Pengantar
AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat
membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat, Tetapi sebelum
mempergunakannya, para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO
meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi salah pakai dan akan
merusakkan AVO meter tersebut.
Mengukur Tegangan AC
- Atur posisi selector pada posisi batas ukur yang lebih tinggi dari
arus yang akan diukur, batas ukur dapat dipilih yang paling
tinggi agar tidak merusak meter. Pengaruh pemilihan batas ukur
yang terlalu jauh dari arus yang akan diukur hanya
mengakibatkan pembacaan yang kurang akurat.
Mengukur Resistansi
Jarum dipasang pada kumparan penggerak (moving coil) sehingga dapat
bergerak-gerak berdasarkan arus yang masuk kedalam moving coil. Jarum
berfungsi untuk menunjukkan besaran arus, tegangan dan Resistensi yang
terukur dimana akan bergerak dan berhenti pada skala yang sesuai dengan
besaran yang diukur.
3. Selector Switch (saklar pemilih)
digunakan untuk menentukan batas ukur
apakah :1.5, 5, 10, 50, 150, 500 serta
digunakan utnuk memilih fungsi
pengukuran, apakah ingin mengukur Arus
Range and Function selector swirch
(A) ataukah Tegangan AC(V˜), tegangan
DC (V=), ataukah akan memiliki
Resistensi
4. Jack kabel penyidik (probe), terdiri dari warna merah untuk polaritas Positif dan
hitam untuk polaritas Negatif
Cara mengukur Tegangan DC
2. Pilihlah batas ukur (1.5, 5, 10, 50, 150, 500). Dimana harus dipilih batas yang
sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur. Misalkan tegangan yang
akan diukur 6.5V, maka batas ukur yang harus dipilih adalah 10V.
Tidak boleh memilih batas yang lebih kecil, karena jarum penunjuk akan
bergerak melewati batas maksimum dan dapat merusak moving coil.
4. Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti. Cara yang
paling tepat dalam membaca adalah secara tegak lurus dimana jarum harus
tampak satu garis dengan bayangan jarum pada cermin pemantul, agar tidak
terjadi kesalahan baca (parallax)
Mengukur Tegangan AC
1. Letakkan selector switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan AC (V˜)
2. Pilihlah batas ukur (1, 3, 10, 30, 100 at au 300). Batas ukur yang dipilih harus
yang sama atau lebih b esar dari tegangan yang akan diukur, Misalkan tegangan
yang aka n diukur 220V, maka batas ukur yang harus dipilih adalah 300V.Tidak
boleh memilih batas yang lebih kecil, karena jarum penu njuk akan bergerak
melewati batas maksimum dan dapat merusak moving coil.
4. Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti. Cara yang
paling tepat dalam membaca adalah secara tegak lurus dimana jarum harus
tampak satu garis dengan bayangan jarum pada cermin pemantul, agar tidak
terjadi kesalahan baca (parallax)
-
Atur posisi selector pada posisi batas ukur yang lebih tinggi dari arus yang akan
diukur, batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak merusak meter.
Pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu jauh dari arus yang akan diukur
hanya mengakibatkan pembacaan yang kurang akurat.
-
Hubungkan kabel secara seri dengan beban. Beban dapat diserie pada kabel
negative atau pada kabel positif (sesuai gambar).
Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik, maka meter akan bergerak
kekiri.
- Baca penunjukan arus pada papan skala arus DC (A=) sesuai posisi jarum.
Mengukur Resistansi
- Pilih batas ukur (range) apakah : x1, x10, x100, atau x1000 (sesuaikan dengan
nilai resistor)
- Terlebih dahulu, hubung singkat kabel penyidik agar jarum meter bergerak
kearah kekanan dan dapat diatur supaya menunjukkan pada skala maksimum
dengan memutar tombol Zero Adjust, maksudnya agar pembacaan meter dapat /
sesuai dengan skala dan range yang dipakai.
- Baca papan skala sesuai dimana jarum meter berhenti, dan kalikan pembacaan
dengan batas ukur. Misalnya jarum menunjukkan pada skala 10 dan batas ukur
menggunakan x 100, maka nilai resistor tersebut adalam 1000 ohm.