Anda di halaman 1dari 58

AUDIT SIKLUS

PENGGAJIAN DAN
PERSONALIA

Rahmat Kurniawan
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mengidentifikasi akun dan transaksi dalam siklus


penggajian dan personalia

Menguraikan fungsi bisnis dan dokumen serta catatan


terkait dalam siklus penggajian dan personalia

Memahami pengendalian internal dan merancang serta


melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi untuk siklus penggajian dan
personalian
TUJUAN PEMBELAJARAN

Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk


siklus penggajian dan personalia

Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian


saldo untuk akun-akun dalam siklus penggajian dan
personalia
PENDAHULUAN
Melibatkan pekerjaan dan pembayaran kepada semua
karyawan
Tenaga kerja adalah pertimbangan yang penting dalam
penilaian persediaan perusahaan manufaktur, konstruksi dan
lainnya
Yang menjadi perhatian auditor: apakah sumber daya
perusahaan tidak terbuang akibat ketidakefisienan dan
kecurangan
Penilaian dan pengalokasian biaya tenaga kerja yang tidak
tepat dapat menimbulkan salah saji laba bersih yang material
SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan


merekrut karyawan dan diakhiri dengan membayar
karyawan tersebut atas jasa yang mereka
laksanakan dan pemotongan pajak, pemotongan
lainnya serta manfaat akrual
TUJUAN AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN
PERSONALIA

Untuk mengevaluasi apakah saldo akun yang


terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang diterima umum
Perbedaan antara Siklus Penggajian dan Personalia
dengan Siklus Lainnya
Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian
Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan
ketimbang saldo akun neraca terkait
Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif
bagi hampir semua perusahaan, bahkan perusahaan
yang kecil sekalipun
Karena ketiga karakter tersebut, ketika mengaudit penggajian, biasanya
auditor menekankan pengujian pengendalian, pengujian substantif atas
transaksi dan prosedur analitis. Sementara pengujian atas rincian saldo
tidak begitu signifikan
Akun Dalam Siklus Penggajian Dan Personalia
Upah, gaji, bonus dan komisi akrual

Saldo awal

pembayaran Upah yang diperoleh, gaji, dan sebagainya


Tenaga Kerja
Saldo akhir Langsung*
Kas di Bank

Pembayaran gaji
Pemotongan pajak penghasilan dan pengukuran
Pembayaran pajak lainnya
gaji Saldo awal

Pembayaran Pemotongan pajak gaji

Saldo akhir

Beban Pajak Gaji Akrual

Saldo awal

Pembayaran beban pajak gaji


Beban pajak gaji
Saldo akhir
FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN
PERSONALIA SERTA DOKUMEN DAN CATATAN
TERKAIT
Kelas
Akun Fungsi Bisnis Dokumen dan Catatatan
Transaksi
Penggajian Kas penggajian Personalia dan kesempatan Catatan personalia
Semua akun beban gaji kerja Formulir otorisasi
Semua akun pemotongan pengurangan
pajak gaji Formulir otorisasi tingkat
Semua akun gaji akrual pembayaran
Pencatatan waktu dan Kartu waktu
persiapan penggajian Tiket waktu kerja
File transaksi penggajian
Jurnal atau daftar penggajian
File induk penggajian
Pembayaran gaji Cek gaji
Rekonsiliasi akun bank
penggajian
Penyusunan SPT pajak gaji Formulir W-2
dan pembayaran pajak SPT pajak gaji
Fungsi Bisnis 1:
Personalia dan Kesempatan Kerja
Departemen SDM menyediakan sumber yang
independen untuk mewawancarai dan merekrut personil
yang memenuhi kualifikasi,
Departemen SDM juga merupakan sumber catatan yang
independen bagi verifikasi internal atas informasi upah,
termasuk penambahan dan penghapusan gaji serta
perubahan upah dan pengurangan
Fungsi Bisnis 1:
Personalia dan Kesempatan Kerja

Dokumen dan catatan yang terlibat:


Catatan personalia
Meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi personil,
tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi
kinerja, dan tanggal berhenti kerja
Formulir otorisasi pengurangan
Digunakan untuk mengotorisasi pengurangan gaji, termasuk
jumlah pembebasan untuk pemotongan pajak penghasilan, dan
program tabungan pensiun lainnya, serta iuran serikat kerja
Fungsi Bisnis 1:
Personalia dan Kesempatan Kerja

Dokumen dan catatan yang terlibat:


Formulir otorisasi tingkat pembayaran
Digunakan untuk mengotorisasi tingkat pembayaran,
dimana sumber informasinya adalah kontrak tenaga
kerja, otorisasi oleh manajemen, atau dalam kasus
pejabat perusahaan, otorisasi dari dewan direksi.
Fungsi Bisnis 2: Pencatatan Waktu dan
Persiapan Penggajian
Pencatatan waktu dan persiapan penggajian merupakan hal yang
penting dalam audit penggajian karena mempengaruhi secara
langsung beban penggajian selama setiap periode
4 (empat) aktivitas yang memerlukan pengendalian yang
memadai:
Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor,
pengurangan, dan pembayaran bersih
Penyiapan cek gaji
Penyiapan catatan gaji
Fungsi Bisnis 2: Pencatatan Waktu dan
Persiapan Penggajian
Dokumen dan catatan yang terlibat:
Kartu waktu (time card)
Tiket waktu pekerjaan
File transksi penggajian
Jumlah atau daftar penggajian
File induk penggajian (payroll master file)
KARTU WAKTU (TIME CARD)

Merupakan dokumen yang mengidentifikasi waktu per jam


karyawan mulai dan selesai bekerja setiap hari serta jumlah jam
kerja karyawan
Kartu waktu ini dapat berupa formulir kertas maupun elektronik
dan dapat disiapkan secara otomatis oleh jam waktu atau
pembaca kartu identifikasi
Kartu waktu ini diserahkan setiap minggu
Karyawan yang menerima gaji tetap atau pembebasan biasanya
tidak mengisi kartu waktu. Mereka hanya diharuskan mengisi
laporan waktu untuk mengklaim upah lembur, cuti liburan atau
sakit
TIKET WAKTU PEKERJAAN

Merupakan formulir yang menunjukkan pekerjaan mana


yang dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu
Hanya digunakan bila seorang karyawan melakukan
pekerjaan yang berbeda atau bekerja dalam departemen
yang berbeda
FILE TRANSAKSI PENGGAJIAN

Mencantumkan semua transaksi penggajian yang diproses


oleh sistem akuntansi selama suatu periode, seperti:
Nama karyawan,
Nomor identifikasi,
Tanggal,
Pembayaran kotor dan bersih,
Jumlah pemotongan pajak, dan
Klasifikasi akun atau klasifikasi transaksi
JURNAL ATAU DAFTAR PENGGAJIAN

Merupakan laporan yang disiapkan dari file transaksi


penggajian dan umumnya mencantumkan nama karyawan,
tanggal, jumlah penggajian kotor dan bersih, jumlah
pemotongan, serta klasifikasi akun atau klasifikasi setiap
transaksi
Jurnal ini secara simultan diposting secara simultan ke
buku besar umum dan ke file induk penggajian
FILE INDUK PENGGAJIAN

Merupakan file komputer yang digunakan untuk mencatat


transaksi penggajian bagi setiap karyawan yang berisi total
upah karyawan yang dibayar selama tahun tersebut
File ini mencantumkan pembayaran kotor selama setiap
periode, pengurangan, pembayaran bersih, nomor cek, dan
tanggal pembayaran
Fungsi Bisnis 3: Pembayaran Gaji

Penandatanganan dan distribusi penggajian harus


dikendalikan secara hati-hati untuk mencegah
pencurian.
Untuk meningkatkan pengendalian, cek pembayaran gaji
umumnya diproses secara terpisah dari pengeluaran
lainnya (menggunakan rekening bank tersendiri)
Dokumen yang terlibat: cek gaji dan rekonsiliasi rekening
bank penggajian
CEK GAJI

Diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran atas


jasa yang dilaksanakannya
Jumlah cek merupakan pembayaran kotor dikurangi
pajak dan potongan lainnya
Cek gaji sering kali disetorkan langsung ke rekening
bank setiap karyawan
REKONSILIASI REKENING BANK PENGGAJIAN

Rekonsiliasi penting bagi semua akun kas, termasuk


penggajian untuk menemukan kesalahan dan kecurangan.
Akun penggajian imprest adalah akun penggajian terpisah
dimana saldo bernilai kecil dipertahankan
Jumlah setiap gaji bersih yang tepat ditransfer berdasarkan
cek atau transfer dana elektronik dari akun umum ke akun
imprest segera sebelum distribusi penggajian
Akun imperest akan mengurangi kemungkinan kecurangan,
menyederhanakan rekonsiliasi karena memisahkan
pengeluaran gaji dengan pengeluaran lainnya
Fungsi Bisnis 4: Penyiapan SPT Pajak
Penggajian dan Pembayaran Pajak
Penyampaian SPT pajak harus tepat waktu untuk
menghindari sanksi
Pengisian SPT menggunkanan informasi tentang
transaksi penggajian dalam file induk
Untuk mencegah salah saji kewajiban pajak serta sanksi
yang potensial, individu yang kompeten harus
memverifikasi output secara independen
Dokumen dan catatan yang terlibat: Formulir W2 dan
SPT
FORMULIR W-2

Merupakan formulir yang dikirim ke setiap karyawan yang


mengikhtisarkan penghasilan karyawan selama tahun
kalender, termasuk pembayaran kotor, pemotongan pajak
penghasilan, dan pemotongan jaminan sosial
Informasi ini juga diserahkan kepada Direktorat Jenderal
Pajak
SPT PAJAK PENGHASILAN

Merupakan formulir yang diserahkan ke unit pemerintah


(Direktorat Jenderal Pajak) untuk menunjukkan
pembayaran pajak yang dipotong atas penghasilan
karyawan
Formulir ini disiapkan dari file induk penggajian
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF
ATAS TRANSAKSI
Memahami pengendalian internal-
penggajian dan personalia

Menilai risiko pengendalian yang


direncanakan-penggajian dan personalia

Menentukan luas
pengujian pengendalian

Merancang pengujian pengendalian Prosedur audit


dan pengujian substantif atas transaksi Ukuran sampel
bagi siklus penggajian dan personalia
untuk memenuhi tujuan audit yang Item yang dipilih
berkaitan dengan transaksi Penetapan waktu
ARAH PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

Prosedur pengujian pengendalian dan pengujian


substantif atas transaksi merupakan alat yang sangat
penting untuk memverifikasi saldo akun dalam siklus
penggajian dan personalia
Pengujian tsb ditekankan karena tidak adanya bukti
pihak ketiga yang independen, seperti konfirmasi untuk
memverifikasi upah akrual, pajak penghasilan yang
dipotong, pajak penggajian akrual, dan akun neraca
lainnya.
ARAH PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

Akun neraca biasanya berjumlah kecil dan dapat


diverifikasi dengan relatif mudah
Walaupun pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi merupakan hal yang paling
penting dalam pengujian, namun pengujian ini masih
tidak bersifat ekstensif
Banyak audit penggajian menghadapi risiko salah saji
yang material yang rendah atau minimal, walaupun
penggajian memiliki porsi yang besar dari total beban
ARAH PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

Ada 3 (tiga) alasan atas hal ini:


1. Karyawan kemungkinan besar akan mengajukan
keluhan kepada manajemen jika mereka dibayar
terlalu rendah
2. Semua transaksi penggajian secara tipikal seragam
dan tidak rumit
3. Transaksi penggajian merupakan subjek audit
pemerintah negara bagian dan federal menyangkut
pemotongan pajak penghasilan, jaminan sosial, dll.
Memahami Pengendalian Internal-Siklus
Penggajian dan Personalia

Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan ke


perusahaan, karena itu auditor harus mengidentifikasi
pengendalian, defisiensi yang signifikan dan kelemahan
yang material untuk setiap organisasi
Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk
mengurangi penilaian risiko pengendalian harus diuji
dengan pengujian pengendalian
Memahami Pengendalian Internal-Siklus
Penggajian dan Personalia

Jika klien merupakan sebuah perusahaan publik, tingkat


pemahaman pengendalian dan luas pengujian
pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini
tentang keefektifan pengendalian internal terhadap
pelaporan keuangan
Pengujian substantif atas transaksi bervariasi tergantung
pada risiko pengendalian yang dinilai dan pertimbangan
audit lainnya, seperti pengaruh penggajian terhadap
persedian
Memahami Pengendalian Internal-Siklus
Penggajian dan Personalia

Pengujian sebenarnya tidak dilaksanakan dalam urutan


seperti yang disajikan pada Tabel 18-2. pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
akan digabungkan jika memungkinkan dan dilaksanakan
dengan cara senyaman mungkin, dengan menggunakan
program audit format kinerja.
PENGENDALIAN KUNCI BAGI SIKLUS
PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

Pemisahan tugas yang memadai


Otorisasi yang tepat
Dokumen dan catatan yang memadai
Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan
Pengecekan yang independen atas kinerja
PEMISAHAN TUGAS YANG MEMADAI

Penting untuk mencegah pembayaran berlebih dan


pembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif
Fungsi penggajian harus independen dari departemen
SDM, yang mengendalikan aktivitas peggajian kunci,
seperti menambahkan dan menghapus karyawan
Pemrosesan penggajian harus terpisah dari
penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani
OTORISASI YANG TEPAT

Hanya departemen sumber daya manusia yang boleh


mengotorisasi untuk menambah dan menghapus
karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat
upah serta potongan
Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutama lebur, harus
diotorisasi oleh penyelia/atasan karyawan
Persetujuan dapat dibubuhkan pada semua kartu waktu
atau dilakukan atas dasar pengecualian hanya untuk jam
lembur saja
DOKUMEN DAN CATATAN YANG MEMADAI

Tergantung pada sifat sistem penggajian


Catatan waktu harus memadai untuk mengakumulasi
biaya penggajian menurut pekerjaan atau penugasan
Kartu waktu atau catatan diperlukan untuk karyawan per
jam atau paruh-waktu tetapi tidak untuk karyawan tetap.
Untuk karyawan yang dibayar berdasarkan tingkat
potongan atau sistem intensif lainnya, diperlukan catatan
yang berbeda.
PENGENDALIAN FISIK TERHADAP AKTIVA
DAN CATATAN

Akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus dibatasi


Jika cek ditandatangani oleh mesin tanda tangan, akses ke
mesin tersebut harus dibatasi.
Cek harus ditandatangani oleh karyawan yang
bertanggungjawab dan penggajian harus didistribusikan
oleh seseorang yang independen dari fungsi penggajian
dan pencatatan waktu
Setiap cek yang tidak diklaim atau dicairkan harus
dikembalikan untuk disetor ulang
PENGECEKAN YANG INDEPENDEN ATAS
KINERJA
Perhitungan penggajian harus diverifikasi secara
independen, termasuk perbandingan total batch dengan
laporan ikhtisar
Manajemen atau karyawan lain yang bertanggungjawab
harus mereview output penggajian untuk melihat setiap
salah saji atau jumlah yang tidak biasa
Jika tenaga kerja manufaktur mempengaruhi nilai persediaan
atau jika diperlukan untuk mengakumulasi biaya berdasarkan
pekerjaan, dibutuhkan pengendalian yang memadai untuk
memverifikasi pembebanan biaya yang tepat
PENGENDALIAN ATAS KEWAJIBAN PAJAK
PENGGAJIAN
Penyiapan formulir pajak penggajian
Pembayaran potongan pajak penggajian dan
potongan lainnya secara tepat waktu
PENYIAPAN FORMULIR PAJAK
PENGGAJIAN
Auditor harus mereview pengisian formulir pajak
penggajian yang merupakan tanggungjawab klien
Potensi kewajiban berupa pajak yang belum dibayar,
denda dan bunga akan muncul jika klien lalai
menyiapkan formulir pajak secara benar
Rekonsiliasi terinci atas informasi yang ada pada
formulir pajak dan catatan penggajian diperlukan apabila
auditor terdapat indikasi SPT pajak tidak benar
PENYIAPAN FORMULIR PAJAK
PENGGAJIAN
Indikasi salah saji yang potensial dalam SPT tersebut
apabila terdapat:
Pembayaran denda dan bunga dimasa lalu akibat
pembayaran yang tidak tepat,
personil departemen penggajian yang bertanggung
jawab atas penyiapan SPT tsb masih baru,
Tidak adanya verifikasi internal terhadap informasi, dan
Masalah arus kas yang dihadapi klien
PEMBAYARAN POTONGAN PAJAK PENGGAJIAN DAN
POTONGAN LAINNYA SECARA TEPAT WAKTU

Auditor harus menguji apakah klien telah memenuhi


kewajiban hukumnya untuk menyetorkan semua
pemotongan pajak penggajian dan potongan lainnya dengan
mengacu kepada undang-undang pajak, kontrak serikat
pekerja, dan perjanjian dengan karyawan
Pemotongan yang dimaksud mencakup:
Pajak penggajian,
Tabungan pensiun lainnya,
Iuran serikat pekerja,
Asuransi dan
Tabungan penggajian
Persediaan dan Pertimbangan Kecurangan
Penggajian
Auditor harus memperluas prosedur audit penggajiannya jika
penggajian mempengaruhi secara signifikan penilaian
persediaan, atau jika auditor menduga kemungkinan adanya
transaksi penggajian yang curang secara material, seperti
karyawan fiktif atau penipuan jam kerja.
Pengujian yang dilakukan mencakup:
Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan
Pengujian atas karyawan yang tidak ada
Pengujian atas kecurangan waktu
HUBUNGAN ANTARA PENGGAJIAN DAN
PENILAIAN PERSEDIAAN
Biasanya terdapat pada perusahaan manufaktur dan konstruksi
Klasifikasi akun penggajian yang tidak tepat dapat
mempengaruhi penilaian aktiva secara material untuk akun-akun
seperti barang dalam proses, barang jadi, atau konstruksi dalam
proses, contoh:
Overhead yang dibebankan ke persediaan pada tanggal neraca
dapat dinyatakan terlalu tinggi jika gaji personil administratif
dibebankan secara tidak sengaja atau secara sengaja ke overhead
manufaktur tidak langsung
Penilaian persediaan akan terpengaruh jika biaya tenaga kerja
langsung setiap karyawan dibebankan secara tidak benar ke
pekerjaan atau proses yang salah.
PENGUJIAN ATAS KARYAWAN YANG TIDAK ADA

Pembayaran gaji kepada karyawan yang sudah berhenti


bekerja, yang biasanya dilakukan oleh klerk penggajian,
mandor, rekan karyawan atau mungkin mantan karyawan itu
sendiri
Prosedur audit yang dapat dilakukan:
Untuk mendeteksi penggelapan, auditor dapat
membandingkan nama pada cek yang dibatalkan dengan
kartu waktu dan catatan lainnya untuk mengetahui tanda
tangan yang diotorisasi dan kelayakan endorsement
PENGUJIAN ATAS KARYAWAN YANG TIDAK ADA

Memeriksa endorsement pada cek yang dibatalkan untuk


melihat jumlah yang tidak biasa atau endorsement kedua yang
terjadi lagi merupakan indikasi adanya cek yang
disalahgunakan
Memeriksa cek yang telah dicatat sebagai tidak berlaku juga
dapat dilakukan untuk memastikan bahwa cek tersebut tidak
disalahgunakan
Untuk menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat
menelusuri transaksi yang dicatat dalam jurnal penggajian ke
departemen sumber daya manusia untuk menentukan apakah
karyawan telah benar-benar bekerja selama periode
penggajian
PENGUJIAN ATAS KARYAWAN YANG TIDAK ADA

Endorsement pada cek yang dibatalkan yang ditulis untuk


karyawan dapat dibandingkan dengan tanda tangan yang
diotorisasi pada formulir otorisasi pemotongan karyawan
Untuk menguji apakah karyawan yang telah berhenti
ditangani dengan layak adalah dengan memilih beberapa
file karyawan yang telah berhenti itu pada tahun berjalan
dari catatan personalia untuk menentukan apakah masing-
masing menerima pesangon yang konsisten dengan
kebijakan perusahaan
PENGUJIAN ATAS KARYAWAN YANG TIDAK ADA
Jika karyawan yang telah berhenti itu masih terus dibayar,
hal ini dapat diuji dengan memeriksa catatan penggajian
pada periode selanjutnya untuk memverifikasi bahwa
karyawan itu tidak dibayar lagi
Untuk mendeteksi penggelapan uang, auditor dapat
meminta pembayaran gaji kejutan kepada karyawan. Semua
karyawan harus mengambil dan menandatangani cek atau
pembayaran langsung didepan seorang penyelia dan
auditor. Setiap cek yang tidak diklaim harus diinvestigasi
secara ekstensif untuk menentukan apakah cek yang tidak
diklaim itu merupakan kecurangan atau penipuan
PENGUJIAN ATAS KECURANGAN WAKTU
Kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan
melaporkan waktu yang lebih banyak dari yang sebenarnya
dikerjakan
Karena kurangnya bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi
auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu
Salah satu prosedur yang dapat dilakukan adalah
merekonsiliasi total jam yang dibayar menurut catatan
penggajian dengan catatan jam kerja yang independen
Mengamati seorang karyawan yang memasukkan lebih dari
satu kartu waktu untuk kepentingan rekannya, mungkin
dapat dilakukan
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO
UNTUK KEWAJIBAN PENGGAJIAN

Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang


Tahap I
mempengaruhi akuun kewajiban penggajian

Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan


menilai risiko inheren untuk akun kewajiban Tahap I
penggajian

Menilai risiko pengendalian untuk siklus penggajian


dan personalia Tahap I

Merancang dan melaksanakan pengujian


pengendalian serta pengujian substantif atas Tahap II
transaksi untuk siklus penggajian dan personalia

Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk


akun kewajiban penggajian Tahap III

Prosedur audit
Merancang pengujian atas rincian saldo akun kewajiban Ukuran sampel
penggajian untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan Tahap III
dengan saldo Item yang dipilih
Penetapan waktu
Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang
Mempengaruhi Penggajian (Tahap I)
Risiko bisnis klien dapat terjadi pada kesepakatan kompensasi
yang kompleks, yang mencakup bonus dan rencana opsi
saham serta kesepakatan kompensasi yang ditangguhkan
lainnya, contoh:
Sebagai contoh, banyak perusahaan teknologi menyediakan opsi
saham yang ekstensif sebagai bagian dari paket kompensasi untuk
karyawan kunci yang secara signifikan mempengaruhi beban
kompensasi dan ekuitas pemegang saham
Renegosiasi kontrak serikat kerja dan klaim diskriminasi
Auditor harus memahami kemungkinan tsb untuk menentukan
pengaruh potensi risiko terhadap laporan keuangan
Menetapkan Salah saji yang dapat Ditoleransi dan
Menilai Risiko Inheren (Tahap I)
Transaksi penggajian sering kali dengan total nilai yang
besar
Akan tetapi, akun-akun neraca biasanya tidak berjumlah
signifikan, kecuali tenaga kerja yang dibebankan ke
persediaan,
Risiko inheren yang mungkin terjadi:
Kecurangan penggajian
Misklasifikasi antara beban penggajian dan persediaan atau
diantara kategori persediaan
Rencana kompensasi berdasarkan saham
Prosedur Analitis (Tahap III)

Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin


Membandingkan saldo akun beban penggajian
dengan tahun-tahun sebelumnya
Salah saji akun beban penggajian
(disesuaikan dengan kenaikan tingkat upah
dan kenaikan volume)
Membandingkan tenaga kerja langsung
Salah saji tenaga kerja langsung dan
sebagai persentase dari penjualan dengan
persediaan
tahun-tahun sebelumnya.
Membandingkan beban komisi sebagai
persentase dari penjualan dengan tahun- Salah saji beban komisi dan kewajiban komisi
tahun sebelumnya.
Membandingkan beban pajak penggajian
sebagai persentase dari gaji dan upah Salah saji beban pajak penggajian dan
dengan tahun-tahun sebelumnya kewajiban pajak penggajian
(disesuaikan dengan perubahan tarif pajak).
Membandingkan akun pajak penggajian Salah saji pajak penggajian akrual dan
akrual dengan tahun-tahun sebelumnya. beban pajak penggajian
Merancang dan Melaksanakan Pengujian atas
Rincian Saldo untuk Akun Kewajiban dan Beban
(Tahap III)

Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan


penggajian (beban penggajian akrual) biasanya bersifat
langsung jika pengendalian internal telah beroperasi
secara efektif.
Jika auditor merasa puas bahwa transaksi penggajian
telah dicatat dengan benar dalam jurnal penggajian dan
formulir pajak penggajian terkait telah disiapkan secara
akurat serta pajak dibayar tepat waktu, pengujian atas
rincian saldo tidak akan menghabiskan banyak waktu.
TUJUAN AUDIT DALAM PENGUJIAN SALDO
KEWAJIBAN PENGGAJIAN

1. Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah


yang benar (keakuratan)
2. Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah
dicatat pada periode yang benar (pisah batas)
Perhatian utama dalam kedua tujuan itu adalah memastikan bahwa
tidak ada kurang saji atau akrual yang dihilangkan
Akun Kewajiban yang Utama dalam Siklus
penggajian dan Personalia

Jumlah potongan dari gaji karyawan (pajak penggajian,


tabungan pensiun, iuran serikat pekerja, obligasi tabungan,
dan asuransi
Gaji dan upah akrual
Komisi akrual
Bonus akrual
Pembayaran cuti liburan, cuti sakit, atau tunjangan akrual
lainnya
Pajak penggajian akrual
Tenaga kerja kontrak, dll
Akun Kewajiban yang Utama dalam Siklus
penggajian dan Personalia

Jumlah potongan dari gaji karyawan, pajak penggajian yang


dipotong tetapi belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji
dengan membandingkan saldonya dengan jurnal
penggajian, formulir pajak penggajian yang dibuat pada
periode selanjutnya dan pengeluaran kas periode
selanjutnya.
Akun Kewajiban yang Utama dalam Siklus
penggajian dan Personalia

Gaji dan upah akrual, biasa terjadi setiap kali karyawan


belum menerima upah yang telah menjadi haknya selama
beberapa hari atau jam terakhir hingga periode selanjutnya
Pisah batas dan keakuratan yang benar untuk gaji serta
upah akrual tergantung pada kebijakan perusahaan yang
harus diikuti secara konsisten dari tahun ke tahun
Setelah auditor yakin mengenai konsistensi, prosedur audit
yang dapat dijalankan auditor adalah menghitung ulang
akrual klien

Anda mungkin juga menyukai