Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 1

Avometer
Nama Kelompok : Nanda Fajar
Ariska
Faisal
Juliando Imam P

Pengertian AVO Meter

Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk
mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau tegangan. O
artinya ohm, untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau
satuan dari ukuran. AVO Meter sering disebut dengan Multimeter atau Multitester.
Secara umum, pengertian dari AVO meter adalah suatu alat untuk mengukur arus,
tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC) dan
hambatan listrik.

AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena
dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat, Tetapi sebelum
mempergunakannya, para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO
meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi kesalahan dalam
pemakaiannya dan akan menyebabkan rusaknya AVO meter tersebut.

Fungsi Avometer

Fungsi Avometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur arus
(ampere), tegangan (volt) dan resistansi (Ohm) dalam satu alat. Selain untuk
mengukur ketiga besaran listrik tersebut AVOmeter dapat juga dipakai untuk
mengukur kondisi komponen elektronika seperti transistor, resistor, kapasitor tafo.
Bagian-bagian Avometer
Meter Korektor berguna untuk menyetel jarum AVO meter
ke arah nol.
Range Selector Switch adalah saklar yang dapat diputar
sesuai dengan kemampuan batas ukur.
Pointer (Jarum Meter) merupakan sebatang pelat yang
bergerak kekanan dan kekiri yang menunjukkan besaran.
Mirror (cermin) sebagai batas antara Ohmmeter dengan
Volt-Ampermeter.
Scale (skala) berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
Zero Adjusment adalah pengatur atau penepat jarum pada
kedudukan nol ketika menggunakan Ohmmeter.
Angka-Angka Batas Ukur adalah angka yang menunjukkan
batas kemampuan alat ukur.
Kotak Meter adalah kotak atau tempat meletakkan
komponen-komponen AVOmeter.

SEKRUP PENGATUR JARUM, Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng atau plat
kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau tepat pada posisi 0
(NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang dapat membuat kesalahan pada
pengukuran, Posisikan menjadi NOL sebelum digunakan.

TOMBOL PENGATUR NOL OHM. Tombol ini hampir sama dengan Sekrup
pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Tombol ini digunakan untuk membuat
jarum menunjukkan angka NOL pada saat Saklar pemilih di posisikan menunjuk
SKALA OHM. Saat saklar pemilih pada posisi Ohm biasanya pilih x1 pada skala Ohm
kemudian Hubungkan kedua ujung TERMINAL (Ujung terminal Merah bertemu
dengan Ujung terminal Hitam) dan Lihat pada Layar penunjuk, Jarum akan
bergerak ke KANAN (Disitu terdapat angka NOL (0), Putar tombol pengatur Nol
Ohm sampai jarum menunjukkan angka NOL). Proses ini dinamakan KALIBRASI
OhmMeter. Hal ini Muthlak dilakukan sebelum melakukan pengukuran tahanan
(OHM) suatu komponen atau suatu rangkaian.
SAKLAR PEMILIH. Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang ingin di
UKUR, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka atur/putar saklar hingga
menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis ACV, Begitu pula saat mengukur
tegangan DC, cari yang tertulis DCV, begitu seterusnya. Jangan Salah memilih Skala
Pengukuran.

Pada setiap bagian SKALA PENGUKURAN yang dipilih dengan Saklar Pemilih,
terdapat Nilai-nilai yang tertera pada alat ukur, Misalnya Pada Skala Tegangan AC
(tertulis ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50, 250, dan 750 begitu pula pada
Skala Tegangan DC (tertulis DCV pada alat ukur) tertera skala 0.1 , 0.25 , 2.5 , 10 ,
dst. Apa maksud Skala ini?? Dan Bagaimana Memilihnya??

Pedoman Memilih SKALA Pengukuran:

Skala tersebut adalah skala yang akan digunakan untuk membaca hasil pengukuran,
Semua skala dapat digunakan untuk membaca, Hanya saja tidak semua skala dapat
memberikan atau memperlihatkan nilai yang diinginkan, misalnya kita mempunyai
Baterai 9 Volt DC, kemudian kita mengatur SAKLAR PEMILIH untuk Memilih
SKALA TEGANGAN DC pada posisi 2,5 dan menghubungkan TERMINAL Merah
dengan positif (+) baterai dan Hitam dengan Negatif (-) baterai. Apa yang akan
terjadi?? Jarum akan bergerak ke Ujung Kanan dan tidak menunjukkan angka 9Volt,
Mengapa Demikian?? Sebab NILAI MAKSIMAL yang dapat diukur bila kita
memposisikan Saklar Pemilih pada skala 2.5 adalah hanya 2.5 Volt saja, sehingga
untuk mengukur Nilai 9Volt maka saklar harus di putar menuju Skala yang LEBIH
BESAR sari NILAI Tegangan yang di Ukur, jadi Putar pada Posisi 10 dan Alat ukur
akan menunjukkan nilai yang diinginkan.
Cara Kerja Avometer
Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0), bila
menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu dilakukan
Pengaturan Sekrup.
Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai
Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada SKALA OHM
pada x1 , x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel
Terminal negatif (hitam) dan positif (merah). Nolkan jarum AVO tepat pada
angka nol sebelah kanan dengan menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan yang
anda ingin ukur, ACV untuk tegangan AC (bolak balik) dan DCV untuk
tegangan DC (Searah).
Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih dahulu
seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai tegangan
maksimal yang mengalir pada rangkaian.
Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang
akan di ukur.
Baca Alat ukur

Kesimpulan

Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere, untuk
mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur voltase atau
tegangan. O artinya ohm,
Fungsi Avometer adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur arus
(ampere), tegangan (volt) dan resistansi (Ohm) dalam satu alat.
Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0),
Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2 mengenai
Tombol Pengatur Nol OHM).
Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan yang
anda ingin ukur,
Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih dahulu
Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen yang
akan di ukur.
Baca Alat ukur

STANDARDOPERATINGPROCEDURES(SOP)
MENGUNAKAN MULTI TESTER DIGITAL

Menggunakan Multitester sebagai VoltMeter DC maupun AC

1. Pasang Kabel hitam ke COM (Ground), dan pasang Kabel Merah ke


Lubang paling
kanan (V/Ohm).
2. Tentukan object pengukuran, misalnya akan mengukur battere Nokia
yg berkapasitas 3,7V.
3. Lihat skala pada Multitester pd bagian V (Volt) ada dua yaitu:
DC Volt -- (Tegangan searah) : Tegangan Batere, Teg. Output IC Power,
dsb (Terdapat Polaritas + dan -)
AC Volt ~ (Tegangan Bolak Balik) : Tegangan PLN, dan sejenisnya.

Setelah dipilih skala DC Volt, ada nilai2 yg tertera pada bagian DC Volt tsb.
Contoh:

200mV artinya akan mengukur tegangan yg maximal 0,2 Volt


2V artinya akan mengukur tegangan yg maximal 2 Volt

Ketentuan ini pun berlaku pada saat mengukur tegangan AC

4. Gunakan skala yg tepat utk pengukuran, misal Battere 3,6 Volt


gunakan skala pada 20V. Maka hasilnya akan akurat mis terbaca :
3,76 Volt.
Jika menggunakan skala 2 V akan muncul angka 1 (pertanda overload/
melebihi skala)
Jika menggunakan skala 200V akan terbaca hasilnya namun tdk akurat
mis terbaca : 3,6V atau 3,7 V sja (1digit belakang koma)
Jika menggunakan 750V bisa saja namun hasilnya kaan terbaca 3 atau
4 volt (Dibulatkan lsg tanpa koma)
5. Setelah object pengukuran sdh ada, dan skala sdh dipilih yg tepat,
maka lakukan pengukuran dgn menempelkan kbl merah ke positif
battere dan kabel hitam ke negatif batere. Akan muncul hasil
pengukurannya.
Jika kabel terbalik hasilnya akan tetap muncul, namun ada tanda
negatif didepan hasilnya. Beda dgn Multitester Analog. Jika kbl terbalik
jarum akan mentok kekiri.
NB : jika Multitester ada tombol DH, artinya Data Hold. Jika ditekan
maka hasilnya akan freeze, dan bisa dicatat hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai