Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

ULANGAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENDIDIKAN DALAM SEJARAH


“LEMBAGA PENDIDIKAN DI INDONESIA PADA MASA KEDUDUKAN JEPANG”

Jepang merupakan salah satu negara yang menduduki negara Indonesia sebelum
Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Jepang sendiri
menduduki bangsa Indonesia dikarenakan Jepang melakukan penyerbuan ke pangkalan
Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Hal ini mengakibatkan aksi militer yang kemudian
merambah di kawasan Asia Tenggara. Sehingga Januari-Februari tahun 1942, Jepang
menduduki Filipina, Pontianak, Balikpapan, Palembang, Tarakan (Kalimantan Timur), dan
Samarinda, yang mana waktu itu bangsa Belanda masih berada di wilayah Indonesia.
Di masa kependudukannya yang singkat tersebut Jepang tentu saja memberikan
dampak yang signifikan terhadap Indonesia. Mulai dari bidang ekonomi, pemerintahan,
ideologi sampai sosial kebudayaannya sendiri. Bahkan dampak dari kependudukan Jepang ini
juga berpengaruh terhadap sistem pendidikan yang ada di Indonesia pada saat itu. Banyak
perubahan yang terjadi pada sistem pendidikan pada masa Jepang dengan sistem pendidikan
pada masa kolonial.
Sistem persekolahan pada masa penjajahan Jepang ini banyak mengalami perubahan
karena sistem penggolongan baik menurut golongan bangsa maupun status sosial dihapus.
Dengan demikian terdapat integrasi terhadap macam-macam sekolah yang sejenis. Sejak
masa Jepang bahasa dan istilah-istilah mulai dipergunakan di sekolah-sekolah dan lembaga
pendidikan. Sekolah Dasar, waktu itu dipergunakan istilah Sekolah Rakyat (Kokumin Gakko),
terbuka untuk semua golongan penduduk.  Lama pendidikannya enam tahun.
Sebagai kelanjutannya adalah Sekolah Menengah Pertama (Shoto Chu Gakko) dan
selanjutnya Sekolah Menengah Tinggi (Koto Chu Gakko). Lama pendidikannya tiga tahun
untuk SMP dan tiga tahun untuk SMT. Sekolah kejuruan menengah yang ada ialah Sekolah
Pertukaran (Kogyo Gakko) dan Sekolah Teknik Menengah (Kogyo Semmon Gakko).
Sedangkan Sekolah Hukum dan MOSVIA di tiadakan. Sebaliknya pada masa Jepang
didirikan Sekolah Pelayaran dan Sekolah Pelayaran Tinggi.
Untuk mandidik guru terdapat tiga jenis sekolah yaitu :
1.            Sekolah Guru 2 tahun (Syoto Sihan Gakko)
2.            Sekolah Guru 4 tahun (Gotu Sihan Gakko)
3. Sekolah Guru 6 tahun (Koto Sihan Gakko)
Di sini saya akan lebih menekankan atau menjelaskan tentang Sekolah Pertanian di
Indonesia pada masa kedudukan Jepang. Atau Nogyo Gakko dalam bahasa Jepang. Lama
belajar untuk sekolah Pertanian adalah 3 tahun sesudah sekolah rakyat. Sekolah ini didirikan
bertujuan untuk bisa menghasilkan lulusan-lulusan yang bisa langsung bisa bekerja dan juga
bisa menjadi petugas yang bisa mempelajari dan juga memahami mengenai bidang pertanian.
Karena pada masa kedudukan Jepang saat di Indonesia sendiri, ada peraturan yang dibuat
yaitu untuk menyuruh seluruh warga Indonesia untuk menanam tanaman-tanaman tertentu
contohnya tanaman Jarak. Tentu saja hal ini pun mempunyai maksud dan tujuan bagi
pemerintah Jepang. Tanaman Jarak sendiri mempunyai kegunaan sebagai bahan bakar
pesawat dan juga lain-lain yang berhubungan dengan perang.
Di sekolah ini para siswanya akan diajari bagaimana untuk memilih bibit-bibit tanaman
yang unggul, cara untuk penanaman dan perawatan pada bibit-bibit tanaman yang
dibudidayakan. Selain itu siswa yang bersekolah di Sekolah Pertanian (Nagyo Gakko) ini
juga mengikuti pelatihan-pelatihan atau kursus-kursus mengenai pembudayaan tanaman-
tanaman yang dapat digunakan sebagai pembelajaran atau sebagai bekal setelah lulus dari
Sekolah Pertanian (Nagyo Gakko) tersebut.
Selain itu penyebaran ideologi yang dimana guru mengajarkan ajaran tentang ideologi
Hakko Ichiu tetap diadakan. Ideologi Hakko Ichiu sendiri merupakan suatu ajaran di jepang
yang mengajarkan agar dunia di bentuk menjadi keluarga besar di pimpin oleh bangsa
Jepang. Selain itu para siswa juga harus menghormati kebudayaan Jepang. Selain itu para
pelajar juga harus turut dalam kegiatan kerjabakti (kinhorosyi). Kerja bakti meliputi
pengumpulan bahan-bahan untuk perang,  penanaman bahan makanan, penanaman pohon
jarak, perbaikan jalan, dan pembersihan asrama. Para pelajar juga harus mengikuti kegiatan
latihan jasmani dan kemiliteran. Mereka harus benar-benar menjalankan semangat
Jepang (Nippon Seishin). Para pelajar juga harus menyanyikan lagu Kimigayo, menghormati
bendera Hinomaru dan melakukan gerak badan (taiso) serta seikerei.
Pada saat masa kedudukan Jepang di Indonesia bidang perkebunan mengalami
kemunduran dikarenakan lahan-lahan perkebunan dihapus dan kemudian diganti dengan
lahan pertanian. Karena Jepang lebih membutuhkan sumber pangan untuk para prajuritnya,
contohnya seperti padi. Selain itu mereka juga mengambil kebijakan untuk menanam
tanaman Jarak. Maka dari itu Sekolah Pertanian (Nagyo Gakko) juga dianggap penting pada
masa itu. Sekolah Pertanian (Nogyo Gakko) di Indonesia pada masa Jepang sendiri berada di
Tasikmalaya dan Malang.

DAFTAR PUSTAKA
Anam, Saeful. 2017. Karakteristik dan Sistem Pendiidkan Islam : Mengenal Sejarah
Pesantren, Surau dan Meunasah di Indonesia. Jurnal Linguistik Terapan dan
Pendidikan Islam. 1(1)
Rustam, F. 2010. Pendidikan Pada Masa Jepang Meiji : Studi Tentang Peran Politik
Kekuasaan Dalam Penerapan Pendidikan. Jurnal Ilmu Pengetahuan Budaya,
7(2), 46¯ 47.
Supardan, D. 2008. Menyingkap Perkembangan Pendidikan Sejarah Sejak Masa Kolonial
Hingga Sekarang : Perspektif Pendidikan Kritis. Jurnal Generasi Kampus. 1(2), 97¯104.

Anda mungkin juga menyukai