Air merupakan sumber daya yang harus kita kelola dengan baik dengan cara
menggunakan air sesuai dengan kebutuhannya agar kelestariannya terjaga.
Keberadaan air bersifat dinamis mengikuti siklus hidrologi yang erat kaitannya
dengan kondisi iklim pada suatu wilayah sehingga memungkinkan ketersediaan
air suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya dan cenderung tidak merata.
Sejalan dengan adanya kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
permintaan akan air juga semakin meningkat. Namun kondisi ini tidak diimbangi
dengan ketersediaannya yang justru malah menurun akibat degradasi lingkungan,
salah satu bentuk penurunan kualitas lingkungan adalah munculnya gejala
perubahan iklim seperti terjadi kekeringan saat musim kemarau dan terjadi banjir
saat musim hujan. Hal ini menjadi tuntutan bahwa pengelolaan sumber daya air
harus dilakukan secara utuh dari hulu ke hilir dalam lingkup daerah aliran sungai.
Pada studi ini dilakukan analisis neraca air di DAS Maro dengan luas 5349 km 2.
Neraca air membandingkan nilai kebutuhan air dengan ketersediaan air.
Kebutuhan air DAS Maro pada tahun 2019 dapat mencapai 4,58 m3/s yang
digunakan untuk berbagai keperluan seperti kebutuhan air untuk irigasi pertanian,
peternakan, rumah tangga, dan industri, kemudian dihitung dengan proyeksi
pertumbuhan penduduk sampai tahun 2034. Ketersediaan air dihitung metode FJ
Mock untuk berbagai probabilitas keandalan, dengan proyeksi curah hujan sampai
tahun 2034 dengan model CMIP 5 skenario 8.5. Hasil dari necara air digunakan
untuk menentukan waktu defisit dan surplus sehingga memberikan rekomendasi
upaya penanganan dibulan kekurangan air.