MANAGEMENT
HOTEL SANTIKA PREMIERE SLIPI
JAKARTA
DISUSUN OLEH :
ADELIA INDAH HAPSARI
ANDRI WARDA PRATAMA PUTRA
HARRIS CIPTA ABDI
PENDAHULUAN
Pada era modern ini, dunia bisnis dan industri memang berkembang semakin pesat , terlebih
di Indonesia.Hal ini mengharuskan pelaku usaha dan industri baik BUMN maupun Swasta harus
memberikan terobosan terbaru dalam meningkatkan standar kerja dan produk yang ada pada bisnis
mereka. Kemajuan dan persaingan yang terjadi di era dewasa ini,sudah bukan hal rahasia lagi
khususnya dalam lini Pergudangan atau Warehouse yang merupakan wadah akhir proses dalam
setiap lini produksi.
Inventory management atau yang biasa dikenal dengan manajemen persediaan adalah
sebuah kontrol terhadap produk atau barang-barang yang yang diperjual belikan sehari-hari pada
sebuah perusahaan. Inventory management merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu
perusahaan karena dengan perencanaan yang baik terhadap inventory maka perusahaan akan
mendapatkan manajemen stok yang baik pula. Dengan melakukan manajemen yang baik terhadap
stok yang dimiliki, perusahaan akan dapat terhindar dari kekurangan stok dan over stok.
Suatu perusahaan bisa saja melakukan pemborosan terhadap anggaran karena kurang
tersistemnya pengeluaran dengan baik apabila tidak memiliki inventory management yang baik.
Inventory management memiliki peranan yang penting bagi perusahaan diantaranya adalah
menemukan titik seimbang antara biaya perusahaan dan juga biaya yang dibutuhkan untuk biaya
pengadaan dan penyimpanan. Hal ini bertujuan untuk mendapat persediaan yang maksimal dengan
biaya minimal.
Lebih baik meningkatkan penjualan 50% atau menekan biaya produksi 5% untuk mendapatkan
profit bagi perusahaan.
Buy it
Proses awal produksi dari suatu perusahaan adalah dengan melakukan Buy It
(membeli). Definisi Buy It disini adalah melakukan persiapan pra produksi misalnya dengan
melakukan pembelian bahan, pemeliharaan mesin dan sarana penunjang untuk proses
produksi.
Make it
Proses selanjutnya setelah Buy it adalah Make it dimana dalam tahapan proses ini
perusahaan sudah mulai melakukan proses produksi dengan bahan yang sudah dibeli pada
tahapan sebelumnya. Syarat dari tahap make it ini adalah bahan dan sarana prasarana
berada dalam kondisi siap untuk melakukan produksi dengan beberapa cadangan jika alat
atau bahan yang digunakan habis atau rusak.
Move it
Dalam tahap ini produk-produk yang telah di produksi di distribusikan kepada retail
atau kantor cabang yang ada di perusahaan tersebut untuk siap dijual.
Sell it
Tahap ini merupakan tahap dimana orientasi dari perusahaan adalah value atau
nilai. Dari produk yang sudah di buat dijual sehingga menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan.
Service it
Tahap ini merupakan tahapan penting dimana pada tahap ini akan memberikan
dampak besar bagi perusahaan kedepannya. Tahap ini adalah bagaimana suatu perusahaan
dapat memberikan pelayanan terbaik bagi distributor ataupun customer. Pada tahap ini
perusahaan akan memperoleh nilai balik tentang kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
dan produk yang dibuat oleh perusahaan.
3. JENIS INVENTORY
Inventory adalah segala sesuatu yang disimpan untuk kemudian digunakan atau ditawarkan pada
saat yang diperlukan atau dengan kata lain, inventory adalah sumber dana yang menganggur yang
dimiliki perusahaan.
1. Raw Materials
Adalah jenis inventory berupa barang yang akan digunakan dalam proses produksi. Raw Materials
inventory adalah asset perusahaan yang berupa bahan mentah yang siap digunakan untuk
melakukan produksi. PT. Garam sendiri juga menggunakan inventory jenis ini karena perusahaan
menjual garam kerosok dari ladang yang tersimpan di gudang. Garam yang dijual dalam bentuk ini
adalah garam asli dari ladang dan belum ditambah denan yodium.
2. Work In Process
Adalah jenis inventory yang berupa barang setengah jadi, umumnya inventory jenis ini akan
digunakan jika ada customer yang memesan barang dengan jumlah sedikit atau produk yang
diproduksi oleh perusahaan merupakan produk yang memiliki masa kadaluarsa cepat sehingga
ketika ada order maka pesanan baru akan dibuat.
3. Finished Goods
Adalah jenis inventory dimana barang yang ada adalah produk jadi dari suatu perusahaan. Selain
menggunakan Raw Materials Inventory, PT. Garam juga menggunakan Finished Goods Inventory
karena selain menjual garam krosok, PT. Garam juga menjual garam olahan siap konsumsi yang
umumnya merupakan produk jadi dari perusahaan.
Dalam Inventory Management terdapat istilah Inventory Sweet Spot. Inventory Sweet Spot adalah
jumlah inventory minimum yang dibutuhkan sesuai dengan lead time yang ditentukan untuk
memenuhi tingkat pelayanan yang diinginkan oleh perusahaan. Gambaran umum dari Inventory
Sweet Spot adalah seperti berikut.
ETA
(Estimate
Time Arrival Actual
PO Arrival) QTY Date Quantity On Time In Full OTIF
PO-001 29-Jan-19 100 29-Jan-19 90 1 0 0
PO-002 29-Jan-19 100 30-Jan-19 100 0 1 0
PO-003 29-Jan-19 100 30-Jan-19 90 0 0 0
PO-004 29-Jan-19 100 29-Jan-19 100 1 1 1
Customer Sevice Level 50% 25%
OTIF umumnya digunakan untuk mengukur tingkat pelayanan terhadap perusahaan oleh pelanggan.
Berikut adalah alasan mengapa perusahaan harus memilki inventory diantaranya adalah sebagai
berikut.
Finansial
Penghitungan IRA dengan menggunakan metode finansial umunya untuk
menghitung akurasi dengan untung dan rugi yang didapatkan perusahaan jika kondisi dari
inventory kurang ataupun lebih dari penghitungan sebenarnya. Contohnya adalah
sebagai berikut.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa jika stok yang ada digudang kurang 5 buah
dan harga satuannya $10, maka perusahaan akan mendapatkan rugi sebesar $50 dari
kurangnya stok tersebut. Sebaliknya jika barang yang ada di perusahaan lebih 1 buah
dengan harga satuannya $80, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebesar
$80 dari lebih stok tersebut.
Perencanaan (unit toleransi)
Penghitungan IRA dengan menggunakan metode perencanaan (unti toleransi)
adalah penghitungan akurasi dengan memberikan toleransi terhadap kurangnya stok dan
tidak memberikan toleransi terhadap lebih stok karena hal ini dapat menyebabkan
inventory over stok. Namun toleransi yang diterapkan dapat disesuaikan dengan
kebijakan dari perusahaan. Contoh dari penghitungannya adalah sebagai berikut.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa perusahaan memberikan toleransi jika stok
di gudang kurang dari jumlah, tetapi perusahaan tidak memberikan toleransi jika stok
yang ada melebihi penghitungan. Karena akan menyebabkan gudang overstok sehingga
gudang tidak dapat menampung lagi hasil produksi yang ada.
Produksi (unit tanpa toleransi)
Penghitungan akurasi dengan menggunakan metode produksi atau tanpa toleransi
adalah perusahaan tidak akan memberikan toleransi terhadap kurang atau lebihnya stok
yang ada. Yang perusahaan inginkan adalah data real yang sesuai antara stok fisik dengan
data stok yang ada pada sistem. Contoh penghitungannya adalah sebagai berikut.
Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa kurang stok ataupun lebih stok
merupakan kesalahan karena ketidaksesuaian data yang ada. Rata-rata perusahaan yang
ada, menggunakan semua metode penghitungan akurasi sesuai dengan kondisi yang
terjadi di perusahaan.
Hal ini dapat juga dilakukan pada gudang yang ada di pegaraman, jika hal ini dilakukan pada
gudang pegaraman maka akan menjaga ketersediaan space pada gudang pegaraman untuk
persiapan musim produksi selanjutnya. Untuk membuat pemerataan stok yang ada sehingga
menghindari proses moving yang tergesa-gesa. Untuk melakukan penerapan metode ini tentunya
harus didukung dengan samanya kualitas garam yang ada sehingga akan memudahkan dalam
melakukan pemerataan stok. Contoh dari penerapan metode ROP ini adalah sebagai berikut.
Lead Time Reorder Send per Status EQQ/M Start Moving Shipment
Salt Type Current Stok Needed ETA
Moving (Days) Point Days Reorder OQ Time (Days) Schedule
Premium 250,000 20 7,500,000 250,000 150,000 YES 100 06/17/2019 05/28/2019 07/08/2019
PS 500,000 10 5,000,000 550,000 50,000 YES 100 06/11/2019 06/01/2019 08/29/2019
P 1,000,000 5 700,000 500,000 100,000 NO 100 06/12/2019 06/07/2019 08/17/2019
M 750,000 10 800,000 200,000 70,000 NO 100 08/26/2019 08/16/2019 10/28/2019
Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa metode ROP ini dapat membantu untuk mengetahui
kapan kita harus melakukan moving atau order jika stok yang ada digudang untuk kebutuhan
pengapalan tidak cukup dengan mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan sesuai dengan jumlah
tonase yang dibutuhkan.
9. INVE