1. Undang-undang
2. Kebiasaan atau hukum tak tertulis
3. Yurisprudensi
4. Traktat
5. Doktrin
6. Sumber hukum dalam arti materiil dibedakan menjadi 3 ( tiga ), yaitu :Sumber
hukum historis, Sumber hukum sosiologis dan Sumber hukum Filosofis.Jelaskan
pengertian dari sumber hukum dalam arti materiii. Jelaskan masing-masing
sumber hukum materiil di atas.
Jawaban:
Adalah asas yang menginginkan setiap tindakan dalam administrasi negara itu harus
berdasarkan undang-undang dan hukum yang ada.
Adalah asas yang menginginkan agar ketika ada suatu kasus maupun fakta yang
serupa, seluruh alat administrasi negara haruslah mempunyai keputusan yang
serupa (sama).
Adalah asas yang menginginkan penjatuhan hukuman dalam proporsi yang wajar
bagi pegawai yang telah melakukan kesalahan.
Adalah asas yang menginginkan agar hak yang telah diperoleh seseorang
berdasarkan keputusan pejabat/badan administrasi negara itu dihormati.
Adalah asas dimana pejabat administrasi negara maupun pemerintah harus punya
motivasi yang kuat, adil, benar dan jelas dalam mengambil suatu keputusan.
Adalah asas yang menginginkan pemerintah dapat menimbulkan harapan yang wajar
bagi kepentingan rakyatnya.
Adalah asas yang menginginkan pejabat administrasi negara harus selalu bijaksana
dalam melakukan tugasnya.
Adalah asas yang menginginkan agar pejabat administrasi negara memberikan suatu
kesempatan yang sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan informasi yang benar
dan adil kepada masyarakat.
13. Asas Principle Of Protectiing the Personal Way of Life (Asas Perlindungan
Pandangan Prabadi)
Adalah asas yang menginginkan agar adanya perlindungan bagi pandangan hidup
setiap pribadi.
B.
Pasal 17
Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 tidak dapat diubah oleh Presiden.
Pasal 18
1. Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dapat diubah oleh Presiden.
2. Pengubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
mempertimbangkan:
a. efisiensi dan efektivitas;
b. perubahan dan/atau perkembangan tugas dan fungsi;
c. cakupan tugas dan proporsionalitas beban tugas;
d. kesinambungan, keserasian, dan keterpaduan pelaksanaan tugas;
e. peningkatan kinerja dan beban kerja pemerintah;
f. kebutuhan penanganan urusan tertentu dalam pemerintahan secara mandiri;
dan/atau
g. kebutuhan penyesuaian peristilahan yang berkembang.
10. Klasifikasi urusan Pemerintahan terdiri dari :Urusan Absolut ( Urusan Pemerintah pusat )
dan Urusan konkuren ( Urusan bersama ). Sebutkan dan Jelaskan masing-masing urusan
tersebut berdasarkan UU No 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.
Pasal 12
(1) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) meliputi: a. pendidikan; b. kesehatan; c. pekerjaan umum
dan penataan ruang; d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman; e. ketenteraman,
ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan f. sosial.
(2) Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) meliputi: a. tenaga kerja; b. pemberdayaan perempuan dan
pelindungan anak; c. pangan; d. pertanahan; e. lingkungan hidup; f. administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil; g. pemberdayaan masyarakat dan Desa; h. pengendalian
penduduk dan keluarga berencana; i. perhubungan; j. komunikasi dan informatika; k.
koperasi, usaha kecil, dan menengah; l. penanaman modal; m. kepemudaan dan olah raga; n.
statistik; o. persandian; p. kebudayaan; q. perpustakaan; dan r. kearsipan.
(3) Urusan Pemerintahan Pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) meliputi: a.
kelautan dan perikanan; b. pariwisata; c. pertanian; d. kehutanan; e. energi dan sumber daya
mineral; f. perdagangan; g. perindustrian; dan h. transmigrasi.
Pasal 13
(1) Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi
serta Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) didasarkan pada
prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas, serta kepentingan strategis nasional.
(2) Berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kriteria Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat adalah: a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya
lintas Daerah provinsi atau lintas negara; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas
Daerah provinsi atau lintas negara; c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak
negatifnya lintas Daerah provinsi atau lintas negara; d. Urusan Pemerintahan yang
penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau
e. Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan nasional.
(3) Berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kriteria Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah provinsi adalah: a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya
lintas Daerah kabupaten/kota; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah
kabupaten/kota; c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah
kabupaten/kota; dan/atau d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih
efisien apabila dilakukan oleh Daerah Provinsi.
(4) Berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kriteria Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota adalah: a. Urusan Pemerintahan yang
lokasinya dalam Daerah kabupaten/kota; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya dalam
Daerah kabupaten/kota; c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya hanya
dalam Daerah kabupaten/kota; dan/atau d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber
dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah kabupaten/kota.
Pasal 14
(1) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta energi dan
sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi.
(2) Urusan Pemerintahan bidang kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
berkaitan dengan pengelolaan taman hutan raya kabupaten/kota menjadi kewenangan Daerah
kabupaten/kota.
(3) Urusan Pemerintahan bidang energi dan sumber daya mineral sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yang berkaitan dengan pengelolaan minyak dan gas bumi menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat.
(4) Urusan Pemerintahan bidang energi dan sumber daya mineral sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yang berkaitan dengan pemanfaatan langsung panas bumi dalam Daerah
kabupaten/kota menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota.
(5) Daerah kabupaten/kota penghasil dan bukan penghasil mendapatkan bagi hasil dari
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(6) Penentuan Daerah kabupaten/kota penghasil untuk penghitungan bagi hasil kelautan
adalah hasil kelautan yang berada dalam batas wilayah 4 (empat) mil diukur dari garis pantai
ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.
(7) Dalam hal batas wilayah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (6) kurang dari
4 (empat) mil, batas wilayahnya dibagi sama jarak atau diukur sesuai dengan prinsip garis
tengah dari Daerah yang berbatasan.
Pasal 15
(1) Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi
serta Daerah kabupaten/kota tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari UndangUndang ini.
(2) Urusan pemerintahan konkuren yang tidak tercantum dalam Lampiran Undang-Undang
ini menjadi kewenangan tiap tingkatan atau susunan pemerintahan yang penentuannya
menggunakan prinsip dan kriteria pembagian urusan pemerintahan konkuren sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13.
(3) Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan
peraturan presiden.
(4) Perubahan terhadap pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat
dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
tidak berakibat terhadap pengalihan urusan pemerintahan konkuren pada tingkatan atau
susunan pemerintahan yang lain ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
11. Asas legalitas Merupakan prinsip negara hukum , yang sering disebut “ Het beginsel
van wetmatigheid van bestuur “ ( yaitu prinsip keabsahan pemerintah ).Terkait dengan Het
beginsel van wetmatigheid van bestuur, H.D.Stout mengutif mendapat Verhey, mempunyai
tiga aspek, yaitu : Aspek negatif ( het negatif aspek ), Aspek formal ( het formal positif aspect
) dan Aspek materiil ( het materieel positif aspect ).Jelaskan ketiga aspek tersebut di atas.
Jawaban : Aspek negatif menentukan bahwa tindakan pemerintahan tidak boleh bertentangan
dengan undang-undang. Tindakan pemerintahan tidak sah jika bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi. Aspek formal-positif menentukan bahwa pemerintah
hanya memiliki kewenangan tertentu sepanjang diberikan atau berdasarkan undang-undang.
Yang terakhir aspek materiil-positif menentukan bahwa undang-undang memuat aturan
umum yang mengikat Tindakan pemerintahan Hal ini berarti bahwa kewenangan itu harus
memiliki dasar perundang-undangan dan juga kewenangan atau isinya ditentukan normanya
oleh undang-undang.
12. Ada Empat teori yang menjelaskan tentang kepentingan umum yaitu teori keamanan,
teori teori kesejahteraan, teori efisiensi dan teori kemakmuran bersama . Jelaskan masing-
masing teori tersebut.
Jawaban : 1. Teori Keamanan.
Menurut teori keamanan ini kepentingan masyarakat yang utama adalah terjaminnya
kehidupan masyarakat yang aman dan sentosa.
2. Teori Kesejahteraan.
Teori kesejahteraan ini mengajarkan bahwa kepentingan masyarakat yang terutama adalah
kesejahteraan. Sejahtera berarti bahwa kebutuhan-kebutuhan pokok dari kehidupan
masyarakat dapat dipenuhi dengan semurah-murahnya dan secepat-cepatnya. Kebutuhan
pokok dalam masyarakat meliputi :
Sandang, pangan, papan. (kebutuhan akan pakaian, makanan, dan perumahan).
Kesehatan.
Kesempatan kerja.