1. Badan Air Badan air merupakan kumpulan air yang besarnya bergantung kepada
bentuk relief permukaan bumi, suhu, curah hujan, kesarangan batuan
pembendungnya, dll. Contohnya: sungai, rawa, danau, laut, dan samudra.
2. Karakteristik Badan Air Badan air dicirikan oleh tiga komponen utama, yaitu
komponen hidrologi, komponen fisika-kimia, dan komponen biologi. Penilaian
kualitas suatu badan air harus mencakup ketiga komponen tersebut. Untuk
mengetahui tiga komponen utama tersebut kita tinjau dua jenis air yaitu : 1. Air
Permukaan 2. Air Tanah
3. Air Permukaan Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan dan air
tanah. Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa, dan
badan air lain, yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Sekitar 69% air
yang masuk ke sungai berasal dari hujan, pencairan es/salju, dan sisanya berasal
dari air tanah.
5. Perairan Tergenang Perairan tergenang meliputi danau, kolam, waduk, rawa, dan
sebagainya. Berdasarkan intensitas cahaya yang masuk ke perairan, stratifikasi
vertikal kolom air pada perairan tergenang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : a.
Lapisan eufotik, yaitu lapisan yang masih mendapatkan cukup cahaya matahari. b.
Lapisan kompensasi, yaitu lapisan dengan intensitas cahaya sebesar 1% dari
intensitas cahaya permukaan. c. Lapisan profundal, yaitu lapisan di bawah lapisan
kompensasi, dengan intensitas cahaya sangat kecil atau bahkan tidak ada cahaya
(afotik).
6. Perairan Mengalir, Salah satu contoh perairan mengalir adalah sungai. Sungai dicirikan
oleh arus yang searah relatif kencang, dengan kecepatan berkisar antara 0,1 – 1,0 m/detik,
serta sangat dipengaruhi oleh waktu, iklim, dan pola drainase. Pada perairan sungai,
biasanya terjadi percampuran massa air secara menyeluruh dan tidak terbentuk
stratifikasi vertikal kolom air seperti pada perairan tergenang. Kecepatan arus, erosi, dan
sedimentasi merupakan fenomena yang biasa terjadi di sungai sehingga kehidupan flora
dan fauna sangat dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut.
a) Sempadan Pantai
Kawasan sempadan pantai merupakan kawasan tertentu
sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk
mempertahankan kelestarian fungsi pantai. Sempadan pantai
ditetapkan minimal 100 m dari batas air pasang tertinggi ke arah
darat.
b) Sempadan Sungai
Kawasan sempadan sungai merupakan kawasan sepanjang kiri
kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran/irigasi
primer yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan
melestarikan fungsi sungai.
c) Kawasan Sekitar Danau atau Waduk
Kawasan sekitar danau atau waduk merupakan kawasan tertentu
di sekeliling danau atau waduk yang mempunyai manfaat penting
untuk mempertahankan kelestarian fungsi danau atau waduk.
d) Kawasan Sekitar Mata Air
menyalurkan minyak dan gas bumi dari fasilitas produksi ke kilang pengolahan
dan/atau tempat penyimpanan; atau
menyalurkan minyak dan gas bumi dari kilang pengolahan atau tempat penyimpanan
ke konsumen.
1. Jaringan pipa minyak dan gas bumi beserta prioritas pengembangannya ditetapkan
oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang minyak dan gas bumi.
2. Jaringan pipa minyak dan gas bumi ditetapkan dengan kriteria:
adanya fasilitas produksi minyak dan gas bumi, fasilitas pengolahan dan/atau
penyimpanan, dan konsumen yang terintegrasi dengan fasilitas tersebut; dan
berfungsi sebagai pendukung sistem pasokan energi nasional.
Kriteria teknis jaringan pipa minyak dan gas bumi, pembangkit tenaga listrik, dan jaringan
transmisi tenaga listrik sditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang
energi.
6.2.6 Peruntukan Industri
2. Perusahaan Industri adalah setiap orang yang melakukan
kegiatan di bidang usaha Industri yang berkedudukan di
Indonesia.
3. Kawasan Peruntukan Industri adalah bentangan lahan
yang diperuntukkan bagi kegiatan Industri berdasarkan
Rencana Tata Ruang Wilayah yang ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan
kegiatan Industri yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola
oleh Perusahaan Kawasan Industri.
5. Perusahaan Kawasan Industri adalah perusahaan yang
mengusahakan pengembangan dan pengelolaan kawasan
Industri.
6. Izin Prinsip adalah izin yang diberikan kepada badan
usaha yang berbentuk badan hukum untuk melakukan
penyediaan lahan, pembangunan infrastruktur Kawasan
Industri serta pemasangan/instalasi peralatan dan
kesiapan lain yang diperlukan dalam rangka memulai
pembangunan Kawasan Industri.
7. Izin Usaha Kawasan Industri, yang selanjutnya disingkat
dengan IUKI, adalah izin yang diberikan untuk
melakukan pengembangan dan pengelolaan Kawasan
Industri.
8. Perluasan Kawasan Industri, yang selanjutnya disebut
dengan Perluasan Kawasan, adalah penambahan luas
lahan Kawasan Industri dari luas lahan sebagaimana
tercantum dalam IUKI.
9. Tata Tertib Kawasan Industri adalah peraturan yang
ditetapkan oleh Perusahaan Kawasan Industri, yang
mengatur hak dan kewajiban Perusahaan Kawasan
Industri, perusahaan pengelola Kawasan Industri, dan
Perusahaan Industri dalam pengelolaan dan pemanfaatan Kawasan Industri.
10. Komite Kawasan Industri adalah wadah yang dibentuk
oleh Menteri dengan tugas membantu dalam pelaksanaan
1. Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri
atas pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan
permukiman, pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas
terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan
dan sistem pembiayaan, serta peran masyarakat.
Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan
maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum
sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
Lingkungan hunian adalah bagian dari kawasan permukiman yang terdiri atas lebih
dari satu satuan permukiman.
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu
satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta
mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan.
Penataan ruang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari berbagai ancaman sehingga
dapat hidup aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan. Terkait penyelenggaraannya,
akan dilakukan penetapan kawasan rawan bencana, pertahanan dan keamanan serta
ekonomi terpadu. Demikian diungkapkan Kepala Bagian Hukum Setditjen Penataan Ruang
Dadang Rukmana dalam Rapat Pokja Penyusunan TOR tentang Penyelenggaraan Tata Ruang
yang Menjamin Keselamatan Warga Masyarakat. Pada saat ini berbagai ancaman berpotensi
mengganggu keselamatan warga masyarakat, seperti bencana, peperangan ataupun
kemisikinan. Untuk itu perlunya penetapan kawasan rawan bencana tersebut dituangkan
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi, Kabupaten/Kota, khususnya di
rencana pola ruang. Selain itu, terkait dengan penetapan kawasan pertahanan dan
keamanan memerlukan input dari Kementerian Pertahanan untuk nantinya segera
diakomodir dalam rencana tata ruang.
Pentingnya pula adanya arahan peraturan zonasi yang disusun oleh Kementerian
Pertahanan terkait dengan kawasan pertahanan dan keamanan. Hal ini dilakukan agar
pemerintah daerah dan masyarakat dalam memanfaatkan ruang tidak mengganggu
Penetapan dan perencanaan kawasan pertahanan ini penting karena dalam Peraturan
Pemerintah No. 26/2008 dimuat ketentuan mengenai Kawasan Strategis Nasional. Salah
satu didalamnya termasuk KSN dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan.
Adapun kriteria KSN dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan tersebut adalah
diperuntukan bagi pemeliharaan pertahanan dan keamanan, basis militer, daerah latihan
militer, daerah pembuangan amunisi dan pertahanan lainnya, kawasan industri sistem
pertahanan dan aset-aset pertahanan lainnya, serta pulau-pulau kecil terluar yang
berbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau lepasggu fungsi pertahanan dan
keamanan,”