Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak
laut, dilihat dari kondisi hidrologi ditandai dengan mengalirnya beberapa sungai di
sekitar wilayah kota yaitu sungai Kali Mati, sungai Air Besar, sungai Sekartemin dan
sungai Werba. Sungai-sungai ini telah dimanfaatkan Pemerintah Daerah sebagai
sumber air baku untuk air minum oleh PDAM khususnya untuk sungai Kali Mati, Air
Besar dan Sekartemin yang dikosumsi oleh penduduk di Distrik Fakfak dan
sebagian Distrik Fakfak Tengah. Sedangkan untuk penduduk Distrik Fakfak Tengah
dan Fakfak Barat (Kampung Kiat) dengan membuat saluran pipa yang diambil dari
sumber air di bukit/dataran tinggi yang disalurkan ke rumah-rumah.
Sementara aliran sungai Werba juga dimanfaatkan untuk pembangkit listrik
tenaga air. Hanya saja debit air sungai-sungai tersebut sangat dipengaruhi oleh
itensitas curah hujan, sehingga pelayanan air bersih belum mencakup ke seluruh
wilayah perkotaan Fakfak. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, penduduk
Kawasan Perkotaan Fakfak selain memanfaatkan air dari PDAM ataupun dari
sungai-sungai tersebut, juga menggunakan air hujan yang ditampung.
Di samping sungai, sumberdaya air yang terdapat di kawasan perencanaan
adalah ekosistem perairan yang dalam hal ini adalah ekosistem pesisir dan laut.
Ekosistem pesisir dan laut yang terdapat di Kawasan Perkotaan Fakfak adalah
hutan mangrove, padang lamun dan sebagian kecil terumbu karang. Ketersediaan
sumberdaya pesisir dan laut yang terdapat di Kawasan Perkotaan Fakfak pada saat
ini khusus untuk hutan mangrove sudah mulai berkurang karena kawasannya
digunakan untuk kawasan permukiman nelayan. Hal lain yang mengganggu pada
keseimbangan ekosistem pesisir dan laut di kawasan perencanaan adalah kegiatan
reklamasi yang akan menggangu pada kondisi tata air.
2. Air Tanah
Air tanah sering disebut air tawar karena tidak berasa asin. Berdasarkan
lokasi air, maka air tanah dapat dibagi dalam 2 (dua) bagian yaitu air permukaan
tanah dan air jauh dari permukaan tanah Air permukaan tanah sangat tergantung
pada air hujan. Yang termasuk air permukaan tanah adalah sungai, rawa-rawa,
danau, waduk (buatan). Air permukaan tanah sering dicemari oleh sampah
keluarga, kotoran hewan, limbah industri dan limbah domestik.
Tata guna sumberdaya air dapat dilihat dari ketersediaan air baik berupa air
tanah maupun air permukaan di kawasan perencanaan. Ketersediaan sumberdaya
air di Kawasan Perkotaan Fakfak sangat banyak, berasal dari beberapa sumber
baik air tanah maupun air permukaan. Hal ini disebabkan karena letak wilayahnya
yang berbukit-bukit dan didominasi oleh Hutan, sehingga ketersediaan air di
kawasan perencanaan sangat banyak. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari akan air bersih, penduduk di kawasan Perkotaan Fakfak menggunakan
air yang bersumber dari air tanah dan air permukaan. Sistem pengambilan air
bersih yang dilakukan di Distrik Fakfak barat (Kampung Kiat) dan Distrik Fakfak
Tengah dilakukan dengan membuat saluran pipa dari sumber air dari bukit di
dataran tinggi yang dialirkan ke rumah-rumah atau sungai dekat perkampungan.
Sedangkan untuk Distrik Fakfak dan sebagian Distrik Fakfak Tengah umumnya
menggunakan air bersih dengan sistem perpipaan PDAM.
Berdasarkan data dari PDAM Kabupaten, bahwa sumber air baku yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah bersumber dari Air
Besar dengan debit 4000 l/dtk, kampung Sungai dengan debit 6 l/dtk dan Kalimati
dengan debit 30 l/dtk. Semua sumber air baku ini belum dimanfaatkan secara
optimal, karena sampai tahun 2006, yang baru dimanfaatkan adalah Kampung
Sungai 50%, Kalimati dimanfaatkan 67% sedangkan dari sumber Air besar baru
dimanfaatkan 0,5%.
Jenis dan bentuk pengembangan sumber daya air dilakukan dengan cara
penanggulangan masalah sumber daya air dapat dengan pola usaha tani yaitu
antara lain: reboisasi, penghijauan, social forestry, aneka usaha kehutanan, hutan
rakyat, agroforestry, pengkayaan tanaman, suksesi alami, reklamasi bekas
tambang.
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Fabfab -
Kabupaten Fakfak penghijauan lingkungan, penanaman tanaman pakan,
penanaman tanaman
keindahan
1. Reboisasi merupakan upaya rehabilitasi berupa kegiatan penanaman pohon
yang dilaksanakan di dalam kawasan hutan;
2. Penghijauan merupakan upaya memulihkan ataumemperbaiki kembali
keadaan lahan kritis diluar kawasan hutan agar dapat berfungsi sebagai
media produksi dan mengatur tata air serta tanaman penguat teras;
Bab Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik Lingkungan IV - 4
Perkotaan Fakfak
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak
perhatian yang serius bagi yang akan terlibat langsung dalam usaha-usaha
pengelolaan lingkungan, pengelolaan sumberdaya tanah harus dilakukan secara
terpadu. Ini berarti bahwa pengelolaan empat aspek di atas (sumber daya tanah,
hutan, pertanian, dan sumber daya air) tidaklah boleh dilakukan secara parsial oleh
karena keterkaitan yang erat di antaranya.
Faktor-faktor pembentuk tanah diantaranya adalah iklim, iklim adalah rata-
rata cuaca dalam periode yang panjang. Sedangkan unsur-unsur iklim yang
mempengaruhi proses pembentukan tanah yaitu suhu dan curah hujan, suhu akan
berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka
proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan
cepat pula, suhu udara rata-rata di Kawasan Perkotaan Fakfak sama seperti halnya
Kabupaten Fakfak yaitu 28,1oC dengan suhu udara minimal adalah 22,2oC dan
maksimum 29,1oC. Rata-rata kelembaban udara pada tahun 2009 adalah 84,9%
dengan kecepatan angin adalah berkisar antara 04-06 knot. (lihat Tabel 4.1 )
Tabel 4.1. Suhu Udara Maksimum dan Minimum Mutlak ( oC) Kabupaten Fakfak,
Tahun 2006 - 2009
2006 2007 2008 2009
No Bulan
Min Max Min Max Min Max Min Max
1 Januari 22,6 30,1 22,2 22,1 22,1 30,9 22,1 31,3
2 Februari 23,1 30,1 22,3 21,4 21,4 30,4 20,9 30,5
3 Maret 22,8 30,7 22,5 21,7 21,7 29,7 22,2 29,8
4 April 22,9 29,9 22,1 22,4 22,4 30,6 22,7 30,1
5 Mei 22,3 29,4 22,3 22,2 22,2 31,2 22,1 30,0
6 Juni 22,3 28,1 21,9 20,4 20,4 30,2 21,9 29,0
7 Juli 22,2 27,0 22,1 21,6 21,6 30,4 22,3 27,9
8 Agustus 21,2 27,0 22,1 20,0 20,0 31,0 22,2 27,5
9 September 21,9 27,5 20,8 22,3 22,3 32,0 21,3 28,7
10 Oktober 21,0 29,4 22,2 22,4 22,4 31,4 22,4 30,0
11 November 22,0 29,7 21,3 21,6 21,6 30,4 21,7 30,6
Rata-
22,3 29,1 21,7 21,6 21,6 30,7 22,0 29,7
rata
Sumber: Kabupaten Fakfak Dalam Angka, 2010.
Dengan suhu yang dapat dikatakan nisbi seragam, sebaran curah hujan
merupakan patokan utama yang digunakan untuk membuat penggolongan iklim
tropika.
No Bulan Tahun
2005 2006 2007 2008 2009
1 Januari 21 24 9 16 11
2 Februari 20 17 17 18 18
3 Maret 15 23 16 19 23
4 April 22 19 17 12 16
5 Mei 26 20 25 14 16
6 Juni 24 23 24 22 16
7 Juli 18 26 27 10 16
8 Agustus 9 20 25 10 29
9 September 17 18 17 16 27
10 Oktober 23 11 16 10 12
11 November 19 14 16 13 10
12 Desember 18 13 16 16 16
Jumlah 232 228 225 1.76 210
Sumber: Kabupaten Fakfak Dalam Angka, 2010
Pendekatan dan metode yang digunakan untuk melindungi tanah agar tidak
rusak dapat dilakukan dengan cara:
1. Tidak menggunakan tanah secara berlebihan, menggunakan cara
pengelolaan yang tepat
2. Melindungi tanah dari energi perusak
3. Memperkecil energi perusak
4. Meningkatkan ketahanan tanah terhadap energi perusak
5. Peningkatan produktivitas tanah dengan cara memperbaiki sifat dan
kualitas tanah dan lahan
6. Memberikan bahan organik dsb kedalam tanah guna memperbaiki kondisi
tanah yang sudah rusak
7. Metode yang digunakan dalam konservasi tanah yaitu dengan cara:
8. Menggunakan tanah sesuai dengan kemampuannya
9. Memberikan perlakuan pada tanah dengan cara melindungi permukaan air
tanah, biasanya dilakukan dengan tanaman, atau disebut juga dengan cara
vegetatif
10. Melakukan pekerjaan teknik sipil pada tanah, disebut juga cara mekanisme
11. Memperbaiki masukan bahan untuk memperbaiki sifat tanah, biasanya
Tiga manfaat pokok dari informasi data cuaca dan iklim yakni:
dengan jari-jari 200 meter di sekitar mata air. Pemanfaatan ruang kawasan
sekitar mata air di Kawasan Fakfak, memanfaatkan mata air Degen.
4) RTH di Kawasan Perkotaan
Guna memenuhi kebutuhan ruang terbuka hijau (persentase total 30% bagi
Kabupaten dengan penyediaan 20% publik dan 10% privat) perlu dilakukan
upaya dalam hal penyediaan, di kawasan perkotaan Fakfak penyediaan
ruang terbuka diarahkan pada kebutuhan dengan bentuk dan jenis ruang
terbuka yang disesuaikan dengan kebutuhan kawasan perkotaan.
4.7 ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN FISIK LAINNYA (ZONA BUDIDAYA)
Pengembangan pemanfaatan ruang di kawasan budidaya bertujuan untuk
menjaga kualitas daya dukung lingkungan Kawasan Perkotaan Fakfak,
mengarahkan perkembangan wilayah yang seimbang, memanfatkan lahan yang
kurang produktif, menciptakan penyerapan lapangan pekerjaan, penyediaan ruang
kegiatan perekonomian yang sesuai dengan potensinya dan menjadi pendukung
pertumbuhan pusat-pusat sesuai struktur ruang yang dikembangkan.
Sebagaimana terkait dengan tujuan pengembangan diatas, maka kriteria dan
pertimbangan pemanfaatan ruang di kawasan budidaya adalah sebagai berikut
(1) Pengembangan kawasan budidaya memperhatikan tujuan percepatan
pengembangan perekonomian wilayah dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
(2) Pemanfaatan ruang dengan prioritas /proporsi terbesar yaitu pemanfaatan
ruang bagi kawasan kehutanan, perkebunan, pertanian; selanjutnya
dikembangkan dengan porsi luasan ruang yang tidak dominan yaitu sektor
perikanan, dan pariwisata juga permukiman.
(3) Pengembangan kawasan budidaya memperhatikan penggunaan lahan saat
b) Kawasan permukiman;
c) Perkebunan/ladang;
d) Budidaya perikanan;
e) Kawasan pariwisata.
Secara proporsional direncanakan pengembangan ruang-ruang kawasan
budidaya termasuk sektor kegiatan pertanian, perkebunan, tambak, perkotaan,
selain itu direncanakan ruang bagi penyediaan bandara, dan perkotaan Bomberay.
Kawasan wisata direncanakan sesuai potensi yaitu wisata bahari, dan wisata pantai
dengan ruang yang dibutuhkan di wilayah darat untuk akomodasi relatif tidak terlalu
luas. Disamping itu kawasan hutan produksi tetap dipertahankan dan meliputi
lahan dengan luas yang masih dominan.
4.7.3 Perkebunan/Ladang
Pemanfaatan ruang perkebunan bertujuan untuk mendukung
perekonomian lokal di kawasan sekitarnya dan pengembangan perekonomian
Wilayah Kawasan Perkotaan Fakfak. Pengembangan kawasan perkebunan
didasarkan pada pertimbangan kondisi eksisting (berupa perkebunan pala, kelapa,
durian, cengkeh, dan berbagai komoditi perkebunan lainnya) dan potensi
wilayahnya dengan merujuk pada ketentuan Keppres No. 57/89 tentang
Pengelolaan Kawasan Budidaya. Pemanfaatan ruang kawasan perkebunan yang
terbentuk berdasarkan pertimbangan tersebut adalah mengelompok dan
merupakan pemisah antara kawasan budidaya permukiman dan kawasan lindung.
B
Ab ini membahas mengenai analisis sosial budaya di Wilayah
Perkotaan Fakfak dengan bahasan mengenai elemen-elemen kota
yang memiliki nilai historis dan budaya, nilai dan norma yang dianut
dalam masyarakat setempat (local wisdom) di Kawasan Perkotaan
Fakfak serta peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
dan lingkungan
yang topografinya tinggi, karena lahan dan lokasi yang mendukung (cukup
strategis) serta jauh dari lokasi penduduk. Dalam pengelolaannya sistem open
dumping cenderung tidak memberikan proses sanitasi yang baik mengingat cairan
sampah (lindi) yang terjadi tidak mengalami pengolahan terlebih dahulu. Apabila ini
terjadi maka cairan lindi akan bergerak terus ke bawah lapisan tanah dan
mencemari air tanah yang tidak mustahil air tanah ini mengalir ke kawasan
Perkotaan Fakfak. Untuk itu dikemudian hari pengelolaan sampah di Kawasan
Perkotaan Fakfak perlu dipertimbangkan cara atau teknologi lain yang lebih aman
seperti dilakukannya sistem sanitary landfill atau dengan pengelolaan 3R (reclye,
reduce, reuse).
Secara keseluruhan luas penggunaan lahan di Kawasan Perkotaan adalah
sebesar 3.004,65 Ha, mempunyai kondisi sumberdaya lahan dan tanah yang
berbeda-beda untuk masing-masing kawasan, dibagian selatan pada umumnya
didominasi oleh kawasan perkantoran, Kawasan terbangun baik yang berupa
kawasan permukiman, kawasan perdagangan dan jasa serta kawasan perkantoran.
Kawasan terbangun ini mengarah ke daerah pesisir yang berada di bagian selatan
Kawasan Perkotaan Fakfak.
Keterkaitan antar fungsi dalam pusat kota di tujukan berdasarkan struktur
ruang kawasan perkotaan dimana masing-masing kp memiliki fungsi yang
terhubung oleh jaringan jalan. Sistem pusat pelayanan dan kegiatan dalam struktur
ruang Kawasan Perkotaan Fakfak, dikembangkan dalam 3 (tiga) pusat yaitu pusat
kota, sub pusat kota dan lingkungan.
1. Pusat Kota (pusat kegiatan); sebagai pusat primer terletak di Kelurahan
Wagom, Kelurahan Fakfak Utara dan Kelurahan Fakfak Selatan (BWK I/ Blok
A ), melayani seluruh sub pusat kota.
2. Sub pusat kota; sebagai pusat pelayanan sekunder dan berperan sebagai
pendukung kegiatan pada sub kota. Penempatan sub pusat kota ditetapkan
pada pusat-pusat BWK atau Blok dan kawasan-kawasan dengan kegiatan
yang cukup komplek dan atau kegiatan khusus guna terbentuknya
desentralisasi pelayanan pusat kota dengan skala pelayanan satu atau
beberapa bagian wilayah kota.
3. Pusat Lingkungan; merupakan pusat ketiga dari sistem pusat pelayanan dan
kegiatan di Kawasan Perkotaan Fakfak, dimana fungsinya untuk bagian
wilayah lingkungan.
Bab Analisis Sosial Budaya Perkotaan V-7
Laporan Antara
Rencana Detail Tata Ruang & Peraturan Zonasi Perkotaan Fakfak – Kabupaten Fakfak
h. Material
Peran material berkenaan dengan komposisi visual dalam perancangan.
Komposisi yang dimaksud diwujudkan oleh hubungan antar elemen visual.
i. Tekstur
Dalam sebuah komposisi yang lebih besar (skala urban) sesuatu yang dilihat
dari jarak tertentu maka elemen yang lebih besar dapat menimbulkan efek-
efek tekstur.
j. Warna
Dengan adanya warna (kepadatan warna, kejernihan warna), dapat
memperluas kemungkinan ragam komposisi yang dihasilkan.
ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas balk dalam bentuk area/kawasan
maupun dalam bentuk area memanjang jalur di mana dalam penggunaannya lebih
bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan. Tujuan pembentukan Ruang
Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan Fakfak adalah untuk menjaga keserasian dan
keseimbangan ekosistem perkotaan; mewujudkan keseimbangan antara
lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Fungsi dari keberadaan ruang terbuka di Perkotaan Fakfak adalah sebagai
pengamanan keberadaan kawasan lindung perkotaan; pengendali pencemaran dan
kerusakan tanah, air dan udara; tempat perlindungan plasma nuftah dan
keanekaragaman hayati; pengendali tata air; dan sarana estetika kota. keberadaan
ruang terbuka saat ini di Kawasan Perkotaan Fakfak dirasa masih sangat kurang,
hal ini tentunya perlu perhatian dengan cara peningkatan kualitas dan kuantitas
dari ruang terbuka di kawasan perkotaan hal ini dilakukan agar nilai manfaat
lingkungan tetap terjaga, sebagaimana manfaat dari adanya ruang terbuka yaitu
adalah sebagai sarana untuk mencerminkan identitas daerah sarana penelitian;
sarana rekreasi aktif dan pasif serta interaksi sosial; meningkatkan nilai ekonomi
lahan perkotaan; menimbulkan rasa bangga dan meningkatkan prestige daerah,
sarana aktivitas sosial bagi anak, remaja dewasa dan manula, sarana ruang
evakuasi untuk keadaan darurat, memperbaiki iklim mikro dan meningkatkan
cadangan oksigen di perkotaan.
kebutuhan akan keseimbangan antara ketentuan elemen bagi pejalan kaki untuk
menciptakan pusat kota yang nyaman untuk dinikmati serta pembagian dari akses-
akses pelayanan umum lainnya. Perubahan-perubahan rasio penggunaan jalan
raya yang dapat mengimbangi dan meningkatkan arus pejalan kaki dapat dilakukan
dengan memperhatikan aspek- aspek sebagai berikut:
Pendukung aktivitas di sepanjang jalan, adanya sarana komersial
seperti toko, restoran, cafe.
Street furniture berupa pohon-pohon, rambu-rambu, lampu, tempat
duduk, dan sebagainya.
Fasilitas jalur pedestrian di Kawasan Perkotaan Fakfak dibutuhkan pada:
Pada daerah-daerah perkotaan secara umum yang jumlah
penduduknya tinggi.
Pada jalan-jalan pasar dan perkotaan.
Pada daerah-daerah yang memiliki aktivitas kontinyu yang tinggi,
seperti misalnya pada jalan-jalan pasar dan perkotaan.
Pada lokasi-lokasi yang memiliki kebutuhan/permintaan yang tinggi,
dengan periode yang pendek, seperti misalnya terminal dan kereta
api, sekolah, rumah sakit, dan lapangan olah raga.
Pada lokasi yang mempunyai permintaan yang tinggi untuk hari-hari
tertentu, misalnya lapangan/gelanggang olah raga, masjid.
Pada daerah-daerah rekreasi.
pemerintahan, pusat jasa dan kantor, pusat perbelanjaan dan bangunan yang
dijadikan sebagai pendukung kegiatan kawasan perkotaan lainnya.
ANALISIS KEPENDUDUKAN
PERKOTAAN FAKFAK
paling tinggi karena selain sebagai pusat kota juga di dominasi oleh kawasan
perkotaan dan tempatnya pusat pemerintahan kabupaten. Berdasarkan klasifikasi
tempat tinggal, perkotaan Fakfak meliputi tiga administrasi Distrik, yang mencakup
17 wilayah administrasi kelurahan/kampung. Berdasarkan tingkat kepadatannya,
Kelurahan Sekban merupakan wilayah yang memiliki kepadatan tertinggi yaitu 708
jiwa/Km2, sedangkan wilayah administrasi dengan kepadatan terendah yaitu
Kelurahan Kiat dengan kepadatan 2 jiwa/Km2. Untuk lebih rinci, dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 6.1. Distribusi dan Kepadatan Penduduk di Perkotaan Fakfak
Luas Jumlah
Kelurahan/ Kepadatan
No. Distrik Daerah Penduduk
kampung Per Km2
(Km2) (Jiwa)
1 Fakfak Gewerpe 9 1.163 129
2 Lusi Peri 4 1.171 293
3 Tanama 5 949 190
4 Kapaurtutin 2 732 366
5 Dulah Pokpok 4 2.359 590
6 Sekban 1 708 708
7 Torea 10 505 51
8 Sekru 20 880 44
9 Kel. Wagom 140 7.535 54
10 Kel.Selatan
FF. Utara 360 7.184 20
11 Kel. FF. Selatan 4 5.753 1.438
12 Fakfak Tengah Raduria 105 280 3
13 Nemiwikarya 13 893 69
14 Katemba 12 879 73
15 Kayu Merah 72 1.307 18
16 Kel. Danaweria 36 4.440 123
17 Fakfak Barat Kiat 212 526 2
Perkotaan Fakfak 1.009 37.264 37
produktif.
Tabel 6.2. Banyaknya Penduduk di Distrik Fakfak menurut Kelompok Umur 2011
menurut Kelompok Umur 2011
0-4 2.004 1.882 3.88
5-9 1.889 1.799 3.68
6
10-14 1.695 1.567 8
3.26
15-19 1.636 1.530 2
3.16
20-24 1.956 1.679 6
3.63
5
Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Total
25-29 1.997 1.698 3.695
30-34 1.796 1.517 3.313
35-39 1.402 1.255 2.657
40-44 1.127 989 2.116
45-49 931 758 1.689
50-54 656 530 1.186
55-59 457 362 819
60-64 269 170 439
65-69 164 125 289
70-74 91 94 185
75+ 57 72 129
pola laju pertumbuhan penduduk pada tahun perencanaan 2034. Teknik regresi
linier memiliki penyimpangan minimum atas data penduduk masa lampau. Secara
matematik dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:
P t+x = a + b (x)
Dimana:
Pt + x = Jumlah penduduk tahun (t+x)
X = Tambahan tahun terhitung dari tahun dasar a, b = Tetapan yang
diperoleh dari rumus sebagai berikut (Sumber: Warpani, 1989, hal 29)
Berdasarkan hasil analisis dapat diperkirakan jumlah penduduk di wilayah
Perkotaan Fakfak pada tahun 2034 yaitu mencapai 59.119 jiwa. Secara lebih
lengkap perkiraan jumlah penduduk wilayah Perkotaan Fakfak diuraikan pada tabel
berikut.
Tabel 6.5. Proyeksi Jumlah Penduduk Pada Tahun Rencana
Kelurahan/ LPP Jumlah Penduduk
No. Distrik
kampung (%) 2013 2017 2021 2025 2030 2034
1 Fakfak Gewerpe 0,12 1.166 1.171 1.177 1.183 1.190 1.196
2 Lusi Peri 0,07 1.173 1.179 1.185 1.190 1.197 1.203
3 Tanama 0,11 951 956 960 965 971 975
4 Kapaurtutin 0,04 733 737 740 744 748 752
5 Dulah Pokpok 0,09 2.363 2.374 2.386 2.397 2.412 2.423
6 Sekban 0,03 709 712 716 719 724 727
7 Torea 0,06 506 508 511 513 516 519
8 Sekru 0,04 881 886 890 894 900 904
Kel. Wagom
9 0,05 7.549 7.585 7.622 7.658 7.704 7.741
Selatan
10 Kel. FF. Utara 0,08 7.198 7.233 7.268 7.303 7.347 7.382
jaringan jalan begitu juga dengan pola permukiman di wilayah perkotaan. Lokasi
kawasan permukiman di perkotaan Fakfak pada umumnya berkonsentrasi di pusat
pemerintahan baik pusat pemerintahan distrik maupun kampung. Hal ini
disebabkan karena kondisi wilayah secara fisik merupakan dataran tinggi.
Perkembangan suatu kota tidak terlepas dari pertumbuhan penduduknya,
yang selanjutnya akan sangat mempengaruhi penggunaan lahan di perkotaan
tersebut terutama dalam memenuhi kebutuhan lahan untuk perumahan. Jumlah
penduduk Perkotaan Fakfak tahun 2011 mencapai 37.264 jiwa yang tersebar di
distrik Fakfak sebanyak 28.939 jiwa, di distrik Fakfak Tengah 7.799 jiwa dan di
Fakfak Barat 526 jiwa. Untuk jelasnya distribusi jumlah penduduk untuk tiap
kampung/kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut:
Distribusi
No. Distrik Kelurahan/ kampung Jumlah Penduduk (%)
2011 2034
8 Sekru 2,4 1,6
9 Kel. Wagom Selatan 20,2 13,6
10 Kel. FF. Utara 19,3 12,9
11 Kel. FF. Selatan 15,4 10,4
No. Variabel Bobot Nilai Min. Skor Min. Nilai Maks. Skor Maks.
(5) = (3) x (4) (7)= (3) x (6)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Kemiringan 5 1 5 5 25
2 Rawan 3 1 3 5 15
3 Jenis tanah
bencana 5 3 15 3 15
4 Jenis batuan 4 4 16 4 16
Selanjutnya, luas wilayah dengan kelas sangat sesuai, kelas sesuai, kelas
kurang sesuai dan kelas tidak sesuai., berturut-turut adalah 344,9. ha (34,1%),
644,1 ha (%), 6 ha (0,59%) dan 124,64 hari. Secara rind, luas wilayah kesesuaian
lahan perumahan disajikan dalam Tabel 6.9 berikut
4 Kapaurtutin 2 1 1 _ -
Tabel 6.10.Distribusi Jumlah Penduduk, Rumah, Kebutuhan Dan Ketersediaan Lahan Perumahan
Tiap Kampung/Kelurahan Tahun 2034
Luas Tahun 2034 Jumlah Jumlah Kekurangan Backlo Kebutuhan Kelas Kesesuaian (Ha)
Distrik Kelurahan/ Wilayah Jumlah Kepadatan KK Rumah Rumah Rumah
g lahan
kampung Penduduk Penduduk Tahun Tahun Tahun Perumahan I II III
(Km) (jiwa) (jiwa/Km) 2012 2012 (Unit) 2034 (Ha)*
Fakfak Gewerpe 9 1.196 133 265 244 21 299 4,5 1,6 5,1 0,6
Lusi Peri 4 1.203 301 278 255 23 301 4,5 0,6 3,1 0
Tanama 5 975 195 197 156 41 244 3,7 1,7 3,3 -
Kapaurtutin 2 752 376 181 144 37 188 2,8 1 1 -
Dulah Pokpok 4 2.423 606 629 527 102 606 9,1 1,9 2,1 -
Sekban 1 727 727 163 165 - 182 2,7 0,1 0,9 -
Torea 10 519 52 132 102 30 130 1,9 5,5 4,5 -
Sekru 20 904 45 195 154 41 226 3,4 6,2 13,8 -
Kel. Wagom Selatan 140 7.741 55 1.659 1.429 230 1.935 29,0 43,6 94,8 1,5
Kel. FF. Utara 360 7.382 21 1.845 1.680 165 1.846 27,7 124,7 234,3 1
Kel. FF. Selatan 4 5.910 1.478 1.474 1.271 203 1.478 22,2 2,8 1,1 0,1
Fakfak Raduria 105 288 3 60 27 33 72 1,1 21,3 83,7 -
Tengah Nemiwikarya 13 919 71 200 257 - 230 3,4 6,9 6,1 -
Katemba 12 903 75 181 102 79 226 3,4 2 8,8 0,2
Kayu Merah 72 1.354 19 268 235 33 339 5,1 23,4 34,9 2,6
Fakfak Kel. Danaweria 36 4.567 127 921 961 - 1.142 17,1 14,8 21,2 -
Barat Kiat 212 540 3 103 60 43 135 2,0
Perkotaan Fakfak 1.009 38.303 4.287 8.751 7.769 1.081 9.576 144 0 0 0
dan air bersih Pertumbuhan ekonomi secara riil dapat terlihat dari laju
pertumbuhan PDRB berdasarkan harga konstan. Berdasarkan PDRB berdasarkan
harga konstan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Fakfak adalah sebesar 8.19%
(data tahun 2012) berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Konstan menurut Lapangan Usaha), kontribusi sektor terbesar adalah pada
lapangan usaha pertanian dengan rata-rata pertumbuhan adalah 25.83% rata-
rata laju pertumbuhan ekonomi sektor riil di Kabupaten Fakfak adalah sebesar
5,77% per tahun (data tahun 2002- 2006). Pertumbuhan ekonomi secara riil
dapat terlihat dari laju pertumbuhan PDRB berdasarkan harga konstan.
Sedangkan rata-rata laju pertumbuhan ekonomi wilayah kabupaten Fakfak dalam
kurun waktu tahun 2002 - 2006 adalah sebesar 14,69% per tahun. Untuk lebih
jelasnya perkembangan PDRB Kabupaten Fakfak berdasarkan harga berlaku
maupun berdasar harga konstan dapat dilihat pada Tabel 7.1 s/d Tabel 7.3
Tabel 7. 1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Menurut Lapangan Usaha di
Kabupaten Fakfak Tahun 2010-2012
PDRB (Jutaan Rupiah)
No Lapangan Usaha
2009 2010 2011
1. Pertanian 328.117,20 343.731,95 373.033,33
2. Pertambangan Penggalian 20.823,04 23.282,68 25.943,56
3. Industri Pengolahan 73.004,32 80.635,39 88.542,66
4. Listrik, Gas & Air 40.527,86 40.813,56 11.511,59
5. Bangunan 235.121,21 285.298,67 377.824,29
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 204.503,78 248.724,15 297.696,16
7. Pengangkutan & Komunikasi 122.839,43 149.978,37 473.885,01
8. Keuangan, Persewaan & Jasa 40.447,33 53.294,70 58.069,87
Perusahaan
9. Jasa-Jasa 232.023,60 287.614,16 317.479,60
PDRB Dengan MIGAS 1.267.537,74 1.483.373,62 1.723.986,06
Sumber: BPS Kabupaten Fakfak Tahun 2012
Gambar 7. 1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha Tahun 2010
Sumber: BPS Kabupaten Fakfak Tahun 2012
Tabel 7. 2 Pertumbuhan Ekonomi berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar
Harga Berlaku Tahun 2010-2012
No Lapangan Usaha 2010-2011 2011-2012 Pertumbuhan rata-rata
1. Pertanian 7,29 5,03 6,1
2. Pertambangan Penggalian 2,43 12,52 9,97
3. Industri Pengolahan 5,29 4,04 4,61
4. Listrik, Gas & Air 1,07 1,91 1,49
5. Bangunan 7,65 7,55 7,6
6. Perdagangan, Hotel dan 12,21 16,70 14,45
Restoran
7. Pengangkutan & 7,51 7,37 7,4
Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan & 13,34 5,35 9,3
Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa 7,03 7,74 7,3
PDRB 8,15 8,23 8,14
Sumber: Fakfak Dalam Angka Tahun 2012, dan Hasil Analisis Tahun 2014
Tabel 7. 3 Harga Konstan Menururt Lapangan Usaha di Kabupaten Fafak Tahun 2010-
2012
No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 Rata-rata
1. Pertanian 26,22 26,02 25,25 25,83
2. Pertambangan 1,69 1,68 1,75 1,71
Penggalian
3. Industri Pengolahan 5,06 4,92 4,73 4,90
4. Listrik, Gas & Air 0,59 0,55 0,51 0,55
5. Bangunan 17,23 17,15 17,05 17,14
6. Perdagangan, Hotel 15,91 16,51 17,80 16,74
dan Restoran
7. Pengangkutan & 9,81 9,76 9,68 9,75
Komunikasi
8. Keuangan, Persewaan 3,06 3,20 3,12 3,13
& Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa 20,42 20,21 20,12 20,25
Tabel 7. 5 Tingkat Pertumbuhan PDRB Sektoral Atas Dasar Harga Konstan 2010-2011 di
Kabupaten Fakfak (Jutaan Rupiah)
No Lapangan Usaha PDRB Papua Barat Pertumbuhan
PDRB
2010 2011 PDRB (A) Sektoral/
(A) (B) B-A (B-A)/A
1. Pertanian Agriculture 2.014.324 2.045.720 31.396 0,01559
2. Pertambangan 1.090.052 1.155.960 65.908 0,06046
Sumber: Fakfak Dalam Angka Tahun 2012 dan Hasil Analisis Tahun 2014
perkebunan, perikanan dan jasa. Komoditas pertanian berupa jagung, kedelai, ubi jalar,
ubi kayu, sementara komoditas perkebunan berupa kakao, kopi, cengkeh, jambu mete,
dan pala, komoditas perikanan berupa perikanan tangkap dan komoditas lainnya berupa
jasa dan peternakan.
Tabel 7. 7 Komoditi Potensial Di Kawasan Perkotaan Fakfak Kabupaten FakfakProvinsi Papua Barat
No Distrik Komoditi LQ Sir Pir Dir Potensial
1 Fakfak Padi 0 0 0 A
Jagung 0,18 0 A
Ubi Kayu 0,62 0 0 +
Ubi Jalar 0,38 0 0 +
Kacang
0 0 0 A
Tanah
Kedelai 0 0 0 A
Kacang
0 0 0 A
Hiiau
Kedelai 0,40 0 0 + 1
Sayuran 2,58 0 0 + 1
Buah-
buahan :
Pisang 0,08 0 A
Nanas 1,50 0 A 0 1
Alpukat 2,70 0 A + 1
Mangga A 0 A A
Rambutan 0,48 0 A
Jambu Biji 1,50 0 A + 1
Durian 0,96 0 A +
Pepaya 1,67 0 A + 1
Jeruk Siam 0 0 A A
Jeruk Besar 0 0 A 0
Nangka 1,45 0 A +
Perkebunan:
Pala 0,24 0 A
Jeruk Besar 0 0 A 0
Nangka 0,84 0 A
Perkebunan
:
Pala 5,25 0 A L
Kelapa 0,34 0 A
Kakao 2,91 0 A +
Cengkeh 0,14 0 0
Kopi 0,19 0 0 ^ M
Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2014
Tabel 7. 8 LQ Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Fakfak Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010-2011
(Jutaan Rupiah)
PDRB Fakfak PDRB Papua Barat LQ
No. Sektor Ekonomi
2010 2011 2010 2011 2010 2011
1. Pertanian Agriculture 167.799,26 180.036,72 2.014.324 2.045.720 2,766
2. Pertambangan 10.829,15 11.633,61 1.090.052 1.155.960 0,330
Penggalian
3. Industri Pengolahan 32.346,82 34.056,65 2.507.291 4.957.830 0,428
4. Listrik, Gas & Air 3.743,79 3.783,74 34.085 37.100 3,648
Minum
5. Bangunan/Konstruksi, 110.274,32 118.711,19 718.468 806.400 5,097
Perdagangan
6. Hotel dan Restoran, 101.827,84 114.256,46 743.882 833.960 4,546
7. Pengangkutan dan 62.802,39 67.516,59 612.201 691.590 3,407
Komunikasi
8.. Keuangan, Persewaan 19.568,37 22.178,37 69.182 220.500 3,841
& Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa 130.676,16 139.860,84 769.162 1.167.070 5,642
Jumlah Total 1.081.722,63 1.145.616,36 35.923.907 32.943.065
Sumber: Papua Barat Dalam Angka, Fakfak Dalam Angka Tahun 2012, Hasil Analisis Tahun 2014
Gambar 7. 5 National Growth Share Kabupaten Fakfak Tahun 2010-2011 (Jutaan Rupiah)
Sumber: Hasil Analisis Tahun 2014
Dari hasil perhitungan tiga komponen di atas, dapat dilakukan .checking sebagai
berikut:
1. Komponen National Growth Share (NGS): 240.725,668
2. Komponen Industrial Mix Share (IMS): -98.001,112
3. Komponen Local Share (LS): -90.558,486
4. Perubahan PDRB(IAPDRB): 52.166,070
salah satu alat, yang lebih penting adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi
digunakan untuk memperbaiki kapabilitas manusianya dan bagaimana rakyat
menggunakan kapabilitasnya tersebut.
Panjang jalan menurut status jalan ini terbagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu
jalan negara, propinsi, kabupaten dan jalan desa. Dari ke 4 (empat) panjang jalan
menurut status ini, 2 (dua) di antaranya yang sering dilalui oleh kendaraan yaitu jalan
negara dan jalan propinsi karena 2 (kedua) jalan ini sering digunakan oleh jalur regional
untuk menghubungkan wilayah satu dengan wilayah lainnya dan masing-masing status
jaringan jalan ini di kelola oleh status jaringan jalan tersebut seperti jalan negara dikelola
oleh negara dan seterusnya.
Tabel 8.1 Panjang Jalan Di Kawasan Perkotaan Fakfak di Kabupaten Fakfak, Tahun 2011
Distrik
Jumlah
No Jenis Jalan (Km) Fakfak Fakfak
Fakfak (Km)
Tengah Barat
. Jenis Permukaan Jalan 112 - - 112
1. Jalan Beraspal
2. Jalan Belum Beraspal 42 - - 42
Jumlah 154 - - 154
Berdasarkan Status - - - -
1. Jalan Nasional
. 2. Jalan Provinsi 21,926 - 32,433 54,359
3. Jalan Kabupaten/Kota 90.670 7,802 43 141,472
4. Jalan Desa/Kelurahan 28,815 - - 28,815
Jumlah 141,411 7,802 75,433 224,646
. Jembatan (Buah) 45 111 81 237
Sumber : Dinas Perhubungan dan Dinas PU Sub bidang Bina Marga, Tahun 2012
Kondisi angkutan umum di Kawasan Perkotaan Fakfak sampai dengan saat ini
masih terkendali, dimana pola sebaran trayek angkutan tersebut terpusat pada satu
terminal dan tersebar ke beberapa sub terminal yang ada. Jumlah angkutan umum di
Kawasan Perkotaan Fakfak ada 5 jenis angkutan, dimana angkutan trayek A berjumlah
= 60 unit, trayek B berjumlah = 67 unit, trayek C berjumlah = 130 unit, trayek D
berjumlah = 73 unit, dan trayek E berjumlah = 50 unit. Untuk lebih jelasnya mengenai
trayek angkutan umum dapat dilihat pada Tabel 8.2.
Tabel 8.2 Trayek Angkutan Umum Di Kawasan Perkotaan Fakfak dan Wilayah Kabupaten Fakfak
Tahun 2007
Drainase kota sebagian besar terdapat di Distrik Fakfak dan Distrik Fakfakk
Tengah mengikuti arah jaringan jalan. Saluran ini merupakan saluran buatan atau
anak- anak sungai yang sudah mengalami perkerasan. Sistem jaringan yang ada belum
terpadu sehingga belum tampak pola teratur yang menggabungkan saluran tersier,
sekunder dan primer. Umumnya kondisi fisik saluran yang ada sudah banyak yang
membutuhkan perawatan karena selain bangunannya yang sudah mulai pelapukan,
disbagian tempat juga banyak tersumbat oleh tumpukan sampah.
Pada dasarnya sistem pengaliran air permukaan saat ini tidak terlalu bermasalah
karena didukung oleh kelerengan yang memungkinkan air mengalir secepat mungkin di
saluran. Namun demikian, seiring berubahnya kondisi bentang alam di masa yang akan
datang, saluran drainase di kawasan ini perlu dikelola sedemikian rupa sehingga aliran
run off mengikuti arah aliran yang terpadu dan sesuai kaidah teknis.
Sistem pelayanan air bersih yang ada meliputi 350 unit Sambungan Rumah
(SR) dan 25 unit Hidran Umum (menggunakan sistem penampungan bak). Seluruh unit
Sambungan Rumah berada di Distrik Fakfak, sedangkan Hidran Umum 16 unit
terdapat di Distrik Fakfak, dan 9 unit melayani Distrik Fakfak Tengah.
Gambar 8. 9 Kondisi Sungai Air Besar Yang Menjadi Salahsatu Sumber Air Baku
Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan air bersih pada tahun rencana
2034 di perkotaan Fakfak dengan asumsi kebutuhan air sebanyak 110
liter/orang/hari. Maka kebutuhan air bersih Distrik Fakfak pada tahun 2034 yaitu
3.270.531 liter/hari atau 3.271 m3/hari, sedangkan wilayah perkotaan di Distrik
Fakfak Tengah yaitu 883.306 liter/hari atau 833 m3/hari dan untuk wilayah
perkotaan Distrik Fakfak Barat yaitu 59.448 liter/hari atau 59 m 3/hari. Selain itu,
asumsi lain yang digunakan yaitu kebutuhan air non-domestik 20%, kebutuhan air
bersih untuk jalur hijau 5%, kehilangan air bersih 20% serta kebutuhan air untuk
fasilitas umum 10%. Maka kebutuhan total air bersih untuk Distrik Fakfak menjadi
3.929.935 liter/hari atau 3.930 m 3/hari, sedangkan Distrik Fakfak Tengah menjadi
1.061.398 liter/hari atau 1.061 m 3/hari, sedangkan Distrik Fakfak Bersih menjadi
71.434 liter/hari atau 71 m3/hari.
Tabel 8. 4 Perkiraan Jumlah Kebutuhan Air Bersih Di Kawasan Perkotaan Fakfak, Kabupaten Fakfak Tahun 2012 Dan 2034
No Uraian Kebutuhan Air Bersih Distrik Kebutuhan Air Bersih Distrik Fakfak Kebutuhan Air Bersih Distrik Fakfak
Fakfak Tengah Barat
2012 2034 2012 2034 2012 2034
Sambungan Langsung
Jumlah 28.939 29.732 7.799 8.030 526 540
Penduduk
Konsumsi Air 110 110 110 110 110 110
(Liter/orang/hari)
Sub Total 3.183.290 3.270.531 857.890 883.306 57.860 59.448
kebutuhan
Sambungan
Langsung
(Liter/Hari)
Non Domestik
Konsumsi Air 636.658 654.106 171.578 176.661 11.572 11.890
(Liter/Hari)
Sub total 636.658 654.106 171.578 176.661 11.572 11.890
kebutuhan non
domestik
(liter/hari)
Jumlah Air Bersih 3.819,948 3.924.637 1.029.468 1.059.967 69,432 71.338
(Liter/Hari)
Jumlah Air Bersih 3.819,948 3.924.637 1.029.468 1.059.967 69,432 71.338
(m3/Hari)
Jalur Hijau (5% 191,00 196,23 51,47 53 3,47 3,57
dari sub total
kebutuhan air
bersih)
Losses (20% dari 763,99 784,93 205,82 211,99 13,89 14,27
sub total
No Uraian Kebutuhan Air Bersih Distrik Kebutuhan Air Bersih Distrik Fakfak Kebutuhan Air Bersih Distrik Fakfak
Fakfak Tengah Barat
2012 2034 2012 2034 2012 2034
kebutuhan air
bersih)
Yang lainnya 381,99 392,46 102,95 106 6,94 7,13
(10% dari sub
total kebutuhan
air bersih)
Total Kebutuhan Air Bersih 3.825.104,93 3.929.935,03 1.030.857,78 1.061.398,26 69.525,73 71.434,49
Sumber : Hasil Analisis, Tahun 2014
mencapai 7.848 KVA. Wilayah pelayanan listrik yang bersumber dari Ranting
Fakfak, dilengkapi oleh 56 gardu dengan jaringan kabel tegangan menengah
sepanjang 58,18 KMS dan jaringan kabel tegangan rendah sepanjang 70,95 KMS.
Wilayah pelayanan listrik yang bersumber dari Ranting Fakfak, dilengkapi oleh 56
gardu dengan jaringan kabel tegangan menengah sepanjang 58,18 KMS dan
jaringan kabel tegangan rendah sepanjang 70,95 KMS, kapasitas 5.616 KV,
produksi 4.480 KV, jumlah pelanggan 6.129 pelanggan, dengan daya tersambung
7.848.000 VA, . Dari sumber listrik yang berasal dari Lisdes Teluk Patipi, dengan 6
gardu aliran disambungkan melalui jaringan kabel tegangan menengah sepanjang
8,75 KMS, kapsitas 60 KV, produksi 51 KV, jumlah pelanggan 238 pelanggan,
dengan daya tersambung 179.750 VA. Sedangkan dari sumber listrik Lisdes
Werpigan tidak dilengkapi gardu namun aliran listrik tersambung dengan adanya
jaringan tegangan rendah sepanjang 0,55 KMS, kapasitas 10 KV, produksi 7 KV,
jumlah pelanggan 37 pelanggan, daya tersambung 17.100 VA.
Tabel 8.7 Perkiraan Jumlah Timbulan Sampah Di Kawasan Perkotaan Fakfak, Kabupaten
8.7 FASILITAS
8.7.1 Perumahan
Perumahan penduduk di kota Fakfak Fakfak selain secara linier mengikuti
jaringan jalan yang dikarenakan kondisi topografi juga secara mengelompok
dengan mendekati pusat-pusat kegiatan. Jumlahdan sebaran rumah penduduk tiap
distrik/kelurahan tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel VIII.3.
Untuk kebijakan tentang perumahan mengacu pada Undang-Undang Nomor
4 Tahun 1994 tentang Perumahan dan Permukiman, dimana dalam undang-
undang itu disebutkan bahwa perumahan berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan, sedangkan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar
kawasan hutan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun kawasan
peKampungan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
Selain untuk menghindari bahaya tsunami juga wilayah pesisir pantai adalah
wilayah sempadan yang termasuk kawasan lindung. Hanya saja, hal ini sulit
dilaksanakan mengingat penduduk sudah turun temurun mengempati wilayah
tersebut serta kejadian tsunami yang belum pernah ada di kota Fakfak, disamping
itu memerlukan biaya yang besar serta waktu yang lama.
Perumahan ataupun rumah penduduk yang terletak pada lahan yang curam,
terutama seperti di kampung Gwerpe, Lusypkeri, Katemba, Kayu Merah dan Fakfak
Selatan, perlu diberikan arahan untuk menghindari lahan yang mempunyai
kemiringan diatas 10%, atau dalam pembangunan rumah dibuat dengan konstruksi
sengkedan ataupun Split level. Demikian pula dalam pengolahan dan pengerjaan
tanahnya untuk mencegah tanah longsor dibuat dengan sistim teras/sengkedan
dan diberi pengamanan berupa vegetasi atau bangunan talud penahan tanah
selain dengan menjaga pepohonan yang ada dan dengan penanaman kembali.
Produksi Pangan (P-IRT) dari Dinas Kesehatan, masalah pengemasan yang belum
memenuhi standart Kesehatan serta masalah.
8.7.3 Perkantoran
Fasilitas perkantoran yang akan dikembangkan disesuaikan dengan fungsi
Perkotaan Fakfak sebagai pusat kegiatan Kota Kabupaten, sehingga diperlukan
berbagai fasilitas perkantoran dan bangunan umum yang berskala pelayanan untuk
kabupaten dan kota. Perkiraan kebutuhan fasilitas perkantoran dan bangunan
umum digolongkan kedalam perkantoran tingkat kabupaten, Distrik, dan kelurahan
atau Kampung, serta perkantoran swasta.
a) Perkantoran Pemerintahan
SLTP yang ada saat ini sebanyak 16 unit, sampai dengan tahun 2034
kebutuhan fasilitas pendidikan SLTP sebanyak 10 unit jadi dikaitkan dengan
jumlah tersebut sampai tahun 2011 belum diperlukan penambahan, terkecuali
dalam pembukaan kawasan permukiman baru lokasinya relatif jauh dengan lokasi
SLTP yang sudah ada. Fasilitas SLTP memiliki pelayanan untuk unit BWK dan lokasi
untuk fasilitas pendidikan SLTP dapat digabung dengan lapangan olah raga, dan
sarana pendidikan lainnya baik SD maupun SLTA.
Tabel 8.12Banyaknya Sekolah, Ruang Belajar, Guru, Murid dan Ratio Murid Di
Distrik Fakfak Barat menurut Jenis Sekolah 2011
Jenis Selokah Ruang Guru Murid Rasio murid terhadap
Sekolah Belajar Sekolah Ruang belajar Guru
TKK 3 3 12 109 36,33 36,33 9,08
SD 8 43 71 838 104,75 19,49 11,8
MI 0 0 0 0 0 0 0
SMP 1 6 13 213 213 35,35 16,38
MTs 0 0 0 0 0 0 0
SMU 0 0 0 0 0 0 0
SMK 1 7 35 148 148 21,14 4,23
MA 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Fakfak, 2012
Tabel 8.13 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Dan Fasilitas Pendidikan Di Kawasan
Perkotaan Fakfak, Kabupaten Fakfak Tahun 2034
I. Distrik Fakfak
1 Gewerpe - - - - - -
2 Lusi peri - - - - - -
3 Tanama - - - - - -
4 Kapaurtitun - - - - - -
5 Dulah pokpok - - - - - -
6 Sekban - - 1 - - -
7 Torea - - - - - -
8 Sekru - - - - - -
9 1 - - 2 4
Kel. Wagom selatan
1 Kel. Fakfak utara - 1 - - 3 3
0
1 Kel. Fakfak selatan
- - - 1 - -
1
Jumlah 1 1 1 1 5 7
Praktek
No Distrik/Kampung Apotek PUSTU Puskesmas
Dokter
Unit Ha Unit Ha Unit Ha Unit Ha
I. Distrik Fakfak
1 Gewerpe 16 0,55 3 0,09 0,5 0,06 0,1 0,03
2 Lusi peri 1 0,04 0 0,01 0,0 0,01 0,0 0,00
3 Tanama 1 0,04 0 0,01 0,0 0,00 0,0 0,00
4 Kapaurtitun 1 0,03 0 0,00 0,0 0,00 0,0 0,00
5 Dulah pokpok 3 0,09 1 0,02 0,1 0,01 0,0 0,01
6 Sekban 1 0,03 0 0,00 0,0 0,00 0,0 0,00
7 Torea 1 0,02 0 0,00 0,0 0,00 0,0 0,00
8 Sekru 1 0,03 0 0,01 0,0 0,00 0,0 0,00
9 Kel. Wagom selatan 8 0,28 2 0,05 0,3 0,03 0,1 0,02
10 Kel. Fakfak utara 8 0,28 2 0,05 0,3 0,03 0,1 0,02
11 Kel. Fakfak selatan 6 0,21 1 0,04 0,2 0,02 0,1 0,01
Jumlah 46 1,60 9 0,27 1,523 0,18 0,381 0,09
II. Distrik Fakfak Tengah
1 Raduria 0 0,01 0 0,00 0,0 0,00 0,0 0,00
2 Nemiwikarya 1 0,04 0 0,01 0,0 0,00 0,0 0,00
3 Katemba 1 0,03 0 0,01 0,0 0,00 0,0 0,00
4 Kayu merah 3 0,11 1 0,02 0,1 0,01 0,0 0,01
5 Kel. Danaweria 5 0,19 1 0,03 0,2 0,02 0,0 0,01
Jumlah 11 0, 3 8 2 0,06 0,36 0,04 0,09 0,02
bersih yang dilakukan di Distrik Fakfak barat (Kampung Kiat) dan Distrik Fakfak
Tengah dilakukan dengan membuat saluran pipa dari sumber air dari bukit di
dataran tinggi yang dialirkan ke rumah-rumah atau sungai dekat perkampungan.
Sedangkan untuk Distrik Fakfak dan sebagian Distrik Fakfak Tengah umumnya
menggunakan air bersih dengan sistem perpipaan PDAM, Di samping sungai,
sumberdaya air yang terdapat di kawasan perencanaan adalah ekosistem perairan
yang dalam hal ini adalah ekosistem pesisir dan laut. Ekosistem pesisir dan laut
yang terdapat di kawasan perkotaan Fakfak adalah hutan mangrove, padang lamun
dan sebagian kecil terumbu karang. Ketersediaan sumberdaya pesisir dan laut
yang terdapat di kawasan perkotaan pada saat ini khusus untuk hutan mangrove
sudah mulai berkurang karena kawasannya digunakan untuk kawasan
permukiman nelayan. Hal lain yang mengganggu pada keseimbangan ekosistem
pesisir dan laut di kawasan perencanaan adalah kegiatan reklamasi yang akan
menggangu pada kondisi tata air.
memenuhi (a) nilai skoring > 175, (b) kelerengan > 40%, (c) kawasan
hutan pada ketinggian 2000 m dpl, (d) kawasan hutan dengan tanah
sangat peka terhadap erosi dengan kelerengan lapang > 15%, (e)
kawasan hutan yang merupakan daerah resapan air, (f) kawasan hutan
yang merupakan darah perlindungan pantai.
Hasil produksi hutan yang sangat memberikan andil besar pada
pembangunan Kawasan Perkotaan . Fakfak . adalah hasil hutan kayu berupa kayu
log (kayu gelondongan). Adapun jenis kayu lyang bernilai ekonomis antara lain kayu
merbau , mersawa , bintangur dan rimba campuran.
Dari beberapa jenis kayu yang ada yang menjadi kayu andalan adalah kayu
merbau. Kayu merbau selain menjadi kayu asli daerah papua juga merupakan kayu
yang mempunyai nilai jual tinggi serta menjadi kayu paling kuat dengan nama lain
kayu besi. Selama ini pemasaran kayu Log jenis merbau dijual ke daerah Jawa,
Sulawesi bahkan ada yang di ekspor ke India dan China dan Korea. Potensi hutan
produksi merupakan faktor yang paling menentukan terhadap sumbangan sektor
kehutan bagi pembangunan daerah Kawasan Perkotaan Fakfak, untuk itu perlu
diperhatikan untuk membangun hutan dan kehutanan secara berkesinambungan.
Keberlanjutan pembangunan sektor kehutanan sangat dipengaruhi oleh peran
stakeholder kehutanan untuk membangun hutannya.
Tahun
Jenis Ikan 2007 2008 2009 2010 2011
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
17. Ikan Babi Tuna - - - - 26,550
18. Lainnya - 123 - - 279,842
- - -
Jumlah 318,29 123.244,1 45,559 144,40 387,002
Jumlah Total 702,59 123.835,56 45,559 858,04 22427,15
8
Sumber : BPS, Kabupaten Fakfak Dalam Angka, Tahun 2012
9.2.1. Analisis Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dan
Ketinggian Bangunan
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) merupakan perwujudan dari pola
kepadatan bangunan. KDB merupakan perbandingan antara luas lantai dasar
bangunan dengan luas kapling (petak lahan tempat bangunan tersebut) dalam
rasio angka desimal. Secara teoritik angka ini dapat berkisar antara tiada
bangunan (0%) sampai tiada pekarangan, hanya bangunan (100%).
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) atau disebut juga Building Coverage Ratio
(BCR) merupakan ukuran yang menunjukkan proporsi total luas lantai bangunan
dengan luas kapling (petak lahan tempat bangunan tersebut berdiri) dalam angka
rasio desimal. Secara teoritik angka rasio desimal ini bisa tiada lantai bangunan
sedikitpun/tiada bangunan (0,00) sampai lebih dari jumlah tingkat/lantai
bangunan (1,00). Pada keadaan bangunan tidak bertingkat/bersusun, maka angka
KDB akan pararel dengan angka KLB.
Ketinggian bangunan adalah jumlah lantai penuh dalam satu bangunan
dihitung mulai lantai dasar sampai dengan lantai tertinggi, dan apabila terdapat
basemen/ruang bawah tanah maka ruang tersebut tidak dihitung. Ketinggian
bangunan dapat ditinjau berdasarkan satuan jarak atau jumlah lantai bangunan.
Berdasarkan satuan jarak, ketinggian bangunan adalah tinggi suatu bangunan atau
bagian bangunan yang diukur dari rata-rata permukaan tanah sampai setengah
ketinggian atap atau sampai puncak dinding/parapet tertinggi.
Intensitas ruang di Kawasan Perkotaan Fakfak sangat bervariasi, bangunan-
bangunan yang berada di jalan-jalan utama termasuk CBD memiliki KDB dan KLB
maksimum yang lebih tinggi dari bangunan-bangunan yang berada di jalan-jalan
lokal dan jalan lingkungan karena bangunan tersebut secara ekonomis memiliki
nilai yang lebih tinggi, sehingga pemanfaatannya lebih maksimal. Dengan adanya
Bandar Udara Torea di Distrik Fakfak dan pengembangan Bandar Udara Siboru,
pengaturan intensitas ruang pada kawasan yang terkena dengan aturan Kawasan
Keselamatan Operasional Penerbangan/KKOP perlu dibatasi perkembangannya,
pembangunan secara horizontal di kawasan tersebut perlu adanya aturan khusus
dan tetap menyediakan ruang terbuka hijau sebagai resapan air.
Adapun intensitas ruang di Kawasan Perkotaan Fakfak dapat dilihat dalam
tabel berikut.
hal ini dikarenakan belum adanya arahan GSB yang dapat dijadikan acuan
bagi masyarakat. Namun demikian rata-rata bangunan di Kawasan
Perkotaan Fakfak memiliki sempadan antara rumija dengan bangunan
antara 3m - 5m.
Tata guna lahan (TGL) merupakan salah satu elemen kunci dalam
perancangan kota, untuk menentukan perancangan dua dimensional, yang
kemudian akan menentukan ruang tiga dimensional. Kegijakan tata guna lahan
membentuk hubungan anara sirkulasi/parkir dan kepadatan aktivitas/pengguna
individual. Pada prinsipnya, pengertian tata guna lahan adalah pengaturan
penggunaan lahan untuk menentukan pilihan yang terbaik dalam mengalokasikan
fungsi tertentu, sehingga secara umum dapat memberikan gambaran keseluruhan
bagaimanakah suatu kawasan seharusnya berfungsi.
Tata guna lahan di Kawasan Perkotaan Fakfak sebagian besar masih
didominasi oleh perkebunan pala dan hutan tanaman produksi. Tata guna lahan
perumahan, pendidikan, kesehatan, peribadatan, perdagangan dan jasa terpusat di
CBD serta memiliki pola yang linier mengikuti pola jalan yang menghubungkan
antar distrik. Masih luasnya lahan perkebunan dan hutan tanaman produksi
memberikan keleluasaan untuk pengembangan kawasan, baik berupa
pengembangan ekonomi ataupun pengembangan fisik kawasan.
Demikian pula halnya dengan tata guna lahan Kawasan Perkotaan Fakfak,
dominasi penggunaan lahan adalah perkebunan dan kehutanan. Sementara tata
guna lahan lainnya adalah perumahan, pendidikan, perkantoran, kesehatan,
peribadatan, serta perdagangan dan jasa. Saat ini tata guna lahan di kawasan
perkotaan fakfak dapat dikatakan memiliki keteraturan, karena telah terdapat
pengelompokan guna lahan. antara lain kantor pemerintahan, jasa
keuangan/bank, puskesmas, kantor pos, polsek, dan beberapa kegiatan
pemerintahan berada dalam satu kawasan. Sementara pada lapis kedua
merupakan penggunaan lahan perumahan, perdagangan dan jasa.
elemen-elemen dasar desain tata kota dan harus berkaitan dengan lingkungan
perkotaan dan pola- pola aktivitas serta sesuai dengan rencana perubahan atau
pembangunan fisik kota di masa mendatang.
Pedestrian belum tersedia di Kawasan Perkotaan Fakfak, sehingga pejalan kaki
menggunakan bahu jalan. Kondisi ini sangat membahayakan pejalan kaki dan
mengganggu kelancaran lalulintas.