Anda di halaman 1dari 6

Nama : Elfian Aldi Kurniawan

Kelas/Abs : XI TAV I/12

1. Jelaskan bagian – bagian AVO Meter dan kegunaannya.

A. Scale (Skala Maksimum / SM)


Bagian batas nilai tertinggi pada panel.
Guna: Skala Maksimum mengukur resistansi, nilainya dari kanan ke kiri, pengukuran arus,
tegangan AC ataupun DC, nilainya dari kiri kekanan  

B. Mirror / Cermin
Guna:
- sebagai acuan dalam melaukan pengukuran yang ditunjukka oleh jarum meter.
- Dalam pengukuran posisi mata pengamat harus tegak lurus dengan AVO meter,
sehingga pada saat melakukan pengukuran posisi jarum meter tidak memiliki bayangan
pada cermin, yang menandakan pengukuran tepat pada petunjuk yang diperoleh.

C. Pointer / Jarum meter


 Guna: Sebagai petunjuk dalam pengukuran yang dilakukan pada AVO meter.

D. Zero Correction / Pengenolan Jarum


 Guna: mengenolkan jarum pada posisi kiri dalam mengukur arus dan tegangan.

E. Ohm Adjusment
Guna: Mengenolkan jarum pada posisi kanan dalam mengukur hambatan.

F. Batas Ukur (BU)


Bagian Nilai maksimal yang bisa diukur oleh multimeter
Guna:
 a. Paling kiri atas merupakan blok selektor DC Volt.
b. Paling kiri atas merupakan blok selektor AC Volt
    c. Bawah kanan tertulis satuan Ohm untuk mengukur resistansi.
    d. Kiri bawah tertulis DC mA yang digunakan untuk mengukur Arus DC.
G. Range Selektor
Guna: untuk memilih/range batasan arus, tegangan maupun hambatan yang akan diukur.

H. Measuring Terminal / Probe ( + / - )


Guna: Bagian kontektor yang menghubungkan AVO meter dengan apa yang mau diukur.
Terdiri dari probe positif yang berwarna merah untuk kutub positif dan probe negatif yang
berwarna hitam untuk kutub negatif.

2. Jelaskan Cara Mengkalibrasi AVO Meter untuk mengukur Arus Listrik DC,
Tegangan Listrik AC/DC, dan Tahanan Listrik.
 Cara Mengukur Tegangan DC (DC Voltage)
- Pastikan alat ukur tidak rusak
- atur jarum menunjukkan angka nol (kalibrasi) dengan cara memutar zero corretion
sampai angka nol
- Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
- Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6
Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter)
NB: Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih
skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
- Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal
Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-).

 Cara Mengukur Tegangan AC (AC Voltage)


 atur jarum menunjukkan angka nol (kalibrasi) dengan cara memutar zero corretion
sampai angka nol
- Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
- Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220
Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter)
Nb : Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih
skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
- Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada
polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
- Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

 Cara Mengukur Arus Listrik DC (Ampere)


atur jarum menunjukkan angka nol (kalibrasi) dengan cara memutar zero
corretion sampai angka nol
- Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA
- Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan
diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus
yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter
akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi.
- Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban,
- Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan
tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input
Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas,
silakan lihat gambar berikut ini.
- Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
 Cara Mengukur Tegangan Listrik/Resistor (Ohm)
- Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω)
- Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke
tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog)
- Kalibrasi dengan cara menyatukan kedua probe (+) dan (–) kemudian putar ohm
adjust sampai di angka nol (pengkalibrasian)
- Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
 Baca hasil pengukuran di Display Multimeter jangan lupa dikali selector dengan
jarum untuk menemukan nilai ohm.

3. Jelaskan bagian – bagian Osciloscope dan kegunaannya.


Bagian – Bagian Osiloskop
Ada banyak sekali bagian-bagian yang ada pada sebuah Osiloskop, berikut penjelasan
lengkapnya.

 Volt atau div


Guna: Mengeluarkan tegangan AC.
 CH1 (Input X)
Guna: Memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan posisi
horisontal.
 AC-DC
Guna: memilih besaran yang diukur.
 Ground
Guna: memilih besaran yang diukur.
 Posisi Y
Guna: mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas bawah.
 Variabel
Guna: kalibrasi osiloskop.
 Selektor pilih
Guna: Memilih Channel yang diperlukan untuk pengukuran.
 Layar
Guna: Menampilkan bentuk gelombang.
 Inten
Guna: Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop.
 Rotatin
Guna: Mengatur posisi garis pada layar.
 Fokus
Guna: Menajamkan garis pada layar.
 Position X
Guna: Mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan.
 Sweep time/ div
Guna: Mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi ( f ).
 Mode
Guna: Memilih mode yang ada.
 Variabel
Guna: kalibrasi waktu periode dan frekuensi.
 Level
Guna: Menghentikan gerak tampilan layar.
 Exi Trigger
Guna: Trigger dari luar.
 Power
Guna: Menghidupkan Osiloskop.
 Cal 0,5 Vp-p
Guna: Kalibrasi awal sebelum Osciloskop dipakai.
 Ground Osiloskop
Guna: fungsinya dengan ground yang diukur.
 CH2 ( input Y )
Guna: Memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan Vertikal.

4. Jelaskan Cara Mengkalibrasi Osciloscope untuk mengukur Sinyal AC dengan alat


bantu Fungtion Generator.
Masukan Kabel Power Pada Socket In Put 220 V Yang Terdapat Pada Bagian Belakang
Osiloscope.
Masukan Socket Probe Osiloscope Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ).
Masukan Kabel Power ( Steker ) Pada Stop Kontak.
Atur MODE Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ).
Atur COUPLING Pada AC / DC & SOURCE Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ).
Hidupkan Osiloscope Dengan Menekan Tombol Power & Lampu Indikatorpun Akan
Menyala.
Kalau Di Layar Osiloscope Belum Ada Tampilan Garis Horisontal Maka Atur HOLDOFF
Pada Posisi AUTO & Pada LEVEL Tombol LOCK Di Tekan.
Setelah Ada Tampilan Garis Horisontal Pada Layar Osiloscope Atur Focus & Intensitas
Cahaya Agar Tampilan Gelombang Enak Di Lihat.
Hubungkan Ujung Probe Osiloscope Pada Calibrasi ( CAL ), Maka Pada Layar Akan Tampil
Gambar Gelombang ( Gelombang Kotak ).
Atur Posisi Vertikal & Horisontal Gelombang Agar Mudah Dalam Melakukan Penghitungan
( Perioda, frekuensi & Volt Peak to Peak ) Untuk PengKalibrasian Osiloscope.
Atur Volt / Div Pada Posisi 1 V & Time / Div Pada 0,5 mS ( .5 mS ).
Tinggi Gelombang Harus 2 Div Karena Pada Kalibrasi Tercatat 2 Vpp, Kalau Tidak Sampai
2 Vpp Atur Variable Pada Chanel 1 ( X ) atau Chanel 2 ( Y ) Untuk Mengatur Tinggi
Gelombang Agar Mencapai 2 Vpp.
Panjang 1 Gelombang Penuh Harus 2 Div Horisontal.
Untuk Menghitung Perioda Menggunakan Rumus :
T = Div Horisontal x Time / Div
= 2 Kotak x 0,5 mS
= 2 x 0,5 . 10-3
= 1 . 10-3 S
Untuk Menghitung Frekuensi Menggunakan Rumus :
F=1
T
=1
1 . 10-3
= 1000
1
= 1000 Hz ( 1 KHz )
Untuk Menghitung Volt Peak to Peak Menggunakan Rumus :
Vpp = Div Vertikal x Volt / Div
= 2 Kotak x 1 V
= 2 Vpp
Karena Pada Kalibrasi ( CAL ) Tertulis 2 Vpp & 1 KHz Maka Untuk Penghitungan Di Atas
Menandakan Osiloscope Sudah Sesuai Dalam Pengkalibrasian.
Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan
alat inspeksi, alat pengukuran dan alat pengujian.

Cara lebih simpel


Cara PengKALIBRASIan Osiloscope :
1. Jangan Lupa Probe / Kabel Penghubung kita Masukan Ke Input ( Chanel 1 / Chanel 2 )
2. Hidupkan Power Osiloscope.
3. Atur Intensitas Cahaya & Fokus-nya Biar Gambar Pada Osiloscope Enak DiLihat.
4. Volt/Div & Time/Div-nya DiAtur Juga Biar Dalam PengKALIBRASIan Dapat DiHitung.
5. Kemudian Salah satu ujung probe ( Probe Ch 1 atau 2 ) kita hubungkan pada tempat
Calibrasi ( Biasanya tertulis CAL )
6. Setelah gambar gelombang ( Biasanya Gelombangnya Berbentuk Gelombang Kotak )

Anda mungkin juga menyukai