)
Available online at:
http://ojs.unpkediri.ac.id/index
DOI: https://doi.org/
Abstrak
Jepang merupakan salah satu Negara Asia yang pernah menjajah Indonesia. Pada zaman
Penjajahan jepang, Kebijakan pendidikan yang diterapkan memiliki perbedaan. Permasalahan
yang dikaji dalam penelitian ini yaitu: 1) Bagaimana sistem pendidikan diIndonesia pada masa
kependudukan Jepang; 2) Mengetahui bagaimana perbandingan sistem pendidikan Indonesia pada
masa colonial Belanda dan pada masa kependudukan Jepang. Metode dalam artikel ini
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, metode penelitian ini lebih memfokuskan
pada data-data kualitatif berisi informasi yang menggambarkan suatu keadaan yang sedang
terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui system-sistem pendidikan yang diterapkan
pemerintah Jepang diIndonesia. Hasil penelitian ini adalah awal mula Jepang datang ke Indonesia
untuk mendapatkan cadangan logistic dan bahan industry perang seperti minyak bumi, dan
aluminium. Dalam hal pendidikan banyak sitemp yang diterapkan oleh Jepang berdampak buruk
bagi Negara Indonesia tapi jika dilihat dari sisi lain hal itu memiliki dampak positif bagi Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari penghapusan system golongan (kasta) yang membuat masyarakat
golongan menengah ke bawah bias bersekolah.
yaitu ajaran tentang kesatuan keluarga Sebab sebagian besar bahan makanan
manisia. Jepang sebagai negara yang telah dikirim untuk perbekalan tentara di medan
maju mempunyai kewajiban untuk perang. Maka distribusi makan dari
mempersatukan bangsa bangsa di dunia pemerintah terhadap rakyat kecil
ini dan memajukannya. Besarnya terhambat (Bu Udiyani 2013). Akhirnya
pengaruh ajaran Shomtoisme tentang pada tanggal 8 desember 1941 jepang
Hokka-ichiu, antropolog Jepang pada mengebom Pearl Harbour yang
tahun 1931 mengatakan bahwa Jepang merupakan pangkalan terbesar angkatan
dan seluruh negara di Asia Tenggara yang laut amerika di pasifik. Akibat jepang
salah satunya Indonesia merupakan melakukan penyerangan terhadap Pearl
saudara seumpun. Maka dari itu, tidak Harbour berhasil menghancurkan
heran jika pada proses penaklukan pertahanan militer Amerika Serikat yaitu
Indonesia, Jepang menggunakan meledaknya perang pasifik selain
semboyan ‘’saudara tua’’. Karena di pangkalan laut amerika serikat jepang
Indonesia mayoritas masyarakatnya juga melakukan serangan ke Philipina dan
beragama islam, maka Jepang disisi kemudian serangan jepang juga diarahkan
sebagai saudara tua daerah Timur Raya ke Indonesia dengan tujuan untuk
juga menekankan pda persamaan shinto mendapatkan cadangan bahan makanan
dan islam. Jepang memberi harapan dan bahan industri perang seperti timah,
bahwa kaisar Jepang akan beralih agama alumunium, minyak bumi, karet, dan lain-
islam dan melukiskan tentang gambaran lain. Hal ini dikarenakan, selama perang
dunia kekuasaan islam yang berpusat di pasifik persediaan minyak di Indonesia
sekitar Kaisar Khalifah Jepang Raya. Pada diperkirakan mencukupi kebutuhan
pertengahan tahun 1941 Amerika Serikat jepang. Pasca serangan Jepang ke Pearl
melakukan pelarangan perdagangan Harbour pada Desember 1941, akhirnya
(embargo) terhadap jepang. Artinya, awal januari 1942 Jepang memasuki
amerika mengeluarkan pelarangan Indonesia melalui Ambon (Indrayani &
perniagaan dan perdagangan minya bumi Artono, 2016:255). Tetapi Jepang masuk
terhadap jepang, pelarangan ke Indonesia tidak begitu mudah karena
perniagaan dan perdagangan yang di pada saat itu terdapat KNIL (Tentara
keluarkan Amerika ini memiliki tujuan Hindia Belanda) dan juga pasukan dari
untuk memperlemah kekuatan militer Australia berusaha menghalangi. Namun,
(Beasley, 2004:319). Sedangkan pada kekuatan Jepang tidak terkalahkan dan
masa itu Jepang sangat membutuhkan Jepang kemudian berhasil menguasai
minyak bumi untuk keperluan perang. seluruh kepulauan Maluku. Selanjutnya
Perekonomian jepang yang memburuk kekuasaan Jepang meluas ke Tarakan dan
mengakibatkan rakyatnya kesusahan Balikpapan Kalimantan Timur, kemudian
untuk mendapatkan bahan makanan. masuk ke Pontianak dan menyerang pulau
shingi kyouiku kai) pada tahun 1997 berpikir, kebebasan akademik, dimana
memungkinkan sekolah berperan lebih setiap orang memperoleh hak kebebasan
banyak dalam pengembangan kurikulum pendidikan sesuai kemampuannya. Pada
di masa mendatang. Adapun beberapa hal maret 1947, peraturan pendidikan nasional
yang harus di perhatikan dalam Menyusun Jepang ( school education law).
kurikulum; 1) Mengacu kepada standar Menetapkan susunan Pendidikan dasar
kurikulum nasional. 2) Mengutamakan yang keseluruhannya terdiri dari atas 6-3-
keharmonisan pertembuhan. 3) 3-4. Yang artinya Pendidikan Jepang
Menyesuaikan dengan lingkungan terdiri dari 4 tahapan yang memiliki
sekitar. 4) Memperhatikan langkah tujuan, visi, misi, yang khusus setiap
perkembangan siswa. 5) Memperhatikan jenjang pendidiknya.
karakteristik mata pelajaran pada level Pendidikan Indonesia Pada Masa
SMA. Secara garis besar penyusun Jepang
kurikulum sebagai berikut; 1) Menetapkan Kependudukan Belanda yang
tujuan sekolah 2) Mempelajari standar berganti menjadi kependudukan Jepang
kurikulum, dan korelasinya dengan tujuan menyebabkan sebuah pergantian drastis
sekolah. 3) Menyusun mata pelajaran dalam berbagai bidang termasuk pada
wajib dan pilihan untuk SMP dan SMA 4) bidang Pendidikan. Hal ini dapat dilihat
Mengalokasikan haru efektif sekolah dan dari banyaknya peraturan ataupun system
jam belajar. Sebelum perang dunia ke dua yang berganti dan dihapuskan. Jepang
kebijakan pendidikan yang terangkum menerapkan sistem pendidikan di
dalam salinan naskah ke kaisaran Indonesia yaitu mengakomodasi
mengenai pendidikan atau yang disebut kurikulum berorientasi lokal. Hal ini
Imperial Rescript on Education. Dimana diakibatkan Jepang gagal menerapkan
pada zaman dahulu para kaisar telah Nipponize (Jepangisasi) pendidikan di
dididik berbasis nilai yang luas dan kekal, Manchuria. Sehingga, saat Jepang di
serta menanam nilai-nilai positif secara Indonesia, Jepang menerapkan perpaduan
mendalam dan kokoh dalam pribadi setiap antara kurikulum Jepang dan kurikulum
kaisar. Materi yang diajarkan pada zaman lokal. Mekanisme pendidikan yang
dahulu lebih cendrung mengarah pada diterapkan Belanda dihapus dan
kesetiaan dan kepatuhan dari generasi digantikan oleh buatan Jepang, dan
kegenerasi dengan tetap menerapkan tata mengharuskan pemerintah Jepang untuk
krama. Setelah berakhirnya perang dunia mengatur ulang pendidikan di Indonesia.
ke-2 tepatnya pada tanggal 3 november Maka dari itu, Jepang mengeluarkan
1946, kebijakan pendidikan Jepang mulai berbagai kebijakan dan kebijakan-
dirubah berbasis Hak Asasi Manusia, kebijakan tersebut antara lain; a)
kebebasan hati nurani, jaminan setiap mengambil tenaga pribumi yaitu dengan
orang untuk mengembangkan kebebasan merekrut Ki Hajar Dewantara sebagai
lulusan dari SMT; C) Perguruan Tinggi kebijakan militer Jepang, yaitu: a) Bahasa
Ahli Obat (Yaku Gakko) di Jakarta, dibuka Indonesia berkembang secara luas di
tahun 1943; D) Perguruan Tinggi Teknik seluruh Indonesia yang digunakan sebagai
(Kogyo Dai Gakko) di Bandung, dibuka bahasa sehari-hari maupun sebagai bahasa
pada tahun 1944; E) Perguruan Tinggi pengantar. b) Buku-buku dalam bahasa
Kedokteran Hewan di Bogor yang dibuka asing banyak diterjemahkan ke dalam
pada tahun 1944; F) Perguruan Tinggi bahasa Indonesia, yang memudahkan
Pangrehpraja atau Pamongpraja (Kengoku peserta didik untuk mempelajarinya. c)
Gakuin) di Jakarta, sekolah ini sebagai Kreatifitas guru Indonesia semakin
ganti dari MOSVIA; G) Akademi berkembang dengan menciptakan alat
Pemerintahan (Kenkoku Gakko-in) di peraga pembelajaran. d) Latihan seni bela
Pasar Rebo Jatinegara, yang dibuka pada diri Jepang sangat berguna untuk
tahun 1945; dan H) Sekolah Kepandaian membangkitkan keberanian para pemuda
Poetri (Wakaba) yang dikhususkan untuk Indonesia, dengan terbentuknya prajurit
kaum perempuan selama 4 tahun bentukan Jepang seperti Seinendan,
(Depdikbud, 1984:102). Perguruan tinggi Keibodan, Heiho, dan PETA. e)
pada masa Jepang masih mengalami Diskriminasi berdasarkan golongan rasial
kemerosotan, terbukti hanya ada empat dan agama telah dihapuskan. f) sekolah-
buah fakultas dan masih belum bisa sekolah diseragamkan dan sekolah swasta
berkembang dengan maksimal. di negerikan di bawah kantor pengajaran
Pencapaian yang bisa dikatakan Bonkyu Kyoku. g) Perasaan rindu terhadap
berkembang adalah penggunaan Bahasa kebudayaan sendiri dan kemerdekaan
Indonesia sebagai Bahasa pengantar dan nasional bergejolak secara luar biasa. h)
pemulaan nasionalisasi staf pengajar serta Bangsa Indonesia dilatih untuk memegang
pembentukan kader-kader pejuang bangsa jabatan pemerintah (Gunawan, 1986:29-
Indonesia. Pendudukan Jepang di 30). Berdasarkan penjelasan mengenai
Indonesia membawa pengaruh besar yang Pendidikan di Indonesia pada masa
menjurus pada kemerosotan dalam bidang pendudukan Jepang tahun 1942-1945,
Pendidikan, akan tetapi pemerintahan dapat disimpulkan bahwa terjadi
yang didasarkan pada semi militerisme perubahan-perubahan yang signifikan
dapat membawa pengaruh positif dalam dalam bidang Pendidikan dan pengajaran
kehidupan masyarakat Indonesia. Ada di Indonesia. System Pendidikan dapat
beberapa hal yang sangat menguntungkan disederhanakan dengan mengintegrasikan
bagi bangsa Indonesia dengan sekolah-sekolah yang beragam pada saat
diterapkannya Pendidikan yang pemerintahan kolonial Belanda dengan
berlandaskan Idiil Hakko Ichiu tujuan untuk mempermudah dan
(Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya) memperlancarkan propaganda Jepang
oleh militer Jepang. Dampak positif dari dalam membentuk Bangsa Indonesia agar
mempunyai semangat Dai Nippon. Tujuan Belanda dan penjajah Jepang mempunyai
Pendidikan pada masa pendudukan Jepang sistem yang berbeda, sistem pendidikan
adalah untuk menyediakan tenaga kerja diarahkan untuk kepentingan-
tanpa diberi upah yang disebut dengan kepentingannya. Melalui sistem yang
romusha, selain itu juga untuk membentuk dibentuk penjajah, dapat mempermudah
prajurit-prajurit yang siap membantu Belanda dan bangsa Jepang dalam
militer Jepang dalam memenangkan melancarkan politik dan propagandanya
Perang Pasifik. Kesempatan memperoleh dengan memanfaatkan sumber daya alam
Pendidikan terbuka lebar tanpa dan tenaga kerja manusia. Diperlukan
memandang golongan rasial atau status suatu pendidikan komperatif
sosial, karena dualisme pengajaran telah (perbandingan) untuk mengetahui
dihapuskan. Namun hal ini juga komponen sistem pendidikan pada masa
memprihatinkan karena merosotnya kolonial Belanda dengan masa pndudukan
kualitas dan kuantitas pendidikan jika Jepang (barnadib, 1974:33). Perbandingan
dibandingkan dengan kondisi pada masa sistem pendidikan merupakan studi yang
pemerintahan Belanda. Hal ini disebabkan melakukan perbandingan terhadap teori
oleh kepentingan Jepang yang hanya dan praktik yang diterapkan oleh
memanfaatkan sumber daya alam dan pemerintah kolonial Belanda dan
sumber daya manusia untuk kebutuhan pemerintah militer Jepang. Hal yang
perangnya. dikomperasikan adalah komponen sistem
Perbandingan Karakteristik pendidikan dan jenis sekolah yang terdiri
Pendidikan Pada Masa Kolonial dari berbagai aspek.
Belanda Dengan Pada Masa Perbandingan sistem pendidikan di
Kedudukan Jepang Indonesia pada masa kolonial Belanda
Sistem pendidikan indonesia pada dengan masa Pendidikan Jepang; 1) pada
masa lampau tidak terlepas dari masa masa kolonial belanda terjadi gradualisme
kolonial Belanda dan Pendidikan Jepang. (memperlambat pendidikan bagi
Bangsa asing yang datang di Indonesia masyarakat Indonesia) dan dualisme
tentu memiliki kepentingan dan tujuan (perbedaan sistem pendidikan anatara
yang berbeda dengan ketentuan pasukan sekolah Belanda dengan sekolah
tersebut yang di miliki oleh penjajah dapat Indonesia) sedangkan pada masa
dengan mudah menaklukkan Indonesia pendudukan Jepang terjadi indoktrinasi
dan asepek penting yang di adopsi oleh ideologi hakko ichiu untuk mencapai”
bangsa Indonesia dari kedatangan kemakmuran bersama Asia Timur raya”.
penjajah adalah sistem pendiidkan yang 2) terjadi kontrol sentral yang kuat
berperan penting untuk memajukan (keputusan pendidikan melalui
masyarakat bangsa Indonesia. Pendidikan persetujuan gurbenur jendral) dan
yang diimplementasikan oleh penjajah keterbatasan (pendidikan bertujuan untuk