Anda di halaman 1dari 20

001 ; Pengantar Prinsip

Asuransi

Kohar Mardiansyah
Divisi Underwriting Asuransi Umum
Konsep & karakteristik risiko dalam konteks asuransi serta manajemen
risiko

Fungsi dan Kebutuhan Dasar Asuransi serta Mekanisme Pengalihan Risiko


A

Fungsi dan Karakteristik Risiko serta Proses Manajemen Risiko


B

Perils, Hazard, Frequensi dan Severity terkait dengan Asuransi


C
C
Fungsi dan Kebutuhan Dasar Asuransi serta Mekanisme Pengalihan
Risiko
Pengertian Asuransi menurut UU No.40 tahun 2014

Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan
pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh
perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk

a.Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena


kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan atau
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang
tidak pasti atau
b.Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung
dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada
hasil pengelolaan dana
Fungsi dan Kebutuhan Dasar Asuransi serta Mekanisme Pengalihan
Risiko
Fungsi asuransi dapat digolongkan dalam 3 fungsi, yaitu primary function,
subsidiary function dan other related function ;

1. Primary function (fungsi primer)


a. Risk Transfer
b. Common Pool / Pooling of risk
c. Equitable premiums

2. Subsidiary function (fungsi subsider)


a. Stimulus to business enterprise
b. Loss prevention
c. Loss control
d. Manfaat social (social benefits)
e. Tabungan (savings)

3. Other related function


a. Dana investasi (investment of funds)
b. Pendapatan jasa (invisible earnings)
Kebutuhan untuk
berasuransi

Asuransi sudah ada sejak lama dengan tujuan utama


untuk melindungi secara financial terhadap
kerugian/kerusakan yang terjadi. Seperti telah kita
bahas pada bab sebelumnya, asuransi dapat digunakan
untuk men-transfer risiko yang kemungkinan dapat
terjadi.

5
Fungsi dan Kebutuhan Dasar Asuransi serta Mekanisme Pengalihan
Risiko

Risk Transfer

 Risiko dipindahkan sebagai ganti premium

 Yang dipindahkan adalah konsekuensi Finansial

 Besar kerugian mengandung ketidakpastian


namun besarnya premium lebih pasti sehingga
bisa di anggarkan
Fungsi dan karakteristik risiko serta proses manajemen risiko

Risiko adalah suatu ketidakpastian yang dapat menimbulkan


kerugian (risk is the uncertainty of loss).

Implikasi dari definisi ini mengandung 2 ciri utama, yaitu :

(1) ketidakpastian mengenai kapan kerugian akan terjadi, dan

(2) Cketidakpastian tentang tingkat keparahan dari kerugian itu


jika terjadi.
Fungsi dan karakteristik risiko serta proses manajemen risiko

Types of Risk can be insured :

1. Dapat dinilai dengan uang (financial value)


2. Jenis risiko yang sama (homogenous exposures)
3. Risiko murni (pure risks only)
4. Risiko partikular dan fundamental (particular and fundamental
risks)
5. Kejadian yang tidak pasti (fortuitous)
6. Kepentingan asuransi (insurable interest)
7. Tidak melawan kepentingan umum (not against public policy)
8.C Premi harus wajar (reasonable premium)
Kategori risiko

Sudah dibahas pada bab sebelumnya bahwa tidak seluruh risiko yang ada
dapat diasuransikan, untuk menambah pemahaman dalam bab ini akan
dibahas beberapa kateogri risiko yang dapat maupun tidak dapat
diasuransikan
•Financial dan non-financial
•Pure dan speculative
•Particular dan fundamental

9
Financial dan non-financial

Sesuatu yang diasuransikan harus dinilai dengan uang, karena pada


dasarnya apabila terjadi suatu kerugian perusahaan asuransi akan
mengganti dengan menyediakan sejumlah uang, sebisa mungkin nilai
sentimentil dapat dikonversikan dengan sejumlah uang. Contoh:
•Kecelakaan kendaraan bermotor: financial value dalam kasus ini adalah
biaya perbaikan atau penggantian kendaraan yang rusak
•Pencurian perhiasan: financial valuenya adalah penggantian barang yang
hilang sedangkan nilai historisnya (misal perhiasan diberikan oleh Presien
RI) tidak dapat diganti oleh Asuransi

10
Pure dan speculative

Risiko spekulatif adalah suatu kondisi dimana kita diharuskan memilih dimana
pilihan kita akan berdampak terhadap keuangan secara langsung (apabila
pilihan tepat maka mendapatkan keuntungan, dilain sisi kesalahan melakukan
pilihan menyebabkan kerugian), contoh: keputusan bisnis, judi etc

Sedangan pure risk adalah suatu risiko yang memiliki kemungkinan untuk rugi
tetapi tidak ada kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan. Contoh
perjalanan pulang ke rumah dengan kendaraan, apabila tidak ada accident
maka dapat sampai ke rumah dengan selamat, sedangkan apabila terjadi
accident maka terjadi kerugian (mobil rusak, pengemudi cidera etc)

11
Particular dan Fundamental

Beberapa risiko yang memiliki dampak besar dan mempengaruhi orang


banyak pada umumnya tidak dapat diasuransikan, dalam risiko ini tidak
banyak yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya accident,
contoh: perang, gempabumi, nuclear reaction, inflation

Sedangkan Particular risk lebih kearah risiko yang berdampak hanya


pada segelintir orang saja, contoh: theft, fire, car accident etc

12
Fungsi dan karakteristik risiko serta proses manajemen risiko

Proses Manajemen Resiko

Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan


perlindungan atas harta benda, keuntungan serta keuangan suatu
badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya suatu
kerugian karena adanya risiko tersebut

Tujuan ; menekan atau menghapus risiko, yang apabila terjadi dapat


mengakibatkan kerugian atau tidak dapat tercapainya tujuan
perusahaan

C
Manajemen resiko terdiri dari tiga tahapan:
1. Identifikasi risiko
2. Evaluasi risiko terhadap segi ekonomi dari resiko yang
membahayakan assets perusahaan
3. Kontrol rIsiko
MANAJEMEN RISIKO

RISK IDENTIFICATION

RISK EVALUATION

FREQUENCY SEVERITY

RISK CONTROL

PHYSICAL FINANCIAL

ELIMINATION MINIMISATION RETENTION TRANSFER


Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko diantaranya adalah mencari risiko yang kemungkinan


dapat mengancam kelangsungan hidup organisasi. Tidak seluruh risiko
yang berhasil di-identifikasi dapat diasuransikan, tetapi risiko tersebut
tetap harus dikontrol. Dalam beberapa risiko yang konvensional,
perusahaan asuransi dapat membantu untuk mengidentifikasi risiko2
tersebut dengan melakukan survey.

15
Analisa Risiko

Risk manager akan melakukan evaluasi dan analisa yang mendalam


dari risiko yang telah berhasil diidentifikasi. Sebagai contoh, mereka
dapat melihat pattern dari loss yang sudah terjadi sebelumnya, misalnya
kecelakaan kendaraan bermotor yang disebabkan oleh pengemudi
dengan umur dibawah 25 thn, sehingga dapat diprediksi kecelakaan
dimasa mendatang akan sering masuk kedalam kategori ini.

16
Kontrol Risiko
Jika suatu risiko terlihat dominan dan sangat potensial menyebabkan kerugian
yang sangat besar beberapa tindakan harus dilakukan antaralain control, reduce
atau eliminasi risiko. Eliminasi merupakan tindakan yang paling effektif tetapi butuh
biaya mahal atau tidak mungkin dilakukan, contoh dalam pabrik ada proses
pengecatan yang menggunakan spray (semprotan), aktifitas ini sangat berbahaya,
dan untuk mengeliminasi risiko ini proses pengecatan harus dikerjakan terpisah
atau di-outsource-kan tentunya hal ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Untuk kontol risiko ada 2 kategori :


•Physical control: memasang kunci tambahan untuk mengurangi risiko pencurian
•Financial control: seperti melakukan transfer risiko ke asuransi

17
Perils, hazard, frequensi dan severity terkait dengan asuransi

Risiko seringkali disamakan dengan istilah peril (musibah atau bencana), atau
hazard (bahaya) ataupun loss (kerugian). Istilah-istilah itu memang sangat erat
kaitannya dengan risiko, namun memiliki pengertian yang berbeda.

•Peril (musibah/bencana) adalah suatu peristiwa yang apabila terjadi dapat


menimbulkan kerugian atau kerusakan.

•Hazard (bahaya) adalah suatu kondisi atau keadaan yang dapat memperbesar
atau meningkatkan kemungkinan terjadinya suatu peril. Hazard ini terbagi lagi
menjadi :
• Physical hazard
• Moral hazard
• Morale hazard

Hubungan antara risiko, peril, hazard dan kerugian (loss) adalah bahwa suatu risiko
dapat timbul akibat suatu peril, dan peril itu kemungkinan terjadinya dapat
diperbesar oleh suatu hazard yang dapat menyebabkan suatu kerugian (loss).
perils, hazard, frequensi dan severity terkait dengan asuransi

Frekuensi risiko adalah sering tidaknya terjadinya suatu


kerugian atau riskan tidaknya suatu risiko.

Severity adalah besar kecilnya kerugian timbul atas suatu


risiko.

Hubungan antara frekuensi dan severity


 High frekuensi and high severity
 High frekuensi and low severity
 Low frekuensi dan high severity
 Low frekuensi dan low severity
LOGO

Anda mungkin juga menyukai