Asuransi
Kohar Mardiansyah
Divisi Underwriting Asuransi Umum
Konsep & karakteristik risiko dalam konteks asuransi serta manajemen
risiko
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan
pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh
perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk
5
Fungsi dan Kebutuhan Dasar Asuransi serta Mekanisme Pengalihan
Risiko
Risk Transfer
Sudah dibahas pada bab sebelumnya bahwa tidak seluruh risiko yang ada
dapat diasuransikan, untuk menambah pemahaman dalam bab ini akan
dibahas beberapa kateogri risiko yang dapat maupun tidak dapat
diasuransikan
•Financial dan non-financial
•Pure dan speculative
•Particular dan fundamental
9
Financial dan non-financial
10
Pure dan speculative
Risiko spekulatif adalah suatu kondisi dimana kita diharuskan memilih dimana
pilihan kita akan berdampak terhadap keuangan secara langsung (apabila
pilihan tepat maka mendapatkan keuntungan, dilain sisi kesalahan melakukan
pilihan menyebabkan kerugian), contoh: keputusan bisnis, judi etc
Sedangan pure risk adalah suatu risiko yang memiliki kemungkinan untuk rugi
tetapi tidak ada kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan. Contoh
perjalanan pulang ke rumah dengan kendaraan, apabila tidak ada accident
maka dapat sampai ke rumah dengan selamat, sedangkan apabila terjadi
accident maka terjadi kerugian (mobil rusak, pengemudi cidera etc)
11
Particular dan Fundamental
12
Fungsi dan karakteristik risiko serta proses manajemen risiko
C
Manajemen resiko terdiri dari tiga tahapan:
1. Identifikasi risiko
2. Evaluasi risiko terhadap segi ekonomi dari resiko yang
membahayakan assets perusahaan
3. Kontrol rIsiko
MANAJEMEN RISIKO
RISK IDENTIFICATION
RISK EVALUATION
FREQUENCY SEVERITY
RISK CONTROL
PHYSICAL FINANCIAL
15
Analisa Risiko
16
Kontrol Risiko
Jika suatu risiko terlihat dominan dan sangat potensial menyebabkan kerugian
yang sangat besar beberapa tindakan harus dilakukan antaralain control, reduce
atau eliminasi risiko. Eliminasi merupakan tindakan yang paling effektif tetapi butuh
biaya mahal atau tidak mungkin dilakukan, contoh dalam pabrik ada proses
pengecatan yang menggunakan spray (semprotan), aktifitas ini sangat berbahaya,
dan untuk mengeliminasi risiko ini proses pengecatan harus dikerjakan terpisah
atau di-outsource-kan tentunya hal ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
17
Perils, hazard, frequensi dan severity terkait dengan asuransi
Risiko seringkali disamakan dengan istilah peril (musibah atau bencana), atau
hazard (bahaya) ataupun loss (kerugian). Istilah-istilah itu memang sangat erat
kaitannya dengan risiko, namun memiliki pengertian yang berbeda.
•Hazard (bahaya) adalah suatu kondisi atau keadaan yang dapat memperbesar
atau meningkatkan kemungkinan terjadinya suatu peril. Hazard ini terbagi lagi
menjadi :
• Physical hazard
• Moral hazard
• Morale hazard
Hubungan antara risiko, peril, hazard dan kerugian (loss) adalah bahwa suatu risiko
dapat timbul akibat suatu peril, dan peril itu kemungkinan terjadinya dapat
diperbesar oleh suatu hazard yang dapat menyebabkan suatu kerugian (loss).
perils, hazard, frequensi dan severity terkait dengan asuransi