Anda di halaman 1dari 22

Lecture 2 & 3 – ABC Inventory

Clasification

Inventory Management
by
Agus Mulyadi, S.T.,M.T.

Jurusan Manajemen
Universitas Muhammadiyah Riau

agusmulyadi@umri.ac.id
Inventory Management VS
Inventory Control
 Manajemen persediaan
 Aktivitas yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kebutuhan persediaan pada perusahaan sedemikian rupa
sehingga di satu pihak kebutuhan operasi perusahaan dapat dipenuhi
pada waktunya dan di lain pihak investasi perusahaan pada persediaan
dapat ditekan secara optimal.

 Pengendalian persediaan
 Aktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang
dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian persediaan ditekankan
pada pengendalian material. Pada produk jasa, pengendalian diutamakan
sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi
sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan
persediaan.

agusmulyadi@umri.ac.id
Klasifikasi Persediaan
 Berdasarkan jenis usaha
 perusahaan jasa
 perusahaan dagang
 perusahaan manufaktur
 Berdasarkan fungsinya (Assauri, 2004):
 Lot size inventory/batch stock : memproduksi dengan jumlah yang
lebih besar dari kebutuhan. Keuntungannya :
 Potongan harga

 Efisiensi produksi

 Penghematan biaya angkutan

 Fluctuation stock : persediaan untuk menghadapi fluktuasi permintaan


yang tidak dapat diramalkan.
 Anticipation stock: persediaan karena adanya permintaan yang dapat
diramalkan.

agusmulyadi@umri.ac.id
Klasifikasi persediaan (2)
 Berdasarkan jenis dan posisi barang (Santoso, 2010)
 Persediaan bahan baku (Raw materials) ex.

Kayu, besi dll


 Persediaan barang dalam proses (Work in

process): masih perlu diolah kembali.


 Persediaan barang jadi (finished goods)

 Persediaan bahan bantu(factory/manufacturing

supplies)

agusmulyadi@umri.ac.id
Klasifikasi persediaan (3)
Persediaan menurut Heizer dan Render (2015)
 Persediaan Bahan Mentah (Raw Material

Inventory)
 Persediaan Barang Dalam Proses (Work-in-

process-WIP Inventory)
 MRO (Maintenance/repair/operating)

 Persediaan Barang Jadi (Finish-good


inventory)

agusmulyadi@umri.ac.id
Metode dalam manajemen
persediaan
 Metode EOQ (Economic Order Quantity)
 Metode Sistem Pemeriksaan Terus-
menerus (Continuous Review System)
 Metode Sistem Pemeriksaan Periodik
(Periodic Review System)
 Metode Hybrid
 Metode model ABC

agusmulyadi@umri.ac.id
Klasifikasi ABC
 Klasifikasi ABC (analisis ABC) merupakan klasifikasi
suatu kelompok material dalam susunan menurun
berdasarkan biaya penggunaan material itu per
periode waktu (harga per unit dikalikan volume
penggunaan dari material itu selama periode
tertentu).
 Periode waktu yang umum digunakan adalah satu
tahun.
 Klasifikasi ABC mengikuti prinsip 80/20, atau
hukum Pareto, dimana sekitar 80% dari nilai
total inventory material dipresentasikan (diwakili)
oleh 20% material inventory.
agusmulyadi@umri.ac.id
Recalling…..
 Alat untuk menentukan Contoh
prioritas  20% input menghasilkan
 Ditemukan oleh ahli 80% hasil
ekonomi yaitu Vilfredo  20% konsumen
pareto (1800-an) menghasilkan 80%
 Mendeskribsikan distribusi pendapatan
kekayaan yang tidak sama  20% pekerja
sehingga di sebut “80/20 menyelesaikan 80%
rule” pekerjaan

agusmulyadi@umri.ac.id
Pareto chart…

agusmulyadi@umri.ac.id
 Sebuah industry tekstil kain ingin
mengetahui kualitas kain. Dari
identifikasi masalah diperoleh:
 Mesin mati mendadak = 230
 Benang yang terputus = 500
 Benang kotor = 92
 Benang kusut = 350
 Jumlah total = 1772
agusmulyadi@umri.ac.id
No Cacat Jumlah Persentase Kumulati Persentase
f jumlah kumulatif

1 Benang yang 500 42,7% 500 42,7%


terputus
2 Benang kusut 350 29,9% 850 72,50%
3 Mesin mati 230 19,6% 1080 92,20%
mendadak
4 Benang kotor 92 7,8% 1172 100%%
TOTAL 1172 100%

agusmulyadi@umri.ac.id
agusmulyadi@umri.ac.id
Penggunaan model klasifikasi
ABC (Gaszper, 2001)
Menetapkan….
 Frekuensi perhitungan inventory (cycle counting)
 Material kelas A harus ditinjau lebih sering dalam akurasi catatan
 Prioritas rekayasa (engineering)
 Material kelas A dan B memberikan reduksi biaya pada bagian rekayasa
 Prioritas pembelian (perolehan)
 Aktivitas pembelian difokuskan pada barang-barang bernilai tinggi (high
value)
 Keamanan
 Indikator untuk menentukan material yang aman disimpan untuk mencegah
kehilangan dan kerusakan
 Sistem pengisian kembali (replenishment systems)
 Penggunaan metode lebih canggih untuk A dan B
 Keputusan investasi
 Menentukan kuantitas pesanan dan stock pengaman untuk material kelas A
dibanding kelas B dan C
agusmulyadi@umri.ac.id
Pengendalian persediaan
dengan system klasifikasi ABC
 Kelas A – Persediaan yang memiliki volume tahunan rupiah
yang tinggi. Kelas ini mewakili sekitar 70% dari total
persediaan, meskipun jumlahnya hanya sedikit, biasa hanya
20% dari seluruh item. Persediaan yang termasuk dalam kelas
ini memerlukan perhatian yang tinggi dalam pengadaannya.
 Kelas B – Persediaan dengan nilai volume tahunan rupiah yang
menengah. Kelompok ini mewakili sekitar 20% dari total nilai
persediaan tahunan, dan sekitar 30% dari jumlah item. teknik
pengendalian yang moderat.
 Kelas C – Barang yang nilai volume tahunan rupiahnya rendah,
yang mewakili sekitar 10% dari total nilai persediaan, tetapi
terdiri dari sekitar 50% dari jumlah item persediaan.
pengendalian hanya dilakukan sesekali saja

agusmulyadi@umri.ac.id
Pengelompokkan material
dengan klasifikasi ABC
 Tentukan penggunaan volume per periode waktu (
biasanya per tahun ) dari material – material yang
ingin di klasifikasikan.
 kalikan volume penggunaan per periode waktu (per
tahun) dari setiap material dengan biaya per unitnya
guna memperoleh nilai total penggunaan biaya per
periode waktu (per tahun) untuk setiap material itu.
 Jumlahkan nilai total penggunaan biaya dari
semua material inventory itu untuk memperoleh
nilai total penggunaan biaya agregat
(keseluruhan).
agusmulyadi@umri.ac.id
Pengelompokkan material
dengan klasifikasi ABC (2)
 Bagi nilai total penggunaan biaya dari setiap biaya inventory itu
dengan nilai total penggunaan biaya agregat, untuk
menentukan persentase nilai total penggunaan biaya dari setiap
material inventory itu.
 Daftarkan material – material itu dalam rank persentase nilai
total penggunaan biaya dengan urutan menurun dari terbesar
sampai terkecil.
 Klasifikasikan material – material inventory itu ke dalam kelas A,
B dan C dengan criteria 20% dari jenis material diklasifikasikan
ke dalam kelas A. 30% dari jenis material diklasifikasikan ke
dalam kelas B, dan 50% jenis material diklasifikasikan ke dalam
kelas C.

agusmulyadi@umri.ac.id
Case study
 Tactical payload systems, Inc. (TPS) is
contractor for engineering and fielding
the joint light tactical vehicle (JLTV) for
the united states (U.S) army and U.S
marine corps
 TPS wants to group the major
components used in the JLTV by most
expensive to least expensive
agusmulyadi@umri.ac.id
Case study

agusmulyadi@umri.ac.id
Case study

agusmulyadi@umri.ac.id
Case study

agusmulyadi@umri.ac.id
Latihan
Item Kebutuhan Harga
 Suatu perusahaan dalam (unit/tahun) (rupiah/unit)
proses produksi
menghasilkan 10 item H-101 800 600
bahan baku. Kebutuhan H-102 3000 100
persediaan bahan baku
dan harga bahan baku H-103 600 2200
per unit sebagai berikut. H-104 800 550
 Bagi persediaan tersebut
menjadi 3 kelas yaitu H-105 1000 1500
A,B,dan C dengan H-106 2400 250
ketentuan
 A=75% H-107 1800 2500
 B=10% H-108 780 1500
 C=5% H-109 780 12200
H-110 1000 200
agusmulyadi@umri.ac.id
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai