Kelas : D
Nim : 6211201236
Kuis
1. bahwa kebijakan ini masih amat relevan. “Dalam dunia yang dinamis dan dipenuhi
dengan perebutan kepentingan seperti saat ini, kebijakan politik bebas aktif masih
relevan. Hal ini karena politik bebas aktif bermakna dapat memutuskan nasib sendiri
dalam mencapai cita-cita bangsa, bukan hanya sekedar memilih antara dua blok,
4. Penerapan politik luar negeri bebas-aktif pada masa Soeharto sangat bertolak belakang
dengan politik bebas-aktif masa Soekarno yang bersifat revolusioner dan
konfrontatif.Dalam buku Hubungan Luar Negeri Indonesia Selama Orde Baru (1994)
karya Bantarto Bandoro, Pemerintah Orde Baru menerapkan politik luar negeri yang
low profile. Politik tersebut berorientasi pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat
melalui kerja sama dengan negara lain. Kerja sama yang dilakukan ditujukan untuk
mendapatkan pinjaman modal dan penangguhan hutang luar negeri demi membantu
pemulihan krisis ekonomi Indonesia.
Adam Malik sebagai menteri luar negeri Orde Baru tahun 1966-1978 mengungkapkan
bahwa, Indonesia akan membuka hubungan seluas mungkin dengan dunia
Internasional
5. Landasan kebijakan politik luar negeri Orde Baru secara legalitas ditetapkan dalam Tap
No.XII/ MPRS/1966. Menurut Tap MPRS tersebut bahwa politik luar negeri RI secara
keseluruhan mengabdikan diri kepada kepentingan nasional. Oleh sebab itu, maka
politik luar negeri RI yang bebas dan aktif tidak dibenarkan memihak kepada salah satu
blok ideologi yang ada.
8. Pada masa pemerintahan BJ Habibie, Indonesia kala itu sangat sibuk dalam
mengurus dan memperbaiki berbagai macam citra di ranah Internasional yang
sempat hancur karena dampak dari krisis ekonomi dan inflasi global pada masa
orde baru. Belum lagi ditambag berbagai macam kerusakan yang terjadi pada
masa jejak pendapat terhadap ingin lepasnya Timor-Timor dari Indonesia.Dengan
upaya kerasnya, maka Indonesia dapat menarik simpati dari International
Monetary Funds (IMF) dan Bank Dunia (World Bank), sehingga Indonesia dapat
mencairkan program bantuan dan mengatasi krisis ekonomi. Politik luar negeri
Indonesia pada masa pemerintahan Abdurahman Wahid atau dikenal dengan
Gusdur, konteks kepentingan nasional berpusat selain mencari dukungan
pemulihan ekonomi, rangkaian kunjungan ke mancanegara diarahkan pula pada
upaya-upaya menarik dukungan mengatasi konflik domestik, mempertahankan
integritas territorial Indonesia, dan demokratisasi melalui proses peran militer
agar kembali ke peran professional. Politik luar negeri Indonesia pada masa
pemerintahan Megawati lebih memperhatikan peran DPR sebagai penentuan
kebijakan luar negeri dan diplomasi yang sesuai dengan Undang-undang Dasar
(UUD) 1945. Selain itu, Megawati juga sangat memprioritaskan interkoneksi
dengan masyarakat dengan mengunjungi wilayah-wilayah daerah konflik seperti
Aceh, Irian Barat, Maluku, Kalimantan dan Nusa Tenggara. Peran Susilo
Bambang Yudhoyono dibilang cukup besar dalam membangun politik luar negeri
di Indonesia. Salah satunya adalah berhasil mengubah berbagai macam citra
Indonesia dan menarik investasi asing dengan menjalin kerjasama dengan
banyak negara. Politik luar negeri Indonesia pada masa ini diibaratkan seperti
mengarungi laut dengan gelombang tinggi yang bisa menjembatani dua karang
besar. Hal tersebut dikarenakan Indonesia berperan dalam menjembatani pihak-
pihak yang sedang bermasalah atau Negara-nagara yang mengalami konflik.
9. Pada masa pemerintahan BJ Habibie, Indonesia kala itu sangat sibuk dalam
mengurus dan memperbaiki berbagai macam citra di ranah Internasional yang
sempat hancur karena dampak dari krisis ekonomi dan inflasi global pada masa
orde baru. Belum lagi ditambag berbagai macam kerusakan yang terjadi pada
masa jejak pendapat terhadap ingin lepasnya Timor-Timor dari
Indonesia.Dengan upaya kerasnya, maka Indonesia dapat menarik simpati dari
International Monetary Funds (IMF) dan Bank Dunia (World Bank), sehingga
Indonesia dapat mencairkan program bantuan dan mengatasi krisis ekonomi.
Politik luar negeri Indonesia pada masa pemerintahan Abdurahman Wahid atau
dikenal dengan Gusdur, konteks kepentingan nasional berpusat selain mencari
dukungan pemulihan ekonomi, rangkaian kunjungan ke mancanegara diarahkan
pula pada upaya-upaya menarik dukungan mengatasi konflik domestik,
mempertahankan integritas territorial Indonesia, dan demokratisasi melalui
proses peran militer agar kembali ke peran professional. Politik luar negeri
Indonesia pada masa pemerintahan Megawati lebih memperhatikan peran DPR
sebagai penentuan kebijakan luar negeri dan diplomasi yang sesuai dengan
Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Selain itu, Megawati juga sangat
memprioritaskan interkoneksi dengan masyarakat dengan mengunjungi wilayah-
wilayah daerah konflik seperti Aceh, Irian Barat, Maluku, Kalimantan dan Nusa
Tenggara. Peran Susilo Bambang Yudhoyono dibilang cukup besar dalam
membangun politik luar negeri di Indonesia. Salah satunya adalah berhasil
mengubah berbagai macam citra Indonesia dan menarik investasi asing dengan
menjalin kerjasama dengan banyak negara. Politik luar negeri Indonesia pada
masa ini diibaratkan seperti mengarungi laut dengan gelombang tinggi yang bisa
menjembatani dua karang besar. Hal tersebut dikarenakan Indonesia berperan
dalam menjembatani pihak-pihak yang sedang bermasalah atau Negara-nagara
yang mengalami konflik.
10. Sebenarnya adanya MEA memberi peluang bagi Indonesia. Mengingat Indonesia
memiliki jumlah penduduk yang terbesar di Asia Tenggara. Total jumlah
penduduk Indonesia hampir 40% dari total keseluruhan penduduk ASEAN.
Fakta ini bisa dijadikan acuan untuk menguasai pasar ASEAN jika didukung
dengan produktivitas yang tinggi. Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber
daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang potensial.
Tentu saja hal tersebut sejalan dengan ASEAN Economic Community Blueprint
yang intinya adalah MEA sangat diperlukan dalam mengurangi kesenjangan
antarnegara ASEAN. MEA juga dapat digunakan sebagai jembatan dalam
membangun rantai suplai makanan dan bisa menjadi perantara untuk
melakukan kegiatan ekspor-impor dengan negara-negara non-
ASEAN.Kesempatan baik tersebut dapat dimanfaatkan Indonesia untuk
mengurangi hambatan perdagangan. Dengan tidak adanya hambatan di bidang
perdagangan, Indonesia mampu meningkatkan kegiatan ekspor-impor sehingga
bisa meningkatkan gross domestic product (GDP) atau produk domestik bruto
(PDB). Karena itu, Indonesia sanggup berkompetisi dengan produk-produk
unggulannya di perikanan, pertanian, dan perkebunan.
11. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang terwujud pada 2016 memberi peluang
masuknya tenaga kerja dari Asia Tenggara ke Indonesia. Begitu juga sebaliknya.
Tapi, kesempatan yang dapat dinikmati saat MEA ini dikhawatirkan malah
menciptakan kerugian bagi Indonesia.Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi
Pengusaha Indonesia (Apindo) Agung Pambudhi, pemberlakukan MEA
dikhawatirkan malah membuat sumber daya manusia Indonesia yang memiliki
talenta terbaik memilih untuk bekerja di luar negeri. “Kita ketakutan talented
people kita akan keluar. Orang-orang yang potensial bisa menyumbangkan ide-
ide dan kinerja ke Indonesia malah ke luar, ke Singapura atau Malaysia karena
gaji yang besar,Apabila pemerintah dan perusahaan di Indonesia tidak
mengantisipasi hal ini, akan semakin banyak talenta terbaik Indonesia yang
memilih untuk bekerja di luar negeri karena gaji yang lebih menarik. Akhirnya,
ini dapat mengganggu pembangunan ekonomi nasional dalam jangka panjang.
“Kita harus menawarkan paket yang menarik, tawarkan hal menarik, seperti gaji,
tunjangan medis, dan sebagainya. Akan tetapi, secara struktur kita kalah,
infrastruktur kita kalah,” biaya bisnis dan ekonomi di Indonesia cenderung lebih
mahal. Selain itu, ketersediaan infrastruktur pendukung bisnis di Indonesia pun
cenderung mahal bila dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia
Tenggara. Sehingga, daya saing Indonesia pun lemah. “Upah murah itu jargon
politik sekali, padahal kita ini tertinggi kedua setelah Thailand. Energi dan akses
lahan juga sulit. Kalau tidak dibereskan ini tidak akan ada satu investasi yang
masuk ke Indonesia
12. Kinerja Makro masa pemerintahan Joko Widodo selama tujuh tahun diwarnai
dengan berbagai peristiwa penting global yang mengiringi perjalanan ekonomi -
khususnya sektor industri manufaktur- Indonesia. Beberapa peristiwa dimaksud
antara lain penurunan harga beberapa komoditas yang berakibat pada adanya
tekanan terhadap ekspor Indonesia, pelambatan ekonomi Tiongkok sebagai
entitas ekonomi terbesar dunia yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi secara global, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang
menciptakan kembali high cost economy dan mengganggu sisi supply, serta
tentunya pandemi Covid-19 yang memberikan tekanan hebat –utamanya kepada
sektor industri- baik dari sisi supply dan maupun sisi demand. Dengan latar
belakang kondisi global yang penuh dengan gejolak dan ketidakpastian tersebut,
perjuangan bangsa Indonesia dalam membangun sektor industri manufaktur
yang berdaulat, mandiri, berdaya saing, dan inklusif menghadapi tantangan yang
tidak mudah. Meski dihadapkan pada sekian tantangan global tersebut, sektor
industri manufaktur Indonesia selama tujuh tahun pemerintahan Joko Widodo
tetap memainkan peranan penting –bahkan sebagai penggerak dan penopang
utama- bagi perekonomian nasional. Pentingnya peranan sektor industri antara
lain dapat dilihat dari realisasi investasi sektor industri manufaktur,yang pada
periode pertama (2015-2019) menembus total nilai sebesar
Rp1.280 Triliun dengan nilai rata-rata investasi tahunan sebesar Rp250 Triliun.
Total nilai investasi selama periode lima tahun pertama ini bahkan lebih besar
dari nilai investasi yang terakumulasi selama 10 tahun pada kurun waktu 2005-
2014. Pada periode kedua, realisasi investasi di sektor manufaktur tahun 2020
tercatat di angka Rp270 Triliun, lebih tinggi dari nilai rata-rata periode
sebelumnya meski sektor industri mendapat hantaman keras (hard hit) dari
pandemi Covid-19. Sementara pada Semester I tahun 2021, realisasi investasi di
sektor manufaktur telah terhitung sebesar Rp170 Triliun dan diperkirakan terus
meningkat seiring dengan perbaikan beberapa indikator ekonomi lain.Dari sisi
ekspor, kontribusi sektor industri manufaktur terhadap ekspor nasional terus
meningkat dari USD108,6 Miliar pada tahun 2015 ke USD127,4 Miliar pada
tahun 2019. Dalam kurun waktu tersebut, rata-rata nilai kontribusi ekspor sektor
manufaktur berkisar pada angka 75 persen dari total ekspor nasional per tahun.
Nilai kontribusi ini jauh lebih besar dari kontribusi ekspor manufaktur pada
periode pemerintahan sebelumnya (2000-2014) yang hanya menyentuh angka di
bawah 70 persen dari total ekspor nasional.Kontribusi ekspor sektor industri
manufaktur pada tahun pertama pemerintahan Jokowi jilid II (tahun 2020) justru
naik menjadi sebesar USD131,1 Miliar di tengah himpitan pandemi Covid-19.
Nilai ekspor manufaktur ini merepresentasikan 80,3 persen ekspor nasional
tahun 2020 dan menghasilkan surplus neraca perdagangan sebesar USD21,7
Miliar. Surplus neraca perdagangan sendiri terus berlanjut hingga bulan
September 2021 sebesar USD4,37 Miliar yang merupakan surplus selama 17
bulan secara berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Pada periode Januari-Agustus
2021, nilai ekspor sektor manufaktur telah mencapai sekitar USD115,13 Miliar.
13. Lima tahun berlalu sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan visi
menjadikan Indonesia sebagai kekuatan maritim dunia.Melalui doktrin “poros
maritim dunia”, Presiden Jokowi berharap bisa mempercepat upaya untuk
mengintegrasikan sumber daya darat (hinterland) dan laut untuk kesejahteraan
bangsa. Sayangnya, belum banyak kemajuan yang dicapai.Indonesia akan
mendapatkan banyak keuntungan apabila bisa meningkatkan konektivitas
antarpulau, terutama untuk memperkecil kesenjangan antara Pulau Jawa dengan
pulau-pulau lainnya di Nusantara. Lebih lagi, tanpa adanya kedaulatan maritim
atas wilayah laut Indonesia beresiko membuat kita menjadi target dari
kapitalisme dan eksploitasi global.Penelitian yang dilakukan bersama tim
peneliti, dan sudah dipublikasikan di Marine Policy pada Oktober 2019 lalu,
mengkaji penyebab pemerintah Indonesia gagal untuk membangun negara
maritim.Dalam penelitian tersebut, kami menemukan bahwa pemerintah lebih
fokus kepada pembangunan fisik, seperti jalan, jembatan, pelabuhan, namun
mengabaikan pembangunan manusia serta industri yang bisa meningkatkan
produktivitas barang dan jasa. Untuk bisa kembali ke jalur menjadi negara maritim
yang kuat, maka Indonesia seharusnya merevitalisasi nilai-nilai budaya kemaritiman
dan mindset, yang secara historis sudah dipraktikkan oleh kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Lebih lanjut, Indonesia juga mesti mengembangkan teknologi dan kekuatan maritim serta
mengintegrasikan potensi sumber daya ekonomi darat dan laut secara sinergis. Teknologi
maritim yang dimaksud adalah teknologi aviasi dan satelit. Sementara integrasi ekonomi
menekankan pada penyatuan komoditas ekspor dengan aktivitas, eksplorasi, dan kekuatan laut
(sea power).
Indo-pacific outlook merupakan penegasan posisi ASEAN dalam peranannya untuk menjaga
perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. yang mencakup
Asia Pasifik dan Samudera Hindia.
Jawab :
b. Fungsi indo - pacific outlook : berfungsi sebagai penegasan atas posisi dan kemakmuran
ASEAN di kawasan Indo-Pasifik
Jawab :
Indonesia mengeluarkan gagasan tentang indo-pacific outlook itu sendiri adalah untuk
melebarkan cakupan kepentingannya sehingga Indonesia dapat memiliki dukungan dan ruang
yang lebih luas dalam menjalankan politik luar negerinya. Gagasan indo-pacific outlook yang
digagas oleh pemerintah indonesia pada dasarnya merupakan tanggapan terhadap tantangan yang
berkembang dan berasal dari kawasan eksternal ASEAN.
17. Apa kepentingan nasional Indonesia terkait dengan gagasan Indo-Pacific Outlook?
Jawab :
a. Kepentingan ekonomi, hal ini dilihat dari keinginan Indonesia untuk membangun tol laut
sebagai salah satu cara memenuhi kepentingan nasionalnya untuk menjadikan Indonesia sebagai
Poros Maritim Dunia.
18. Jelaskan posisi penting Indonesia secara politik, ekonomi dan geo-strategis dalam
persaingan antara Amerika Serikat dengan China
Jawab :
Kondisi geografis wilayah Indonesia sebagai jalur lalu lintas dan perdagangan internasional,
dengan karaktersktik wilayah yang luas dan terbuka dan berbatasan langsung dengan 10 negara
tetangga, dengan jumlah penduduk mencapai 254 jiwa membuat Indonesia menjadi arena
persaingan penguasaan pasar barang-barang yang telah diproduksi negara maju. Kondisi
ekonomi negara indonesia yang belum kokoh dan masih bekembang, dalam politik dengan
banyaknya daerah provinsi dan kabpaten/kota dalam penerapan sistem politik otonomi darah dan
sistem pemilihan umum secara langsing akan memungkinkan dimanfaatkan oleh negara besar
untuk mendapatkan kepeningannya.
Hal diatas menunjukan bahwa peran Indonesia menjadi negara yang penting dalam persaingan
antar Amerika Serikat dan China dengan pengaruh yang cukup besar, melihat dari kondisi
geografis yang cukup strategis, politik stabil dan cangkupan pasar yang luas.
19. Informasi tentang rencana kunjungan Menlu Pompeo yang dipampang di situs daring
Kementerian Luar Negeri AS berkali-kali menyebut istilah ‘Indo-Pasifik’
Misalnya, dalam penjelasan tentang kunjungannya ke Indonesia, disebutkan “Menteri akan pergi
ke Jakarta untuk menyampaikan pernyataan publik dan bertemu dengan sejawatnya di Indonesia
untuk meneguhkan visi kedua negara akan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.”
Istilah ‘Indo-Pasifik’ menggambarkan visi geopolitik baru Presiden AS Donald Trump untuk
Asia, yang menekankan kebangkitan India di hadapan meningkatnya pengaruh China.Amerika
berusaha mendapatkan dukungan dari negara-negara di kawasan tersebut – yang mencakup Asia
Tenggara, Asia Timur, dan India – untuk memperkuat posisinya, menurut Sukawarsini
Djelantik.“Kelihatannya Amerika, kalau saya baca dari beberapa aktivitasnya, memang mencoba
untuk mencari pengaruh khususnya dalam konflik di laut China selatan. Ini penting sekali untuk
stabilitas kawasan,” ia menjelaskan.AS, lanjut Sukawarsini, melihat China bertindak semakin
agresif di Laut China Selatan – antara lain dengan membangun pulau-pulau buatan dan
pangkalan militer – dan menganggapnya sebagai ancaman.Dalam konteks visi ini, Indonesia
memegang peran penting sebagai kekuatan besar di ASEAN sekaligus menjadi satu-satunya
negara besar di Asia Tenggara yang belum ‘dipegang’ AS.
“Saya melihatnya begini: Filipina sudah ‘dipegang’ oleh Amerika, mitra terkuatnya di Asia
Tenggara; Singapura, Malaysia juga sudah ada pangkalan militer Amerika di sana, sudah ‘jinak’
lah. Lalu negara-negara lain yang di Asia Tenggara daratan itu nggak penting lah dalam kontes
Indo-Pasifik,” ujar Sukawarsini.Indonesia agak sulit buat Amerika karena memegang [prinsip]
politik bebas aktif. Karena posisinya seperti ini, jadi perlu diplomasi khusus,” imbuhnya.AS
telah berkali-kali menyebut tindakan China di wilayah Laut China Selatan yang
dipersengketakan “melanggar hukum”.Seorang pejabat AS Juli lalu mengatakan bahwa
perusahaan-perusahaan negaraChina yang mendukung ‘intimidasi’ militer di Laut China Selatan
“adalah East India Company [VOC] modern.”
20. awal 2018 lalu, dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat (AS) dan China,
telah terkunci dalam perang dagang yang sengit.
Terhitung sejak Maret 2018 hingga 20 Juni 2020, AS telah memberlakukan 11 kali penyesuaian
tarif dagang. Total tarif AS yang diterapkan secara eksklusif untuk barang-barang China adalah
sebesar 550 miliar dolar AS.
Sedangkan, China telah menerapkan 14 kali penyesuaian tarif dagang. Total tarif China yang
diterapkan secara eksklusif untuk barang-barang AS adalah 185 miliar dolar AS.Peluang
Indonesia mengungkapkan, perang dagang membuat kawasan ASEAN menjadi pihak yang
diuntungkan termasuk Indonesia.Indonesia merupakan salah satu anggota G20 dengan ekonomi
terbesar ke-16 di dunia dan disebut sebagai newly industrialized country.Indonesia merupakan
negara dengan nominal Pendapatan Domestik Bruto (PDB) terbesar ke-7. Pada 2019, nilai PDB
Indonesia mencapai 40 miliar dolar AS, dan diperkirakan akan melampaui 130 miliar pada
2025.Kompas.comSEJAK awal 2018 lalu, dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia, Amerika
Serikat (AS) dan China, telah terkunci dalam perang dagang yang sengit.
Terhitung sejak Maret 2018 hingga 20 Juni 2020, AS telah memberlakukan 11 kali penyesuaian
tarif dagang. Total tarif AS yang diterapkan secara eksklusif untuk barang-barang China adalah
sebesar 550 miliar dolar AS.
Sedangkan, China telah menerapkan 14 kali penyesuaian tarif dagang. Total tarif China yang
diterapkan secara eksklusif untuk barang-barang AS adalah 185 miliar dolar AS.Peluang
Indonesia, perang dagang membuat kawasan ASEAN menjadi pihak yang diuntungkan termasuk
Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu anggota G20 dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan
disebut sebagai newly industrialized country.
Indonesia merupakan negara dengan nominal Pendapatan Domestik Bruto (PDB) terbesar ke-7.
Pada 2019, nilai PDB Indonesia mencapai 40 miliar dolar AS, dan diperkirakan akan melampaui
130 miliar pada 2025
Namun demikian hingga saat ini banyak perusahaan Amerika yang keluar dari China enggan
berinvestasi di Indonesia. Ada beberapa faktor tidak diliriknya Indonesia, di antaranya tidak
adanya strategi yang jelas untuk menarik investasi asing yang dimiliki Indonesia.Berbeda dengan
Vietnam yang memiliki cetak biru strategi investasi yang dijalani dengan konsisten seperti
adanya kepastian regulasi, perizinan yang tidak berbelit-belit, pemberian insentif yang besar dari
tax holiday, tax allowance. Selain itu faktor kemampuan diplomasi para menteri di bidang
ekonomi Indonesia sangat lemah. Akibatnya realisasi investasi yang masuk Indonesia menurut
BKPM berdasarkan Lokasi dan sektor Periode Januari – Maret (Triwulan I) Tahun 2020 jumlah
proyek hanya 11.623 dengan nilai investasi 6.803,6 dolar AS jika Indonesia meniru apa yang
dilakukan Vietnam, setidaknya Indonesia memiliki empat peluang untuk memetik keuntungan
dari perang dagang AS-China.
21. Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas
resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
Merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara
dengan perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan negara
berkembang lainnya.
Momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi (+ 20 tahun
sekali) dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi
pemulihan Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan
masyarakat domestik dan internasional.
Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung
dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.
Menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah
internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari perspektif
regional, Presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang
diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan
satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20.
Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para
pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan
(showcasing) berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan
menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari
dalam negeri maupun luar negeri.
Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga menjadi sarana untuk
memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia
internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia
22. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menilai presidensi Indonesia dalam kelompok
G20, bisa menjadi momentum untuk kebangkitan ekonomi dan perdagangan Indonesia menjadi
lebih baik.
“Ini adalah kepercayaan yang luar biasa dari negara-negara G20 dan harus dimanfaatkan sebagai
salah satu momentum kebangkitan ekonomi dan perdagangan. Sebagai tuan rumah G20,
Indonesia tentu akan mendapat keuntungan baik jangka pendek dan jangka panjang.
Indonesia sendiri mengusung tema recover together recover stronger.
Keuntungan jangka pendek dampaknya bisa dirasakan langsung ketika ada kegiatan
dilakukan di Indonesia, karena mampu menarik perhatian atau minat dari masyarakat
luar negeri datang ke Indonesia.
Sedangkan, keuntungan jangka panjangnya bisa menjadi pertimbangan sejumlah
negara untuk berinvestasi di Indonesia. Apabila hal tersebut bisa dikelola dengan baik,
akan memberikan pengaruh positif terhadap sektor berinvestasi di dalam negeri.
Dilansir dari laman Bank Indonesia (BI), adapun manfaat G20 bagi Indonesia antara
lain:
Presidensi G20 di tengah pandemi telah membuktikan persepsi yang baik atas
kemampuan beradaptasi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
Bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan
perekonomian terbesar di dunia.
Memberi nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun
kepercayaan masyarakat domestik dan internasional.
Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20, agar mendukung dan
berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.
Menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di internasional, khususnya
dalam pemulihan ekonomi global.
Menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan
ekonomi di kawasan (mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN
yang menjadi anggota G20).
Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para
pelaku ekonomi dan keuangan.
Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia menjadi sarana untuk memperkenalkan
pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional.
23. Forum G20 membahas dua arus isu yakni Finance Track dan Sherpa Track.
27. Sebutkan dan Berikan Analisa mengenai keberhasilan dan kelemahan dari pelaksanaan
Politik Luar Negeri pada Masa Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin !
Jawab :
Keberhasilan paling kaya membuat indonesia jadi lebih maju di bidang mesin elektrik, contoh
kaya mobil yang sekarang di rencanakan akan memakai baterai listrik sedangkan kelemahannya
yaitu banyak dari kemiskinan yang belum bisa ketanggulangi dengan baik, harga bahan pokok
yang terus naik harganya dan masih banyak lagi