Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Budiman Vol. 01 No.

01 2023 | 1-15
J URNAL BUDIMAN https://doi.org/xxxxxxxxxxx

Kajian Sumber Daya Air PDAM dan Air Tanah di Karawang

Study Of PDAM Water Resources a Groundwater in Karawang

Syufa Lafifauzi1,*)
1
Universitas Singaperbangsa Karawang Jl.HS. Ronggo Waluyo, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat,Indonesia
*)
E-mail korespondensi:syufalafifauzi29@gmail.com

ABSTRACT

Water resources are one of the important natural resources because water is a staple for human consumption
and sanitation, water is also a means of transportation in parts of the world, recreational facilities, and
irrigation needs. This study aims to determine PDAM water management as an unsustainable natural
resource and groundwater management as a sustainable natural resource. The type of research used is
descriptive research. The research approach used in this study is a qualitative descriptive analysis. The
results of the study show that PDAM Tirta Tarum water is a sustainable resource as a counterweight to
groundwater and groundwater is a sustainable natural resource. This is reinforced by several interview
results that have been obtained.

Kata kunci: PDAM water, groundwater

ABSTRAK

Sumber daya air menjadi salah satu kekayaan alam yang penting karena air merupakan hal pokok
bagi konsumen dan sanitasi umat manusia, air juga sebagai sarana pengangkutan di belahan dunia,
sarana rekreasi, dan kebutuhan irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan air
PDAM sebagai sumber daya alam tidak berkelanjutan dan pengelolaan air tanah sebegai sumber
daya alam berkelanjutan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pendekatan
penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa air PDAM Tirta Tarum adalah smber daya yang berkelanjutan sebagai
penyeimbang air tanah dan air Tanah merupakan sumber daya alam berkelanjutan. Hal ini diperkuat
oleh beberapa hasil wawancara yang sudah diperoleh.

Kata kunci: Air PDAM, Air Tanah

Copyright © 2021 Published by Faculty of Agriculture, Universitas Singaperbangsa Karawang. This is an


open access article under the CC BY NC SA license (https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).
E-ISSN: 2442-4110 | P-ISSN: 1858-2664
PENDAHULUAN
Sumber daya alam dan lingkungan hidup memiliki peran yang sangat strategis dalam mengamankan
kelangsungan pembangunan dan keberlanjutan kehidupan manusia. Bidang ini menjadi tulang
punggung sebagai penyedia pangan, energi, air dan penyangga sistem kehidupan. Pengelolaan sumber
daya air semakin hari semakin menghadapi berbagai permasalahan sejalan dengan bertambahnya
jumlah penduduk yang diiringi dengan pertumbuhan sosial-ekonomi. Peningkatan kebutuhan akan air
telah menimbulkan eksploitasi sumber daya air secara berlebihan sehingga mengakibatkan penurunan
daya dukung lingkungan sumber daya air yang pada gilirannya menurunkan kemampuan pasokan air.
Air adalah kebutuhan pokok mahluk hidup termasuk didalamnya manusia. Dalam melanjutkan
kelangsungan kehidupan rumah tangga sehari-hari maupun kebutuhan proses industri sangat
memerlukan ketersediaan air bersih yang memadai. Pada umumnya suatu daerah yang subur ditandai
dengan debit air tanahnya yang tinggi, sebaliknya daerah yang kurang subur bahkan gersang debit air
tanahnya terbatas. Air menduduki urutan prioritas persyaratan penting dalam mendukung laju proses
perkembangan suatu daerah. Jaminan kontinuitas ketersediaan air bersih yang memadai menjadi daya
tarik yang sangat kuat bagi masyarakat untuk datang bermukim dan aktivitas industri di wilayah
tersebut. Laju pertumbuhan jumlah penduduk disertai akselerasi aktivitas industri di suatu wilayah,
selalu berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan akan air bersih.
Berbicara tentang penyediaan kecukupan air bersih, pemerintah sudah memberikan otoritas dan
tanggung jawab kepada institusi PDAM, akan tetapi pada realitasnya belum mampu memenuhinya
secara memadai hingga pada saat ini. Keadaan tersebut memotivasi masyarakat untuk mengambil air
tanah dalam memenuhi kebutuhan air bersih mereka sehari-hari, terutama memenuhi kebetuhan dunia
industri dalam jumlah yang besar.
Menurut Kodoatie (2003) air tanah adalah sumber air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada
lajur/zona jenuh air (zone of saturation). Air tanah berasal dari air hujan dan air permukan yang
meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration), kemudian meresap semakin
mendalam hingga mencapai zona jenuh air dan akhirnya menjadi air tanah. Air tanah adalah salah satu
fase dalam daur hidrologi, yakni suatu peristiwa yang selalu berulang dari urutan tahap yang dilalui air
dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer. Penguapan dari darat, laut atau air pedalaman
selanjutnya terjadi pengembunan membentuk awan, pencurahan, pelonggokan dalam tanah atau badan
air kemudian penguapan kembali.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih, salah satunya dilakukan dengan
pengelolaan penyediaan air bersih. Layanan oleh pemerintah sendiri pada tingkat daerah ditangani
oleh instansi PDAM (I’tishom, 2010). Menurut Gusril, 2016 PDAM adalah Perusahaan air minum
yang dikelola oleh pemerintah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara
perorangan untuk kebutuhan sehari-hari.
Adapun tujuan dari adanya penelitian ini adalah mengetahui pengelolaan air PDAM sebagai sumber
daya alam tidak berkelanjutan dan pengelolaan air tanah sebegai sumber daya alam berkelanjutan

METODE PENGABDIAN MASYARAKAT


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pendekatan penelitian yang digunakan
dalam studi ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi
lapangan, dan data sekunder lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


PDAM Tirta Tarum
Pengelolaan air bersih di Kabupaten karawang dilakukan oleh PDAM Tirta Tarum. PDAM Tirta
Tarum dalam proses produksinya berlangsung selama 24 jam, karena PDAM harus mensuplai air
kepad awarga agar tidak kekurangan air bersih. Menurut hasil wawancara bahwa Kabupaten
Karawang memiliki tiga sumber air yang cukup potensial dengan kualitas yang cukup baik untuk
dikembangkan menjadi air minum kemasan. Ketiga sumber air tersebut adalah, (1) sumber air
Ciburial; (2) sumber air Curug Cigentis; dan (3) sumber air Cinapel desa Cigunungsari.

Jurnal Budiman | Vol. 01 (01) 2023 | 3


Menurut M Sholeh selaku Direktur Utama PDAM Tirta Tarum menerangkan bahwa jumlah pelanggan
saat ini sebanyak 100.000. ini termasuk pencapaian, karena sebelumnya pada tahun 2018 hanya
sebanyak 72.000 pelanggan. Peningkatan jumlah pelanggan idealnya diiringi dengan peningkatan
pelayanan dalam distribusi air bersih untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehari hari. Namun
kenyataan yang terjadi bahwa masyarakat masih mengeluh akan pelayanan yang diberikan oleh
PDAM karena distribusi air tidak sesuai dengan harapan masyarakat serta belum menjangkau seluruh
bagian wilayah Kabupaten Karawang khususnya pelayanan cabang Karawang yang memiliki minat
tinggi akan kebutuhan air dan pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Tarum.
Air Tanah
Dengan semakin berkembangnya penduduk perkotaan, maka tekanan terhadap kualitas air permukaan
juga semakin meningkat. Sementara ini pelayanan air minum dengan sistem perpipaan oleh
pemerintah masih terbatas, oleh karena itu dibanyak tempat, air tanah merupakan sumber air alternatif
yang paling memungkinkan bagi masyarakat untuk mendapatkan dengan mudah tanpa memerlukan
proses pengolahan yang mahal. Pengambilan air tanah juga mempunyai peraturan tersendiri. Karena
air merupakan kebutuhan pokok dan pemerintah belum dapat menyediakan sarana air bersih secara
penuh. Dengan kata lain bahwa yang tidak memakai air PDAM akan memakai air tanah.
Sebagai contoh untuk kota Karawang, pemanfaatan air tanah dangkal baik oleh industri maupun
kebutuhan rumah tangga di wilayah Kabupaten Karawang masih tergolong tinggi. Hasil tersebut atas
dasar kebutuhan air bersih penduduk dengan pemanfaatan air tanah dangkal, tercatat 86,8% dan
sisanya 13,2% dipenuhi oleh air PDAM.
Namun pengambilan air tanah yang berlebihan akan menimbulkan ruang kosong dibawah tanah yang
memungkinkan terjadi proses kompaksi akibat tekanan beban tanah atau batuan di atasnya, yang
tercermin dipermukaan sebagai amblesan (subsiden) yang datangnya dapat secara perlahan-lahan atau
tiba-tiba.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, menunjukkan bahwa Air PDAM merupakan sumber daya
yang berkelanjutan sebagai penyeimbang penggunaan air tanah. Serta kolaborasi air PDAM dengan
proses pengelolaan air tanah.

DAFTAR PUSTAKA
Savitri, Erna. (2019). Pendekatan Model Sistem Dinamis Untuk Mensimulasikan Kebijakan
Konservasi Air tanah Berkelanjutan Di Jakarta, Indonesia Jurnal Konferensi Nasional Teknik
Sipil, 13(01), 19-20.
Herlambang, A & Indriatmoko, R. H. (2005). Pengelolaan Air Tanah dan Intrusi Air Laut. Jurnal Air
Indonesia, 2(1), 211-225
Isyanto, P., & Mulyadi, D. (2020). Kajian Analisis Kebutuhan Air Bersih Bagi Warga Masyarakat dan
Perusahaan. Jurnal Buana Ilmu, 5(1), 1-14
Kiki. (2018, 20 Juli). Pemanfaatan Air Tanah di Kabupaten karawang. Pojokjabar.com. Pemanfaatan
Air Tanah di Kabupaten Karawang Tergolong Tinggi – Pojok Jabar (pojoksatu.id)

Jurnal Budiman | Vol. 01 (01) 2023 | 4

Anda mungkin juga menyukai