Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI : ARAHAN KEGIATAN REHABILITASI LAHAN DAN

KONSERVASI TANAH (RLKT)

Mata Kuliah Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

KELOMPOK 4 B

Verdi Dimas Saputra 05101282126042


Samawi Nur Usman 05101182126008
Abel Ferdian Rahmadillah 05101382126083
M. Efandi Ananda Pratama 05101382126080
Nurul Tri Anisa 05101282126038
Selvi Amalia Putri 05101282126051
Silvana Enjelina Rajagukguk 05101282126030
Vania Rizka Regina 05101282126092

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2024
RINGKASAN MATERI : ARAHAN KEGIATAN REHABILITASI LAHAN DAN
KONSERVASI TANAH (RLKT)

Sumberdaya alam hutan, tanah dan air mempunyai peranan yang penting dalam
kelangsungan pembangunan dan penghidupan masyarakat. Salah satu upaya pelestarian
fungsi sumberdaya alam adalah usaha pemeliharaan kesuburan tanah baik fisik, kimia
maupun biologi melalui kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Koservasi Tanah (RLKT).
Langkah pertama yang harus ditempuh dalam perencanaan kegiatan RLKT adalah
inventarisasi dan klasifikasi tingkat bahaya erosi (TBE) dengan tekanan daerah hulu,
mengingat erosi sangat mempengaruhi terhadap kerusakan lahan. faktor yang
diperhatikan sebagai berikut :

1. Jumlah,macam dan waktu berlangsungnya hujan serta faktor-faktor yang


berkaitan dengan unsur iklim
2. Jumlah dan macam tumbuhan penutup tanah
3. Tingkat erodibitas serta
4. Kemiringan lereng.

Karakteristik DAS dapat dikelompokan menjadi 2 kategori yaitu :

1. Faktor lahan (topografi, tanah, geologi geomorfologi


2. Vegetasi dan penggunaan lahan.

Karakteristik DAS tersebut dalam merespon curah hujan yang jatuh dalam suatu
wilayah DAS dapat memberikan pengaruh terhadap besar kecilnya evapotranspirasi,
infiltrasi, perkolasi, aliran permukaan, kandungan air tanah dan aliran sungai. Pembuatan
peta arahan RLKT yang memuat data dan informasi Daerah Aliran Sungai (DAS)
terutama biofisiknya dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan di suatu wilayah
DAS.

Tanah merupakan suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-
komponen padat, cair dan mempunyai sifat serta perilaku dinamik yang terbentuk oleh
hasil kerja interaksi antara iklim dan jasad hidup terhadap bahan induk yang dipengaruhi
oleh relief tempatnya terbentuk serta waktu (Arsyad, 1989). Tanah tidak saja berfungsi
sebagai media tumbuh tanaman, juga berfungsi sebagai pengatur tata air dan perlindungan
lingkungan. Dalam mempertahankan fungsi tanah terutama untuk mencegah terjadinya
tingkat erosi tanah yang melebihi pembentukannya perlu dilakukan upaya rehabilitasi
lahan dan konservasi tanah. Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah merupakan upaya
manusia untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan daya dukung lahan agar
berfungsi optimal sesuai dengan peruntukannya.

Berbagai kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah yang merupakan upaya
manusia untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan daya dukung lahan
dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya sebagai berikut :

1. Penghijauan

Merupakan upaya memulihkan atau memperbaiki keadaan lahan kritis di luar


kawasan hutan melalui kegiatan tanam menanam dan bangunan konservasi tanah agar
dapat berfungsi sebagai produksi dan sebagai media pengatur tata air yang baik serta
upaya mempertahankan dan meningkatkan daya guna lahan sesuai dengan
peruntukannya.

2. Reboisasi

Merupakan upaya memulihkan atau memperbaiki keadaan lahan kritis di dalam


kawasan hutan melalui kegiatan tanam menanam dan bangunan konservasi tanah agar
dapat berfungsi sebagai produksi dan sebagai media pengatur tata air yang baik serta
upaya mempertahankan danmeningkatkan daya guna lahan sesuai dengan peruntukannya.

3. Kebun Bibit Desa (KBD)

Sasaran lokasi KBD adalah lokasi yang berdekatan dengan lokasi penanaman,
mudah mendapatkan air, topografi relatif datar, mudah diawasi dan dekat dengan jalan
sehingga dapat memudahkan pengangkutan bibit.

4. Hutan Rakyat

Hutan rakyat adalah hutan yang berada pada taah yang dibebani hak atas tanah
yang dalam hal ini dibebani hak milik, yang tumbuh di lahan milik di luar kawasan hutan.

5. Kebun Rakyat
Jenis tanaman kebun rakyat mengutamakan pohon buah-buahan berdasarkan
keinginan masyarakat, sesuai agroklimat, mempunyai nilai ekonomis yang baik, bernilai
konservasi dan cepat menghasilkan.

6. Hutan Kota

Merupakan suatu hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon kompak dan


rapat di dalam wilayah perkotaan baik di dalam tanah negara maupun tanah hak yang
ditetapkan oleh pejabat berwenang sebagai hutan kota.

7. Teras

Merupakan bangunan konservasi tanah yang dibuat dengan penggalian dan


pegurugan tanah, membentuk bangunan utama berupa bidang olah, guludan dan saluran
air yang mengikuti kontur, serta dapat pula dilengkapi dengan bangunan pelengkapnya
seperti saluran pembuangan air (SPA) dan terjunan air yang tegak lurus kontur.

8. Dam Pengendali

Bangunan dam pengendali adalah bendungan bendungan kecil yang dapat


menampung air (tidak lolos air), dengan konstruksi urugan tanah, urugan tanah dengan
lap, kedap air atau konstruksi beton (tipe busur) untuk mengendalikan erosi dan banjir
dan dibuat pada alur jurang/sungai kecil dengan tinggi maksimum 8 m.

9. Dam Penahan

Dam penahan adalah bendungan kecil yang lolos air dengan konstruksi bronjong
batu atau trucuk bambu/kayu yang dibuat pada alur jurang dengan tinggi maksimum 4 m,
yang bermanfaat untuk mengendalikan endapan dan aliran air permukaan dari daerah
tangkapan air di bagian hulu dan meninggalkan permukaan air tanah di bagian hilirnya.

10. Konservasi Tanah Kanan Kiri Sungai/Jurang

Konservasi tanah kanan kiri sugai/jurang adalah penerapan kaidah konservasi


tanah baik secara vegetatif maupun sipil teknis di lahan terbuka pada kanan kiri
sungai/jurang. Manfaat upaya konservasi tanah kanan kiri sungai/jurang antara lain
mencegah terjadinya longsor, menekan laju erosi sedimen, menekan terjadinya banjir,
meningkatkan kualitas air sungai dan menekan terjadinya endapan atau pendangkalan
sungai.

11. Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batubara

Reklamasi lahan bekas tambang batubara adalah kegiatan untuk memulihkan


kembali lahan yang terganggu akibat penambangan, sehingga dapat berfungsi kembali
sesuai dengan peruntukannya. Sasaran kegiatan reklamasi lahan bekas tambang adalah
lahan bekas tambang batubara yang dieksploitasi secara tambang terbuka.

12. Sumur Resapan Air

Bangunan sumur resapan air adalah salah satu rekayasa teknik konservasi air
berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali
dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yang
jatuh di atas atap rumah atau daerah kedap air dan meresapkannya ke dalam tanah.

13. Embung

Embung merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung


air hujan dan air limpasan atau air rembesan di lahan sawah tadah hujan yang berdrainase
baik. Manfaat embung sebagai persediaan air di musim kemarau dan dapat digunakan
untuk berbagai keperluan seperti pertanian, peternakan dan rumah tangga.

14. Hutan Kemasyarakatan (HKM)

Hutan kemasyarakatan adalah hutan negara yang pemanfaatan utamanya


ditujukan untuk memberdayakan masyarakat. Huatn kemasyarakatan dipandang sebagai
pengelolaan hutan bersama masyarakat.

15. Social Forestry

Tujuan pembangunan social forestry adalah terwujudnya kelestarian sumberdaya


hutan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang bermukim di dalam dan di sekitar
kawasan hutan yang penghidupannya bergantung pada kegiatan berbasis sumberdaya
hutan.

Anda mungkin juga menyukai