Disusun oleh :
Nama : Marcel Yansen Herman
NIM : 4201817057
Kelas : D 1V/6B
Kelompok :3
Tanggal praktek : Rabu, 25 Maret 2021
B. DASAR TEORI
Tegangan dan arus diukur mengunakan alat yang dinamakan voltmeter dan
ammeter. Tetapi voltmeter dan ammeter biasanya berada dalam satu alat tunggal
yang disebut dengan multimeter atau VOM ( volt-ohm-miliammeter ). Gambar 1
menunjukan multimeter digital dan analog. Multimeter analog menggunakan jarum
untuk menunjukan angka hasil pengukuran, pembacaan jarum penunjuk ini biasanya
bisa menyebabkan multitafsir ( eror ) kesalahan pembacaan . sedangkan multimeter
digital dapat menampilkan angka secara pasti ( tidak multitafsir ). Multimeter digital
lebih banyak digunakan karena mudah digunakan .
Multitester . alat ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan, arus , resistansi
(hambatan). Terminalnya ada yang ditandai dengan tanda + dan -, ada juga yang
menggunakan tanda VΩ dan COM dan yang lainnya. Warna merah dan hitam
adalah standar industri.
a. Men-setting multimeter untuk pengukuran tegangan dan arus biasanya
multimeter mempunyai terminal yang ditandai dengan nama VΩ, A, dan COM
seperti tampak pada gambar 1, dan ada juga tombol selector untuk memilih
pengukuran apa yang akan kita pakai dan dalam range ( skala ) tertentu.
Terminal VΩ adalah terminal untuk mengukur tegangan dan resistansi,
sedangkan terminal A digunakan untuk mengukur arus . terminal COM adalah
terminal yang digunakan sebagai refrensi. ( tetapi beberapa multimeter
menyatukan terminal VΩ dangan A menjadi VΩA. ) pada banyak multimeter
terminal VΩ biasa disebut dengan terminal + dan COM disebut terminal - ,
seperti pada gambar 2.
b. Memilih tegangan
Ketika kita memilih tegangan dc pada selector ( V ) , maka tegangan dc akan
terukur antara terminal VΩ ( atau + ) dan terminal COM ( atau - ). Misa pada
gambar 2 ( a ), terminal ini ditempatkan pada sumber 47,2 V ( perhatikan cara
menempatkan terminalnya ), maka akan langsung muncul angka 47,2 V pada
DMM.
c. Memilih arus
Ketika kita arahkan selector pada fungsi pengukuran arus dc (A), multimeter
akan mengukur arus dc yang melewatinya, arus memasuki terminal A (+) dan
keluar melalui terminal COM (-) ( perhatikan cara memasang terminal + dan -
nya ). Pada gambar 2 (b), hasil pembacaan multimeter menunjukan 3,6 A .
Perhatikan juga dengan tanda angka hasil pengukuran ( positif atau negatif ).
Kebanyakan multimeter digital mempunyai autopolarity ( polaristanya bisa
menyesusaikan secara otomatis ) untuk menentukan tegangan yang terukur
adalah positif atau negatif . bila multimeter pada gambar 2 (a) dengan terminal
+ dihubungkan dengan terminal + dari baterai, maka angka yang muncul adalah
47,2. Tetapi , saat terminal positif dihubungkan ke terminal negatif baterai
( terminal – multimeter dihubungkan dengan + baterai ) maka angka yang
muncul adalah -47,2. Secara sederhana , DMM dan COM mempunyai kabel
merah dan kabel hitam , dimana kabel merah dicolokkan keterminal + atau VΩA
dan kabel hitam dihubungkan keterminal - atau COM . jadi, apabila voltmeter
menunjukkan angka positif , berarti titik dimana kabel merah ditempelkan
mempunyai nilai positif terhadap titik dimana kabel hitam ditempelkan , begitu
juga sebaliknya. Bila DMM menunjukkan angka positif , bearti titik dimana
kabel merah ditempelkan mempunyai nilai negatif terhadap titk dimana kabel
hitam ditempelkan . untuk pengukuran arus, bila ammeter menunjukkan angka
yang positif , ini bearti arah arus adalah masuk atau menuju terminal + atau
VΩA, sebaliknya bila pembacaan menunjukkan angka negatif , ini bearti arah
arusnya adalah masuk ke terminal COM dan keluar dari terminal + atau VΩA.
Untuk mengukur tegangan , letakkan voltmeter melintasi ( parallel ) komponen
yang tegangannya akan diukur. Bila pembacaan positif , maka titik dimana kabel
merah ditempelkan mempunyai nilai positif terhada titik yang ditempelkan oleh
kabel hitam .
g. Symbol multimeter
Alat ukur multimeter dapat digambar secara skematis standar blok diagram
listrik. Symbol skematik untuk voltmeter berupa lingkaran dengan huruf V
didalamnya , sedangkan symbol untuk ammeter adalah lingkaran dengan huruf I
didalamnya. Rangkaian gambar 3 dan 4 . terkadang kita mendengar ucapan “ …
tegangan yang melewati ( dalam bahasa inggris : through ) resistor ” …. Arus
yang me;lintangi atau membentangi ( dalam bahasa inggris : across ) pada
resistor”. Ucapan ini adalah tidak tepat . tegangan tidak melewati apapun;
tegangan adalah beda potensial dan hanya tampak melintangi / membentangi
sesuatu. Begitu juga dengan arus , bukan melintangi / membentangi , tetapi
mengalir melalui komponen listrik. Hal inilah yang menyebabkan mengapa kita
menempatkan ammeter melewati jalur rangkaian ( dirangkai seri ) . jadi yang
benar adalah “…tegangan yang melintasi resistor …”dan “…arus yang melewati
resistor…”jangan menghubungkan ammeter secara lansung melintangi /
membentangi ( dipasang parallel ) dengan sebuah sumber tegangan. Ammeter
mempunyai resistansi yang mendekati nol dan ini bisa menyebabkan kerusakkan
pada ammeter. Untuk mengurangi resiko yang ditimbulkan akibat kesalahan
instalasi listrik, maka warna kabel listrik harus sesuai dengan warna standar
kabel ketika melakukan instalasi. Berikut adalah warna standar kabel yang harus
diperhatikan :
Standar warna diatas adalah standar warna kabel listrik PLN sedangkan untuk
tegangan DC warna kabel cukup beragam tetapi umumnya warna merah
adalah standar untuk tegangan positif (+) dan warna hitam adalah standar
untuk tegangan negatif (-).
C. PERLENGKAPAN PRAKTEK
Perlengkapan yang harus digunakan dalam praktek ini adalah :
1. Multitester analog atau digital
2. Tespen
3. Sumber listrik
4. Obeng (+) dan (-)
5. Tang
D. KESELAMATAN KERJA
Untuk kelancaran dan keselamatan kerja dalam praktek ini , maka mahasiswa wajib
melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1. Pelajari job sheet sebelum praktek
2. Gunakan pakaian praktikum dan sepatu kulit
3. Jangan merokok dan makan waktu praktek
4. Pastikan posisi alat ukur AC atau DC sesuai tegangan yang akan diukur
5. Perhatikan skala pada multimeter , penunjukkan skala harus diatas ukuran yang
akan diukur
6. Tanyakan pada pembimbing praktikum hal-hal yang belum jelas
E. PROSEDUR PRAKTEK
Adapun langkah-langkah praktikum adalah sebagai berikut :
1. Persiapkan alat ukur tespen dan multimeter
2. Cek terlebih dahulu tespen dan multimeter yang akan digunakan , apakah
berfungsi dengan baik
3. Atur posisi multimeter pada harus tegangan AC
4. Atur skala multimeter diatas skala tegangan AC yang diukur
5. Lakukan pengukuran pada sumber tegangan 1 phase dan 3 phase yang akan
diukur
6. Baca skala pada alat multimeter dan catat pada table data pengamatan
F. DATA DAN HASIL PENGAMATAN
H. KESIMPULAN