1. Standar ampere
Menurut ketentuan Standar Internasional (SI) adalah arus konstan yang
dialirkan pada dua konduktor didalam ruang hampa udara dengan jarak 1
meter, diantara kedua penghantar menimbulkan gaya = 2 x 10-7 newton/m
panjang.
2. Standar resistansi
Menurut ketentuan SI adalah kawat alloy manganin resistansi 1 yang memiliki
tahanan listrik tinggi dan koefisien temperature rendah, ditempatkan dalam
tabung terisolasi yang menjaga dari perubahan temperatur atmosfer.
3. Standar Tegangan
Ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruf H memiliki dua
elektrode, tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung
electrode negatip diisi elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan.
Tegangan electrode Weston pada suhu 20C sebesar 1.01858 V.
4. Standar Kapasitansi
Menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan standar
tegangan SI, dengan menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan diketahui
resistansi dan frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi (Farad).
5. Standar Induktansi
Menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi dan standar
kapasitansi, dengan metode geometris, standar induktor akan diperoleh.
6. Standart temperature
Menurut ketentuan SI, diukur dengan derajat Kelvin besaran derajat kelvin
didasarkan pada tiga titik acuan air saat kondisi menjadi es, menjadi air dan
saat air mendidih. Air menjadi es sama dengan 0Celsius = 273,16Kelvin, air
mendidih 100C.
7. Standar luminasi cahaya
Menurut ketentuan SI adalah Kandela yaitu yang diukur berdasarkan benda
hitam seluas 1 m2 yang bersuhu hk lebur platina ( 1773 oC ) akan
memancarkan cahaya dalam arah tegak lurus dengan kuat cahaya sebesar 6
x 105 kandela.
menghindari
kesalahan
operasional
(yang
sangat
mungkin
dapat
berdasarkan range atau divisi. AVO-meter analog lebih umum digunakan karena
harganya lebih murah daripada jenis AVO-meter digital.
Gambar 1.2
AVO-meter analog terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Jarum penunjuk skala dan cermin. Jarum dipasang pada kumparan penggerak
(moving coil) sehingga dapat bergerak-gerak berdasarkan arus yang masuk
ke dalam moving coil. Jarum berfungsi untuk menunjukkan besaran arus,
jarum akan bergerak dan berhenti pada skala yang sesuai dengan besaran
yang diukur. Cermin pemantul pada papan skala digunakan sebagai panduan
untuk ketepatan membaca. Pembacaan skala dilakukan dengan cara tegak
lurus, yaitu bayangan jarum pada cermin harus satu garis dengan jarum
penunjuk, maksudnya agar tidak terjadi penyimpangan dalam membaca.
2. Papan skala dengan batas ukur 0.5, 2.5, 10, 50, 250, dan 1000 volt AC(~) dan
DC(=).
Gambar 1.3
Demikian juga dengan AVO-meter digital, yang bagiannya terdiri atas :
1. Layar ukur yang terdiri atas deretan sevent segment yang menunjukkan angka
hasil pengukuran.
2. Display sevent segment
3. Selector Switch (saklar pemilih) digunakan untuk menentukan batas ukur,
dan besaran listrik yang akan diukur apakah tegangan DC/AC, arus DC/AC,
atau resistansi.
4. Terminal ukur yang terdiri atas COM berfungsi sebagai terminal negatif atau
ground, VO sebagai terminal ukur tegangan dan resistansi, A dan mA
merupakan terminal pengukuran arus.
Cara kerja AVO-meter
AVO-meter dapat digunakan sebagai alat ukur tegangan baik tegangan arus
searah (DC), maupun bolak-balik (AC). Cara penggunaannya adalah sebagai
berikut :
Gambar 1.4
Pengukuran tegangan DC.
Pengukuran tegangan DC dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Letakkan selector switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan DC (V=).
2. Pilihlah batas ukur (0.5, 2.5, 10, 50, 250, 1000) yang sama atau lebih besar
dari tegangan yang akan diukur. Misalnya tegangan yang akan diukur 4 V,
maka batas ukur yang harus dipilih adalah 10 V; tidak boleh memilih batas
yang lebih kecil, karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas
maksimim dan dapat merusak moving coil.
3. Sambungkan
disambungkan
kabel
pada
probe
bagian
pada
sumber
bagian
positif
tegangan,
sedangkan
kabel
merah
kabel
hitam
analog dengan digital adalah untuk yang digital apabila polaritas tegangan
terbalik maka nilai yang terukur bernilai negatif.
Pengukuran tegangan AC.
Pengukuran tegangan AC dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Letakkan selector switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan AC (V~).
2. Pilihlah batas ukur (0.5, 2.5, 10, 50, 250, 1000) untuk AVO-meter analog atau
(2, 20, 200, 700 untuk AVO-meter digital). Batas ukur yang dipilih harus yang
sama atau lebih besar dari tegangan yang akan diukur, misalnya tegangan
yang akan diukur 18 V, batas ukur yang harus dipilih adalah 50 V untuk AVOmeter analog dan 20 V untuk AVO-meter digital. Tidak boleh memilih batas
yang yang lebih kecil, karena jarum penunjuk akan bergerak melewati batas
maksimim dan dapat merusak moving coil.
3. Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan secara paralel. Untuk
tegangan AC kabel merah dan hitam dapat bebas disambungkan kepada
sumber tegangan positif atau negatif, karena tegangan AC tidak mempunyai
polaritas.
4. Bacalah papan skala sesuai dengan angka di man jarum penunjuk berhenti.
Untuk AVO-meter analog, bacalah hasilnya pengukuran secara tegak lurus
agar tidak terjadi kesalahan baca (paralaks).
Gambar 1.5
AVO-meter sebagai ampere-meter DC.
Mengukur arus agar berbeda dengan mengukur tegangan, yaitu rangkaian
untuk mengukur arus dipasang dengan cara seri dengan beban. Beban dapat
berupa resistor, lampu, atau lainnya. Selanjutnya akan ditinjau pengukuran
dengan beban resistor dengan cara pengukuran adalah se4bagai berikut :
1. Atur selector pada posisi arus DC (A=).
2. Atur posisi selector pada posisi batas ukur yang lebih tinggi dari arus yang
akan diukur, batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak merusak
alat. Pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu jauh dari arus yang akan
diukur hanya mengakibatkan pembacaan yang kurang akurat.
Gambar 1.6 hal 7
3. Hubungkan kabel secara seri dengan beban. Beban dapat diseri pada kabel
negatif atau pada kabel positif. Apabila pemasangan kabel polaritasnya
terbalik, maka meter akan bergerak ke kiri pada AVO-meter analog, atau
bernilai negatif untuk AVO-meter digital.
4. Baca penunjuk arus pada papan skala arus DC (A=) sesuai posisi jarum, atau
angka yang ditampilkan pada AVO-meter digital.
Gambar 1.7
AVO-meter sebagai Ohm-meter.
Pengukuran resistansi berguna untuk mengetahui kondisi suatu komponen
dalam keadaan rusak atau baik, serta untuk menentukan berapakah besar nilai
resistansinya. Misalkan sebuah resistor mempunyai kode warna : coklat, hitam,
merah, dan toleransi emas artinya resistor tersebut mempunyai nilai resistansi
sebesar 1000 ohm dengan toleransi 5%, maksudnya resistor tersebut masih
dikatakan baik bila setelah diukur nilainya masih di antara 5% dari 1000 ohm,
atau antara 950 sampai 1050 ohm. Cara mengukurnya sebagai berikut :
Gambar 1.8
1. Atur selector switch pada posisi ohm.
2. Pilih batas ukur (range) apakah x1, x10, x100, atau x1000 (sesuaikan dengan
nilai resistor).
3. Terlebih dahulu, hubung singkat kabel penyidik agar jarum meter bergerak ke
kanan dan dapat diatur supaya menunjuk pada skala maksimim dengan
memutar tombol Zero Adjust, maksudnya agar pembacaan meter sesuai
dengan skala dan range yang dipakai.
4. Mulailah mengukur resistor dengan menghubungkan kabel penyidik pada
kedua kaki resistor secara paralel, dengan mengabaikan warna kabel.
5. Baca papan skala dengan angka dimana jarum meter berhenti, dan kalikan
pembacaan dengan batas ukur. Misalnya jarum menunjukkan pada skala 10
dan batas ukur menggunakan x100, maka nilai resistor tersebut adalah 1000
ohm.
Dimensi Besaran
Dimensi besaran diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili
massa (mass), panjang (length) dan waktu (time). Ada dua macam dimensi yaitu
Dimensi Primer dan Dimensi Sekunder. Dimensi Primer meliputi M (untuk
satuan massa), L (untuk satuan panjang) dan T (untuk
satuan waktu). Dimensi Sekunder adalah dimensi dari semua Besaran Turunan
yang dinyatakan dalam Dimensi Primer. Contoh : Dimensi Gaya : M L T -2 atau
dimensi Percepatan : L T-2.Semuabesaran fisis dalam mekanika dapat dinyatakan
dengan tiga besaran pokok (Dimensi Primer) yaitu panjang, massa dan waktu.
Sebagaimana terdapat Satuan Besaran Turunan yang diturunkan dari Satuan
Besaran Pokok, demikian juga terdapat
Dimensi
Satuan
Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran.
Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam dua
besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran
berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya
adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai satuan Newton dan Berat (w)
mempunyai satuan Newton.
Arus listrik searah
Bahwa elektron-elektron bergerak atau berpindah dari rambut ke penggaris
plastik sehingga penggaris tersebut bermuatan negatif. Untuk mengalir dari satu
tempat ke tempat lain, elektron membutuhkan jalan yang tidak putus.
Listrik sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari di seluruh
dunia. Sebagian besar dari kita bergantung pada peralatan listrik untuk
membuat hidup kita lebih aman, lebih sehat, lebih mudah, dan lebih nyaman.
Lampu lalu lintas, penerangan listrik, VCD player, pesawat TV, tape recorder,
dan alat-alat rumah tangga yang lain seperti rice cooker, seterika listrik, mesin
cuci, dan lain sebagainya, merupakan sebagian kecil dari peralatan listrik
tersebut. Arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan elektron yang
mengalir suatu penghantar per satuan waktu.
# Hambatan Kawat Penghantar
Besar hambatan suatu kawat penghantar sebanding dengan panjang
kawatnya, artinya makin panjang penghantar, makin besar hambatannya dan
berbanding terbalik dengan luas penampang kawat, artinya makin kecil luas
penampang, makin besar hambatannya. Hambatan juga bergantung pada jenis
R =besar
l hambatan kawat dapat ditulis sebagai
bahan kawat. Secara matematis,
A
(2.1)
jenis
penghantar
(/m),
panjang
penghantar
(m),
dan
luas
penghantar
panjang
(dikatakan
tegangan
listrik
turun);
makin
panjang
R = V/I atau V = IR
(2.2)
Biasanya,
ohmmeter
dipasang
bersama-sama
dengan
amperemeter
dan
Satu newton adalah besarnya gaya yang diperlukan untuk membuat benda
bermassa satu kilogram mengalami percepatan sebesar atu meter per detik.
Definisi joule lainnya adalah :
Pekerjaan yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan listrik sebesar satu
coulumb melalui perbedaan potensial satu volt, atau satu coulumb volt
(simbol : CV).
Minyak bumi diambil dari dalam bumi, salah satunya menjadi bensin, yang
sering
kita
gunakan
pada
kendaraan
bermotor
kita.
Melalui
proses
pembakaran dan ledakan dalam mesin kendaraan kita, muncul energi yang
mampu menggerakkan motor kita.
Yang paling hebat yang sudah ditemukan adalah energi yang ada di dalam
atom dan dirubah menjadi energi nuklir. Selain untuk pembangkit listrik juga
dapat untuk membuat bom nuklir.
Ek = mv2
(5.2)
Dengan Ek, m, dan v berturut-turut adalah energi kinetik, massa benda yang
bergerak, dan kelajuan benda yang bergerak itu.
Hukum Kekekalan Energi
Energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan. Jadi
perubahan bentuk suatu energi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain tidak
Em = Ep + Ek
mengubah jumlah atau besar energi secara keseluruhan. Secara matematis hal
itu dapat dinyatakan sebagai :
(5.3)
Dengan Em adalah energi mekanis yang merupakan energi total sistem.
Hukum Kekekalan Energi (Hukum I termodinamika) berbunyi : Energi dapat
berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun
dimusnahkan (konversi energi). Karena energi bersifat kekal, maka energi yang
da di alam semesta ini jumlahnya tidak pernah berubah, tidak bertambah dan
berkurang, yang ada hanyalah perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang
lain.
Daya
Persamaan daya atau biasa disebut dengan hukum Joule didefinisikan
sebagai :
P = IE
(5.4)
Dengan I adalah arus listrik dan E adalah energi listrik. Bila persamaan di
atas untuk rangkaian DC disatukan atau dipadu dengan persamaan pada hukum
ohm E = IR maka akan diperolehP: = I2R
(5.5)
Di sisi lain, jika pers.(5.5) disulihkan (disubstitusikan) ke pers.(5.4) maka akan
diperoleh bentuk lain bagi persamaan daya yang hanya melibatkan energi dan
hambatan listrik, yaitu :
P = E2/R
(5.6)
misalnya massa kita ketika di bumi sama dengan massa di bulan, akan tetapi
berat kita di bumi dengan di bulan
Berbeda. Berat (F/force) = massa (m) dikalikan dengan gaya gravitasi (g)
atau F = mg. Gaya gravitasi bumi juga tidak merata di stiap permukaan bumi,
contohnya berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih besar daripada
beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena percepatan
gravitasi di kutub lebih besar daripada di khatulistiwa, dan percepatan gravitasi di
atas laut lebih besar daripada di tempat yang lebih tinggi (karena jaraknya ke
pusat bumi lebih jauh).
Hukum kekekalan massa dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743
1794) yang berbunyi : Dalam suatu reaksi, massa zat sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama, dengan kata lain massa tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan. Artinya selama reaksi terjadi tidak ada atom-atom pereaksi
dan
hasil
reaksi
yang
hilang.
Pernyataan
yang
umum
digunakan
untuk
menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam
suatu sistem tertutup, massa reaktan harus sama dengan massa produk.
Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam berbagai bidang
seperti kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Kalu hukum
kekekalan massa memang benar, maka massa dari materi yang ada di dunia ini
berarti tidak pernah berubah. Makhluk hidup tumbuh menjadi semakin besar,
berarti ada penambahan massa yang diambil dari massa materi yang lain.
Begitu juga setiap bayi yang lahir, berati ada energi dan massa di alam semesta
ini yang beralih ke dalam diri si bayi.
Hukum kekekalan massa dan energi menunjukkan bahwa dunia dan alam
semesta ini merupakan sistem yang tertutup, yang berbagai perubahan di
dalamnya tidak mempengaruhi jumlah energi dan massa. Perubahan jumlah
manusia,
hewan,
tumbuhan,
bumi
dan
planet-planet
lainnya,
hanyalah
merupakan perpindahan bentuk energi dan massa dari bentuk satu ke bentuk
lainnya. Pengetahuan ini menunjukkan bahwa diri kita selalu terhubung ke
semua bentuk energi dan massa yang ada di lingkungan kita sampai ke alam
semesta. Tubuh kita merupakan bagian dari rangkaian sistem energi dan massa
yang mengisi jagat raya ini. Tubuh kita adalah simpanan atau kandungan dari
materi dan energi.
Q = mc(T2 T1)
(5.7)
H=
(5.8)
Q
T2 T1
c=
(5.9)
Q
atau c = H / m
m(T2 T1)
menghitung
energi
listrik
digunakan
persamaan
sebagai
berikut :
W = Pt atau W = Vlt
(5.11)
(5.12)
Asas Black.
Menurut asas black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda
kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang
bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti
sampai terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda sama). Secara matematis
hal itu dapat dirumuskan sebagai
Q lepas := Q terima
(5.13)
Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang
menerima kalor adalah benda yang bersuhu lebih rendah. Bila persamaan
tersebut dijabarkan maka
m1cakan
Ta) = m2c2(T: a T2)
1(T1 diperoleh
(5.14)
Catatan : Yang harus selalu diingat adalah pada suhu tinggi digunakan (T 1
Ta) dan untuk yang bersuhu rendah digunakan (T a T2).
bolak-balik
biasanya
berbentuk
gelombang
sinusoida,
karena
ini
yang
sistem
distribusi
listrik
(instalasi
listrik).
Kapasitor
bertindak
sebagai
pembangkit daya reaktif dan oleh karenanya akan mengurangi jumlah daya reaktif.
Keuntungan Perbaikan Faktor Daya dengan Penambahan Kapasitor
kehilangan
distribusi
(kWh)
dalam
jaringan/instalasi
pabrik.
Tingkat tegangan pada beban akhir meningkat sehingga meningkatkan
kinerja motor.
2. Bagi utilitas pemasok listrik
Komponen reaktif pada jaringan dan arus total pada sistim ujung akhir
berkurang.
Kehilangan daya I2R dalam sistim berkurang karena penurunan arus.
Kemampuan
kapasitas
jaringan
distribusi
listrik
meningkat,
ampere (VA), yang menyatakan kapasitas peralatan listrik, seperti yang tertera
pada peralatan generator dan tranformator.
Pada suatu instalasi, khususnya di pabrik/industri juga terdapat beban
tertentu seperti motor listrik, yang membutuhkan bentuk lain dari daya, yaitu
daya reaktif (VAR) untuk membuat medan magnet. Dengan kata lain, daya reaktif
adalah daya yang terpakai sebagai energi pembangkit fluks magnetik sehingga
timbul magnetasi. Daya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi
elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya merupakan beban
(kebutuhan) pada suatu sistim tenaga listrik.
Pada sistem arus bolak-balik, ketiga jenis daya itu terkait melalui
persamaan matematis :
S = P + jQ
(6.1)
Dengan daya semu (S) merupakan hasil penjumlahan daya aktif (P)
dengandaya rektif (jQ) secara vektoris. Daya semu merupakan hasil perkalian
langsung antara tegangan kerja dengan arus konsumsi peralatan listrik yang
terpasang, atau :
S=VxI
(6.2)
Pada rangkaian arus DC, daya listrik sesaat dihitung menggunakan Hukum
Joule, sesuai nama fisikawanBritania James Joule, yang pertama kali menunjukkan
bahwa energi listrik dapat berubah menjadi energi mekanik, dan sebaliknya.
P = VI
(6.3)
Dengan P, V, dan I berturut-turut adalah daya (dalam watt atau W), beda
potensial (dalam volt atau V), dan arus (dalam ampere atau A).
Daya listrik mengalir di manapun medan listrik dan magnet berada di tempat
yang sama. Dalam kasus umum pers.(6.3) harus diganti dengan perhitungan yang
lebih rumit, yaitu integral hasil kali vektor medan listrik dan medan magnet dalam
ruang tertentu :
P = s E H dA
(6.4)
partikel-partikel hasil
abu
yang
menempel
pada
lempeng
dilepaskan
dengan
jalan
antara dua benda bermuatan bergantung pada jarak kedua benda itu, dan bahwa
zat atau bahan dapat digolong-golongkan menjadi konduktor (atau penghantar),
isolator (penyekat), dan semikonduktor. Marilah kita tinjau hal-hal ini
sedikit lebih
jauh
daripada
pelajari
selama
ini untuk
F = k Q1Q2
r2
(3.1)
dalam
berbagai
perhitungan,
persamaan
itu
ternyata
banyak
,
4
Q 1Q2
r2
(3.1a)
Medan Listrik
Perbincangan berikut ini sejalan dengan perbincangan mengenai
medan
gravitasi,
akan
tetapi
dengan
pendekatan
yang
agak
berbeda.
Bayangkanlah sebuah ruang kosong yang di dalamnya tidak ada muatan listrik.
Jika di dalamnya tidak ada muatan listrik. Jika ke dalam ruang itu dibawa sebuah
muatan listrik, muatan itu tidak mengalami gaya listrik, di titik mana pun muatan
itu diletakkan. Di setiap titik di dalam ruang itu sebuah benda bermuatan listrik
tidak mengalami gaya listrik.
Kemudian, bayangkanlah sebuah muatan listrik sebesar Q di bawa ke dalam
ruang itu (gambar 3.13.b). Keberadaan muatan Q ini mengubah keadaan ruang
itu. Keadaan ruang itu sekarang menjadi sedemikian sehingga sebuah muatan
lain, misalnya muatan Q1, akan mendapat gaya listrik (F), di titik mana pun
muatan itu diletakkan. Arah gaya ini bergantung pada jenis muatan yang
menimbulkan medan, dan pada jenis muatan yang diletakkan di dalam medan itu.
Jika jenis muatan-muatan itu berlawanan, gaya itu gaya tarik-menarik. Jika
jenisnya sama, gaya itu gaya tolak-menolak.
Gambar 3.13
Ilmuan mengatakan bahwa ruang tempat beradanya Q telah berubah
menjadi medan gaya listrik, yang dengan singkat disebut medan listrik. Ruang itu
disebut medan gaya, sebab di tiap titik di dalam ruang itu muatan listrik
mengalami gaya, yaitu gaya listrik. Dengan demikian medan listrik adalah ruang
yang di tiap titik di dalamnya muatan listrik mengalami gaya listrik.
Ruang yang diubah keadaannya oleh muatan Q tadi tidaklah terbatas
ukurannya seperti yang digambarkan pada gambar 3.13. Menurut Hukum
Coulumb, pengaruh suatu muatan terhadap muatan lain ditentukan oleh
persamaan F = k Q1Q2.
r2
Dari persamaan ini tersimpulkan bahwa pada jarak yang sangat jauh pun
pengaruh itu masih ada, meskipun mungkin sangat kecil sehingga sangat sulit
mengetahui adanya. Akan tetapi di dalam
praktek pengaruh itu tidak terlalu jauh, sebab muatan yang dapat dadakan
biasanya terbatas besarnya.
Bila Q mengubah ruang menjadi medan listrik, maka Q1 yang juga
berada di dalam ruang itupun mengubah ruang itu manjadi medan listrik juga,
yang menyebabkan Q mengalami gaya listrik, seperti pada gambar 3.14. Jadi,
medan listrik yang ditimbulkan oleh Q menyebabkan Q 1 mengalami gaya listrik.
Terjadilah interaksi antaraQ dan Q1.
Gambar 3.14
Perubahan yang telah terjadi di dalam ruang itu tidak dapat diamati
secara langsung oleh indra kita. Adanya perubahan atau adanya medan listrik,
disimpulkan dari kenyataan bahwa di tiap titik di dalam ruang itu benda
bermuatan mengalami gaya listrik. Jika suatu muatan listrik mengalami gaya
listrik di dalam suatu ruang, ruang itu adalah medan listrik.
Ada cara lain untuk memperlihatkan perubahan yang terjadi di dalam
ruang tempat beradanya muatan listrik, atau untuk memperlihatkan medan listrik.
Pada sebuah bejana kaca yang dangkat, misalnyamisalnya gelas petri yang diisi
minyak kastrol diapungkan biji-biji rumput. Di antara dua titik (tempat) pada
minyak itu diadakan medan listrik dengan mencelupkan elektrod-elektrod yang
dihubungkan dengan generator van de Graaf (gambar 3.15), biji-biji rumput akan
mengatur dirinya dalam pola-pola yang bentuknya bergantung pada bentuk
elektrod yang digunakan. Pola itu memperlihatkan bentuk medan listrik di
antara elektrod-elektrod itu.
Gambar 3.15
2. Kuat Medan
Muatan listrik yang diletakkan di dalam medan listrik mengalami gaya
listrik. Besar gaya yang dialami sebuah muatan listrik di dalam medan pada
umumnya berbeda-beda dari satu titik ke titik lainnya. Besar kecilnya gaya yang
dialami oleh sebuah muatan listrik di dalam medan listrik digunakan sebagai
ukuran akan kekuatan suatu medan, yang diistilahkan dengan istilah kuat
medan atau intensitas medan. Kuat medan atau intensitas medan di berbagai titik
di dalam medan listrik pada umumnya berbeda-beda.
Para ilmuwan mendefinisikan kuat medan di suatu titik di dalam
medan listrik sebagai gaya yang dialami oleh satu satuan muatan positif apabila
muatan itu diletakkan di titik yang dimaksud. Perhatikan bahwa kuat medan
didefinisikan sebagai gaya yang dialami muatan positif, yang
berarti bahwa kuat medan adalah besaran vektor. Marilah kita beri arti
definisi ini dengan menggunakan lambang-lambang.
Umpamakan titik P pada gambar 3.17 adalah titik di dalam medan listrik
yang ditimbulkan oleh suatu muatan (muatan yang menimbulkan medan tidak di
gambar!). umpamakan di titik P itu diletakkan sebuah muatan positif sebesar Q
coulumb. Karena P ada di dalam medan listrik, Q mandapat gaya listrik. Misalkan
gaya itu adalah F dengan arah seperti pada gambar. Gaya yang dialami oleh satu
satuan muatan di titik P. tentulah sama dengan F : Q =
definisi
Q
di
atas
inilah menurut
kuat
medan
Q
di titik P itu. Bila kuat medan di titik itu kita beri lambang , maka :
(3.2)
F
Q
dapat
menghitung F.
Barapakah kuat medan yang ditimbulkan oleh sebuah muatan titik
sebesar Q di titik P ada pada jarak r dari Q? untuk menghitung kuat medan di P,
misalkan di P diletakkan sebuah muatan titik sebesar Q 1. Menurut Hukum
Coulumb, gaya yang dialami Q1 adalah F = k QQ1 . Dengan menggantikan F pada
=k
Q
nilai ini, persamaan (3.2) dapat ditulis dalam bentuk lain, yaitu
r2 :
r2
(3.3)
medan di titik
rA2
A. arahnya adalah arah gaya itu, yang dalam hal ini arah QA, sebab muatan Q
muatan positif. Seandainya Q itu muatan negatif, arah itu tentulah AQ yang
merupakan kebalikan arah QA!
Gambar 3.18
Kita gambar kuat medan ini dengan menggunakan sebuah vektor
(anak panah) EA pada gambar 3.18. marilah membuat sebuah garis lurus melalui
Q dan A seperti gambar. Jika kita ambil sebuah titik sebarang B pada garis itu,
kuat medan di B, EB, memiliki arah sama dengan arah EA, tetapi dengan nilai k
Q . Jadi vektor EB terletak
pada garis itu. Perbedaannya ialah EA > EB. Ini karena rB > rA, sehingga k Q < k Q.
rB2
rA2
Gambar 3.19
Garis radial yang dibuat pada gambar 3.19 itu terbatas banyaknya.
Sesungguhnya garis radial yang dapat dibuat tidak terhingga banyaknya. Setiap
titik pada garis itu memiliki kuat medan yang berbeda-beda.
Gambar 3.20
Suaru medan listrik sering terjadi oleh adanya dua ataui lebih muatan
listrik. Medan listriknya merupakan resultan medan muatan-muatan listrik yang
manimbulkan medan itu. Kuat medannya pun demikian. Marilah kita tinjau medan
listriknya yang ditimbulkan oleh dua muatan titik +Q 1 dan Q2 seperti pada
gambar 3.20. Tinjau sebuah titik A sebarang di dalam medan listrik di sekitar
kedua muatan itu. Kuat medan yang disebabkan oleh muatan +Q 1 di titik itu
adalah EA1 dengan arah +Q1A. Kuat medan yang disebabkan oleh muatan Q di
titik A adalah EA2 dengan arah Q2A. Resultan kedua kuat medan komponen ini
ialah EA (gambar 3.2). Dengan notasi vektor dapat ditulis E A = EA1 + EA2. Kuat
medan di satu titik adalah jumlah vektor kuat-kuat medan komponen. Medan
resultan di titik B juga ditentukan dengan cara seperti untuk titik A.
Cara menentukan kuat medan listrik di dalam medan yang ditimbulkan
oleh lebih banyak lagi muatan-muatan listrik serupa dengan yang dilakukan di
atas. Bila di satu titik masing-masing muatan menimbulkan kuat medan E 1, E2, E3,
... , maka kuat medan resultan E di titik itu adalah :
E = E1 + E2 + E3 + ...
Di dalamnya medan listrik yang ditimbulkan oleh lebih daripada satu muatan
selalu dapat dibuat garis-garis yang sedemikian bentuknya sehingga di tiap titik
pada garis itu arah medannya sama dengan arah garis singgung di titik itu. Garisgaris ini adalah garis-garis medan pada medan listrik listrik yang ditimbulkan oleh
muatan-muatan itu. Bila ada dua muatan itu sama besar dan berlawanan jenis,
bentuk garis-garis medan itu kira-kira seperti gambar 3.21.
Garis-garis
gaya
yang
digambar
pada
gambar
3.21
terbatas
banyaknya. Sama dengan medan yang ditimbulkan oleh sebuah muatan titik,
sesungguhnya pada medan yang ditimbulkan oleh dua muatan (atau lebih dari
dua muatan) listrik dapat digambarkan tak terhingga banyaknya garis-garis
medan.
Gambar 3.21
Apabila sebuah muatan titik dilatakkan di dalam medan listrik, dan muatan
itu dapat bergerak bebas, muatan itu akan bergerak di sepanjang garis medan.
Muatan positif bergerak dengan arah sesuai dengan arah garis medan.
Gambar 3.22 berikut ini memperlihatkan garis-garis medan dua
muatan positif yang sama besarnya.
Gambar 3.22
Pada medan tertentu, misalnya medan listrik yang ditimbulkan oleh
dua keping sejajar yang masing-masing bermuatan sama besar dan berlawanan
jenis, medan listrik itu berbentuk garis-garis sejajar, sejajar, kecuali di tepitepinya (gambar 3.23). Medan listrik yang demikian disebut medan listrik yang
homogen atau serba sama. Pada mesin listrik homogen kuat medan di tiap titik
sama, baik besar maupun arahnya.
Gambar 3.23
3.
Potensial Listrik
Pengetahuan anda tentang medan gravitasi dapat digunakan untuk
memahami berbagai hal penting dalam medan listrik. Misalnya, jika pada
pembahasan medan gravitasi kita berbicara tentang energi potensial gravitasi,
maka pada pembahasan medan listrik kita berbicara tentang energi potensial
listrik.
energi
potensialnya lebih kecil (randah). Jadi benda cenderung bergerak dari tempat
yang energi potensialnya tinggi ke tempat yang energi potensialnya rendah.
Pada waktu benda bergerak dari tempat benda memiliki energi potensial tinggi
ke tempat benda memiliki energi potensial rendah terjadi perubahan energi,
yaitu dari energi potensial menjadi energi kinetik. Akan tetapi jumlah energi
benda, yaitu jumlah energi kinetik dan energi potensialnya tetap.
besaran itu pada hakekatnya adalah sama. Sebagai contoh Gaya (F) mempunyai
satuan Newton dan Berat (w) mempunyai satuan Newton.
Arus listrik searah
Bahwa elektron-elektron bergerak atau berpindah dari rambut ke penggaris
plastik sehingga penggaris tersebut bermuatan negatif. Untuk mengalir dari satu
tempat ke tempat lain, elektron membutuhkan jalan yang tidak putus.
Listrik sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari di seluruh
dunia. Sebagian besar dari kita bergantung pada peralatan listrik untuk
membuat hidup kita lebih aman, lebih sehat, lebih mudah, dan lebih nyaman.
Lampu lalu lintas, penerangan listrik, VCD player, pesawat TV, tape recorder,
dan alat-alat rumah tangga yang lain seperti rice cooker, seterika listrik, mesin
cuci, dan lain sebagainya, merupakan sebagian kecil dari peralatan listrik
tersebut. Arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan elektron yang
mengalir suatu penghantar per satuan waktu.
A.Sumber-sumber Arus
1.Pengantar ke Arus Listrik
Muatan listrik yang dapat bergerak dengan bebas akan mengalir jika
ada beda poitensial listrik diantara dua titik didalam medium tempet muatan
berada.Muatan positif bergerak dari tempet yang
potensialnya tinggi ketempat potensialnya rendah.Muatan negative akan
bergerak pada arah yang sebaliknya.
a.Arus Sekejap
Muatan listrik mengalir dari kapasitor yang bermuatan ke kapasitor
yang tak bermuatan.Aliran muatan hanya berlangsung sekejap.Segera setelah
elektroskop bermuatan dihubungkan dengan elektroskop tak bermuatan,daundaun elektroskop menyimpang sama besar,dan arus berhenti mengalir
(gambar 4.1)
air.perlu diketahui bahwa pada systemyang disebut diatas banyaknya air tidak
berubah.tidak ada air yang ditambah ataupun dikurangkan dari system itu.
Gambar 4.4
Analog dengan aliran air agar muatan listrik dapat dapat diteruskan mengalir,
perlu ada alat yang dapat mengadakan beda potensial secara bekelanjutan
diantara A dan B pada gambar 4.4 hal 63.
Alat yang dimaksut dapat kita namakan Pompa Listrik atau pompa
muatan listrik . Anda mengetahui bahwa alat seperti ada, dan banyak
macamnya seperti yang akan diuraikan sebentar lagi. Salah satu contoh yang
paling umum dikenal adalah elemen kering atau batu baterai pompa muatan
listrik ini lebih dikenal dengan nama sumber arus atau sumber tegangan. Untuk
mengalirkan muatan melalui alat listrik pun diperlukan energy sumber arus
memasok energy untuk keperluan ini.
Hendaklah disadari bahwa rangkaian listrik itu adalah netral. Yang terjadi di
dalam rangkaian bukan penimbulan muatan seperti hanya dengam pemuatan
venda pada listrik tak mengalir, melainkan hanya pengaliran muatan- muatan
yang sudah ada pada setiap benda (konduktor). Pada umumnya hanya elktron
elektron bebas yang bergerak mengalir kedalam rangkaian, kecuali jika arus
mengalir melalui larutan yang di sebut larutan elekrolit. Dalam hal yang
demikian aliran muatan dapat berupa ion positif dan ion negative.
Hal penting lain yang perlu anda pahami mengenai arus berkelanjutan ialah
bahwa pada arus berkelanjutan muatan listrik mengalir di dalam suatu
lingkaran tertutup sama hal nya dengan aliran air pada pipa seperti yang di
gambarkan 4.4 mulai dari suatu titik, misalnya titik A di luar sumber arus, arus
listrikk mengalir di titik B yang potensial nya lebih rendah. Didalam sumber arus
listrik mengalir dari potenssial rendah k pot ensial tinggi kembali ke A. begitu
seterus nya, arus mengalir berputar-putar di dalam suatu rangkaian tertutup.
Keseluruhan rangkaian merupakan benda netral.
C. KUat Arus
Untuk menyatakan besar atau kecilnya aliran muatan atau arus listrik
menggunakan konsep kuat arus. Dahulu kuat arus di defenisikan sebagi
banyaknya muatan yang mengalir persatuan waktu. Jika dalam waktu t mengalir
muatan sebesar Q, kuat arus I adalah: I = Q/t
BIla muatan Q dinyatakan dalam coulomb, dan waktu t dinyatakan dalam
sekon, I mempunyai satuan Coulomb/sekon, yang lebih sering disebut ampere,
disingkat A.
SEbelum tahun 1960 muatan listirk diambil sebagai satuan dasar. Akan tetapi
sejak tahun 1960 coulumb tidak lagi dipakai sebagai satuan dasar untuk listrik
yang digunakan satuan dasar untuk listrik adalah kuat arus. Karena itu didefinisi
kuat arus seperti dinyatakan oleh persamaan (4.1) di atas tidak digunakan lagi
untuk mendefinisikan arus. Sekarang kuat arus didefinisikan atas dasar
gaya magnetik yang ditimbulkan oleh dua penghantar beraliran listrik. Meskipun
demikian, persamaan (4.1) masi akan kita gunakan ntuk memahami arus pada
tingkat ini.
d. Gaya Gerak Listrik (GGL) Sumber
Sumber arus memiliki dua ujung terminal yang di sebut kutub. Salah satu
utub mempunyai potensial lebih tinggi disebut kutub positip; kutub yang lain
disebut kutub negative. Antara kutub positif dan kutub negatife terdapat beda
potensial. Bila kedua kutub dihubungkan dengan suatu penghantar, electronelektron bebas di dalam penghantar itu mengalir kekutub negative ke kutub
positif. Sebelum otang mengenal teori electron sudah lumrah orang menggap
bahwa yang mengalir muatan positif ke negative. Kebiasaan ini sampai saat ini
tetap dipertahankan, sebab orang berpendapat tidak banyak manfaat nya untuk
mengubah kebiasaan iri. Jadi yang biasa disebut arah
arus ialah arah gerak muatan positif seandainya yang mengalir itu muatan
positif . Arah arus ialah ara dari kutub positif ke kutub negative.
Ggladalh penyebab alirnya arus. Ggl biasannya di beri lambang E. sama
dengan pada listrik tak mengalir, pada si ggl dinyatakan dalam volt, sebab ggl
adalah beda potensial . jika ditinjau dari segi energy,ggl adalah energy yang
harus dikeluarkan oleh sumber tegangan untuk memindahkan satu satuan uatan
untuk satu kali mengelilingi rangkaian (lingkaran) tertutup. Jika ggl sumber
adalah EV, berarti bahwa untuk memindahkan muatan sebesar QC dari satu titik
itu lagi sumber arus harus mengeluarkan energy sebesar QVJ.
Watt
Watt (simbol: W) adalah satuan turunan SI untuk daya. 1 Watt didefinisikan
sebagai 1 joule dibagi 1 detik (1 J/d), atau dalam satuan listrik , satu volt ampere
(1 VA). Dia merupakan rating ("rate") dari joule per detik di mana energi diubah,
digunakan atau habis.
Persamaan
Namun, rating V-A hanya sama dengan watt bila dia digunakan untuk alat
yang menyerap seluruh energi, seperti "coil" pemanas listrik atau lampu
"incandescent". Dengan penyedia tenaga komputer, rating watt nyata hanya
60% sampai 70% rating V-A. Satuan watt ini dinamakan untuk mengenang James
Watt untuk sumbangannya bagi pengembangan mesin uap, dan diadopsi oleh
"Second Congress" "British Association for the Advancement of Science" pada
1889 dan oleh Confrence Gnrale des Poids et Mesures ke-11 pada 1960.
James Watt
James Watt (Greenock, Skotlandia, 19 Januari 1736 Birmingham, Inggris, 19
Agustus 1819) ialah seorang insinyur besar dari Skotlandia, Britania Raya. Ia
berhasil menciptakan mesin uap pertama yang efisien. Ternyata mesin uap ini
merupakan salah satu kekuatan yang mendorong terjadinya Revolusi Industri,
khususnya di Britania dan Eropa pada umumnya. Untuk menghargai jasanya,
nama belakangnya yaitu watt digunakan sebagai nama satuan daya, misalnya
daya mesin dan daya listrik.
Sistem Satuan Internasional
Sistem Satuan Internasional (nama aslinya dalam bahasa Perancis:
Systme International d'Units atau SI) adalah sistem satuan atau besaran yang
paling umum digunakan. Pada awalnya sistem ini merupakan sistem MKS, yaitu
panjang (meter), massa (kilogram), dan waktu (detik/sekon). Sistem SI ini secara
resmi digunakan di semua negara di dunia kecuali Amerika Serikat (yang
menggunakan Sistem Imperial), Liberia, dan Myanmar. Dalam sistem SI terdapat
7 satuan dasar/pokok SI dan 2 satuan tanpa dimensi. Selain itu, dalam sistem SI
DAFTAR PUSTAKA
Sutopo,S.si,m.si&Triawansah Putra,S.T.2010.Kumpulan Percobaan
sederhana.Unsri:Palembang.
Trusto Raharjo.2006.Fisika Dasar Bagian Listrik.Lembaga
Pendidikan:Surakarta.
http://www.slideshare.net/lendraharahap/besaran-satuan-presentation
http://www.pdfqueen.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Besaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Kuat_arus_listrik
http://www.scribd.com/doc/2474093/Fisika-Besaran-dan-Satuan
http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/teori-dasar-listrik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Satuan
http://id.wikipedia.org/wiki/Ampere
http://id.wikipedia.org/wiki/Watt
http://id.answers.yahoo.com/question/
http://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_turunan_SI
http://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_Internasional
http://id.wikipedia.org/wiki/Arus_listrik
1.
2
B
dl
d
F
q0
q0E
A
E
4.
6.
Gambar 1.1
Gambar 1.7
Gambar 3.18
Gambar 1.8
Gambar 3.19
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Gambar 3.13
Gambar 3.20
Gambar 3.14
Gambar 3.21
Gambar 1.5
Gambar 3.15
Gambar 3.17
Gambar 1.6
Gambar 3.22
Gambar 3.23