Anda di halaman 1dari 20

PERLINDUNGAN SUMBER DAYA AIR

DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN


UURI No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup

Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan


semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup
termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain
1,69%
Air di Bumi
1,73% 0,04%

96,54% Air Laut

Air Kutup

Air Tanah

Air di Permukaan
Permasalahan Air Global
 Pertama, adanya variasi musim dan
ketimpangan spasial ketersediaan air
 Kedua adalah terbatasnya jumlah air segar
(fresh water) di planet bumi yang dapat
dieksplorasi dan dikonsumsi
Masalah Air di Indonesia
Kondisi lingkungan yang
makin tidak kondusif sehingga makin
mempercepat kelangkaan air. Kerusakan
lingkungan antara lain disebabkan oleh
terjadinya degradasi daya dukung daerah aliran
sungai (DAS) hulu akibat kerusakan hutan yang
tak terkendali dan terjadinya pencemaran akibat
aktivitas industri.
Ketersediaan sumber daya air di Kabupaten
Pekalongan meliputi ketersediaan (1) air
hujan, (2) air permukaan dan (3) air tanah.

1. Air Hujan

Curah hujan rata-rata di Kabupaten


Pekalongan pada Tahun 2011 adalah sebesar
3175 mm3 dengan hari hujan rata-rata 144
hari dalam setahun.
CURAH HUJAN di Kab. Pekalongan
Th. 2007-2011
4000

3500

3000
Curah Hujan (mm3)

2500

2000

1500

1000

500

0
2006.5 2007 2007.5 2008 2008.5 2009 2009.5 2010 2010.5 2011 2011.5

Tahun
 Air Tanah
Air tanah tersimpan dalam lapisan tanah
dan batuan pengandung air dan menjadi
bagian dari komponen daur hidrologi.
Secara teknis air tanah termasuk sumber
daya alam yang dapat diperbaharui,
namun demikian waktu yang diperlukan
sangat lama
 Air Permukaan
Sumber air permukaan di Kabupaten
Pekalongan adalah mata air dan sungai

Sumber daya air sesuai dengan Undang-


undang No.7 Tahun 2004 mempunyai 3
fungsi yaitu fungsi sosial, lingkungan
hidup dan fungsi ekonomi. Ketiga fungsi
tersebut harus diselenggarakan dan
diwujudkan secara selaras
Upaya Perlindungan Sumber Daya air

 Pelestarian fungsi sumber daya air termasuk


didalamnya upaya pelestarian lahan dan hutan
melalui kegiatan vegetatif (reboisasi,
penghijauan) dan kegiatan pemberdayaan
masyarakat (pengembangan desa model
konservasi)
 Memperbesar infiltrasi air dalam seluruh
kawasan DAS melalui upaya perbaikan pola
pengelolaan lahan di kawasan DAS
 Upaya konservasi melalui kegiatan sipil teknis
diantaranya pembuatan berbagai tipe
terasering, sumur resapan, lubang biopori,
dam pengendali (cek dam), embung, waduk.
 Upaya pengendalian pencemaran air
diantaranya melalui penaatan dan penegakkan
hukum bagi usaha dan atau kegiatan yang
berpotensi mencemari air sungai, pembinaan
pengusaha kecil, pembangunan IPAL bagi
usaha kecil
LUBANG RESAPAN
BIOPORI
Pori berbentuk liang (terowongan-
terowongan kecil) di dalam tanah yang
dibuat oleh akar tanaman dan fauna tanah

MANFAAT LRB :

 Meresapkan air hujan kedalam tanah,


 Menjaga ketersediaan air tanah, dan
 Bisa dimanfaatkan untuk membuat kompos
Air Teknologi Lubang
10-30 cm
Resapan Biopori

Sampah
Organik

80-100 cm
Biopori

Proses
Pengomposan
Contoh Bor
Upaya Perlestarian Lingkungan
 Reboisasi, yaitu berupa penanaman kembali tanaman
terutama pada daerah-daerah perbukitan yang telah
gundul.
 Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan
tanah-tanah yang kritis dan tidak produktif.
 Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah
sesuai dengan karakteristik dan peruntukan lahan.
 Menjaga daerah resapan air (catchment area) diupayakan
senantiasa hijau dengan cara ditanami oleh berbagai
jenis tanaman keras sehingga dapat menyerap air
dengan kuantitas yang banyak yang pada akhirnya dapat
mencegah banjir, serta menjadi persediaan air tanah.
 Pembuatan sengkedan (terasering) bagi daerah
daerah pertanian yang memiliki kemiringan lahan
curam yang rentan terhadap erosi.
 Penanaman dan pemeliharaan hutan kota. Hal ini
dimaksudkan supaya kota tidak terlalu panas dan
menjadi lebih indah. Mengingat pentingnya hutan di
daerah perkotaan, hutan kota sering dinamakan paru-
paru kota.    
 Larangan pembuangan limbah rumah tangga agar
tidak langsung ke sungai.  
 Penyediaan tempat sampah dilokasi-lokasi publik.
 Memberlakukan Surat Izin Pengambilan Air ( SIPA )
terutama untuk kegiatan industri yang memerlukan
air. 
 Netralisasi limbah industri sebelum dibuang
ke sungai. Dengan demikian, setiap pabrik
atau industri wajib memiliki unit pengolah
limbah yang dikenal dengan istilah Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL).
 Mengontrol kadar polusi udara dan memberi
informasi jika kadar polusi melebihi ambang
batas, yang dikenal dengan emisi gas buang. 
 Penegakan hukum bagi pelaku tindakan
pengelolaan sumber daya perikanan yang
menggunakan alat tangkap ikan pukat
harimau atau sejenisnya yang bersifat
merugikan.

Anda mungkin juga menyukai