DI SUSUN OLEH :
ILHAM TANARUBUN
ADMINISTRASI PUBLIK
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
STIA ASY-SYAFIAH FAKFAK
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul ”Masyartakat”. Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Antropologi.
saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu NAFFISA USWANAS S.pdi, M.pd, selaku
Dosen mata kuliah ISLAMILOGI yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Tidak
lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada sumber sumber inspirasi makalah ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan tentang Ilmu Antropologi bagi pembaca pada umumnya, serta bagi kami
pada khusunya.
Saya menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam
penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik yang positif dan membangun sangat kami
harapkan sebagai bahan referensi kami untuk lebih baik lagi kedepannya.
Terimakasih atas perhatinnya dan mohon maaf jikalau ada kesalahan kata dalam
penulisan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI.........................................................................................iii
BAB I..................................................................................................iv
PENDAHULUAN...................................................................................iv
1.3................................................................................................... Tujuan
iv
BAB II.................................................................................................v
PEMBAHASAN......................................................................................v
BAB III.....................................................................................................ix
PENUTUP............................................................................................ix
3.1. Kesimpulan...............................................................................ix
Daftar Pustaka.....................................................................................x
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Islam merupakan agama dakwah, sehingga pada prakteknya banyak umat Islam
yangmenyebarkan agama Islam hingga sampai ke ujung timur Nusantara, yaitu wilayah
papua yangyang berada di Indonesia bagian timur, sejarah perkembangan dan peradaban
Islam di Papuatidak terlalu terdengar dikarenakan pada saat itu masyarakat papua belum
memiliki peradabanyang tinggi, sehingga pencatatan dan bukti bukti literatur belum begitu
banyak dijumpai. SejarahIslam di tanah papua sudah berlangsung sejak lebih dari 5 abad
yang lalu, seiring masuknyadakwah-dakwah Islam ke kepulauan Melayu hingga ke
perairan pasi ik.Sebelum kedatanganIslam masyarakat Papua sangat menjunjung tinggi
kepercayaan terhadap roh leluhur, hal initerlihat dari ritual persembahan pada suku
pedalaman yang mereka tujukan untuk roh nenek moyang dengan harapan akan
memberikan keberhasilan dalam kehidupan mereka!alam prakteknya leluhur tersebut
mereka anggap sebagai tuhan yang memberikankehidupan dan perlindungan,
kepercayaan turun temurun tersebut masih ada pada beberapa sukudi pedalaman papua
hingga saat ini. "kan tetapi kehadiran Islam telah membawa pencerahankepada
masyarakat Papua, hal ini berimplikasi langsung terhadap perubahan budaya dan
peradaban di Papua.
1.3. Tujuan
iv
2.1. Sejarah Penyebaran islam
Sejarah Masuknya Islam di Fakfak” yang disusun Tim Ahli dari Pemerintah
Daerah Fakfak pada 2006, mencatat Islam masuk di Fakfak pada 8 Agustus 1360.
Tanggal itu bertepatan dengan kehadiran Abdul Ghaffar seorang ulama Aceh di Fatagar
Lama. Abdul Ghaffar berdakwah selama 14 tahun, antara 1360 hingga 1374 di Rumbati
dan sekitarnya. Dia meninggal dan disemayamkan di Kompleks Masjid Kampung
Rumbati. Pertuanan Patipi berada di ujung barat Semenanjung Onin, sedangkan
pertuanan Arguni di Pulau
v
Arguni. Dua pertuanan lain yaitu Sekar dan Wertuar terdapat di Kokas. Pertuanan-
pertuanan tersebut terletak di Teluk Berau. Pertuanan Patipi berperan penting dalam
penyebaran agama Islam di kawasan Semenanjung Onin. Raja Teluk Patipi XVI, Haji
Ahmad Iba, menyimpan warisan masa lalu; delapan manuskrip kuno beraksara Arab.
Lima manuskrip berbentuk kitab dengan berbagai ukuran. Kitab-kitab Islam itu
dibawa Syeh Iskandarsyah dari Kerajaan Samudera Pasai yang menyertai rombongan
ekspedisi kerajaannya ke timur. Mereka mendarat di Mes, pusat kerajaan Teluk Patipi
saat itu.
Para ahli sejarah masih belum menemukan kesepakatan dan kepastian tentang kapan
dan bagaimana Islam masuk di Papua. Berikut lima pendapat tentang penyebaran Islam
di Papua:
Versi Aceh
Menurut pendapat ini, Islam masuk di Papua melalui mubaligh Aceh bernama Abdul
Ghafar pada 1360-1374. Dalam buku Sejarah Masuknya Islam di Fakfak (2006) karya
Pemda Fakfak, Raja Rumbati Ibrahim Bauw menyampaikan bahwa Abdul Ghafar dan
teman-temannya mendarat di Fatagar Lama (kerajaan di Fakfak) setelah mencari
rempah- rempah dari Maluku.
Versi Arab
Pendapat ini menyatakan bahwa penyebaran Islam di Papua mulai dilakukan oleh
Syarif Muaz al-Qathan di Patimunin, Fakfak. Syarif Muaz merupakan seorang
sufi dari Yaman yang mempunyai gelar Syekh Jubah Biru. Syarif Muaz
menyebarkan Islam di Papua pada pertengahan abad 16 Masehi.
Versi Banda
Pendapat ini menyatakan bahwa Islamisasi Papua dilakukan oleh Kesultanan Bacan
pada masa pemerintahan Sultan Muhammad al Baqir. Dalam buku Peranan Ternate
dan Tidore dalam Pembebasan Irian Barat (2004) karya Herry Nachrawy, Sultan
Muhammad Al Baqir menjadi peletak dasar kesatuan empat kerajaan Maluku
(Ternate, Tidore, Bacan, Maluku).
Dalam sejarahnya penyebaran Islam di Kokas, Fakfak, Papua Barat tidak lepas
dari pengaruh kekuasaan Sultan Tidore di wilayah Papua. Pada abad XV, Kesultanan
Tidore mulai mengenal Islam. Sultan Ciliaci adalah sultan pertama yang memeluk
Islam. Sejak itulah, sedikit demi sedikit Islam mulai berkembang di daerah kekuasaan
Kesultanan Tidore termasuk Kampung Patimburak, Distrik Kokas, Fakfak. Menurut
Onim (2006) dalam buku Islam dan Kristen di Tanah Papua, proses Islamisasi di
wilayah Fakfak dilakukan melalui jalur:
1. Jalur Perdagangan
Jalur perdagangan dilakukan ketika para pedagang datang, kemudian mereka menetap
di permukiman masyarakat di sekitar daerah pesisir pantai. Selain berdagang mereka
juga memperkenalkan agama Islam dengan mengajarkan penduduk untuk melakukan
salat
2. Jalur Perkawinan
Para pedagang umumnya menempuh cara perkawinan agar lebih gampang atau
mudah memperoleh kemungkinan dan jalan masuk untuk mendapatkan hasil pala dari
masyarakat Fakfak. Para pedagang datang ke wilayah ini, kemudian mereka kawin
dengan kaum wanita di tempat tersebut. Dengan demikian ia dijadikan pemimpin
dalam agama Islam.
vii
2.4.Bukti-bukti Peninggalan Peradaban Islam diFakfak
Bukti-bukti peninggalan sejarah mengenai agama Islam yang ada di kabupaten fak-
fak ini,sebagai berikut:
1..Masjid kuno Patimburak, gong, bedug mesjid, rebana yang digunakan pada saat
upacaramaulid, songkok raja, tongkat cis, tanda raja dan adanya silsilah kerajaan dari
kerajaan "ti-ati.
viii
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sejarah Masuknya Islam di Fakfak” yang disusun Tim Ahli dari Pemerintah
Daerah Fakfak pada 2006, mencatat Islam masuk di Fakfak pada 8 Agustus 1360.
Tanggal itu bertepatan dengan kehadiran Abdul Ghaffar seorang ulama Aceh di
Fatagar Lama.
Abdul Ghaffar berdakwah selama 14 tahun, antara 1360 hingga 1374 di Rumbati dan
sekitarnya. Dia meninggal dan disemayamkan di Kompleks Masjid Kampung
Rumbati. Jalur penyebaran islam difakfak menggunakan jalur
perdagangan,perkawinan,pendidikan nonformal dan jalur politik. Bukti peradabannya
adalah masjid kuno yaitu masjid patimburak , gong, bedug mesjid, rebana yang
digunakan pada saat upacaramaulid, songkok raja, tongkat cis, tanda raja dan adanya
silsilah kerajaan dari kerajaan "ti-ati,dan bukti lima kitab.
ix
Daftar Pustaka
https://travel.detik.com/domestic-destination/d-5534548/kisah-kerajaan-islam-di-
fakfak-papua-barat-ada-sejak-abad-16