Anda di halaman 1dari 20

5.

ALAT UKUR ARUS LISTRIK AC/DC

1. Mengukur Tegangan AC Dan DC Menggunakan Multimeter

1. Cara mengukur tegangan DC menggunakan multimeter


a. Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV
b. Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6
Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Analog Multimeter). Jika tidak mengetahui
tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih
tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
c. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif
(+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Hati-hati agar jangan sampai terbalik.
d. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

2. Cara mengukur tegangan AC menggunakan multimeter


a. Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV
b. Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220
Volt, putar saklar selector ke 300 Volt (khusus Analog Multimeter). Jika tidak mengetahui
tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang
tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
c. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada
polaritas Negatif (-) dan Positif (+)
d. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter.

2. Penunjukan tombol pada multimeter untuk melakukan pengukuran Arus

Gambar bagian-bagian multimeter

Gambar skala multimeter

 Skala (scale) adalah Garis yang mempunyai satuan ukur berupa : scala W, DCV/ACV
dan DCA.
a. Skala maksimum mengukur resistansi, nilainya dari kanan ke kiri.
b. Skala maksimum pengukuran arus, tegangan AC ataupun DC, nilainya dari kiri ke
kanan.
 Zero Posision Adjuster Screw / pointer calibration screw adalah baut yang digunakan
untuk melakukan kalibrasi voltmeter dan amperemeter.
 Adjuster Knob / ohm calibration knob / ohm adjuster knob adalah tombol yang
digunakan untuk kalibrasi ohmmeter.
 Range Selector Knob adalah sakelar penunjuk pemakaian batas satuan ukuran yang
diinginkan yang terdiri dari Ohm (W), DCV, ACV dan DCmA.
 Positive Terminal DCA adalah terminal positife untuk pengukuran DC amper.
 Test Lead adalah tangkai kabel pengujian yang mempunyai warna merah untuk terminal
(+) dan warna hitam untuk terminal (-).
a. Batas Ukur (BU)
Batas Ukur merupakan Nilai maksimal yang bisa diukur oleh multimeter

Gambar batas ukur multimeter.


a. Paling kiri atas merupakan blok selektor DC Volt;
b. Paling kiri atas merupakan blok selektor AC Volt;
c. Bawah kanan tertulis satuan Ohm untuk mengukur resistansi;
d. Kiri bawah tertulis DC mA yang digunakan untuk mengukur Arus DC;

Range Selektor berfungs iuntuk memilih/range batasan arus, tegangan maupun hambatan yang
akan diukur. Measuring Terminal / Probe ( + / – ). Meansuring Terminal atau yang biasa disebut
probe ini merupakan kontektor yang menghubungkan Multimeter dengan apa yang mau diukur.
Probe ini terdiri dari probe positif yang berwarna merah untuk kutub positif dan probe negatif
yang berwarna hitam untuk kutub negatif.

3. Contoh pembacaan arus pada multimeter


 Baca Pengaturan Sakelar Jangkauan Ukur
Uji tegangan AC atau DC. Secara umum, lambang V menandakan voltase, garis berlekuk
menandakan arus bolak-balik (ditemukan pada rangkaian listrik rumah tangga), dan garis lurus
menandakan arus searah (ditemukan pada sebagian besar baterai). Garis itu dapat muncul di
sebelah atau di atas huruf.
 Pengaturan untuk pengujian voltase dalam rangkaian AC umumnya ditandai dengan V~,
ACV, atau VAC.
 Untuk menguji voltase pada rangkaian DC, atur multimeter pada V-, V---, DCV, atau
VDC.

Atur multimeter untuk mengukur arus. Karena arus diukur dalam satuan ampere, maka
disingkat dengan A. Pilihlah arus searah atau bolak-balik, sesuai rangkaian yang akan Anda uji.
Multimeter analog umumnya tidak memiliki kemampuan untuk menguji arus bolak-balik.
 A~, ACA, dan AAC adalah lambang untuk arus bolak-balik.
 A-, A---, DCA, dan ADC adalah lambang untuk arus searah

Carilah pengaturan hambatan listrik. Hal ini ditandai dengan lambang huruf Yunani
omega: Ω. Ini adalah lambang yang digunakan untuk menandakan ohm, satuan yang digunakan
untuk mengukur hambatan listrik. Pada jenis multimeter yang lebih lama, satuan ini kadang
dilambangkan dengan huruf R untuk resistans.
Gunakan DC+ dan DC-. Jika multimeter Anda memiliki pengaturan ini, gunakan DC+
ketika menguji arus searah. Jika Anda tidak mendapatkan hasil pembacaan dan menduga bahwa
terminal positif dan negatif terhubung dengan ujung yang salah, tukarlah dengan DC- untuk
mengoreksi hal ini tanpa harus menyesuaikan kabelnya.

Pahami lambang-lambang yang lain. Jika Anda tidak yakin tentang mengapa ada
beberapa pengaturan untuk voltase, arus, atau hambatan listrik, bacalah bagian pemecahan
masalah untuk mendapatkan informasi tentang jangkauan pengukuran. Selain pengaturan-
pengaturan dasar ini, sebagian besar multimeter memiliki beberapa pengaturan tambahan lainnya.
Jika ada lebih dari satu dari tanda-tanda ini di sebelah dari pengaturan yang sama, maka
pengaturan itu dapat berlaku untuk keduanya secara bersamaan, atau Anda mungkin perlu
mengacu pada buku petunjuk penggunaan multimeter.

a. Lambang ))) atau yang mirip semacam itu menandakan "pengujian hubung singkat". Pada
pengaturan ini, multimeter akan berbunyi jika kedua kabel penyidik terhubung secara elektris.
b. Lambang anak panah ke kanan dengan tanda silang menandakan "pengujian dioda", untuk
menguji apakah rangkaian listrik searah terhubung.
c. Hz merupakan singkatan dari Hertz, satuan untuk mengukur frekuensi rangkaian AC.
d. Lambang –|(– menandakan pengaturan kapasitans.

Baca label pada lubang kabel penyidik. Sebagian besar multimeter memiliki tiga lubang
kabel penyidik. Kadang, lubang kabel penyidik akan diberi label dengan lambang-lambang yang
sesuai dengan lambang yang dijelaskan di atas. Jika lambang-lambang itu tidak jelas, gunakan
panduan ini:
a. Kabel penyidik warna hitam selalu ditancapkan ke dalam lubang kabel penyidik dengan label
COM (disebut juga dengan tanah). Ujung lain dari kabel warna hitam selalu terhubung
dengan terminal negatif.
b. Ketika mengukur tegangan atau hambatan listrik, kabel penyidik warna merah ditancapkan ke
lubang kabel penyidik dengan label arus terkecil (biasanya dengan tulisan mA dari singkatan
miliampere).
c. Ketika mengukur arus, kabel penyidik warna merah ditancapkan ke lubang kabel penyidik
dengan label yang mampu menahan jumlah arus yang diperkirakan. Biasanya, lubang kabel
penyidik untuk rangkaian berarus rendah memiliki sekring 200mA, sementara lubang kabel
penyidik untuk rangkaian berarus tinggi memiliki sekring 10A.

 Membaca Hasil Multimeter Analog

Membaca Hasil Multimeter Analog

Carilah skala yang tepat pada multimeter analog. Multimeter analog memiliki jarum
penunjuk di belakang jendela kaca, yang bergerak untuk menandakan hasilnya. Umumnya, ada
tiga busur yang tercetak di belakang jarum penunjuk. Busur-busur itu adalah tiga skala yang
berbeda, masing-masing digunakan untuk kegunaan yang berbeda. Skala Ω digunakan untuk
membaca hambatan listrik. Skala ini umumnya adalah skala terbesar, terletak di atas. Tidak
seperti skala lainnya, nilai nol terletak paling kanan dibanding di sebelah kiri.

a. Skala "DC" untuk mengukur voltase DC.


b. Skala "AC" untuk mengukur voltase AC.
c. Skala "dB" paling jarang digunakan. Lihat akhir dari bagian ini untuk penjelasan singkat.

Baca skala voltase berdasarkan jangkauan pengukuran. Perhatikan dengan cermat pada
skala voltase, baik DC maupun AC. Ada beberapa baris angka di bawah skala. Periksa
jangkauan pengukuran mana yang Anda pilih pada sakelar jangkauan ukur (misalnya, 10V),
dan lihat label yang sesuai di sebelah baris-baris itu. Ini adalah baris yang seharusnya Anda
baca untuk hasil pengukuran.

Perkirakan nilai di antara angka. Skala voltase pada multimeter analog sama seperti pada
penggaris biasa. Tapi skala untuk hambatan listrik adalah logaritmik, yang artinya jarak yang
sama mewakili perubahan yang berbeda pada nilai tergantung di mana jarum berada pada
skala. Garis-garis di antara dua angka masih mewakili pembagian yang sama. Sebagai
contoh, jika ada tiga garis di antara 50 dan 70, itu mewakili 55, 60 dan 65, bahkan meskipun
jarak antaranya tampak berbeda.

Kalikan pembacaan hambatan listrik pada multimeter analog. Lihat pada pengaturan
jangkauan yang ditunjukkan pada sakelar jangkauan ukur. Hal ini seharusnya memberi Anda
sebuah angka untuk dikalikan dengan pembacaan hasil pengukuran. Sebagai contoh, jika
multimeter diatur pada R x 100 dan jarum menunjuk pada 50 ohm, maka hambatan listrik
sebenarnya adalah 100 x 50, yaitu 5000.

Ketahui lebih banyak tentang skala dB. Skala dB (desibel), umumnya berada paling
bawah, paling kecil pada pengukuran analog, yang membutuhkan pelatihan tambahan untuk
menggunakannya. Skala ini adalah skala logaritmik yang mengukur rasio voltase (disebut
juga penguatan atau pelemahan). Standar skala dBv di Amerika menetapkan 0 dBv sebagai
0,775 volt yang diukur pada hambatan listrik 600 ohm, tetapi ada juga skala dBu, dB, dan
bahkan dBV (dengan huruf V besar).

Pemecahan Masalah

Atur jangkauan. Kecuali Anda memiliki multimeter dengan jangkauan otomatis, maka
masing-masing mode dasar (voltase, hambatan, dan arus) memiliki beberapa pengaturan yang
dapat dipilih. Ini adalah jangkauan, yang harus Anda atur sebelum menempelkan kontak pada
rangkaian. Mulailah dengan tebakan terbaik Anda tentang nilai di mana sedikit di atas hasil
terdekat. Sebagai contoh, jika Anda memperkirakan untuk mengukur sekitar 12 volt, maka
atur pengukuran pada 25V, bukan 10V, dengan mengasumsikan keduanya adalah pilihan
terdekat.

Jika Anda tidak tahu perkiraan besarnya arus, atur pada jangkauan tertinggi pada
percobaan pertama untuk menghindari kerusakan pada alat ukur. Cara lain kecil
kemungkinannya merusak alat ukur, tapi pertimbangkan pengaturan hambatan terkecil dan
10V sebagai pengukuran awal.

Sesuaikan pembacaan yang "di luar skala". Pada alat ukur digital, "OL", "OVER", atau
"overload" berarti bahwa Anda harus memilih jangkauan yang lebih tinggi, sementara hasil
yang mendekati nol berarti jangkauan yang lebih rendah akan memberikan akurasi yang lebih
baik. Pada alat ukur analog, jarum penunjuk yang tidak bergerak biasanya berarti bahwa
Anda harus memilih jangkauan yang lebih rendah. Jarum penunjuk yang menunjuk pada
angka maksimum berarti Anda harus memilih jangkauan yang lebih tinggi.
Putuskan daya sebelum mengukur hambatan listrik. Matikan sakelar daya atau singkirkan
baterai yang memberi daya pada rangkaian untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
Multimeter memberikan arus untuk mengukur hambatan listrik, dan jika ada arus tambahan
yang sedang mengalir, maka akan mengganggu hasilnya.

Ukur arus dalam rangkaian seri. Untuk mengukur arus, Anda harus membentuk
rangkaian yang melibatkan multimeter secara seri dengan komponen lainnya. Sebagai contoh,
putuskan satu kabel dari terminal baterai, lalu hubungkan satu kabel penyidik ke kabel dan
kabel penyidik lainnya ke baterai untuk menutup lagi rangkaian itu.

Ukur tegangan dalam rangkaian paralel. Tegangan adalah perubahan dalam energi listrik
melalui beberapa bagian rangkaian. Rangkaian seharusnya sudah tertutup dengan aliran arus,
dan alat ukur seharusnya memiliki dua kabel penyidik yang ditempatkan di titik yang berbeda
pada rangkaian untuk menghubungkannya secara paralel dengan rangkaian.
Kalibrasi ohm pada alat ukur analog. Meter analog memiliki sakelar jangkauan ukur
tambahan, yang digunakan untuk menera skala hambatan listrik dan biasanya ditandai dengan
lambang Ω. Sebelum melakukan pengukuran hambatan, hubungkan kedua ujung kabel
penyidik satu sama lain. Atur pengatur posisi jarum penunjuk hingga skala ohm terbaca nol
untuk melakukan kalibrasi, lalu lakukan pengujian yang sebenarnya.

Tips

a. Jika ada cermin di belakang jarum penunjuk dari multimeter analog, pindahkan alat ukur
ke kiri atau ke kanan sehingga jarum penunjuk menutupi bayangannya sendiri untuk
mendapatkan akurasi yang lebih baik.
b. Jika Anda mengalami kesulitan untuk membaca multimeter digital, maka lihatlah buku
petunjuk penggunaan. Pada pengaturan awalnya, alat ukur seharusnya menunjukkan hasil
pembacaan berupa angka, tapi dapat juga ada pengaturan yang menunjukkan grafik
batang atau bentuk informasi lainnya.
c. Jika jarum penunjuk dari multimeter analog menunjukkan angka di bawah nol bahkan
pada jangkauan paling rendah, maka konektor + dan - Anda mungkin terbalik. Tukar
konektor dan baca lagi.
d. Pengukuran awal akan berubah-ubah ketika mengukur tegangan AC, tapi lama-lama
akan makin stabil untuk mendapatkan pengukuran yang akurat.[17]

4. Melakukan kalibrasi pada alat ukur arus listrik AC/DC


Kalibrasi Ampermeter Arus Searah (DC) Kalibrasi secara sederhana yang dilakukan pada
ampermeter arus searah. Caranya dapat dilakukan dengan membandingkan arus yang melalui
ampermeter yang akan dikalibrasi (A) dengan ampermeter standar (As). Langkah-langkahnya
ampermeter (A) dan ampermeter standar (As) dipasang secara seri perhatikan gambar di bawah.
1. Gambar Kalibrasi Ampermeter Arus Searah (DC)

ampermeter yang akan digunakan sebagai meter standar adalah ampermeter yang
mempunyai kelas presisi yang tinggi (0,05, 0,1, 0,2) atau presisi tingkat berikutnya (0,5). Gambar
diatas menunjukkan bahwa IA adalah arus yang terukur pada meter yang akan dikalibrasi, Is
adalah arus standar yang dianggap sebagai harga arus sebenarnya. Jika kesalahan mutlak
(absolut) dari ampermeter diberi simbol α dan biasa disebut kesalahan dari alat ukur.
Perbandingan kesalahan alat ukur (α) terhadap harga arus sebenarnya (Is), yaitu : α/ Is biasa
disebut kesalahan relatif atau rasio kesalahan. Dinyatakan dalam persen. Sedangkan perbedaan
atau selisih antara harga sebenanya atau standar dengan harga pengukuran disebut harga koreksi.
Perbandingan harga koreksi terhadap arus yang terukur (k / IA ) disebut rasio koreksi atau koreksi
relatif dinyatakan dalam persen.
2. Kalibrasi Voltmeter Arus Searah (DC) Sama halnya pada ampermeter, kalibrasi voltmeter
arus searah dilakukan dengan cara membandingkan harga tegangan yang terukur voltmeter
yang dikalibrasi (V) dengan voltmeter standar (Vs). Langkah-langkahnya voltmeter (V) dan
voltmeter standar (Vs) dipasang secara paralel perhatikan gambar cara kalibrasi sederhana
voltmeter dibawah.
Gambar Kalibrasi Voltmeter Arus Searah (DC)

Voltmeter yang digunakan sebagai meter standar adalah voltmeter yang mempunyai kelas
presisi tinggi (0,05, 0,1, 0,2) atau presisi tingkat berikutnya (0,5). Pada Gambar cara kalibrasi
sederhana voltmeter diatas , V adalah tegangan yang terukur pada meter yang dikalibrasi,
sedangkan Vs adalah tegangan standar yang dianggap sebagai harga tegangan sebenarnya.
Jika kesalahan mutlak (absolut) dari voltmeter diberi simbol α dan biasa disebut kesalahan
dari alat ukur. Perbandingan besar kesalahan alat ukur (α) terhadap harga tegangan
sebenarnya (Vs), yaitu : α/ Vs disebut kesalahan relatif atau rasio kesalahan dinyatakan dalam
persen. Sedangkan perbedaan harga sebenanya atau standar dengan harga pengukuran disebut
koreksi. Demikian pula perbandingan koreksi terhadap arus yang terukur (k / V ) disebut
rasio koreksi atau koreksi relatif dinyatakan dalam persen.
6. ALAT UKUR HAMBATAN LISTRIK
1. Langkah yang dilakukan saat melakukan pengukuran Hambatan Listrik
Hambatan adalah pengukuran tingkat kesulitan elektron untuk mengalir melalui benda
tertentu. Hambatan mirip dengan gesekan yang dialami benda ketika bergerak atau digerakkan di
atas suatu permukaan. Hambatan diukur dalam satuan ohm; 1 ohm sama dengan 1 volt tegangan
listrik dibagi 1 ampere arus. Hambatan dapat diukur dengan multimeter atau ohmmeter analog
atau digital.
 Mengukur Hambatan dengan Multimeter Digital

Pilihlah benda yang hambatannya ingin Anda ukur. Untuk pengukuran yang paling
akurat, ujilah hambatan suatu komponen secara terpisah. Lepaslah komponen dari rangkaian
atau ujilah komponen sebelum Anda memasangnya. Menguji komponen dalam rangkaian
dapat menyebabkan pembacaan yang tidak akurat karena adanya komponen-komponen lain.
Jika Anda menguji sebuah rangkaian atau bahkan jika Anda hanya melepaskan komponen,
pastikan bahwa semua daya yang mengalir ke rangkaian telah dimatikan sebelum
melanjutkan.

Masukkan kabel penyidik ke lubang kabel penyidik yang benar. Di kebanyakan


multimeter, salah satu kabel penyidiknya berwarna hitam dan kabel penyidik yang satunya
berwarna merah. Multimeter seringkali memiliki banyak lubang, bergantung pada
penggunaannya untuk menguji hambatan, tegangan, atau arus. Biasanya, lubang kanan yang
digunakan untuk menguji hambatan memiliki label "COM" (dari kata common) dan lubang
yang berlabel huruf Yunani omega, Ω , yang merupakan simbol untuk "ohm".
Masukkan kabel penyidik hitam ke lubang yang berlabel "COM" dan kabel penyidik merah
ke lubang yang berlabel "ohm".
Nyalakan multimeter dan pilihlah jangkauan pengujian yang paling baik. Hambatan suatu
komponen berkisar antara ohm (1 ohm) hingga megaohm (1.000.000 ohm). Untuk
mendapatkan pembacaan hambatan yang akurat, Anda harus mengatur multimeter dengan
jangkauan yang tepat untuk komponen Anda. Beberapa multimeter digital akan secara
otomatis mengatur jangkauannya, tetapi multimeter lainnya harus diatur secara manual. Jika
Anda memiliki perkiraan umum mengenai jangkauan hambatannya, aturlah jangkauan sesuai
perkiraan Anda. Jika Anda tidak yakin, Anda dapat menentukan jangkauannya melalui uji
coba.
a. Jika Anda tidak mengetahui jangkauannya, mulailah dengan pengaturan jangkauan
tengah, biasanya sebesar 20 kiloohm (kΩ).
b. Sentuhkan salah satu kabel penyidik ke salah satu ujung komponen Anda dan kabel
penyidik yang lain ke ujung komponen yang lain.
c. Angka yang ada di layar akan menampilkan 0,00 OL, atau nilai hambatan sesungguhnya.
d. Jika nilainya nol, jangkauannya terlalu tinggi dan harus diturunkan.
e. Jika muncul tulisan OL (overloaded) di layar, jangkauannya terlalu rendah dan harus
dinaikkan ke jangkauan tertinggi selanjutnya. Ujilah kembali komponen dengan
pengaturan jangkauan yang baru.
f. Jika muncul angka tertentu di layar seperti 58, itulah nilai hambatannya. Ingatlah untuk
memperhitungkan jangkauan yang digunakan. Di multimeter digital, bagian pojok kanan
atas adalah pengaturan jangkauan Anda. Jika muncul kΩ di bagian pojok, hambatan
sesungguhnya adalah 58 kΩ.
g. Setelah Anda mendapatkan jangkauan yang tepat, cobalah menurunkan jangkauannya
sekali lagi untuk melihat jika Anda bisa mendapatkan pembacaan yang lebih akurat.
Gunakan pengaturan jangkauan terendah untuk pembacaan hambatan yang paling akurat.

Sentuhkan kabel penyidik multimeter ke ujung-ujung komponen yang Anda uji. Sama
seperti saat Anda mengatur jangkauan, sentuhkan salah satu kabel penyidik ke salah satu
ujung komponen dan kabel penyidik yang lain ke ujung komponen yang lain. Tunggulah
hingga angkanya berhenti naik atau turun dan catatlah angka itu. Ini adalah hambatan dari
komponen Anda. Misalnya, jika pembacaan Anda adalah 0,6 dan di bagian pojok kanan atas
muncul MΩ, hambatan komponen Anda adalah 0,6 megaohm.
Matikan multimeter. Saat Anda sudah selesai mengukur semua komponen Anda, matikan
multimeter dan lepaskan kabel penyidik untuk disimpan.
 Mengukur Hambatan dengan Multimeter Analog

Pilihlah benda yang hambatannya ingin Anda ukur. Untuk pengukuran yang paling
akurat, ujilah hambatan suatu komponen secara terpisah. Lepaslah komponen dari rangkaian
atau ujilah komponen sebelum Anda memasangnya. Menguji komponen dalam rangkaian
dapat menyebabkan pembacaan yang tidak akurat karena adanya komponen-komponen lain.
Jika Anda menguji sebuah rangkaian atau bahkan jika Anda hanya melepaskan komponen,
pastikan bahwa semua daya yang mengalir ke rangkaian telah dimatikan sebelum
melanjutkan.

Masukkan kabel penyidik ke lubang kabel penyidik yang benar. Di kebanyakan


multimeter, salah satu kabel penyidiknya berwarna hitam dan kabel penyidik yang satunya
berwarna merah. Multimeter seringkali memiliki banyak lubang, bergantung pada
penggunaannya untuk menguji hambatan, tegangan, atau arus. Biasanya, lubang kanan yang
digunakan untuk menguji hambatan memiliki label "COM" (dari kata common) dan lubang
yang berlabel huruf Yunani omega, Ω , yang merupakan simbol untuk "ohm".
Masukkan kabel penyidik hitam ke lubang yang berlabel "COM" dan kabel penyidik merah
ke lubang yang berlabel "ohm".
Nyalakan multimeter dan pilihlah jangkauan pengujian yang paling baik. Hambatan suatu
komponen berkisar antara ohm (1 ohm) hingga megaohm (1.000.000 ohm). Untuk
mendapatkan pembacaan hambatan yang akurat, Anda harus mengatur multimeter dengan
jangkauan yang tepat untuk komponen Anda. Jika Anda memiliki perkiraan umum mengenai
jangkauan hambatannya, aturlah jangkauan sesuai perkiraan Anda. Jika Anda tidak yakin,
Anda dapat menentukan jangkauannya melalui uji coba.
Jika Anda tidak mengetahui jangkauannya, mulailah dengan pengaturan jangkauan tengah,
biasanya sebesar 20 kiloohm (kΩ).
a. Sentuhkan salah satu kabel penyidik ke salah satu ujung komponen Anda dan kabel
penyidik yang lain ke ujung komponen yang lain.
b. Jarum multimeter akan bergerak di layar dan berhenti pada titik tertentu yang
menunjukkan hambatan komponen Anda.
c. Jika jarum bergerak ke nilai jangkauan yang tinggi (sisi kiri), Anda harus menaikkan
pengaturan jangkauannya, menolkan multimeter, dan mencoba kembali.
d. Jika jarum bergerak ke nilai jangkauan yang rendah (sisi kanan), Anda harus menurunkan
pengaturan jangkauannya, menolkan multimeter, dan mencoba kembali.
e. Multimeter analog harus dinolkan setiap kali pengaturan diubah dan sebelum menguji
komponen. Sentuhkan kabel penyidik satu sama lain untuk menciptakan hubungan
pendek. Pastikan jarum menunjuk angka nol dengan menggunakan Pengatur Ohm atau
Pengatur Nol setelah kabel-kabel penyidik saling bersentuhan.

Sentuhkan kabel penyidik multimeter ke ujung-ujung komponen yang Anda uji. Sama
seperti saat Anda mengatur jangkauan, sentuhkan salah satu kabel penyidik ke salah satu
ujung komponen dan kabel penyidik yang lain ke ujung komponen yang lain. Jangkauan
hambatan dalam multimeter dibaca dari kanan ke kiri. Bagian kanan adalah nol dan bagian
kiri mencapai sekitar 2k (2.000). Ada beberapa skala dalam multimeter analog. Jadi, pastikan
untuk melihat skala yang berlabel Ω dari kanan ke kiri. Saat skalanya naik, nilai-nilai yang
lebih tinggi semakin mengelompok dan berdekatan. Mengatur jangkauan yang tepat sangat
penting untuk mendapatkan pembacaan yang akurat untuk komponen Anda.
Bacalah hambatannya. Setelah Anda menyentuhkan kabel-kabel penyidik ke komponen,
jarum akan berhenti di suatu tempat di antara skala tertinggi dan terendah. Periksalah untuk
memastikan bahwa Anda melihat skala ohm dan catatlah nilai yang ditunjukkan oleh jarum.
Ini adalah hambatan dari komponen Anda. Misalnya, jika Anda mengatur jangkauannya
hingga 10 Ω dan jarum berhenti pada angka 9, hambatan komponen Anda adalah 9 ohm.

Aturlah tegangan ke jangkauan yang tinggi. Setelah Anda selesai menggunakan


multimeter, Anda ingin memastikan bahwa multimeter disimpan dengan benar. Mengatur
tegangan ke jangkauan yang tinggi sebelum mematikan multimeter memastikan agar
multimeter tidak akan rusak jika suatu waktu digunakan oleh seseorang yang lupa untuk
mengatur jangkauannya terlebih dahulu. Matikan multimeter dan lepaskan kabel penyidik
untuk disimpan.
 Memastikan Pengujian yang Baik

Ujilah hambatan pada komponen, bukan pada rangkaian. Mengukur hambatan dalam
komponen pada rangkaian akan menyebabkan pembacaan yang tidak akurat karena
multimeter juga mengukur hambatan dari komponen yang diuji sekaligus komponen lainnya
dalam rangkaian. Akan tetapi, terkadang, perlu dilakukan pengujian hambatan pada
komponen dalam rangkaian.
Ujilah hanya komponen yang diberi daya. Aliran arus melalui rangkaian akan
menyebabkan pembacaan yang tidak akurat karena arus yang meningkat akan menyebabkan
hambatan yang lebih besar. Selain itu, tegangan tambahan juga dapat merusak multimeter.
(Karena itu, pengujian hambatan pada baterai tidak disarankan. Kapasitor apa pun dalam
rangkaian yang diuji hambatannya harus diisi ulang sebelum diuji. Kapasitor yang habis
mungkin akan menyerap muatan dari arus multimeter sehingga menyebabkan fluktuasi sesaat
pada pembacaan.

Periksa diode dalam rangkaian. Diode mengalirkan listrik hanya ke 1 arah; dengan
demikian, membalik posisi kabel penyidik multimeter dalam rangkaian yang memiliki dioda
akan menyebabkan pembacaan yang berbeda.

Perhatikan jari-jari Anda. Beberapa resistor atau komponen harus dipegang untuk
menjaga kontak dengan kabel penyidik multimeter. Memegang resistor atau kabel penyidik
dengan jari Anda akan menyebabkan pembacaan yang tidak akurat karena tubuh Anda
menyerap arus dari rangkaian. Ini bukanlah masalah yang besar saat menggunakan
multimeter bertegangan rendah, tetapi ini dapat menjadi masalah saat menguji hambatan
dengan multimeter bertegangan tinggi. Salah satu cara untuk menjauhkan tangan Anda dari
komponen adalah dengan memasukkannya ke dalam papan penguji atau breadboard saat
menguji hambatan. Anda juga dapat memasangkan penjepit buaya ke kabel penyidik
multimeter untuk menjaga terminal resistor agar tetap diam saat pengujian.
 TIPS
a. Tingkat keakuratan sebuah multimeter bergantung pada modelnya. Multimeter yang
murah biasanya akurat hingga 1 persen dari nilai yang benar. Anda tentunya harus
membayar lebih untuk multimeter yang lebih akurat dari ini.
b. Anda dapat mengidentifikasi besar hambatan dari resistor yang diberikan berdasarkan
angka dan kode warna garis pada resistor. Beberapa resistor menggunakan sistem 4 garis,
sedangkan yang lain menggunakan sistem 5 garis. Salah satu garis digunakan untuk
melambangkan tingkat keakuratannya.
Peringatan
Ujung kabel penyidik multimeter sering kali tajam menyerupai ujung jarum. Jika Anda harus
memegang ujung kabel penyidik, lakukan di sepanjang ujungnya agar tidak tertusuk.

2. Penunjukan tombol pada multimeter untuk melakukan pengukuran arus

a. Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω).


b. Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X”
yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog).
c. Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik.
d. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan
pengalian dengan setting di langkah ke-2)

3. Cara membaca hasil pengukuran hambatan


a. Posisikan saklar pemilih multitester pada area ohm (mulai dari skala pengukuran terkecil / x1)
b. Set “0” dengan menghubungkan probe positif dan probe negatif, pastikan jarum menunjukan
angka “0” pada baris angka skala pengukuran 0hm, jika tidak menunjukan angka “0” putar knob
pengatur jarum sampai jarum menunjuk angka “0” (jika knob sudah mentok tapi jarum belum
menunjuk angka “0”, kemungkinan battery multimeter hampir habis)
c. Ukur hambatan menggunakan multitester, jika jarum tidak bergerak / hanya bergerak sedikit
sehingga susah untuk dibaca maka putar saklar pemilih ke skala satu tingkat diatasnya (x10), jika
belum terbaca lagi naikan lagi menjadi (x100) dan seterusnya, jika sudah sampai x1k dan jarum
tetap tidak bergerak itu artinya komponen yang diukur putus (hambatannya sangat besar / tak
terhingga “∞”;)
 Cara membaca hasil pengukuran hambatan
a. Lihat angka yang ditunjuk jarum pada deret angka ohm
b. Lihat skala pada saklar pemilih
c. Kali-kan angka yang tertunjuk jarum dengan angka pada saklar pemilih
Contoh 1

Contoh 2
4. Melakukan kalibrasi pada alat ukur hambatan listrik

 Pertama kita sesuaikan dulu jarum penunjuk utamanya dengan memutar sekrup yang
berada dibawah jarum penunjuk dengan obeng minus.Pastikan agar jarum berada
tepat diatas angka nol,tidak melenceng dikiri atau dikanan.

 Kedua adalah kalibrasi skala Ohm. Karena pengukuran hambatan dengan skala Ohm
jarum beralih ke sebelah kanan,maka untuk mengaturnya agar presisi digunakan
pemutar yang ada disamping kanan sekrup.

Anda mungkin juga menyukai