DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
Kata Pengantar
Dalam penuliaan makalah ini, terdapat berbagai hambatan yang telah kami
alami. Oleh karena itu tentu bukan dari kami semata-mata, namun berkat
dukungan dan bantuan pihak yang terkait. Sehubungan dari itu, perlu kiranya
dengan ketulusan hati kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rodi Edi,
S.Pd.,M.Si. yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah yang terlah
kami buat ini.
Dalam penyusunan laporan ini, terlepas dari itu semua kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam makalah yang kami buat. Oleh karenanya kami mohon
maaf jika ada kesalahan yang sengaja maupun tidak sengaja yang telah kami
lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai sarana
perbaikan makalah yang lebih baik. Terima kasih.
Kelompok 4
Page | 2
Daftar Isi
A. Pendahuluan …………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 4
C. Tujuan …………………………………………………… 5
D. Tinjauan pustaka …………………………………………………… 5
E. Pembahasan …………………………………………………… 6
F. Kesimpulan ……………………………………………………11
Soal ……………………………………………………14
Jawaban ……………………………………………………18
Page | 3
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Di dalam setiap Negara, pendidikan merupakan salah satu elemen yang sangat
penting dalam berkembangnya suatu Negara, termasuk Negara kita tercinta ini,
yaitu Indonesia. Pendidikan memberikan pengaruh yang sangat besar dalam
masyarakat, pendidikan membuat masyarakat lenih berkembang daripada
sebelumnya. Pendidikan membuat orang menjadi terdidik. Jika suatu masyarakat
terdidik dengan benar. Maka, Negara tersebut akan maju karena masyarakat yang
merupakan penyusun penting suatu Negara itu adalah masyarakat terdidik.
Dalam makalah ini akan dibahas pendidikan di Indonesia saat Indonesia berada
pada pemerintahan Jepang, agar pembaca dapat mengetahui bagaimana bentuk
pendidikan Indonesia di masa penjajahan Jepang.
B. Rumusan Masalah
Page | 4
C. Tujuan
D. Tinjauan Pustaka
Page | 5
Meskipun pada masa Jepang keadaan pada masa Jepang keadaan pendidikan
di Indonesia mengalami penurunan, tetapi juga ada manfaat yang diperoleh
Indonesia akibat tindakan Jepang dalam bidang Pendidikan. Manfaat yang
dimaksud antara lain:
E. Pembahasan
Page | 6
2. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang
Jepang mempunyai rencana untuk menguasai dunia yang bernama
“Kemakmuran Bersama Asia Raya”. Menurut rencana itu, Jepang menjadi pusat
untuk blok negara-negara Asia dan bebas dari kekuatan negara-negara barat.
Rencana ini dianggap sebagai suatu keharusan dan diterima oleh militer Jepang.
Bahkan, disambut hangat karena menjanjikan adanya prestise-prestise
kepahlawanan dan pengabdian.
Pendidikan di Indonesia pada masa Jepang disebut dengan “Hakko Ichiu”
bertujuan mengajak bangsa Indonesia kerja sama untuk mencapai rencana Jepang
yaitu “Kemakmuran Bersama Asia Raya”. Oleh karena itu setiap pelajar tiap hari
disumpah setia kepada kaisar Jepang dalam rangka “Kemakmuran Bersama Asia
Raya”. Padahal kenyataannya Indonesia menjadi miskin hanya untuk kepentingan
Jepang.
3. Tujuan Pendidikan pada Masa Penjajahan Jepang
Sebenarnya, tujuan Jepang menanamkan pendidikan di Indonesia bukanlah
untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Melainkan memenangkan perang
adalah tujuan utama mereka. Nyatanya, tujuan pendidikan di Indonesia pada masa
penjajahan Jepang adalah untuk menjadikan rakyat Indonesia sebagai tenaga
cuma-cuma untuk Jepang. Mereka dipaksa kerja paksa yang disebut dengan
Romusha. Dan juga prajurit-prajurit untuk membantu Jepang dalam melakukan
peperangan. Pelajar-pelajar di Indonesia diharuskan untuk melakukan latihan fisik
dan latihan kemiliteran..
4. Sistem Persekolahan pada Masa Penjajahan Jepang
Sistem Pendidikan di Indonesia pada Masa Penjajahan Jepang terbagi menjadi
beberapa bagian. Yaitu:
a. Pendidikan Dasar
Sekolah dasar (sekolah rakyat) atau dalam bahasa jepang disebut “Gokumin
Gakko” merupakan tempat pembelajaran untuk pendidikan dasar. Sekolah dasar
dilakukan selam 6 tahun dan tahap pendidikan dasar ini diperuntukkan bagi
seluruh rakyat Indonesia tanpa adanya perbedaan status seperti jaman penjajahan
Belanda. Pendidikan dasar ini jelas memberikan keuntungan yang besar pada
Page | 7
bangsa Indonesia. Karena seluruh rakyta Indonesia diberi kesempatan yang sama
untuk mendapatkan pendidikan tanpa melihat status sosial yang ada.
b. Pendidikan Lanjutan
Sekolah Lanjutan atau lebih dikenal sekarang dengan sebutan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) atau dalam bahasa Jepang disebut dengan “Shoto Chu
Gakko” merupakan pendidikan lanjutan bagi siswa yang telah lulus atau
menyelesaikan pendidikan dasarnya. Sekolah lanjutan dilakukan selama 3 tahun.
c. Pendidikan Menengah Tinggi (Atas)
Pendidikan Menengah atau sekarang disebut dengan Sekolah Menengah Atas
atau dalam bahasa Jepang disebut dengan “Koto Chu Gakko”. Pendidikan
menengah atas atau tinggi memberikan pelajaran yang lebih terarah atau spesifik
berdasarkan hasil pembelajarannya dari sekolah lanjutan dan ditujukan pada siswa
yang tealah menyelesaikan pendidikan lanjutan di sekolah lanjutan.
d. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan ini juga merupakan pendidikan menengah seperti pendidikan
menengah tinggi atau atas. Tetapi, pendidikan ini lebih mengutamakan keahlian
untuk para siswanya untuk terjun ke masyarakat. Dalam bahasa Jepang disebut
“Kogyo Gakko”.
e. Pendidikan Tinggi
Dalam masa penjajahan Jepang tidak terdapat Universitas melainkan jenjang
yang ada ialah pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi yang diberlakukan oleh
Jepang yaitu Sekolah Tinggi Kedokteran dan Sekolah Tinggi Teknik Bandung.
Page | 8
Pelatihan guru-guru selain untuk menarik simpati juga untuk menanamkan
ideologi “Hakko Ichiu” pada pendidikan. Guru-guru tersebut berperan sebagai
penyebar ideologi tersebut pada murid-muridnya.
Materi-materi yang diberikan pada guru-guru untuk menanamkan ideologi
“Hakko Ichiu” oleh pemerintahan Jepang antara lain:
1) Pelatihan guru secara militer dan juga sifat semangat Jepang dalam mendidik
para siswanya atau “Nippon Seisyin”
2) Guru-guru juga diberikan pelatihan bahasa Jepang, sejarah Jepang bahkan adat
istiadat Jepang
3) Guru-guru mengikuti kegiatan keolahragaan Jepang
4) Guru-guru dapat menyanyikan lagu kebangsaan Jepang
b. Penghapusan sistem dualisme
Sebelum datangnya Jepang ke Indonesia, tepatnya saat penjajahan Belanda,
pendidikan formal hanya dapat dirasakan oleh kalangan menengah ke atas.
Sedangkan, rakyat jelata tidak punya kesempatan untuk merasakan pendidikan
formal tersebut. Pada saat Jepang berkuasa, jepang menghapus sistem dualism
tersebut. Maka, dengan itu seluruh rakyat Indonesia pun dapat meraskan
pendidikan yang sama seperti yang dirasakan oleh kalangan menengah ke atas
tanpa adanya deskriminasi.
c. Pemakaian Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa resmi maupun sebagai bahasa
pengantar pada tiap-tiap jenis sekolah. Namun, di sekolah-sekolah itu digunakan
sebagai alat untuk memperkenalkan budaya Jepang kepada rakyat Indonesia.
Bahasa jepang dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Siswa-siswa
juga dibebankan untuk:
1) Menyanyikan lagu kebangsaan Jepang setiap pagi.
2) Mengibarkan bendera Jepang (Hinomaru) dan menghormat kepada kaisar
Jepang (Tenno Heiko)
3) Disumpah setia setiap pagi kepada cita-cita Indonesia dalam rangka “Asia
Raya” (Dai Toa)
4) Senam pagi (Taiso) untuk memelihara semangat Jepang.
Page | 9
5) Melakukan latihan fisik dan militer.
6) Pelajar-pelajar melakukan kerja bakti (Kinrohosyi) membersihkan asrama
militer, jalan-jalan raya, menanam pohon jarak, mengumpulkan bahan-bahan
untuk keperluan militer dan sebagainya.
d. Perkembangan Pendidikan Islam
Pemerintahan Jepang di Indonesia juga ikut membantu perkembangan
pendidikan Islam di Indonesia. Mereka menarik perhatian simpati rakyat
Indonesia seakan-akan ingin membela agama Islam padahal itu hanyalah siasat
untuk kepentingan mereka dalam Perang Dunia ke II. Diantara kebijakan yang
dibentuk oleh pemerintahan Jepang di Indonesia antara lain:
1) KUA atau Kantor Urusan Agama yang dalam masa penjajahan Belanda
disebut “Kantoor Voor Islamische Zaken” yang dipimpin oleh orang-orang
orientalis Belanda, saat masa penjajahan Belanda disebut dengan “ Kantor
Sumubi” yang dipimpin oleh ulama Islam sendiri, yaitu K.H. Hasyim Asyari
dari Jombang.
2) Pondok-pondok pesantren Jepang sering dikunjungi oleh pembesar-pembesar
Jepang dan diberi bantuan.
3) Sekolah negeri diberi pelajaran budi pekerti yang seseuai dengan ajaran
agama.
4) Pemerintah Jepang mengizinkan pembentukan barisa Hizbullah untuk
memberikan pelatihan kemiliteran kepada para pemuda Islam. Barisan itu
dipimipin oleh K.H. Zainal Arifin.
5) Ulama-ulama Islam beserta pemimpim nasionalis Indonesia diizinkan oleh
pemerintahan Jepang untuk membentuk barisan Pembela Tanah Air atau
PETA. Barisan tersebut juga diikuti oleh tokoh-tokoh santri dan para pemuda
Islam
6) Umat Islam diberi izin untuk meneruskan organisasi Islam yang disebut
Majelis Islam A’la Indonesia yang bersifat kemasyarakatan.
7) Pemerintahan Jepang mengizinkan terbentuknya Sekolah Tinggi Islam oleh
K.H. Wahid Hasyim, Kahar Muzakir dan Bung Hatta.
6. Hal-Hal yang menguntungkan Indonesia saat Jepang Berkuasa
Page | 10
a. Karena bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar maka hal itu
mendorong berkembangnya secara luas bahasa Indonesia
b. Buku-buku bahasa asing diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia agar
mudah dipahami oleh seluruh kalangan masyarakat.
c. Seni bela diri yang diberikan oleh Jepang kepada pemuda-pemuda khususnya
pelajar yang bermanfaat dalam perang kemerdekaan yang terjadi di kemudian
hari.
d. Terbentuknya rasa nasionalisme atau rindu kepada kebudayaan yang
bergejolak secara luar biasa.
e. Karena sistem dualisme dihapuskan maka seluruh rakyat Indonesia dpat
menikmati pendidikan yang sama.
f. Bangsa Indonesia dilatih untuk ememgang jabatan walaupun dibawah
pengawasan orang-orang Jepang.
g. Sekolah-sekolah diseragamkan dan dinegrikan. Walaupun sekolah-sekolah
swasta tetap diizinkan tetapi di bawah pengaturan dan disesuaikan dengan
sekolah negeri.
F. Kesimpulan
Page | 11
Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, jepang melakukan beberapa
perkembangan dalam bidang pendidikan berupa pelatihan bagi pengajar,
penghapusan sistem dualisme, pemakaian bahasa Indonesia, serta
perkembangan pendidikan islam.
Page | 12
Daftar Pustaka
http://madyrezan.blogspot.com/2015/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1.
(Diakses 11 januari 2019).
https://www.websitependidikan.com/2017/07/pendidikan-di-indonesia-pada-
masa-penjajahan-jepang.html?m=1. (Diakses 11 januari 2019).
Page | 13
Soal
A.Pilihan Ganda
2. Pada tanggal 1 Maret 1942, Jepang berhasil masuk ke Pulau Jawa yang
dipimpin oleh…
a. Jendral Ter Poorten
b. Jendral Immamura
c. Pieter Both
d. Jendral Kumakichi Harada
Page | 14
c. Guru-guru dapat menyanyikan lagu kebangsaan Jepang
d. Guru-guru mengikuti kepercayaan yang dianut Jepang
5. Salah satu keuntungan Indonesia saat Jepang berkuasa adalah…
a. Penghapusan semua organisasi politik
b. Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat-pejabat pada masa
itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam
c. Pemerintah Jepang mengizinkan pembentukan baris Hizbullah untuk
memberikan pelatihan kemiliteran kepada para pemuda Islam
d. Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang
menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil
Page | 15
d. September 1941
9. Usaha Penanaman Ideologi Hakko Ichiu melalui sekolah-sekolah dimulai
dengan mengadakan pelatihan guru-guru. Guru-guru diberi tugas sebagai
penyebar Ideologi dan pelatihan tersebut berpusat di…
a. Kalimantan
b. JawaTimur
c. Jakarta
d. Palembang
Page | 16
B. Essai
Page | 17
Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. B
4. D
5. C
6. A
7. A
8. B
9. C
10. D
B. Essai
1. Karena konsep yang diciptakan dan disebarluaskan oleh pemerintah dan
militer Kekaisaran Jepang awal zaman Showa yang mewakili keinginan untuk
mendirikan “blok negara-negara Asia di bawah pimpinan Jepang dan bebas
dari kekuatan negara-negara Barat.
2.
- Zaman pendidikan pada masa Jepang mundur karena untuk mencari
makan pada zaman Jepang saja sudah sulit apalagi memperoleh
pendidikan.
- Karena pada masa penjajahan Jepang, sekolah-sekolah dan perguruan
tinggi dijadikan sebagai tempat indoktrinasi kejepangan.
Page | 18