analytical grade (Asam
Klorida), dan lambung tikus putih jantan galur
Teofilin dipilih karena indeks terapi yang sempit Wistar. Alat yang digunakan adalah neraca
dan frekuensi pemberian yang terlalu sering analitik, neraca digital (kepekaan 3 angka di
(umumnya setiap 4 – 6 jam secara oral). belakang koma) dan anak timbangan, oven
Formulasi teofilin dalam bentuk sediaan lepas (binder), loyang, mortir dan stamper, ayakan no
lambat diharapkan dapat menghasilkan mesh 60, alat-alat gelas, dissolution tester type 2
konsentrasi obat dalam darah yang lebih seragam dayung (Electrolab TDT-08L),
dan kadar puncak yang tidak fluktuatif (Siswanto spektrofotometer UV-Vis mini 1240
and Sri,2006:144). Daya mengembang menjadi (Shimadzu), kuvet, Moisturemeter (G-Won
titik kritis pada proses mucoadhesive karena tahap Hitect Co.LTD, RRC), pH meter (Hanna
Instrument), mesin pencetak tablet single
pertama dalam proses mucoadhesive adalah
punch, Stakes monsato hardness
pembasahan dan pengembangan polimer sehingga
tester (Prima), Friability tester (Prima),
terjadi kontak antara polimer dan mukosa. Daya viskosimeter Ostwald.
mengembang tablet dipengaruhi oleh kemampuan
polimer dalam menyerap air. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi
Hydroxypropylmethylcellulose (HPMC K15M) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal.
dipilih karena HPMC K15M memiliki Penelitian diawali dengan pembuatan pektin
kemampuan menyerap air yang terkontrol albedo buah jeruk bali dengan cara albedo

7
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
dicuci dan dikeringkan lalu ditambahkan
2000mL larutan HCl pH 2 dan diperoleh larutan Bobotkulitbuahjerukbalikering
seri pektin untuk selanjutnya diproses hingga Pemeriksaan Pektin Albedo Buah Jeruk
menjadi serbuk pektin. Setelah itu dilakukan bali
pembuatan formulasi sediaan tablet mucoadhesive a. Organoleptik
teofilin. Preparasi Sampel Pengujian organoleptik diamati secara visual
Buah jeruk bali yang digunakan sebagai bahan warna, bau, serta rasa pektin albedo buah
dalam penelitian ini diambil dari petani jeruk bali jeruk bali (Winarno, 2002 : 212).
di daerah Kudus. b. pH
Kulit buah jeruk bali dicuci lalu dikupas, diambil Satu gram serbuk pektin dilarutkan dalam 50
bagian yang berwarna putih (albedo), diiris tipis, ml air, diperiksa pH-nya dengan pH meter.
dan dikeringkan dengan sinar matahari secara Angka yang tertera pada pH meter dicatat
tidak langsung. Bagian albedo kulit yang telah sebagai pH dari pektin albedo jeruk bali
kering dihancurkan menggunakan blender lalu (Deman, 1997 : 203).
dimasukkan ke dalam beaker glass (Kertesz, 1951 c. Uji Identifikasi Pektin Pengujian identifikasi
: 439). Sebagai pelarut digunakan aquadest yang pektin albedo buah jeruk bali hasil
ditambahkan dengan asam klorida (HCl) sehingga pengeringan, meliputi (Depkes RI, 1995 :
diperoleh pH 2 (May, 1990 : 80). 654) :
Campuran tersebut dipanaskan pada suhu 80-
- Panaskan 1 gram pektin kering dengan 9
90oC selama 120 menit sambil diaduk ml air diatas tangas uap hingga terbentuk
(Kertesz, 1951 : 439). Bahan disaring dengan larutan, ganti air yang hilang karena
kertas saring dalam keadaan panas setelah penguapan : terbentuk gel yang kaku pada
diekstraksi. Filtrat dari hasil penyaringan pendinginan.
ditambah dengan etanol 96% dengan - Pada larutan (1 dalam 100) tambahkan
perbandingan antara volume filtrat dan etanol 1:2 etanol P volume sama : terbentuk
(Kertesz, 1951 : 454) sambil diaduk-aduk endapan bening, seperti gelatin.
sehingga terbentuk endapan. Endapan dipisahkan
- Pada 5 ml larutan (1 dalam 100)
dari larutannya dengan cara disaring dengan
tambahkan 1 ml natrium hidroksida 2N,
menggunakan kertas saring. Pemurnian endapan
biarkan pada suhu kamar selama 15 menit
dilakukan dengan mencucinya menggunakan
: terbentuk gel atau semigel. Asamkan gel
etanol 96% secara berulang-ulang sampai jernih.
dari pengujian terdahulu dengan asam
Setelah jernih,
klorida 3N, kocok : terbentuk endapan
o d seperti gelatin, tidak berwarna dan ruah,
ikeringkan pada suhu di bawah 60 C (Kertesz, yang menjadi putih dan bergumpal bila
1951 : 116) yaitu digunakan suhu didihkan.
o a
lmari pengering berkisar 37-45 C. Pektin kering Pembuatan Sediaan Tablet Mucoadhesive
dihaluskan, diayak dengan pengayak no. mesh 60 Teofilin
(Deputi Menegristek, 2001 : 3). Pektin albedo
1. Formula
buah jeruk bali yang diperoleh kemudian
dihitung rendemennya dengan R/ Teofilin 250 mg
menggunakan rumus perhitungan seperti Pektin (20, 10, dan 0%)
persamaan (7) : HPMC K15M (0, 10, dan 20%)
PVP K30 20%
Rendemen = Bobotpektinkulitbuahjerukbalikering x100%.…
Magnesium Stearat2%
(7)
Avicel PH 102 8%
Tabel 1.
Rancangan Komposisi Pektin Albedo Jeruk Bali dan HPMC K15M secara Simplex Lattice Design
Formula A (HPMC K15M) B (pektin)
I 0 1
II 1 0
III 0,5 0,5
Keterangan :
FI : Tablet Teofilin dengan 20% pektin albedo buah jeruk bali.
F II : Tablet Teofilin dengan 20% HPMC K15M.

8
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
F III : Tablet Teofilin dengan 10% pektin albedo buah jeruk bali dan 10% HPMC K15M Tabel 2.
Formula Tablet Mucoadhesive Teofilin

No. Bahan FI F II F III


1 Teofilin (mg) 250 250 250
2 Pektin (%) 20 0 10
3 HPMC K15M (%) 0 20 10
4 PVP K30 (%) 20 20 20
5 Magnesium Stearat (%) 2 2 2
6 Avicel PH 102 (%) 8 8 8
Bobot Tablet (mg) 500 500 500
2. Pembuatan Campuran Serbuk Teofilin 12 ppm, kemudian seri kadar tersebut
Tablet mucoadhesive teofilin dibuat dengan ditentukan serapannya dengan
metode cetak langsung. Pembuatan spektrofotometer UV pada panjang
campuran serbuk dilakukan dengan gelombang maksimal teofilin yang telah
mencampurkan teofilin, pektin, HPMC ditemukan..
K15M, PVP, dan avicel PH 102 hingga
homogen. Campuran serbuk diuji moisture Pengujian Campuran Serbuk
content dan kecepatan alir. Tiap formula 1. Moisture Content (Kadar Lembab) Kadar
dilakukan uji karakteristik fisik campuran lembab granul diukur dengan alat moisture
serbuk dan dilakukan replikasi pengujian meter. Persyaratan kelembaban granul yang
sebanyak dua kali. baik yaitu kurang dari 3%. Kandungan
lembab granul diukur dengan cara ditimbang
3. Pembuatan Tablet Mucoadhesive 5 gram masukkan dalam moisture meter
Teofilin diukur pada suhu 80○C (Kohli, 1991 : 71).
Magnesium stearat ditambahkan pada Kandungan lembab granul dengan
campuran serbuk kemudian dicampur sampai perhitungan rumus seperti persamaan (1).
homogen. Campuran serbuk tersebut dicetak 2. Kecepatan alir
menjadi tablet dengan bobot 500 mg. Tablet Granul ditimbang 100 gram, dimasukkan ke
diuji keseragaman bobot, kekerasan tablet, dalam corong yang tertutup ujung tangkainya.
kerapuhan tablet, daya swelling, daya Tutup dibuka, dicatat waktu yang diperlukan
mucoadhesive, penetapan kadar, dan kadar granul untuk mengalir seluruhnya. Kecepatan
terdisolusi. Tiap formula dilakukan uji alir granul dikatakan baik, bila waktu yang
karakteristik fisik tablet dan dilakukan diperlukan 100 gram granul untuk mengalir
replikasi pengujian sebanyak dua kali. tidak kurang dari 10 detik (Siregar, 1992:39).

Pembuatan Kurva Baku Pengujian Tablet


1. Pembuatan baku induk teofilin 1. Keseragaman Bobot Keseragaman bobot
Teofilin ditimbang seksama 50 mg dilakukan dengan cara menimbang 20 tablet
ditambahkan larutan asam klorida pH 1,2 satu per satu, kemudian dihitung rerata dan
sampai dengan 500 ml sehingga diperoleh koefisien variasi. Rumus koefisien variasi
kadar 100 ppm. sesuai persamaan (2). Tablet dikatakan
2. Penentuan panjang gelombang maksimal mempunyai keseragaman bobot yang baik
Larutan teofilin dibuat dengan kadar 10 ppm jika harga CV kurang dari 5%
dalam larutan asam klorida pH 1,2. Larutan (Departemen Farmasi, 2004: 2)
asam klorida pH 1,2 juga digunakan sebagai 2. Kekerasan Tablet
blangko. Pengukuran serapan menggunakan Kekerasan tablet uji dengan menggunakan
spektrofotometer UV yang dilakukan pada alat hardness tester. Tablet diletakkan di
kisaran panjang gelombang 200–400 nm. ujung alat dengan posisi vertikal, kemudian
3. Pembuatan kurva baku sekrup diputar hingga tablet hancur. Skala
Larutan baku induk teofilin diambil 4,0 ; 6,0 ; yang ditunjuk hardness tester dicatat.
7,0 ; 9,0 ; dan 6,0 ml kemudian diencerkan Kekerasan tablet minimum 4 kilogram
dalam labu takar 50, 50, 50, 50, dan 25 ml (Ansel, 1989:205-206). 3. Kerapuhan Tablet
sehingga diperoleh seri kadar 4, 6, 7, 9, dan Sejumlah 20 tablet dibersihkan dari partikel
9
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
halus, ditimbang (W gram) dalam neraca 2) Kurang lebih 100 mg sampel ditimbang
analitik, kemudian dimasukkan kedalam lalu dimasukkan dalam labu takar 100 ml
friability tester selama 4 menit atau 100 dilarutkan dengan HCl pH 1,2 sampai
putaran. Tablet dikeluarkan dan dibersihkan tanda batas.
kemudian ditimbang (Wo gram). Persentasi 3) Larutan tadi dipipet 1,0 ml, dimasukkan
kehilangan berat tablet dihitung dari labu takar 50 ml dan diencerkan dengan
keseluruhan tablet semula. Nilai F dari 0,8% HCl pH 1,2 sampai tanda batas.
sampai 1% dinyatakan sebagai batas tertinggi 4) Serapannya diukur pada λ maksimal
yang dapat diterima. Perhitungan persentase (blanko HCl pH 1,2) Penetapan kadar
kerapuhan dapat dilihat dari persamaan 8 dihitung dengan rumus seperti persamaan
(Lachman et al., 1994:187). (9) :
W - Wo ppm v
F= x 100% ..........(8) Kadar dalam tablet = x x
W mgsampel 1000
Keterangan : P x berat rata-rata tablet
F : Kerapuhan
W : Berat tablet sebelum dilakukan uji kadar dalam tablet
(gram) % Kadar = x 100%... (9)
Wo : Berat tablet setelah dilakukan uji etiket
(gram) Keterangan : v : volume awal P :
pengenceran sampel
4. Uji Penetapan Kadar
Penetapan kadar teofilin dilakukan dengan 5. Uji Disolusi
metode Spektrofotometri UV. Teofilin dalam a. Kondisi uji disolusi :
HCl 0,1 N memberikan serapan maksimum Media disolusi : 900 ml asam klorida pH
pada λ 270 nm E11%cm = 536 1,2
(Moffat, 2004 : 1011). Alat disolusi : tipe 2 (dayung) Waktu
a. Skrining panjang gelombang maksimum pengambilan cuplikan : 6 jam
1) Salah satu deret baku diukur serapannya Keceptan rotasi : 50 rpm
pada λ 200-400 nm.
2) Panjang gelombang yang memberikan b. Cara pembuatan larutan uji :
serapan maksimal digunakan untuk Pengujian disolusi dilakukan berdasarkan
penetapan kadar larutan baku dan larutan USP XXII dengan menggunakan metode
uji. dayung. Labu disolusi diisi 900 ml media
asam klorida pH 1,2 kemudian alat
b. Cara pembuatan larutan baku 500 ppm dinyalakan dan ditunggu sampai suhu
1) Lima puluh milligram teofilin ditimbang media mencapai suhu 37 ± 0,5 0C. Tablet
seksama, dimasukkan labu takar 500 ml dimasukkan ke dalam media kemudian
dilarutkan dengan HCl pH 1,2 sampai rotor dinyalakan dengan kecepatan 50 rpm
tanda batas selama 6 jam.
(konsentrasi 500 ppm). Diambil larutan cuplikan pada menit ke
2) Seri deret baku dibuat dari konsentrasi 30, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270,
baku 500 ppm dengan absorbansi antara 300, 330, 360 sebanyak 10,0 ml. Pada
0,2-0,8 sesuai hukum LambertBeer. daerah yang berada di tengahtengah antara
3) Seri deret baku dibuat antara 3,73 ppm- permukaaan media disolusi tidak kurang
14,93 ppm. dari 1 cm dari dinding labu. Larutan
4) Serapannya diukur pada λ maksimal yang cuplikan dipipet secara seksama sebanyak
telah ditemukan. 10,0 ml dan diganti media yang baru 10,0
c. Cara pembuatan larutan uji: ml. Larutan sampel diukur menggunakan
1) Sebanyak 20 tablet teofilin ditimbang, spektrofotometer UV pada panjang
dihitung bobot rata-rata dan dihitung gelombang maksimal dengan blanko
penimbangan teoritis sampel, kemudian larutan media asam klorida pH 1,2.
dihaluskan. c. Persyaratan

10
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Dalam waktu 6 jam tidak kurang dari 85% Setelah selesai waktu preload, beban diambil
teofilin yang tertera pada etiket harus kemudian diletakkan wadah plastik di atas
sudah melarut. piringan sisi kiri neraca. Air diteteskan pada
wadah plastik dengan laju konstan 100 tetes per
6. Uji Daya Swelling Lima tablet dari masing- menit. Penambahan air dihentikan ketika tablet
masing formula diukur diameternya mucoadhesive telah terlepas dari mukosa lambung
menggunakan jangka sorong. Kelima tablet dari tikus. Berat air yang dibutuhkan untuk
masing-masing formula dimassukkan ke dalam melepaskan tablet mucoadhesive dari mukosa
cawan petri yang berisi larutan asam klorida pH tercatat sebagai kekuatan mucoadhesive dalam
1,2. Setelah satu jam, diameter masing-masing gram. Kekuatan mucoadhesive dihitung dengan
tablet diukur kembali menggunakan jangka menggunakan persamaan 10 (Patel et al.,
sorong. Proses berlanjut selama 6 jam. Persen 2007:234-242).
pengembangan tablet dihitung selama 6 jam Kekuatan mucoadhesive (N) =
dengan persamaan (11) :
× 9,81........(10)
L L x 100% ................(11)
6 0
Keterangan :
L=
Kekuatan mucoadhesive = berat air yang
L 0 dibutuhkan tablet lepas dari mukosa
(g)
Keterangan:
L : Daya swelling (%) Penentuan Formula Optimum
L0 : Diameter tablet sebelum dilakukan uji (cm) Penentuan formula optimum didasarkan pada
L6 : Diameter tablet setelah dilakukan uji (cm) respons total tertinggi dari parameter kekerasan,
kerapuhan, disolusi dan uji daya mucoadhesive
7. Uji Daya Mucoadhesive Kekuatan dengan melakukan percobaan ulang dari formula
mucoadhesive diukur menggunakan suatu alat yang terpilih. Formula yang terpilih kemudian
yang ditunjukkan pada Gambar 6. Alat terdiri dari dibuat kembali dengan spesifikasi yang sama
2 piring yang kedua sisinya seimbang. Tablet kemudian dilakukan uji validitas menggunakan
ditempelkan di bawah piringan uji t untuk mengetahui apakah persamaan hasil
sisi kanan neraca menggunakan suatu perekat. optimasi dengan factorial design tersebut sudah
Sebuah beaker glass diisi larutan media asam valid.
klorida pH 1,2. Mukosa lambung tikus digunakan
sebagai model membran dan media asam klorida HASIL
pH 1,2 digunakan untuk membasahi mukosa. Kandungan pektin dalam albedo buah jeruk bali
Membran mukosa lambung tikus sebesar 30-35% (Deman, 1997 : 202) atau 10-
diambil menggunakan pisau bedah dan dibilas 30% (Baker, 1997). Hasil rendemen yang
dengan NaCl fisiologis. Membran kemudian diperoleh dari kulit buah jeruk bali sebesar
diikat di atas stainlesstel berbentuk tabung 17,33%.
menggunakan benang, kemudian
dimasukkan ke dalam beaker glass berisi media
asam klorida pH 1,2. Media harus sampai ke
permukaan mukosa lambung tikus untuk menjaga
agar mukosa lambung tetap dalam keadaan hidup
selama percobaan.
Beaker glass diletakkan di bawah neraca sisi
kanan perlahan-lahan sampai kontak antara
mukosa dan tablet mukoadhesif terbentuk. Sebuah
beban seberat 5 g diletakkan di atas piringan sisi
kanan selama 5 menit (waktu preload) untuk
membentuk ikatan adhesi antara tablet
mucoadhesive dan mukosa lambung tikus (Gupta
et al.,1992:52).

11
Jurnal Farmasetis Volume 5 N 6 - 23, Mei 2016
o 1, Hal Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Hasil Pengujian Pektin Albedo Buah Jeruk Bali


a. Uji Karakteristik
Fisik Pektin Albedo
Buah Jeruk Bali
Tabel 3.
Uji Pektin Albedo Buah Jeruk Bali
Uji Pektin Pharmaceutical Grade Pektin Albedo Buah Jeruk Bali
Warna coklat muda kekuningan, tekstur Warna coklat muda, tekstur serbuk
Organoleptik
serbuk halus, berbau khas agak kasar, berbau khas
PH 3 2,7
b.
Uji Identifikasi Pektin
Tabel 4.
Identifikasi Pektin Albedo Buah Jeruk Bali
N
Bahan Perlakuan Hasil Kesimpulan
o
Ditambah 1 ml aquadestilata
dipanaskan hingga larut dan Gel kaku
1. 100 mg +
pektin ditambahkan sejumlah air yang endapan coklat
hilang
Koloid gel
2. 100 mg Ditambah 5 ml etanol 96% +
bening
dalam air pektin
Ditambah 1 ml NaOH 2N dan
3. didiamkan selama 15 menit pada Gel larutan coklat +
100 mg
suhu kamar
dalam air pektin Ditambah 1 ml NaOH 2N dan
didiamkan selama 15 menit pada Endapan gel
4. +
100 mg suhu kamar lalu ditambah 3 ml HCl tidak berwarna
dalam air pektin 3N
Ditambah 1 ml NaOH 2N dan
didiamkan selama 15 menit pada Gel menggumpal
5. +
100 mg suhu kamar lalu ditambah 3 ml HCl putih
dalam air pektin 3N dan dipanaskan selama 5 menit

Gambar 1. Identifikasi Pektin Albedo Buah Jeruk Bali

Hasil Pengujian Campuran Serbuk


Tabel 5.
Karakteristik Fisik Campuran Serbuk Teofilin
Formula Kecepatan alir ( gram/detik ) Moisture content (%)
I 9,4644±0,1094 1,27±0,1033
II 11,7232±0,7024 1,03±0,0816

12
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
III 10,1305±0,0802 1,10±0,1095

Keterangan :
F I : Tablet Teofilin dengan 20% pektin albedo buah jeruk bali.
F II : Tablet Teofilin dengan 20% HPMC K15M.
F III : Tablet Teofilin dengan 10% pektin albedo buah jeruk bali dan 10% HPMC K15M

Moisture Content
2 1,27 1,03 1,10 Formula I
Moisture
Content
Formula II
)
%
0

(
Formula Formula III
Gambar 2. Kadar Lembab Campuran Serbuk Teofilin

Kecepatan Alir
gram/detik
Kecepata

20
9,4644 11,7232 10,1305 Formula I
n ali
)

Formula II
r

0 Formula III
Formula
(

Gambar 3. Kecepatan Alir Campuran Sebuk Teofilin

Hasil Pengujian Karakteristik Fisik Tablet Mucoadhesive Teofilin


Tabel 6.
Karakteristik Fisik Tablet Teofilin

Uji Formula I Formula II Formula III


Rata-rata bobot tablet (mg) 498,8 ± 2,5126 504,58 ± 0,3488 497,63 ± 2,2277
CV (%) 0,50% 0,07% 0,45%
Kekerasan (Kg/cm) 5,69±0,0368 6,675±0,0524 7,93±0,0753
Kerapuhan (%) 2,78±0,4444 0,475±0,0207 0,17±0,0082
Swelling (%) 8,78±1,0969 24,07±1,6137 26,73±0,5392
Daya mucoadhesive (N) 0,0326±0,0046 0,0496±0,0041 0,069±0,0157
Penetapan kadar (%) 99,59 ± 1,8080 99,70 ± 1,6447 98,53 ± 1,5004
Kadar terdisolusi C360 (%) 98,80 ± 0,8443 46,29 ± 0,556 96,77 ± 0,687
Keseragaman Bobot
1 0,5
Variasi (%)

0,45 Formula I
Koefiisien

0,07
Formula II
0
Formula Formula III

Gambar 4. Koefisien Variasi Keseragaman Bobot Tablet Teofilin

Kekerasan

7,93
Kekerasan

10 5,69 6,675 Formula I


Kg/cm
2)

Formula II
0
Formula Formula III
(

Gambar 5. Kekerasan Tablet Mucoadhesive Teofilin

13
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Kerapuhan
5 2,78

Kerapuhan
Formula I
0,475 0,17
Formula II

)
%
0

(
Formula Formula III

Gambar 6. Kerapuhan Tablet Mucoadhesive Teofilin


Daya Swelling

50

Mengembang
24,07 26,73 Formula I
8,78
Daya
) Formula II
% 0
(
Formula Formula III

Gambar 7. Daya Swelilng Tablet MucoadhesiveTeofilin


Daya Mucoadhesive
0,1 0,069
Mucoadhesive

0,0496 Formula I
0,0326
Daya

0,05
)
(N

Formula II
0 Formula III
Formula

Gambar 8. Daya Mucoadhesive Tablet Mucoadhesive Teofilin

Penetapan Kadar
102 99,59 99,7 98,53
Penetapan
Kadar (%)

100
98 Formula I
96
94 Formula II
92
90 Formula III
Formula

Gambar 9. Penetapan Kadar Tablet Mucoadhesive Teofilin

Kadar Terdisolusi (C360)


Tabel 7. Kadar Teofilin Terdisolusi Waktu Kadar Rata-
rata Teofilin Terdisolusi (%)

(menit ) Formula I Formula II Formula III


30 47,10 8,71 19,54
60 56,83 12,57 26,58
90 58,72 15,69 32,90
120 70,36 18,87 40,56
150 74,21 22,89 46,28
180 77,85 23,45 51,33
210 79,19 26,15 58,40
240 84,14 29,40 65,13
270 87,63 32,45 74,02
300 98,79 36,01 81,91
330 98,78 40,80 89,75
360 98,80 46,29 96,77

14
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Gambar 10. Profil Disolusi Tablet Mucoadhesive Teofilin


Design-Expert® Software Two Component Mix
disolusi 104
Design Points X1 = A: HPMC
3
2
X2 = B: Pektin
89.5
disol

75
usi

60.5

46 3

Actual HPMC 0 0.25 0.5 0.75 1


Actual Pektin 1 0.75 0.5 0.25 0

Gambar 11. Profil Disolusi Tablet


Mucoadhesive Teofilin

Mekanisme Pelepasan Obat


Tabel 8.
Kinetika Pelepasan Teofilin
KINETIKA PELEPASAN TEOFILIN

Model pelepasan Parameter Formula I Formula II Formula III


k 0,1564 0,1049 0,2322
Orde Nol
r 0,9821 0,9819 0,9984
Orde Satu k 0,0021 0,0045 0,0046
r 0,9651 0,9760 0,9868
Higuchi k 3,9885 2,6039 5,7695
r 0,9887 0,9746 0,9811

Gambar 12. Profil Kinetika Pelepasan Teofilin dengan Mekanisme Orde Nol

15
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Gambar 13. Profil Kinetika Pelepasan Teofilin dengan Mekanisme Orde Satu

Penentuan Formula Optimum


Tabel 9.
Uji Formula Optimum
Uji Hasil
Kecepatan alir (gram/detik) 9,9942 ± 0,0750
Moisture content (%) 1,27 ± 0,10
Bobot tablet (mg) 502,78 ± 0,8519
CV (%) 0,16
2
Kekerasan (Kg/cm ) 7,85 ± 0,0316
Kerapuhan (%) 0,31 ± 0,0143
Daya Mucoadhesive (N) 0,0674 ± 0,0013
Daya Swelling (%) 25,51 ± 0,7244
Penetapan Kadar (%) 98,77 ± 1,4862
Kadar Terdisolusi C360 (%) 98,39 ± 0,0744
Tabel 10.
Uji t antara Hasil Teoretis dan Percobaan
Hasil Hasil
Uji Signifikansi
Kesimpulan Percobaan Teoretis
Kecepatan alir (gram/detik) 9,9942 10,0221 0,952 tidak berbeda signifikan
Kekerasan (kg/cm2) 7,85 7,86 0,474 tidak berbeda signifikan
Kerapuhan (%) 0,31 0,30 0,140 tidak berbeda signifikan
Daya Mucoadhesive(N) 0,0674 0,0679 0,333 tidak berbeda signifikan
Daya Swelling (%) 25,51 25,86 0,419 tidak berbeda signifikan
Kadar Terdisolusi C360 (%) 98,39 98,39 0,959 tidak berbeda signifikan

PEMBAHASAN Moisture Content


Hasil Pengujian Campuran Serbuk Tujuan Hasil pengujian kadar lembab pada campuran
pengujian campuran serbuk adalah untuk serbuk untuk ketiga formula tablet
meminimalkan pengaruh karakteristik fisik mucoadhesive teofilin dapat dilihat di Gambar
campuran serbuk terhadap karakteristik fisik, 2. Berdasarkan hasil pengujian kadar lembab,
daya swelling, daya mucoadhesive dan disolusi ketiga formula tablet mucoadhesive teofilin
tablet mucoadhesive teofilin. Uji yang memenuhi persyaratan kelembaban granul
dilakukan adalah kecepatan alir dan moisture yang baik yaitu kurang dari 3% (Kohli, 1991:
content yang dapat dilihat pada Tabel 5. 71). Ketiga formula mempunyai kandungan
lembab yang kecil karena proses pembuatan
tablet menggunakan metode cetak langsung
16
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
yang di mana tidak ada penambahan cairan dianggap baik jika mempunyai kerapuhan tidak
kedalam campuran serbuk tersebut. lebih dari 1% (Parrott, 1971:60-63). Pengujian
kerapuhan untuk ketiga formula tablet
Kecepatan Alir mucoadhesive teofilin memberikan hasil
Pengujian kecepatan alir campuran serbuk seperti yang dapat dilihat pada Gambar 16.
dilakukan menggunakan metode corong yang
merupakan metode pengukuran yang Formula II dan III memenuhi persyaratan
sederhana dan dapat langsung diketahui kerapuhan tablet sedangkan formula I tidak
kecepatan atau waktu yang dibutuhkan memenuhi persyaratan kerapuhan tablet. Hal
sejumlah campuran serbuk untuk mengalir. ini dikarenakan pada formula I mengandung
Beberapa faktor yang mempengaruhi komponen pektin albedo jeruk bali tertinggi.
kecepatan alir campuran serbuk adalah Kadar lembab campuran serbuk yang tinggi
kelembaban dan homogenitas campuran menyebabkan penurunan kekerasan tablet yang
serbuk. Semakin lama waktu yang dibutuhkan berpengaruh juga menyebabkan peningkatan
campuran serbuk untuk mengalir maka kerapuhan tablet.
dikatakan campuran serbuk tersebut memiliki
kecepatan alir yang lambat. Pada pengujian Daya Swelling
kecepatan alir memberikan hasil pengujian Uji daya mengembang tablet dilakukan dalam
yang dapat dilihat pada Gambar 3. medium HCl pH 1,2 karena sediaan ditujukan
sebagai sediaan mucoadhesive di lambung.
Hasil Pengujian Karakteristik Fisik Daya mengembang tablet diamati berdasarkan
Tablet Mucoadhesive Teofilin perubahan lebar tablet pada interval waktu 1
Campuran tablet yang sudah dikempa jam selama 6 jam. Hasil pengujian daya
kemudian dilakukan pengujian terhadap swelling pada ketiga formula
karakteristik tablet meliputi : keseragaman tablet mucoadhesive teofilin dapat dilihat
pada Gambar 7.
bobot, kekerasan, kerapuhan, daya swelling,
daya mucoadhesive, penetapan kadar, dan
Berdasarkan hasil pengujian daya
kadar terdisolusi (C360). Hasil percobaan ketiga
swelling dapat dilihat formula III memiliki
formula memenuhi persyaratan keseragaman daya swelling terbesar. Hal ini karena
bobot tablet berdasarkan harga koefisien mekanisme pelepasan obat oleh polimer pektin
variasi (CV). Suatu tablet dikatakan memenuhi dalam suasana asam adalah erosi sedangkan
persyaratan apabila harga koefisien variasi HPMC adalah difusi sehingga saat
kurang dari 5% (Sulaiman, 2007:203-205). HPMC mengembang, komponen pektin yang
tererosi juga akan menekan lapisan HPMC
Kekerasan yang akan membuat pengembangan tablet pada
Formula I mempunyai kekerasan yang paling formula III lebih besar dibanding formula I dan
rendah dibandingkan dengan formula yang lain formula II.
karena pada formula I proporsi dari pektin
albedo buah jeruk bali tinggi. Pektin dalam Penggunaan polimer seperti HPMC K15M
konsentrasi tinggi menyebabkan tablet yang yang memiliki kemampuan hidrasi yang
dihasilkan mempunyai kemampuan hidrasi terkontrol sangat mempengaruhi daya
yang tinggi, sehingga akan lebih banyak air pengembangan. Kemampuan hidrasi yang
yang terserap dan menyebabkan tablet menjadi terkontrol memungkinkan tablet mengembang
lebih lunak. secara perlahan dan mempertahankan kekuatan
lapisan gel. Daya swelling mempengaruhi lama
Kekerasan formula III merupakan kekerasan
pelepasan obat teofilin dari tablet mucoahesive
yang paling tinggi dari ketiga formula karena
dan mempengaruhi daya lekat tablet pada
perbedaan ukuran partikel antara pektin albedo mukosa lambung. Pada formula III, daya
buah jeruk bali dan HPMC K15M sehingga swelling yang besar mampu memperlambat
daya adhesi antara kedua komponen mampu pelepasan obat tetapi tetap mampu memenuhi
meningkatkan kekerasan tablet. syarat jumlah obat yang terlepas dalam kurun
waktu yang sudah ditentukan serta mampu
Kerapuhan memperbesar daya lekat tablet pada mukosa
Besar nilai persentase kerapuhan, maka lambung.
semakin besar massa tablet yang hilang. Tablet

17
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Daya Mucoadhesive Berdasarkan hasil serapan kurva baku teofilin
Polimer hidrofilik seperti pektin albedo buah didapatkan persamaan regresi linier y =
jeruk bali dan HPMC K15M secara signifikan 0,0566x + 0,0232 dengan harga r = 0,9999.
dapat meningkatkan daya mucoadhesive tetapi Pengukuran absorbansi dilakukan pada
menurunkan kadar pelepasan obat. Tujuan panjang serapan maksimal 270,5 nm.
penelitian ini ntuk mencari kombinasi yang Perhitungan kadar larutan baku teofilin dapat
paling bagus sifat mucoadhesive-nya dan dapat dilihat pada Lampiran 8. Hasil penetapan kadar
mengendalikan kadar pelepasan zat aktif. Daya teofilin menunjukkan bahwa ketiga formula
lekat mucoadhesive dari tablet teofilin diuji telah memenuhi persyaratan penetapan kadar
dengan menggunakan uji mucoadhesive yang tablet teofilin, yaitu tidak kurang dari 94% dan
bertujuan untuk melihat seberapa lama tablet tidak lebih dari 106% (Depkes RI, 1995: 783)
dapat bertahan melekat pada mukosa lambung (Gambar 9).
setelah waktu preload 5 menit (Ahuja et.al.,
1997:489-515). Uji mucoadhesive dilakukan Kadar Terdisolusi (C360)
dengan menggunakan jaringan mukosa Disolusi merupakan kontrol kualitas yang
lambung dan cairan lambung buatan (tanpa sangat penting untuk sediaan farmasi, karena
ezim) karena sediaan ditujukan sebagai sediaan dapat digunakan untuk memprediksi
mucoadhesive di lambung. bioavailabilitas dan berhubungan langsung
pada aktivitas farmakologinya. Faktor yang
Dari uji mucoadhesive yang dilakukan, mempengaruhi bioavailabilitas diantaranya
menunjukkan ketiga formula melekat pada disintegrasi dan pelepasan partikel zat aktif
mukosa lambung setelah 5 menit seperti pelarutan obat dan permeasi obat melintasi
terlihat pada Gambar 20.. Hal ini menunjukkan membran sel (Shargel et al., 2005: 95),
bahwa penggunaan pektin kulit buah jeruk bali, sehingga tablet tidak boleh terlalu keras agar
HPMC K15M maupun kombinasi keduanya zat aktif dapat terlepas dan memberikan efek.
dapat bersifat mucoadhesive pada mukosa Metode yang digunakan untuk mengukur
lambung. Formula III memiliki daya teofilin dalam media disolusi adalah
mucoadhesive terbesar. Hal ini dikarenakan spektrofotometri UV. Profil disolusi tablet
pektin albedo buah jeruk bali dan HPMC teofilin dilakukan dengan mengukur
K15M bekerja secara sinergi dalam serapannya pada menit ke 30, 60, 90, 120, 180,
memberikan daya swelling terbesar di mana 210, 240, 270, 300, 330, dan 360.
dengan daya swelling yang tinggi akan
memperluas bidang lekat antara tablet dan Berdasarkan data penelitian dapat dilihat
mukosa lambung. hubungan antara kadar teofilin yang terlarut
dengan selang waktu tertentu sehingga dapat
Penetapan Kadar diketahui kecepatan disolusi tablet teofilin tiap
Penetapan kadar teofilin bertujuan untuk formula. Kadar teofilin terdisolusi sampai
mengetahui kadar teofilin dalam tablet telah menit ke-360 dapat dilihat pada Tabel 7.
memenuhi persyaratan atau tidak. Hal pertama Berdasarkan data yang tertera pada Tabel 8,
yang dilakukan adalah dengan mencari panjang pada tiap menit pengambilan cuplikan dari
serapan maksimal menggunakan alat ketiga formula terlihat persentase obat yang
spektrofotometer UV, meskipun panjang terlarut semakin naik. Pelepasan obat teofilin
gelombang tersebut sudah diketahui dalam dipengaruhi oleh polimer dan pengisi yang
literatur. Hal ini dikarenakan panjang terikat dengan bahan aktif obat. Pektin albedo
gelombang suatu senyawa dapat berbeda bila buah jeruk bali dan HPMC K15M
ditentukan pada kondisi dan alat yang berbeda. ditambahkan sebagai polimer yang bersifat
Hasil serapan teofilin memberikan puncak hidrofilik dengan penghantaran sistem matrik
serapan pada panjang gelombang 270,5 nm dan yaitu apabila polimer tersebut kontak dengan
dapat dilihat pada Lampiran 9. air akan membentuk lapisan matrik terhidrasi
tetapi dalam kurun waktu tertentu bagian luar
Setelah mendapat panjang serapan maksimal lapisan akan mengalami erosi sehingga
dilakukan pembuatan kurva baku teofilin menjadi terlarut. Sebelum polimer terlarut akan
dengan variasi kadar 4, 6, 7, 9, dan 12 ppm membentuk gel dalam air yang dapat
yang kemudian diukur serapannya.

18
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
menghalangi lepasnya obat. Profil pelepasan antara jumlah obat lepas dan waktu adalah
teofilin lebih jelasnya dapat dilihat pada linier bila pelepasan obat dikontrol oleh erosi
Gambar 10. Berdasarkan Gambar 10, formula matriks, sedangkan hubungan antara jumlah
II memiliki kadar terdisolusi (C360) terkecil obat lepas dan akar waktu adalah linier bila
dibanding formula I dan III. Hal ini disebabkan pelepasan obat dikontrol oleh difusi obat
karena kekuatan pembentukan gel HPMC melewati matrik. Pada Tabel 8 memperlihatkan
K15M dalam suasana asam jauh lebih besar bahwa mekanisme seperti yang dikemukakan
dibanding pektin albedo buah jeruk bali yang oleh Lapidus and Lordi berlaku untuk
cenderung mengalami erosi pada suasana asam pelepasan teofilin dalam medium HCl pH 1,2
sehingga HPMC K15M mampu menahan pada semua formula. Berdasarkan hasil
terlarutnya teofilin lebih lama dari pektin penelitian, terlihat bahwa mekanisme
albedo buah jeruk bali. pelepasan teofilin dari polimer pektin albedo
buah jeruk bali dikontrol oleh mekanisme
Mekanisme Pelepasan Obat Pada sistem difusi sedangkan polimer HPMC K15M dan
mucoadhesive sediaan akan teradhesi pada campuran keduanya pelepasan obat dikontrol
segmen tertentu di saluran cerna. Sediaan akan oleh mekanisme erosi. Profil pelepasan teofilin
tinggal dalam waktu yang lebih lama sampai dengan mekanisme orde nol, orde satu, dan
proses adhesi berakhir selama beberapa jam Higuchi dapat dengan jelas dilihat pada
berada di saluran cerna. Sistem mucoadhesive Gambar 12-14.
merupakan suatu sistem yang menyebabkan
sediaan dapat terikat pada permukaan sel epitel Parameter Optimasi
lambung. Daya lekat epitel diperoleh dengan Parameter optimasi yang dipilih untuk
menggunakan polimer mucoadhesive. penelitian ini adalah kecepatan alir, kekerasan,
Perlekatan sistem penghantaran pada dinding kerapuhan, uji swelling, uji mucoadhesive, dan
lambung akan meningkatkan waktu tinggal di kadar terdisolusi (C360). Kecepatan alir dipilih
tempat aksi. karena mempengaruhi homogenisasi komposisi
bahan tiap tablet. Kekerasan dan kerapuhan
Pelepasan teofilin dari tablet melalui beberapa dipilih karena mempengaruhi kadar terdisolusi
tahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (C360). sedangkan daya swelling, daya
pelepasan obat dari pektin albedo buah jeruk mucoadhesive, dan kadar terdisolusi (C360)
bali dapat terjadi dengan cara erosi sedangkan dipilih karena merupakan parameter kritis dari
komponen HPMC K15M maupun interaksi sediaan mukoadhesive. Masingmasing
keduanya dikontrol dengan metode difusi atau parameter ini memiliki persamaan Simplex
melalui mekanisme yang dikendalikan oleh Lattice Design yang dihitung menggunakan
mengembangnya matrik polimer. Komponen Design Expert 7.1.5
HPMC K15M yang mengembang diduga
menjadi sawar tambahan bagi pelepasan zat Penentuan Formula Optimum Area
aktif. Secara molekuler mekanisme pelepasan Optimum berdasarkan Design Expert
zat aktif dari polimer yang mengembang 7.1.5
terjadi dengan berbagai macam sifat fisika Penentuan formula optimum diperoleh dari
kimia dari polimer tersebut. Pertama polimer perhitungan menggunakan Design Expert
akan menyerap air, membentuk lapisan gel, 7.1.5. Formula yang terpilih sebagai formula
selanjutnya rantai polimer akan berelaksasi optimum adalah formula dengan komposisi
yang secara primer mengatur pelepasan obat perbandingan 0,450 bagian HPMC K15M dan
(Llabot et al., 2008). 0,550 bagian pektin albedo buah jeruk bali.

Sediaan lepas lambat diharapkan sesuai dengan Pembuatan Formula Optimum


mekanisme orde nol, yang berarti kecepatan Formula optimum dengan perbadingan 0,450
pelepasan obat tidak tergantung pada bagian HPMC K15M dan 0,550 bagian pektin
konsentrasi. Menurut Higuchi (1963), bila albedo buah jeruk bali dibuat dengan cara yang
banyaknya obat yang dilepas dari matrik sama dengan formula sebelumya dan dilakukan
proporsional dengan akar waktu maka pengujian. Hasil pengujian tablet didapatkan
dikatakan mengikuti kinetika orde nol. Lapidus seperti pada Tabel 9. Validasi persamaan
and Lordi (1968) menyatakan bahwa hubungan

19
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
dengan uji t digunakan untuk membuktikan perbedaan yang signifikan, sehingga
apakah persamaan Simplex persamaan simplex lattice design pada
Lattice Design yang diperoleh sudah valid atau optimasi pektin albedo buah jeruk bali dan
belum. Tabel 10 memperlihatkan hasil HPMC K15M adalah valid.
masingmasing parameter uji jika dibandingkan DAFTAR PUSTAKA
dengan hasil secara teoretis untuk validasi Abriana, A. 1988. Presipitasi dan Karaterisasi
persamaan Simplex Lattice Design. Formula Pektin Kulit Buah Kakao. Thesis.
tersebut menunjukan hasil yang tidak berbeda Yogyakarta: Program Pasca Sarjana
signifikan, hal ini dilihat dari nilai signifikasi Universitas Gajah Mada : 11.
>0,05 yang menunjukan bahwa persamaan dari
masing-masing parameter adalah valid. Agoes, G. 2001. Sistem Penghantaran Obat
Mukoadhesif. Desain Bentuk Sediaan
SIMPULAN Obat. Bandung : Teknologi Farmasi
Simpulan yang didapatkan berdasarkan hasil Program Pasca Sarjana Institut
penelitian ini adalah: Teknologi.
1. Pengaruh masing-masing komponen pektin
albedo buah jeruk bali, HPMC K15M, dan Ahuja, A., Khar R.K., and Ali J. 1997.
interaksi kedua komponen pada tablet Mucoadhesive Drug Delivery System,
mucoadhesive teofilin menunjukkan: Drug Dev Ind. Pharm 23 (5) : 489-515.
a. Pektin albedo buah jeruk bali
meningkatkan nilai kecepatan alir, Anil, K., Singla, Manish C. and Amarijit, S.
kekerasan, kerapuhan, daya swelling, 2000. Potential Application of Carbomer
daya mucoadhesive, dan kadar in Oral Mucoadhesive Controled Drug
terdisolusi (C360). Pektin albedo buah Delivery System : A Review, Drug
jeruk bali lebih dominan berpengaruh Development and Industrial Pharmacy,
pada kerapuhan dan kadar terdisolusi 26 (9), 913 -924.
tablet (C360).
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan
b. HPMC K15M meningkatkan nilai Farmasi. Jakarta : Universitas
kecepatan alir, kekerasan, kerapuhan, Indonesia. Halaman 784-785.
daya swelling, daya mucoadhesive, dan
kadar terdisolusi (C360). HPMC K15M Ansel, H.C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan
lebih dominan berpengaruh pada Farmasi. Diterjemahkan oleh Farida
kecepatan alir dan kekerasan. Ibrahim, Edisi IV. Jakarta : Universitas
c. Interaksi antara pektin albedo buah Indonesia Press. Halaman 118-119 and
jeruk bali dan HPMC K15M dapat 205-206.
menurunkan kecepatan alir dan
kerapuhan serta meningkatkan Asroruddin. 2004. Dalam
kekerasan, daya swelling, daya http://backupccrc.wordpress.com/ensikl
mucoadhesive, dan kadar terdisolusi opedia/ eksiklopedia-tanaman-
(C360). Interaksi antara pektin albedo antikanker/j/jeruk-bali-citrus-
buah jeruk bali dan HPMC K15M maximaburmfz-2/ (19 Oktober 2012).
dominan berpengaruh pada daya
swelling dan daya mucoadhesive. Bolton, S. 1997. Pharmaceutical Statistic :
2. Formula optimum tablet mucoadhesive Practical and Clinical Applications. 3rd
teofilin dengan kombinasi komponen Ed. New York : Marcel Dekker, Inc.
bahan HPMC K15M dan pektin albedo
buah jeruk bali adalah pada perbandingan Chowdary, K. P. R. and Rao Y. S. 2003.
0,450 : 0,550 ; dengan nilai kecepatan alir Design and In Vitro and In Vivo
9,9942 gram/detik, kekerasan 7,85 kg, Evaluation of Mucoadhesive
kerapuhan 0,31%, daya swelling 25,51, Microcapsules of Glipizide for Oral
daya mucoadhesive 0,0674 serta kadar Controlled Release: A Technical Note.
terdisolusi (C360) 98,39%. AAPS PharmSciTech. Vol. 4, No. 3,1-6.
3. Dari pengujian one sample t-test antara
Deman, J.M. 1997. Kimia Makanan. Edisi
hasil teoretis dan praktik tidak terdapat
kedua. Bandung : ITB. Halaman 202203.
20
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Departemen Farmasi FMIPA-UI. 2004. Indrawati, T., Agoes, G., Yulinah, E., and
Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode Cahyati, Y. 2005. Uji Daya Lekat
dan Cara Perhitungannya. Majalah Ilmu Mukoadhesif secara In Vitro beberapa
Kefarmasian. Volume 1. Halaman 2. Eksipien Polimer Tunggal dan
http://www.journal.ui.ac.id/index.com (8 Kombinasinya pada Lambung dan Usus
juni 2013). Tikus. Jurnal Matematika dan Sains.
Vol. 10. No. 2 : 45-51.
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope
Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Istiyati, Puji. 2001. Pengaruh Suhu dan Lama
Kesehatan RI. Halaman 510. Ekstraksi terhadap Rendemen, Kadar
Air, Kadar Metoksil, dan Kadar
Departemen Kesehatan RI.1995. Farmakope Poligalakturonat Pektin Albedo Jeruk
Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Bali. Skripsi. Semarang: Program Studi
Departemen Kesehatan RI. Halaman 45, Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
515, 654, 783, 1061. Teknologi Pertanian Universitas
Semarang. Halaman 5-13.
Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan
dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan Kertesz, Z.I. 1951. The Pectic Substances.
dan Teknologi. 2001. Pektin Jeruk. New York: Interscience Publishers INC.
Sumber : Teknologi Tepat Guna Halaman 116-454.
Agroindustri Kecil Sumatera Barat,
Hasbullah, Dewan Ilmu Pengetahuan, Khairunnisya. 2011. Formulasi Sediaan
Teknologi dan Industri Sumatera Barat. Granul Mukoadhesif Kombinasi Ekstrak
Editor : Tarwiyah, Kemal. Kulit Batang Mimba (Azadirachta
http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?m indica A. Juss) dan Kunyit (Curcuma
nu=6&ttg=6&doc=6d25 (23 domestica Val.). Skripsi. Depok:
Oktober Fakultas Matematika dan Ilmu
2011). Pengetahuan Alam Program Studi
Farmasi Universitas Indonesia. Halaman
Deshpande, A.A., Shah, N.H., Rhodes, C.T. 8-12.
and Malick, W. 1997. Development of a
Novel Controlled Release System for Kohli. 1991. Drug Formulations Manual. New
Gastric Retention. Pharm. Res. 14:6, Delhi : Eastern Publishers. Halaman 71.
815-819.
Lachman, L., Lieberman, H.A., and Kanig, J.L.
Dipiro, Joseph T., Talbert Robert L., Yee Gary 1994. Teori dan Praktek Farmasi
C., Matzke Gary R., Wells Barbara G., Industri. Diterjemahkan oleh Siti, S.
Posey L. Michael. 2008. Jakarta : Universitas Indonesia Press
Pharmacotherapy. A Pathophysiologic Leon. Halaman 685.
Approach. 7th Ed. United States of
America : The McGraw-Hill Companies May, C.D. 1990. Industrial Pectins: Sources,
Inc. Halaman 488. Production and Applications.
Carbohydrate Polymers. 12 : 79-99.
Gupta, A., S. Garg, and R. Khar. 1992.
Measurement of bioadhesive Strength of Moffat. 2004. Clarke’s Isolation and
mucoadhesive Buccal tablets : Design of Identification of Drugs in
in vitro assembly. Indian Drugs; 30 : Pharmaceutical. Body Fluids and Post
52-58. Mortem Materials. 2nd. Ed. London : The
Pharmaceutical Press. Halaman 1011.
Higuchi, T. 1963. Mechanism of
SustainedAction Medication, Theoritical Muhji, M. 1991. Kimia dan Teknologi Pektin.
Yogyakarta: Pusat Antar Universitas
Analysis of Release of Solid Drugs
Pangan dan Gizi. Halaman 22.
Dispersed in Solid Matrices, J. Pharm.
Nurdjanah, N. and Usmiati S. 2006. Ekstraksi
Sci., Vol. 52, No. 12, 1145-1149.
dan Karakterisasi Pektin dari Kulit Labu

21
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Kuning. Jurnal Penelitian Pascapanen Tablet. dalam Proceedings Seminar
Pertanian. Volume 3 (1) : 13-23. Validasi di Industri Farmasi sebagai
Pendukung Pelaksanaan CPOB.
Parrott, E.L. 1971. Pharmaceutical Bandung : ITB. Halaman 39.
Technology
: Fundamental Pharmaceutics. Sirotek, K., L. Slovakova, J. Kopecny, and M.
Minneapolis : Burgess Publishing Marounek. 2004. Fermentation of Pectin
Company. Halaman 60-63. and Glucose, and Activity of Pectin
Degrading Enzymes in the Rabbit
Patel, J.K. and Patel M.M. 2007. Stomach Caecal Bacterium Bacteroides caccae.
Spesific anti-Helicobacter pylory Letters in Applied Microbiology. 38 :
therapy: Preparation and evaluation of 327–332.
Amoxicilin – loaded Chitosan
Mucoadehesive Microsphere. Cur Drug Siswanto, A. and Sri Sulihtyowati Soebagyo.
Delivery 4 : 41-50. 2006. Optimasi Formula Sediaan Tablet
Lepas Lambat Teofilin dengan Bahan
Patel, V.M., Prajapati, G., Patel, M. 2007. Matrik HPMC, Na CMC, dan xanthan
Mucoadhesive Bilayer tablets of gum. Majalah Farmasi Indonesia. 17.
Propranolol Hydrochloride. AAPS (3): 143-148.
Pharmasci tech . 8: 234- 242.
Sriamornsak, Pornsak, Nathaya Wattanakorn,
Rani, B.S., Hari, B.N.V., Reddy, A.B., Punitha, and Hirofumi Takeuchi. 2010. Study on
S., Devi, P., Rajamanickam, V. 2010. Mucoadhesion Mechanism of Pectin by
The Recent Developments on Gastric Atomic Force Microscopy and
Floating Drug Delivery Systems. MucinParticle Method. Carbohydrate
International Journal of PharmTech Polimers. Elsevier. 79: 54-59.
Research. Vol.2. No.1: 1209.
Steenis, C.G.G.J. van. 2000. Flora untuk
Rowe, R.C., Paul J. Sheskey, and Owen, S.C. Sekolah di Indonesia. Cetakan ke-7.
2006. The Handbook of Pharmaceutical Jakarta : PT Pradnya Paramita. Halaman
Excipients. 5th ed. USA : American 238.
Pharmacist Association and
Pharmaceutical Press. Halaman 129,346- Suhardi. 1992. Petunjuk Laboratorium
348. Pengolahan dan Analisa Karbohidrat.
Yogyakarta: Pusat Antar Universitas
Sarwono, B. 1986. Jeruk dan Kerabatnya. Pangan dan Gizi Universitas Gadjah
Yogyakarta : Penebar Mada. Halaman 80.
Swadaya. Halaman 10.
Sukandar, E.T., Retnosari, D., Joseph, I.S., I
Sastrohamidjojo, H. 2001.
Ketut, I., A.A. Prayitno, dan Kusnandar.
Dasar-Dasar Spektroskopi. Edisi II.
2008. ISO Farmakoterapi. Jakarta : PT
Yogyakarta : Liberty. Halaman 15.
ISFI Penerbitan. Halaman 465.
Shargel, L. and Yu Andrew B.C. 1999.
Sulaiman and Edi, S. 2001. Pesawat
Biofarmasetika dan Farmakokinetik
Spektrofotometer. Semarang : Akademi
Terapan. Surabaya : Airlangga
Teknik Elektromedik Widya Husada.
University Press. Halaman 96-105.
Halaman 5, 6, 13.
Singh, B., Chakkal, S.K., and Ahuja, N. 2006.
Sulaiman, T.N.S. 2007. Teknologi dan
Formulation and Optimatization of
Formulasi Sediaan Tablet. Yogyakarta :
Controlled Release Mucoadhesive
Laboratorium Teknologi Farmasi
Tablets of Atenolol Using Response
Fakultas Farmasi UGM. Halaman 24.
Surface Methodology, AAPS
Surana, A.S. and Kotecha, R.K. 2010. An
PharmSciTech. 7 (1) Article 3 , E1-E10.
Overview On Various Approaches to
Siregar, C., Agoes, G., dan Logawa, B. 1992.
Oral Controlled Drug Delivery System
Proses Validasi Manufaktur Sediaan
22
Jurnal Farmasetis Volume 5 No 1, Hal 6 - 23, Mei 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Via Gastroretention, International Voigt, R., 1995. Buku Pelajaran Teknologi
Journal of Pharmaceutical Sciences Farmasi. Edisi V. diterjemahkan oleh
Review and Research. 2. (2) : 68 – 72. Soendani Noerono Soewandhi.
Yogyakarta : UGM Press. Halaman:
Sweetman, Sean C. 2009. The Complete Drug 168.
Reference. Ed. 36th.
London : Zate, S. U., Khotawade P. I., Mahale G. H.,
Pharmaceutical Press. Halaman 1023. Kapse K. P., and Anantwar S. P. 2010.
Gastro Retentive Bioadhesive Drug
Syamsuhidayat, S. S., dan Hutapea, J.R. 1991. Delevery System: A Review.
Inventaris Tanaman Obat Indonesia. International Journal of PharmTech
Edisi ke 2. Jakarta : Departemen Research. Vol. 2, No. 2: 1227-1235
Kesehatan RI Bagian Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Halaman
217.

Syamsuni, H. A. 2007. Ilmu Resep. Jakarta:


Buku Kedokteran EGC. Halaman173,
174, 175.

The United States Pharmacopeia Convention.


2002. The Pharmacopeia Of The United
States Of America 25th Revision.
Washington D.C.: The United States
Pharmacopeia Convention Inc.

Walangitan, A. J. V., H. Pajoy, O. Saselah, R.


Welly, M. M. Mailangkay, and L. Yetty.
1996. Pengembangan Pembuatan Pektin
dari Serabut Kelapa. Sulawesi Utara:
Komunikasi No. 154. Badan Penelitian
dan pengembangan Industri, Balai
Penelitian dan Pengembangan Industri
Proyek Pengembangan dan Pelayanan
Teknologi Industri. Halaman 12-13.
Winarno, F. G., S. Fardiaz, and D. Fardiaz.
1984. Pengantar Teknologi Pangan.
Jakarta: PT. Gramedia. Halaman 101.

Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi.


Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Halaman 212.

Yanita, R., R. P. Hayati, A. Subagyo, Sodri,


and Suhartini. 1994. Pemanfaatan
Limbah Kulit Pisang menjadi Pektin.
Tanjung Karang: Balai Penelitian dan
Pengembangan Industri.

Yujaroen, P., U. Supjaroenkul, and S.


Rungrodnimitchai. 2008. Extraction of
Pectin from Sugar Palm Meat.
Thammasat International Journal
Science Technology. Vol. 13 : 44-47.

23

Anda mungkin juga menyukai