Anda di halaman 1dari 63

PERSEDIAAN

INVENTORY
Pengertian Persediaan
Pengertian Persediaan
Macam Persediaan
DAGANGANE
ISIH MAS??

Manajemen Persediaan
-
DAGANGANE
ISIH MAS??

Manajemen Persediaan
1. Jika persediaan terlalu tinggi maka
a) Biaya penyimpanan tinggi
b) Biaya bunga tinggi
 Jika Investasi dibiayai Modal Asing  biaya bunga

 Jika Investasi dibiayai Modal Sendiri


Opportunity cost
c) Biaya pemeliharaan di gudang tinggi
d) Kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya
kualitas, keausan.
e) Memperkecil keuntungan perusahaan
DAGANGANE
ISIH MAS??

Manajemen Persediaan
2. Jika persediaan terlalu kecil, maka proses
produksi akan terganggu akibatnya :
 Perusahaan tidak dapat bekerja dengan full
capasity, artinya: capital assets dan direct
labour tidak bekerja dengan sepenuhnya.
 Penjualan turun, akibatnya:
 Perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan
konsumen
 Turunnya market share
 Turunnya laba
• Sebagai penyangga proses produksi sehingga
proses operasi dapat berjalan terus
• Menetapkan banyaknya barang yang harus
disimpan sebagai sumber daya agar tetap ada
• Sebagai pengganggu inflasi
• Inflation hedge adalah investasi yang dapat menyediakan
perlindungan nilai atas menurunnya daya beli suatu mata uang
akibat dari kenaikan harga barang. Inflation hedge meliputi
investasi pada aset yang diharapkan dapat mempertahankan
atau menambah nilai aset selama periode waktu tertentu.
• Menghindari kekurangan/kelebihan bahan
JENIS-JENIS PERSEDIAAN

Ditinjau dari fungsinya:


• Batch Stock atauLot Size Inventory
• Fluctuation Stock
• Anticipation Stock
Ditinjau dari Jenis dan Posisi Barang, dikelompokkan dalam
persediaan:
• Bahan Baku (Raw Materials Stock)
• Bagian Produk atau parts yang dibeli (Purchased Parts/Component
Stock)
• Bahan-bahanPembantu/ Perlengkapan (Supplies Stock)
• Barang setengah jadi/ dalam proses (Work in Process / Progess Stock)
• Barang jadi (Finished Goods Stock)
PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Perusahaan harus dapat mempertahankan suatu jumlah


persediaan yang optimum yang dapat menjamin kebutuhan bagi
kelancaran kegiatan dalam jumlah dan mutu yang tepat serta
dengan biaya yang serendah-rendahnya.
TUJUAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN

• Menjaga agar persediaan selalu ada, sehingga kegiatan


produksi tidak terhenti
• Menjaga agar jumlah persediaan tidak besar, sehingga biaya
yang timbul juga tidak besar
• Menekan biaya pemesanan
KEUNTUNGAN
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
1. Pengadaan dan Penyimpanan untuk memenuhi kebutuhan
dalam kuantitas dan kualitas
2. Memininumkan penanaman modal / investasi bahan
3. Terjaminnya barang yang diterima sesuai dgn spesifikasi
purchase order
4. Terlindung dari pencurian, kerusakan dan kerusakan mutu
5. Dapat melayani produksi dengan bahan-bahan yang
dibutuhkan pada waktu, tempat serta mencegah
penyalahgunaan dan penyelewengan
6. Pencatatan persediaan yang akurat tentang barang masuk,
keluar dan penggunaannya.
MODEL PERSEDIAAN

• Permintaan Dependen vs Permintaan Independen


• Biaya-Biaya Persediaan
– Biaya Pemesanan (Ordering Costs)
– Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (Inventory Carrying Costs)
atau Biaya Simpan
– Biaya Kekurangan Persediaan(Out of Stock Costs)
– Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (Capacity Associated Costs)
KLASIFIKASI PERSEDIAAN

PERSEDIAAN

Tahap proses Penilaian Permintaan Operasional

•Bahan Baku Kelas A Bebas Kualitas


•Barang dalam proses Kelas B (Independen) Penyimpanan
•MRO Kelas C Terikat Daya tahan
•Barang jadi (Dependen)
UNSUR DARI SISTEM PENGELOLAAN PERSEDIAAN
KLASIFIKASI ABC
KELAS A
UNIT RENDAH, RUPIAH TINGGI

KELAS B
UNIT SEDANG, RUPIAH SEDANG

KELAS C
UNIT TINGGI, RUPIAH RENDAH
Gambar : Grafik dari analisis ABC
•  
% Volume dollar tahunan
 

80 - A
70 -
60 -
50 -
40 - B
30 -
20 - C
10 -
0 | | | | | | | | |
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 % dari keseluruhan
persediaan
•  
METODE ABC
Kebijakan yang dapat didasarkan pada analisis ABC sebagai berikut:
1.Perkembangan sumber daya pembelian yang dibayarkan kepada
pemasok harus
lebih tinggi untuk butir persediaan A dibandingkan butir persediaan C.
2.Butir persediaan A, berlainan dengan butir persediaan B dan C. harus
dikendalikan secara lebih ketat; mungkin karena butir persediaan A ini
ditempatkan di wilayah yang lebih tertutup dan mungkin karena
keakuratan catatan persediaannya harus lebih sering diverifikasi.
3.Meramalkan butir persediaan A mungkin harus lebih berhati-
hati daripada meramalkan butir (kelas) persediaan yang lain.
4.Peramalan yang lebih baik, pengendalian fisik, keandalan
pemasok, dan pengurangan besar stok pengaman dapat dihasilkan
oleh semua teknik manajemen persediaan semacam analisis ABC.
Adapun langkah-langkah atau prosedur klasikasi barang dalam analisis
ABC adalah sebagai berikut:

1.Menentukan jumlah unit untuk setiap tipe barang.


2.Menentukan harga per unit untuk setiap tipe barang.
3.Mengalikan harga per unit dengan jumlah unit untuk menentukan
total nilai uang dari masing-masing tipe barang.
4.Menyusun urutan tipe barang menurut besarnya total nilai uang,
dengan urutan pertama tipe barang dengan total nilai uang paling
besar.
5.Menghitung persentase kumulatif barang dari banyaknya tipe barang.
6.Menghitung persentase kumulatif nilai uang barang dari total nilai
uang.
7.Membentuk kelas-kelas berdasarkan persentase barang dan
persentase nilai uang barang.
8.Menggambarkan kurva analisis ABC (bagan Pareto) atau menunjuk
tingkat kepentingan masalah.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INVESTASI DALAM PERSEDIAAN
1. Tingkat penjualan
Makin tinggi omzet penjualan makin besar investasi pada persediaan.

2. Sifat teknis dan sifat produksi


 Produksi pesanan  persediaan beragam & banyak
 Produksi masal  persediaan bisa diatur

3. Lamanya proses produksi


 Proses lama  BDP tinggi

4. Daya tahan bahan baku dan produk akhir


 Barang tahan lama  persediaan relatif tinggi
 Barang tahan tidak lama  persediaan relatif rendah
 Barang musiman  persediaan tinggi pada musimnya

5. Lama pembelian & pengiriman


Tingkat Perputaran Persediaan
Tingkat perputaran persediaan Barang Dagangan

Penjualan bersih
Inventory Turnover= ---------------------------= … kali
Persediaan rata-rata
Atau
Harga Pokok Penjualan
=------------------------------- = …kali

Persediaan rata-rata

Persedi awal + Persd. akhir tahun


Persediaan rata2 = ---------------------------------------
2
Hari Rata2 Barang Disimpan di Gudang
365 hari
= -------------------------- = ....... hari
Inventory Turnover
CONTOH SOAL
 Persediaan barang per 1 Jan 2008 Rp. 20.000.000,00
 Pembelian selama tahun 2008 Rp. 380.000.000,00
 Persediaan barang akhir tahun 2008 Rp. 40.000.000,00

 Hitunglah Inventory Turnover & Hari Rata2 barang


disimpan digudang
Jawaban
 Harga pokok penjualan ............... Rp. 360.000.000,00
20.000.000 + 40.000.000
 Rata2 Pers BD = -------------------------------------
2
= 30.000.000,00

360 JUTA
 Inventory Turnover = ----------------- = 12 kali
30 JUTA
 Hari rata-rata barang disimpan digudang
365 hari
= ----------- = 30 hari
12
 Untuk menilai tingkat efisiensi, rasio tersebut dapat
dibandingkan dengan : anggaran, rasio tahun lalu,
rasio industri
PERMINTAAN INDEPENDEN VS DEPENDEN

VS
BIAYA PERSEDIAAN
FOKUS PENGELOLAAN PERSEDIAAN

Berapa banyak yang harus dipesan pada waktu


tertentu ?
Berapa banyak jenis persediaan yang harus
disimpan ?
Kapan sebaiknya persediaan dipesan ?
PERSEDIAAN EFEKTIF
PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN
DAGANG

Persediaan Barang Dagangan


PENGENDALIAN
Dengan mempertimbangkan :
 Kemampuan menjual
 Biaya Pemesanan
 Biaya Pengiriman
 Biaya Penyimpanan di Gudang
 Lama proses pembelian sampai barang diterima
 Harga
PERSEDIAAN PADA MANUFAKTUR
(Bahan Baku)
1. Berapakah jumlah kebutuah bahan baku yg harus ada
 Jika jumlah Bahan Baku > kebutuhan bahan baku
 Biaya simpan dan biaya bunga tinggi.
 Jika jumlah Bahan Baku terlalu kecil
 Menghambat jalannya proses produksi

2. Bagaimanakah cara Pengadaan Bahan Baku


Ada 4 cara dalam Pengadaan Bahan Baku
 Jumlah keseluruhan dibeli sekaligus
 Dibeli secara bertahap
 Pembeliaan dengan EOQ
 Just in time (JIT)
Pembelian sekaligus
Keuntungan :
1. Frekuensi pembelian kecil, sehingga biaya pembelian
dapat minimal
2. Perusahaan tidak kuatir akan kekurangan Bahan Baku
3. Perusahaan mempunyai persediaan yang cukup,
sehingga stock persediaan rendah
4. Proses produksi dapat berjalan lancar

Kerugian:
1. Biaya simpan tinggi
2. Perusahaan harus menanggung oportunity cost, karena
dananya sudah terlanjur dibelikan Bahan Baku
Pembelian Bertahap
Keuntungan :
1. Biaya simpan menjadi kecil

Kerugian:
1. Biaya pesan menjadi tinggi, karena frekuensi
pembelian berulang-ulang
DUA DASAR KEPUTUSAN DALAM EOQ

Berapa jumlah bahan mentah yang harus


dipesan pada saat bahan tersebut perlu
dibeli kembali – Replenishment cycle
Kapan perlu dilakukan pembelian
kembali – reorder point
MEMINIMALKAN BIAYA
Biaya Periodik (Rp)

i ay a
o t alB an
T an
y i mp
a P en
y
Bia

Biaya Order / Setup

EOQ Kuantitas (Q)


Notasi yang digunakan:
Q = Jumlah barang setiap pemesanan
EOQ = Jumlah optimal barang per pemesanan (EOQ)
D = Permintaan tahunan barang persediaan dalam unit
S = Biaya pemasangan atau pemesanan setiap pesanan
H = Biaya penahan atau penyimpanan per unit per tahun

Dengan menggunakan notasi diatas, maka penentuan rumus EOQ


adalah:

a. Biaya pemesanan tahunan (TOC) = ( D / Q ) S

b. Biaya penyimpanan tahunan (THC) = ( Q / 2 ) H

c. Biaya total per tahun (TC) = TOC + THC


Model EOQ
EOQ =

2DS
H

Biaya pemesanan = Biaya penyimpanan

D Q
S = H
Q 2
Model EOQ

Permintaan D
Jumlah Pemesanan dalam satu tahun ( N ) = ------------------------------ = ------
Jumlah unit yang dipesan EOQ

Jumlah hari kerja per hari


Waktu antar pemesanan = T = -------------------------------------------
Jumlah pemesanan dalam satu tahun
BESAR KEBUTUHAN BAHAN
BAKU SELAMA LEAD-TIME
U

W
RE-ORDER POINT
Persediaan
EOQ Rata-rata
(Q*) Persediaan
(Q*/2)

Reorder
Point
(ROP)

Waktu
Waktu tunggu
(Lead Time)
Re order point (Titik Pemesanan Ulang)

Tingkat persediaan dimana tindakan harus


diambil untuk mengisi kembali persediaan.
Waktu tunggu (L) : waktu antara penempatan
dan penerimaan sebuah pesanan.
Permintaan per hari (d ): (demand per
tahun/jumlah hari kerja dalam satu tahun).
ROP = d x L
Persediaan Pengaman – Safety Stocks
Persediaan tambahan yang dimiliki untuk
berjaga-jaga terhadap perubahan tingkat
penjualan atau kelambatan produksi –
pengiriman
Maka
Persediaan awal = EOQ + Safety stock
Persediaan rata – rata
= ( EOQ / 2 ) + safety stock
Menentukan Besarnya Safety Stock
Faktor pengalaman
Faktor dugaan
Biaya
Keterlambatan

Contoh :
Penggunaan per hari 15 Kg
Keterlambatan pengiriman 10 Hari
Maka besarnya safety stock
= 10 x 15 Kg
= 150 Kg
Contoh Kasus
Perusahaan A penjualan 2,6 juta kg terigu, biaya
pemesanan $ 5000, biaya penyimpanan 2 % dari harga
beli dan harga beli $ 5 /kg.
Persediaan pengaman 50.000 kg dan waktu
pengiriman 2 minggu dan setiap pemesanan terigu
harus dengan kelipatan 2000 kg
Besarnya EOQ
EOQ =2DS
H

=  ( 2 x 5000 x 2600000) / (0.02 x 5 )


= 509902 Kg
= 510.000 Kg
Pemesanan Ulang
Penggunaan per minggu
= ( 2.600.000 / 52 ) = 50.000 Kg
Titik pemesan ulang
= Waktu pengiriman + safety stock
= (2 minggu x 50.000) + 50.000
= 100.000 + 50.000
= 150.000 Kg
Pemesanan Dalam Satu Tahun
Pemesanan dalam satu tahun
= ( 2.600.000 / 510.000 )
= 5,098 kali atau 72 hari
= 10 minggu
Tingkat Pemakaian per hari
= ( 2.600.000 / 365 )
= 7.123, 287 Kg atau 7.124 Kg
Biaya Penyimpanan
THC = (Q/2) H
THC
= (510.000 / 2) 0,1
= 255.000 X 0,1
= $ 25.500
Biaya Pemesanan
TOC = ( D / Q ) S
TOC
= $ 5000 x ( 2.600.000 / 510.000 )
= $ 5000 x (5,098)
= $ 25.490,20
Biaya Safety Stock
= H (safety stock)
= (0,02) x ( $ 5 ) x ( 50.000 )
= 0,1 x ( 50.000 )
= $ 5.000
Total Biaya Persediaan - TC
= Biaya Penyimpanan + Biaya Pemesanan + Biaya
safety stock
= $ 25.500 + $ 25.490,20 + $ 5.000
= $ 55.990, 20
Grafik EOQ
Kg
Dalam satu
560.000
tahun 13 kali
500.000

EOQ
250.000
Reorder point
100.000
Safety stock
50.000
5 8 10 Minggu
Lanjutan Contoh Kasus ……
Jika perusahaan A membeli terigu sebanyak 650.000
Kg maka biaya pengiriman ditangung oleh perusahaan
pengolahan gandum sebesar $ 3.500
Apakah penawaran ini menguntungkan atau tidak ?
Biaya Persediaan - TC
Biaya penyimpanan = $ 5.000 - $ 3.500 = $ 1.500

THC = (0,02) x ($ 5) x (650.000 / 2 )


= 0,1 x 325.000
= $ 32.500
TOC = $ 1.500 x ( 2.600.000 / 510.000)
= $ 1.500 x 5,098
= $ 7.647
TC = $ 32.500 + $ 7.647 + $ 5.000
= $ 45.147
Analisis
Jika pesanan sejumlah
510.000 Kg Biaya persediaan $ 55.990,20
650.000 Kg Biaya persediaan $ 45.147
Penawaran dari perusahaan pengolahan gandum
perlu dipertimbangkan
Pemesanan dalam satu tahun
= 2.600.000 / 650.000 = 4 kali atau 13 minggu
Production Order Quantity (POQ) MODEL
 Pada model EOQ kita mengasumsikan bahwa seluruh pemesanan persediaan
diterima pada satu waktu. Meski demikian ada saat-saat tertentu dimana
perusahaan dapat menerima persediaanya sepanjang periode. Keadaan seperti
ini mengharuskan model lain yang disebut POQ yang mana dalam model ini
produk diproduksi dan dijual pada saat yang bersamaan.
 Notasi yang digunakan sama dengan yang digunakan pada model EOQ tetapi
ditambah dengan : p = Tingkat produksi harian dan
t = Lama jalannya produksi, dalam satuan hari .
 tahapannya:
a. Biaya penyimpanan = Tingkat persediaan tahunan x Biaya penyimpanan
per unit per tahun
Persediaan tahunan = Tingkat persediaan rata-rata x H
Tingkat persediaan maksimum
b. Tingkat persediaan rata-rata = -------------------------------------------
2
c. Tingkat persediaan = Total produksi – Total pemakaian
selama operasi selama operasi
= pt – dt
karena Q = pt maka t = Q/p
Tingkat persediaan maksimum = PQ - dQ
P P

Tingkat persediaan maksimum


d. Timgkat persediaan tahunan = ----------------------------------------- x H
Q 2
= 2 ---- (1 – d/p) H

Biaya pemesanan = (D/Q) S


Biaya penyimpanan = ½ HQ (1-d/p)

Jumlah optimal per pemesanan dalam model ini dengan notasi Q p*

2 DS
Q p* = HQ (1 d / p )
QUANTITY DISCOUNT MODEL (model potongan quantitas)
 Untuk meningkatkan penjualan, banyak perusahaan menawarkan potongan harga
kepada para pelanggannya, semakin banyak jumlah yang dibeli akan mendapatkan
potongan harga semakin besar. Dengan demikian perusahaan yang membutuhkan
bahan baku akan menghadapi penawaran dari banyak pemasok yang biasanya
dalam paket-paket tertentu, harga per unit produk yang ditawarkan bervariasi
sesuai potongan harga yang diberikan. Menghadapi hal yang demikian maka agar
supaya perusahaan tidak terkecoh dalam memilih paket mana yang paling optimal
biayanya, maka konsep persediaan dengan quantity discount perlu dipelajari.
 Dalam menentukan pilihan mana yang paling tepat adalah mempertimbangkan
biaya persediaan total yang paling kecil diantara alternatif yang ada.

Biaya Persediaan total = Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan + Biaya Produk

= D/Q .S + QH/2 + PD

 Dimana : Q = Jumlah unit yang dipesan


D = Permintaan tahunan dalam satuan
S = Biaya Pemesanan per pesanan
P = Harga per unit
H = Biaya Penyimpanan per unit per tahun

Anda mungkin juga menyukai