Anda di halaman 1dari 11

Tugas kelompok hukum administrasi negara

Nama Anggota kelompok 2 :


1. Alwi yuzka maulana
2. Mikhail Ath Thariq
3. Muhammad Ridho
4. Naufal Alwan
5. Thomas Arisman Halawa

1. Jelaskan kedudukan hukum administrasi Negara di dalam lapangan hukum .


Jawaban: Kedudukan Hukum Administrasi Negara dalam Ilmu Hukum
Hukum Administrasi Negara merupa- kan salah satu cabang/bagian dari ilmu hukum yang
khusus. Hukum privat berisi norma-norma yang penegakannya dapat diserahkan pada pihak
partikelir. Di- antara bidang hukum itu terletak hukum administrasi. Oleh
karenanya Hukum Ad- ministrasi Negara dapat dikatakan sebagai hukum antara.

2. Di dalam studi Hukum Administrasi Negara terdapat dua obyek yakni obyek


material dan obyek formal. Jelaskan dua objek tersebut.
Jawaban:
obyek material: Objek material dalam studi hukum administrasi Negara adalah manusia,
yaitu aparat pemerintah sebagai pihak yang memerintah (bestuursfungtie) dan warga
masyarakat sebagai pihak yang diperintah dalam hubungan hukum publik
bukan hukum privat.
Obyek formal: objek formal adalah perilaku atau kegiatan atau keputusan hukum badan
pemerintah, baik yang bersifat peraturan (regeling) maupun yang bersifat ketetapan
(beschikking).

3.Prajudi Admosudirdjo Membagi Hukum Administrasi Negara menjadi dua kelompok


yakni :Hukum Administrasi Negara heteronom dan Hukum Administrasi negara yang
otonom. Jelaskan masing-masing hokum administrasi Negara tersebut.
Jawaban:
Administrasi Negara Heteronom
Hukum Administrasi Negara Heteronom bersumber pada UUD, TAP MPR, dan UU. Hukum
ini mengatur seluk beluk organisasi dan fungsi administrasi negara dan tidak boleh dilawan,
di langgar dan tidak boleh diubah oleh administrasi negara. HAN Heteronom ini mencakup
aturan tentang :

1. Dasar-dasar dan prinsip umum administrasi negara


2. Oraginasasi administrasi negara, termasuk juga pengertian
dekonsentrasi dan desentralisasi
3. Berbagai aktifitas dari administrasi negara
4. Seluruh sarana administrasi negara
5. Badan peradilan administrasi
Contoh :

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi


yang ditetapkan oleh DPR RI oleh persetujuan Presiden.

Hukum Administrasi Negara Otonom


Hukum Administrasi Negara Otonom bersumber pada keputusan pemerintah yang bersifat
sebagai UU dalam arti luas, yurisprudens dan teori. Hukum ini merupakan hukum
operasional yang diciptakan oleh pemerintah dan administrasi negara sendiri. Oleh karna itu
dapat diubah setiap waktu bila perlu tidak  melanggar asas kepastian hukum dan asas
kepentingan umum.

4.Gambarkan Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan sebagaimana


disebutkan di dalam Pasal 7 ayat (1) UU Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
peraturan perundang-undangan berdasarkan Teori Stuffen Bow karya Hans Kelsen
(”Teori Aquo”).
Jawaban: Teori  Hirarki Hans Kelsen
 Dalam tataran pembentukan peraturan perundang-undangan dikenal teori jenjang
hukum (Stufentheorie) yang dikemukakan oleh Hans Kelsen. Dalam teori tersebut Hans
Kelsen berpendapat bahwa norma-norma hukum itu berjenjang-jenjang dan berlapis-lapis
dalam suatu hierarki (tata susunan) dalam arti suatu norma yang lebih tinggi berlaku,
bersumber dan berdasar pada norma yang lebih tinggi lagi, demikian seterusnya sampai pada
suatu norma yang tidak dapat ditelusuri lebih lanjut dan bersifat hipotetis dan fiktif, yaitu
Norma Dasar (Grundnorm).
 Norma Dasar merupakan norma tertinggi dalam suatu sistem norma tersebut tidak
lagi dibentuk oleh suatu norma yang lebih tinggi lagi, tetapi Norma Dasar itu ditetapkan
terlebih dahulu oleh masyarakat sebagai Norma Dasar yang merupakan gantungan bagi
norma-norma yang berada di bawahnya, sehingga suatu Norma Dasar itu dikatakan pre-
supposed.[1]
Menurut Hans Kelsen suatu norma hukum itu selalu bersumber dan berdasar pada
norma yang di atasnya, tetapi ke bawah norma hukum itu juga menjadi sumber dan menjadi
dasar bagi norma yang lebih rendah daripadanya. Dalam hal tata susunan/hierarki sistem
norma, norma yang tertinggi (Norma Dasar) itu menjadi tempat bergantungnya norma-norma
di bawahnya, sehingga apabila Norma Dasar itu berubah akan menjadi rusaklah sistem norma
yang ada di bawahnya.[2]
Hans Nawiasky, salah seorang murid Hans Kelsen mengembangkan teori gurunya
tentang jenjang norma dalam kaitannya dengan suatu negara. Hans
Nawiasky mengatakan suatu norma hukum dari negara manapun selalu berlapis-lapis dan
berjenjang-jenjang.
5.Jelaskan pengertian dari Sumber hukum dalam arti Formal dan sebutkan macam-
macam sumber hukum formal hokum administrasi Negara

Jawaban: Sumber Hukum Formal


Sumber hukum formal adalah sumber hukum dengan bentuk tertentu yang merupakan dasar
berlakunya hukum secara formal. Jadi sumber hukum formal merupakan dasar kekuatan
mengikatnya peraturan-peraturan agar ditaati oleh masyarakat maupun oleh penegak hukum (
cause efficient and law ).

Macam macam hukum formal

1. Undang-undang
2. Kebiasaan atau hukum tak tertulis
3. Yurisprudensi
4. Traktat
5. Doktrin

6. Sumber hukum dalam arti materiil dibedakan menjadi 3 ( tiga ), yaitu :Sumber
hukum historis, Sumber hukum sosiologis dan Sumber hukum Filosofis.Jelaskan
pengertian dari sumber hukum dalam arti materiii. Jelaskan masing-masing
sumber hukum materiil di atas.

Jawaban:

Sumber hukum historis (rechtsbron in historischezin), yaitu tempat kita dapat


menemukan hukumnya dalam sejarah atau dari segi historis. .

Sosiologis Sumber hukum dalam arti sosiologis adalah faktor-faktor yang


menentukn isi hukum positif, misalnya keadaan-keadaan ekonomi, politik,
pandangan agama, dan sebagainya yang mempengaruuhi pembentuk undang-undang
pada saat pembuatan peraturan.

Sumber hukum filosofis merupakan pertimbangan atau alasan yang menggambarkan


bahwa peraturan yang dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup, kesadaran, dan
cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa Indonesia yang
bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (“UUD 1945”).

7.Sebutkan dan jelaskan asas-asas hukum dalam hukum administrasi Negara.

Jawaban: Tuliskan dengan lengkap asas asas hukum administrasi negara dan


sertai contohnya
1. Asas Ne bis Vexari Rule

Adalah asas yang menginginkan setiap tindakan dalam administrasi negara itu harus
berdasarkan undang-undang dan hukum yang ada.

2. Asas Principle Of Equality (Asas Kesamaan dalam Pengambilan Keputusan)

Adalah asas yang menginginkan agar ketika ada suatu kasus maupun fakta yang
serupa, seluruh alat administrasi negara haruslah mempunyai keputusan yang
serupa (sama).

3. Asas Principle of proportionality (Asas Keseimbangan)

Adalah asas yang menginginkan penjatuhan hukuman dalam proporsi yang wajar
bagi pegawai yang telah melakukan kesalahan.

4. Asas Principle of Legality (Asas Kepastian Hukum)

Adalah asas yang menginginkan agar hak yang telah diperoleh seseorang
berdasarkan keputusan pejabat/badan administrasi negara itu dihormati.

5. Asas Principle Of Motivation (Asas Motivasi untuk segala keputusan)

Adalah asas dimana pejabat administrasi negara maupun pemerintah harus punya
motivasi yang kuat, adil, benar dan jelas dalam mengambil suatu keputusan.

6. Asas Of Non-Minuse of Competence (Asas Tidak mencampuraduk


kewenangan)

Adalah asas yang menginginkan agar pejabat administrasi negara dalam


pengambilan keputusan tidak memakai kewenangan ataupun kekuasaannya. (Bukan
ranah kewenangannya tapi ikut memutuskan)

7. Asas Principle of Meeting Raised Expectation (Asas Menanggapi harapan


yang Wajar)

Adalah asas yang menginginkan pemerintah dapat menimbulkan harapan yang wajar
bagi kepentingan rakyatnya.

8. Asas Principle Of Public Service (Asas Penyelenggaraan Umum)

Adalah asas yang mengingankan agar kiranya pemerintah selalu mengutamakan


kepentingan umum dalam melaksanakan tugasnya.
9. Asas Sapientia (Asas Kebijaksanaan)

Adalah asas yang menginginkan pejabat administrasi negara harus selalu bijaksana
dalam melakukan tugasnya.

10. Asas Principle of Undoing the Consequence of annule Decision

Adalah asas yang meniadakan akibat-akibat dari suatu pembatalan keputusan.

11. Asas Principle of Corefness (Asas Bertindak Cermat)

Adalah asas yang menginginkan administrasi negara hati-hati dalam tindakannya


agar tidak melahirkan kerugian bagi masyarakat.

12. Asas Principle of Fair Play (Asas Permainan yang Layak)

Adalah asas yang menginginkan agar pejabat administrasi negara memberikan suatu
kesempatan yang sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan informasi yang benar
dan adil kepada masyarakat.

13. Asas Principle Of Protectiing the Personal Way of Life (Asas Perlindungan
Pandangan Prabadi)

Adalah asas yang menginginkan agar adanya perlindungan bagi pandangan hidup
setiap pribadi.

14. Asas Principle of Resonable or Prohibition of Arbitrariness (Asas Kewajaran


dan Keadilan)

Adalah asas yang menginginkan pemerintah tidak boleh sewenang-wenang


ataupun berbuat tidak layak dalam melakukan tindakannya.

8.Presiden dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dibantu oleh wakil


presiden, menteri/menteri negara dan lembaga pemerintah Non Departemen
( LPND ).
a. jelaskan perbedaan Menteri dengan Menteri negara
b. apakah kementrian dapat diubah oleh presiden?
c. jelaskan tentang Lembaga pemerintah non department
jawaban :
a. menteri koordinator memimpin beberapa kementerian sekaligus, dan mensinkronkan
kenerja beberapa menteri ini.. misal menko perekonomian memimpin beberapa menteri
seperti menteri keuangan, perdagangan, fungsinya agar sketor yang berhubungan dengan
ekonomi rakyat bisa sinkron
sedangkan, menteri negara dikhusukan untuk melakukan pengembangan di sektor tertentu
yang berhubungan langsung dengan masyarakat

B.
Pasal 17
Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 tidak dapat diubah oleh Presiden.
Pasal 18
1. Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dapat diubah oleh Presiden.
2. Pengubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
mempertimbangkan:
a. efisiensi dan efektivitas;
b. perubahan dan/atau perkembangan tugas dan fungsi;
c. cakupan tugas dan proporsionalitas beban tugas;
d. kesinambungan, keserasian, dan keterpaduan pelaksanaan tugas;
e. peningkatan kinerja dan beban kerja pemerintah;
f. kebutuhan penanganan urusan tertentu dalam pemerintahan secara mandiri;
dan/atau
g. kebutuhan penyesuaian peristilahan yang berkembang.

C. Lembaga Pemerintah Nonkementerian (disingkat LPNK), dahulu bernama


Lembaga Pemerintah Nondepartemen (LPND), adalah Lembaga negara di indonesia yang
dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari presiden. 

10. Klasifikasi urusan Pemerintahan terdiri dari :Urusan Absolut ( Urusan Pemerintah pusat )
dan Urusan konkuren ( Urusan bersama ). Sebutkan dan Jelaskan masing-masing urusan
tersebut berdasarkan UU No 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah.

Klasifikasi Urusan Pemerintahan


Pasal 9
(1) Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan
konkuren, dan urusan pemerintahan umum.
(2) Urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Urusan
Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
(3) Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Urusan
Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah
kabupaten/kota.
(4) Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan
Otonomi Daerah.
(5) Urusan pemerintahan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan.
Bagian Kedua
Urusan Pemerintahan Absolut
Pasal 10
(1) Urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) meliputi:
a. politik luar negeri; b. pertahanan; c. keamanan; d. yustisi; e. moneter dan fiskal nasional;
dan f. agama.
(2) Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan absolut sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Pemerintah Pusat: a. melaksanakan sendiri; atau b. melimpahkan wewenang kepada
Instansi Vertikal yang ada di Daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
berdasarkan asas Dekonsentrasi.
Bagian Ketiga
Urusan Pemerintahan Konkuren
Pasal 11
(1) Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana di maksud dalam Pasal 9 ayat (3) yang
menjadi kewenangan Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan
Pemerintahan Pilihan.
(2) Urusan Pemerintahan Wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Urusan
Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak
berkaitan dengan Pelayanan Dasar.
(3) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah Urusan Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya
merupakan Pelayanan Dasar.

Pasal 12
(1) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) meliputi: a. pendidikan; b. kesehatan; c. pekerjaan umum
dan penataan ruang; d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman; e. ketenteraman,
ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan f. sosial.
(2) Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) meliputi: a. tenaga kerja; b. pemberdayaan perempuan dan
pelindungan anak; c. pangan; d. pertanahan; e. lingkungan hidup; f. administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil; g. pemberdayaan masyarakat dan Desa; h. pengendalian
penduduk dan keluarga berencana; i. perhubungan; j. komunikasi dan informatika; k.
koperasi, usaha kecil, dan menengah; l. penanaman modal; m. kepemudaan dan olah raga; n.
statistik; o. persandian; p. kebudayaan; q. perpustakaan; dan r. kearsipan.
(3) Urusan Pemerintahan Pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) meliputi: a.
kelautan dan perikanan; b. pariwisata; c. pertanian; d. kehutanan; e. energi dan sumber daya
mineral; f. perdagangan; g. perindustrian; dan h. transmigrasi.
Pasal 13
(1) Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi
serta Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) didasarkan pada
prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas, serta kepentingan strategis nasional.
(2) Berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kriteria Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat adalah: a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya
lintas Daerah provinsi atau lintas negara; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas
Daerah provinsi atau lintas negara; c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak
negatifnya lintas Daerah provinsi atau lintas negara; d. Urusan Pemerintahan yang
penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau
e. Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan nasional.
(3) Berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kriteria Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah provinsi adalah: a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya
lintas Daerah kabupaten/kota; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah
kabupaten/kota; c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah
kabupaten/kota; dan/atau d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih
efisien apabila dilakukan oleh Daerah Provinsi.
(4) Berdasarkan prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kriteria Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota adalah: a. Urusan Pemerintahan yang
lokasinya dalam Daerah kabupaten/kota; b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya dalam
Daerah kabupaten/kota; c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya hanya
dalam Daerah kabupaten/kota; dan/atau d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber
dayanya lebih efisien apabila dilakukan oleh Daerah kabupaten/kota.
Pasal 14
(1) Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan bidang kehutanan, kelautan, serta energi dan
sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi.
(2) Urusan Pemerintahan bidang kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
berkaitan dengan pengelolaan taman hutan raya kabupaten/kota menjadi kewenangan Daerah
kabupaten/kota.
(3) Urusan Pemerintahan bidang energi dan sumber daya mineral sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yang berkaitan dengan pengelolaan minyak dan gas bumi menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat.
(4) Urusan Pemerintahan bidang energi dan sumber daya mineral sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yang berkaitan dengan pemanfaatan langsung panas bumi dalam Daerah
kabupaten/kota menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota.
(5) Daerah kabupaten/kota penghasil dan bukan penghasil mendapatkan bagi hasil dari
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(6) Penentuan Daerah kabupaten/kota penghasil untuk penghitungan bagi hasil kelautan
adalah hasil kelautan yang berada dalam batas wilayah 4 (empat) mil diukur dari garis pantai
ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.
(7) Dalam hal batas wilayah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (6) kurang dari
4 (empat) mil, batas wilayahnya dibagi sama jarak atau diukur sesuai dengan prinsip garis
tengah dari Daerah yang berbatasan.
Pasal 15
(1) Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi
serta Daerah kabupaten/kota tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari UndangUndang ini.
(2) Urusan pemerintahan konkuren yang tidak tercantum dalam Lampiran Undang-Undang
ini menjadi kewenangan tiap tingkatan atau susunan pemerintahan yang penentuannya
menggunakan prinsip dan kriteria pembagian urusan pemerintahan konkuren sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13.
(3) Urusan pemerintahan konkuren sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan
peraturan presiden.
(4) Perubahan terhadap pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat
dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
tidak berakibat terhadap pengalihan urusan pemerintahan konkuren pada tingkatan atau
susunan pemerintahan yang lain ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

11. Asas legalitas Merupakan prinsip negara hukum , yang sering disebut “ Het beginsel
van wetmatigheid van bestuur “ ( yaitu prinsip keabsahan pemerintah ).Terkait dengan Het
beginsel van wetmatigheid van bestuur, H.D.Stout mengutif mendapat Verhey, mempunyai
tiga aspek, yaitu : Aspek negatif ( het negatif aspek ), Aspek formal ( het formal positif aspect
) dan Aspek materiil ( het materieel positif aspect ).Jelaskan ketiga aspek tersebut di atas.

Jawaban : Aspek negatif menentukan bahwa tindakan pemerintahan tidak boleh bertentangan
dengan undang-undang. Tindakan pemerintahan tidak sah jika bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi. Aspek formal-positif menentukan bahwa pemerintah
hanya memiliki kewenangan tertentu sepanjang diberikan atau berdasarkan undang-undang.
Yang terakhir aspek materiil-positif menentukan bahwa undang-undang memuat aturan
umum yang mengikat Tindakan pemerintahan Hal ini berarti bahwa kewenangan itu harus
memiliki dasar perundang-undangan dan juga kewenangan atau isinya ditentukan normanya
oleh undang-undang.

12. Ada Empat teori yang menjelaskan tentang kepentingan umum yaitu teori keamanan,
teori teori kesejahteraan, teori efisiensi dan teori kemakmuran bersama . Jelaskan masing-
masing teori tersebut.
Jawaban : 1. Teori Keamanan.
Menurut teori  keamanan ini kepentingan masyarakat yang utama adalah terjaminnya
kehidupan masyarakat yang aman dan sentosa. 

2. Teori Kesejahteraan.
Teori kesejahteraan ini mengajarkan bahwa kepentingan masyarakat yang terutama adalah
kesejahteraan. Sejahtera berarti bahwa kebutuhan-kebutuhan pokok dari kehidupan
masyarakat dapat dipenuhi dengan semurah-murahnya dan secepat-cepatnya. Kebutuhan
pokok dalam masyarakat meliputi :
 Sandang, pangan, papan. (kebutuhan akan pakaian, makanan, dan perumahan).
 Kesehatan.
 Kesempatan kerja.

3. Teori Efisiensi Kehidupan.


Teori efisiensi kehidupan ini menyatakan, bahwa kepentingan utama dari masyarakat adalah
keharusan bagi masyarakat untuk dapat hidup secara seefisien mungkin agar kemakmuran
dan produktivitas dapat meningkat, yaitu sarana komunikasi yang baik, pusat informasi yang
berfungsi cepat dan cermat, sarana kesehatan dan pendidikan yang mencukupi, dan lain
sebagainya.

4. Teori Kemakmuran Bersama (Common Weal).


Teori kemakmuran bersama ini menyatakan bahwa kepentingan masyarakat yang utama
adalah kebahagiaan dan kemakmuran bersama, di mana ketegangan-ketegangan sosial dapat
dihindari dan  dikendalikan dengan baik, dan perbedaan antara si kaya dan si miskin tidak
semakin melebar secara membahayakan.

13. sebutkan dan jelaskan macam-macam Tindakan pemerintah.


Jawaban:
a.Unsur –unsur Tindakan Hukum Pemerintahan
tindakan hukum pemerintahan adalah tindakan –tindakan yang dilakukan oleh
organpemerintahan atau administrasi Negara yang dimaksudkan untuk menimbulkan
akibat-akibathukum dalam bidang pemerintahan atau administrasi Negara
b.Macam-macam Tindakan Hukum Pemerintahan
A d a d u a m a c a m t i n d a k a n h u k u m , y a i t u tindakan-tindakna
h u k u m p u b l i c (publiekrechtshanddeligen) dan tindakan hukum privat
(privaatrechtshandeligen).

Anda mungkin juga menyukai