Anda di halaman 1dari 15

KERAJAAN ISLAM DI PAPUA

JESEN SIMATUPANG

X MIPA 1

SMA NEGERI 5 PINGGIR

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan yang telah memberikan kenikmatan yang tiada

terhingga kepada kita semua terutama ni`mat Iman dan kesehatan.

Pada kesempatan ini, Alhamdulillah saya telah selesai mengerjakan tugas makalah dari Mata

Pelajaran yang diberi judul “Kerajaan Islam di Papua”.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak kesalahan dan

kekurangan karena kesempurnaan itu hanya milik Sang Pencipta.

Akan tetapi saya mengharapkan kritikan dari Ibu guru yang bersifat membangun dan semoga

makalah ini ada manfaatnya, amin.

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................2

Daftar Isi.....................................................................................................................................3

Daftar Gambar............................................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.................................................................................................................5

2. Perumusan Masalah..........................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

1. Teori mengenai kedatangan Islam di Papua.....................................................................7

2. Kerajaan Islam di Papua.................................................................................................10

3. Peninggalan Kerajaan Islam di Papua............................................................................11

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan...................................................................................................................14

Daftar Pustaka..........................................................................................................................15

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Sultan Abdul Qadir.................................................................................................8

Gambar 1.2 Kabupaten Fakfak...................................................................................................9

Gambar 1.3 Istana Sultan Bacan................................................................................................9

Gambar 1.4 Pulau Misool.........................................................................................................10

Gambar 2.1 Peta Kepulauan Raja Ampat.................................................................................11

Gambar 3.1 Naskah Kuno........................................................................................................12

Gambar 3.2 Al-Quran tertua di Fakfak....................................................................................12

Gambar 3.3 Masjid Patimburak...............................................................................................12

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa penyebaran Islam di Papua sudah

berlangsung sejak lama. Bahkan berdasarkan bukti-bukti sejarah yang ada, terdapat sejumlah

kerajaan-kerajaan Islam di Papua. Berdasarkan sumber tradisi lisan dari keturunan raja-raja di

Raja Ampat-Sorong, Fakfak, Kaimana dan Teluk Bintuni-Manokwari, Islam sudah lebih awal

datang ke daerah ini. Banyak pendapat mengenai kedatangan Islam di Papua. Penelitian

tentang Islamisasi di Papua sampai saat ini belum begitu banyak. Maka dari itu, saya akan

membahasnya beberapa saja.

Sejarah masuknya Islam di Papua melalui jalur perdagangan. Karena letak Papua yang

strategis menjadikan wilayah ini pada masa lampau menjadi perhatian dunia Barat maupun

para pedagang lokal Indonesia sendiri. Masuknya Islam di Papua diyakini telah ada sebelum

agama Nasrani masuk. Namun hingga saat ini belum ditentukan secara persis kapan hal itu

terjadi. Saksi bisu sejarah itu adalah Masjid Patimburak di Distrik Kokas, Fakfak. Masjid ini

dibangun oleh Raja Wertuer I bernama kecil Semempe. Sejumlah seminar yang pernah

digelar seperti di Aceh pada tahun 1994, termasuk yang dilangsungkan di Ibukota Provinsi

Kabupaten Fakfak dan di Jayapura pada tahun 1997 belum menemukan kesepakatan itu.

5
B. PERUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini saya mencoba merumuskan masalah lebih spesifik lagi diantaranya, yaitu

sebagai berikut :

1. Teori mengenai kedatangan Islam di Papua

2. Kerajaan Islam di Papua

3. Peninggalan Kerajaan Islam di Papua

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. TEORI MENGENAI KEDATANGAN ISLAM DI PAPUA

Ada beberapa teori mengenai kedatangan Islam di Papua, yaitu :

a. Teori Papua

Teori ini memandang Islam bukanlah berasal dari luar Papua dan bukan di

bawa dan disebarkan oleh kerejaan ternate dan tidore atau pedagang muslim

dan da’I dari Arab, Sumatera, Jawa, maupun Sulawesi. Namun Islam berasal

dari Papua itu sendiri sejak pulau Papua diciptakan oleh Allah Swt. mereka

juga mengatak bahwa agama Islam telah terdapat di Papua bersamaan dengan

adanya pulau Papua sendiri, dan mereka meyakini kisah bahwa dahulu tempat

turunya nabi adam dan hawa berada di daratan Papua.

b. Teori Aceh

Studi sejarah masukanya Islam di Fakfak yang dibentuk oleh pemerintah

kabupaten Fakfak pada tahun 2006, menyimpulkan bahwa Islam datang pada

tanggal 8 Agustus 1360 M, yang ditandai dengan hadirnya mubaligh Abdul

Ghafar asal Aceh di Fatagar Lama, kampong Rumbati Fakfak. Penetapan

tanggal awal masuknya Islam tersebut berdasarkan tradisi lisan yang

disampaikan oleh putra bungsu Raja Rumbati XVI (Muhamad Sidik Bauw)

dan Raja Rumbati XVII (H. Ismail Samali Bauw), mubaligh Abdul Ghafar

berdakwah selama 14 tahun (1360-1374 M) di Rumbati dan sekitarnya,

7
kemudian ia wafat dan di makamkan di belakang masjid kampong Rumbati

pada tahun 1374 M.

c. Teori Arab

Menurut sejarah lisan Fakfak, bahwa agama Islam mulai diperkenalkan di

tanah Papua, yaitu pertamakali di Wilayah jazirah onin (Patimunin-Fakfak)

oleh seorang sufi bernama Syarif Muaz al-Qathan dengan gelar Syekh Jubah

Biru dari negeri Arab, yang di perkirakan terjadi pada

abad pertengahan abad XVI, sesuai bukti adanya

Masjid Tunasgain yang berumur sekitat 400 tahun

atau di bangun sekitar tahun 1587. Selain dari sejarah

lisan tadi, dilihat dalam catatan hasil Rumusan

Seminar Sejarah Masuknya Islam dan Gambar 1.1 Sultan Abdul


Qadir

Perkembanganya di Papua, yang dilaksanakan di Fakfak tanggal 23 Juni 1997,

dirumuskan bahwa: 1. Islam dibawa oleh Sultan Abdul Qadir pada sekitar

tahun 1500-an (abad XVI), dan diterima oleh masyarakat di pesisir pantai

selatan Papua (Fakfak, Sorong dan sekitarnya) 2. Agama Islam datang ke

Papua dibawa oleh orang Arab (Mekkah).

d. Teori Jawa

Catatan keluarga Abdullah Arfan pada tanggal 15 Juni 1946, menceritakan

bahwa orang Papua yang pertama masuk Islam adalah Kalawen yang

kemudian menikah dengan siti hawa farouk yakni seorang mublighat asal

Cirebon. Kalawen setelah masuk Islam berganti nama menjadi Bayajid,

diperkirakan peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1600. Jika dilihat dari

silsilah keluarga tersebut, maka Kalawen merupakan nenek moyang dari

keluarga Arfan yang pertama masuk Islam.

8
e. Teori Banda

Menurut Halwany Michrob bahwa Islamisasi di Papua, khusunya di Fakfak

dikembagkan oleh pedagang-pedagang

Bugis melalui banda yang diteruskan ke

fakfak melalui seram timur oleh seorang

pedagang dari Arab bernama haweten

attamimi yang telah lama menetap di


Gambar 1.2 Kabupaten Fakfak
ambon. Microb juga mengatakan bahwa

cara atau proses Islamisasi yang pernah dilaku

ka oleh dua orang mubaligh dari banda yang bernama salahuddin dan jainun,

yaitu proses pengIslamanya dilakukan dengan cara khitanan, tetapi dibawah

ancaman penduduk setempat yaitu jika orang yang disunat mati, kedua

mubaligh tadi akan dibunuh, namun akhirnya mereka berhasil dalam khitanan

tersebut kemudian penduduk setempat berduyun-duyun masuk agama Islam.

f. Teori Bacan

Kesultanan bacan dimasa sultan mohammad al-bakir lewat piagam kesiratan

yang dicanangkan oleh peletak dasar mamlakatul mulukiyah atau moloku kie

raha (empat kerajaan Maluku: ternate,

tidore, bacan, dan jailolo) lewat walinya

ja’far as-shadiq (1250 M), melalui

keturunannya keseluruh penjuru negeri

menyebarkan syiar Islam ke Sulawesi,

philipina, Kalimantan, nusa tenggara, Gambar 1.3 Istana Sultan Bacan

Jawa dan Papua. Dari sumber – sumber tertulis maupun lisan serta bukti –

bukti peninggalan nama – nama tempat dan keturunan raja bacan yang

9
menjadi raja – raja Islam di kepulauan raja ampat. Maka diduga kuat bahwa

yang pertama menyebarkan Islam di Papua adalah kesultanan bacan sekitar

pertengahan abad XV. Dan kemudian pada abad XVI barulah terbentuk

kerajaan – kerajaan kecil di kepulauan raja ampat itu.

g. Teori Maluku Utara (Ternate-Tidore)

Dalam sebuah catatan sejarah kesultanan Tidore yang menyebutkan bahwa

pada tahun 1443 M Sultan Ibnu Mansur (Sultan Tidore X atau sultan Papua I)

memimpin ekspedisi ke daratan tanah

besar ( Papua ). Setela h tiba di wilayah

pulau Misool, raja ampat, maka sultan

ibnu Mansur me ngangkat Kaicil

Patrawar putra sultan Bacan dengan


Gambar 1.4 Pulau Misool
gelar Komalo Gurabesi (Kapita

Gurabesi). Kapita Gurabesi kemudian di kawinkan dengan putri sultan Ibnu

Mansur bernama Boki Tayyibah. Kemudian berdiri empat kerajaan

dikepulauan Raja Ampat tersebut adalah kerajaan Salawati, kerajaan

Misool/kerajaan Sailolof, kerajaan Batanta dan kerajaan Waigeo. Dari Arab,

Aceh, Jawa, Bugis, Makasar, Buton, Banda, Seram, Goram, dan lain – lain.

B. KERAJAAN ISLAM DI PAPUA

10
Kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Papua, yaitu :

1) Kerajaan Waigeo

2) Kerajaan Misool/Lilinta (marga Dekamboe)

3) Kerajaan Salawati (marga Arfan)

4) Kerajaan Sailolof/Waigama (marga Tafalas)

5) Kerajaan Fatagar/(marga Uswanas)

6) Kerajaan Rumbati (marga Bauw)

7) Kerajaan Atiati (marga Kerewaindżai)

8) Kerajaan Sekar (marga Rumgesan)

9) Kerajaan Patipi

10) Kerajaan Arguni

11) Kerajaan Wertuar (marga Heremba)

12) Kerajaan Kowiai/kerajaan Namatota

13) Kerajaan Aiduma


Gambar 2.1 Peta Kepulauan Raja Ampat

14) Kerajaan Kaimana

C. PENINGGALAN KERAJAAN ISLAM DI PAPUA

11
Bukti-bukti peninggalan sejarah mengenai agama Islam yang ada di pulau Papua, yaitu :

1. Terdapat living monument yang berupa makanan Islam yang dikenal dimasa lampau yang

masih bertahan sampai hari ini di daerah Papua kuno di desa Saonek, Lapintol, dan Beo di

distrik Waigeo.

2. Tradisi lisan masih tetap terjaga sampai hari ini yang berupa cerita dari mulut ke mulut

tentang kehadiran Islam di Bumi Cendrawasih.

3. Naskah-naskah dari masa Raja Ampat dan teks kuno

lainny a yang berada di beberapa masjid kuno.

4. Di Fakfak, Papua Barat dapat ditemukan delapan


Gambar 3.1 Naskah Kuno
manuskrip kuno berhuruf Arab. Lima manuskrip berbentuk

kitab dengan ukuran yang berbeda-beda, yang terbesar berukuran kurang lebih 50 x 40 cm,

yang berupa mushaf Al Quran yang ditulis dengan tulisan tangan di atas kulit kayu dan

dirangkai menjadi kitab. Sedangkan keempat kitab lainnya, yang salah satunya bersampul

kulit rusa, merupakan kitab hadits, ilmu tauhid, dan kumpulan doa. Kelima kitab tersebut

diyakini masuk pada tahun 1214 dibawa oleh Syekh

Iskandarsyah dari kerajaan Samudra Pasai yang datang

menyertai ekspedisi kerajaannya ke wilayah timur.

Mereka masuk melalui Mes, ibukota Teluk Patipi saat itu.

Sedangkan ketiga kitab lainnya ditulis di atas daun koba-


Gambar 3.2 Al-Quran tertua di Fakfak
koba, Pohon khas Papua yang mulai langka saat ini.

Tulisan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung yang terbuat dari bambu. Sekilas

bentuknya mirip dengan manuskrip yang ditulis di atas daun lontar yang banyak dijumpai di

wilayah Indonesia Timur.

12
5. Masjid Patimburak yang didirikan di tepi teluk Kokas, distrik Kokas, Fakfak yang

dibangun oleh Raja Wertuer I yang memiliki nama kecil Semempe. Saat itu, tahun 1870,

Islam dan Kristen sudah menjadi dua agama yang hidup berdampingan di Papua. Ketika dua

agama ini akhirnya masuk ke wilayahnya, Wertuer sang raja tak ingin rakyat nya terbelah
Gambar 3.3 Masjid Patimburak
kepercayaannya. Maka ia membuat sayembara misionaris

Kristen dan imam Muslim ditantang untuk membuat masjid

dan gereja. Masjid didirikan di Patumburak, gereja

didirikan di Bahirkendik. Bila salah satu di antara keduanya

bisa menyelesaikan bangunannya dalam waktu yang

ditentukan, maka seluruh rakyat Wertuer akan memeluk agama itu.

BAB III

PENUTUP

13
A. KESIMPULAN

Sejarah masuknya Islam di Papua melalui jalur perdagangan. Karena letak Papua yang

strategis menjadikan wilayah ini pada masa lampau menjadi perhatian dunia Barat maupun

para pedagang lokal Indonesia sendiri. Masuknya Islam di Papua diyakini telah ada sebelum

agama Nasrani masuk. Namun hingga saat ini belum ditentukan secara persis kapan hal itu

terjadi. Saksi bisu sejarah itu adalah Masjid Patimburak di Distrik Kokas, Fakfak. Masjid ini

dibangun oleh Raja Wertuer I bernama kecil Semempe. Sejumlah seminar yang pernah

digelar seperti di Aceh pada tahun 1994, termasuk yang dilangsungkan di Ibukota Provinsi

Kabupaten Fakfak dan di Jayapura pada tahun 1997 belum menemukan kesepakatan itu.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.slideshare.net/prillimeliagustina3/kerajaan-islam-di-nusa-tenggara-40004246

14
https://twitter.com/KABUPATENFAKFAK

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Bacan

http://www.rajaampatparadise.com/paket-tour/paket-tour-6h5m-misool/

http://www.dokumenpemudatqn.com/2014/01/jejak-islam-di-tanah-papua.html

http://supardiyono-dion.blogspot.co.id/

http://mannaismayaadventure.com/category/tour-the-exotic-raja-ampat-island/

http://www.sayangi.com/gayahidup1/travel/read/2973/masjid-tua-patimburak-tonggak-
sejarah-islam-di-papua

http://jailani.org/life_titles.htm

15

Anda mungkin juga menyukai