Anda di halaman 1dari 6

RESIKO DAN ASURANSI

PENGERTIAN RESIKO
Resiko ada ketika masa depan tidak diketahui.(C.Arthur Williams,jr&Richard M.Heins Risk
management and insurance, McGraw-Hills)
Resiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang tidak menguntungkan.
Resiko adalah kombinasi dari berbagai keadaan yang mempengaruhinya
(hazard)..
Resiko adalah sesuatu yang tidak dapat diprediksi kecenderungan hasil akhir
yang sebenarnya berbeda dengan hasil akhir yang diharapkan.
Resiko adalah ketidak pastian kerugian.
Resiko adalah kemungkinan kerugian. (Prof. Dickens & Dr. W.M. Stein Risk and insurance 1995)
Resiko adalah situasi dimana hasil akhir tidak pasti. (Scott E.Harrington & Gregory R. Niehaus
Irwin & McGraw-Hill -1999)
Kesimpulan : resiko adalah ketidak pastian tentang hasil akhir yang
menghasilkan kemungkinan kerugian.
JENIS-JENIS RESIKO
1. Resiko Individual/ Resiko Personal
Kerugian financial yang berhubungan dengan kematian, rendahnya
kesehatan dan ketergantungan pada tabungan orang lain.
Resiko kerusakan property.
Resiko liabilitas (kewajiban/utang)
2. Resiko Bisnis/Resiko perusahaan
Resiko Harga (resiko harga komoditas, resiko nilai tukar, dan resiko
tingkat suku bunga)
Resiko Kredit
Nama : Puja Dwi Handini

Prodi : Mj. Aktuaria

NIM : 20136120113

Resiko Murni (resiko kerusakan asset/property, kewajiban/hutang,
kecelakaan kerja, tunjangan pegawai)
Resiko dapat diklasifikasikan dengan banyak cara :
- Resiko financial dan resiko non-finansial
- Resiko statis dan resiko dinamis
- Resiko dasar dan resiko khusus -
Resiko murni dan resiko spekulatif (untung-untungan)
Resiko murni adalah resiko dimana hasil akhirnya hanya dapat menjadi rugi.
JENIS-JENIS KERUGIAN
Kerugian langsung (kerugian yg diakibatkan kerusakan,kehancuran,
pengambilalihan aset-aset, tunjangan kecelakaan kerja dan pegawai yang sakit,
biaya pembayaran hutang).
Kerugian tidak langsung yang meningkat sebagai konsekuensi dari kerugian
langsung( seperti tidak mendapatkan keuntungan, beban operasional
tambahan)

PERIL DAN HAZARD
Peril adalah penyebab utama terjadinya kerugian.
Hazard adalah kondisi yang mungkin membuat atau meningkatkan kesempatan
terjadinya kerugian. Ada tiga jenis hazard, yaitu :
1. Hazard fisik
2. Hazard moral
3. Hazard morale

MENEJEMEN RESIKO MURNI
Tanggung-jawab besar yang beresiko , yaitu:
Beberapa kerugian financial akan terjadi
Siap > menghitung umlah persediaan
Mencegah efek pertumbuhan ekonomi

PROSES MENEJEMEN RESIKO
Langkah-langkah dalam proses menejemen resiko :
1. Identifikasi semua resiko yang berpotensi dapat mengurangi nilai.
2. Evaluasi resiko dan dampak (nilai kerugian) yang penting.
3. Mengembangkan dan memilih metode untuk mengendalikan resiko.
4. Mengawasi kinerja dan kesesuaian metode menejemen resiko yang sedang
dijalankan.

METODE-METODE MENEJEMEN RESIKO
1. Mengendalikan Kerugian
Tindakan mengurangi biaya kerugian yang diharapkan dengan cara
mengurangi frequensi terjadinya kerugian serta dampaknya.
Mengurangi kegiatan yang beresiko
Meningkatkan tindakan pencegahan
2. Membiayai kerugian
Sejumlah dana yang digunakan untuk membiayai sebagian atau semua
kerugian.
Tabungan (self-insured)
Asuransi (mengalihkan resiko)
Hedging
Kontrak pengalihan resiko lainnya.
3. Pengurangan resiko internal
Diversifikasi
Penyempurnaan informasi


1. Menghindari risiko (avoiding risk), yaitu suatu metode pengelolaan risiko yang
pertama dan mungkin yang paling murah. Menghindari kerugian dari investasi
pasar modal atau saham, maka tidak perlu menempatkan investasinya di pasar
saham; mengindari dari kejatuhan buah duren, maka jangan beristirahat dibawah
pohon duren yang lagi dipanen. Akan tetapi usaha untuk menghindar bukan
suatu cara pengelolaan risiko yang efektif atau praktis, karena seseorang akan
menjadi tidak ada usaha atau diam dan senantiasa menghindar.

2. Mengendalikan risiko (controlling risk). Usaha untuk mengendalikan risiko dapat
dilakukan dengan mengambil langkahlangkah dengan mencegah agar risiko
tidak terjadi atau mengurangi risiko tersebut. Adapun salah satu usaha untuk
mengendalikan risiko adalah dilarang merokok diruangan kerja ber AC atau
dengan memasang filter udara; Seorang Ibu yang melarang anakanaknya
bermain didekat sumur pompa air, maka dipasang pagar atau tembok setinggi
satu meter. Usaha untuk mengendalikan risiko ini agar dapat mengurangi
kemungkinan risiko atau kerugian dan menekan kemungkinan risiko agar tidak
menimbulkan kerugian yang sangat besar.

3. Menerima risiko (accepting risk). Metode pengelolaan risiko dengan menerima
risiko berarti menerima atau menahan risiko tersebut. Secara sederhana
menerima risiko berarti menanggung seluruh tanggung jawab finansial atas risiko
tersebut. Menerima risiko sama dengan mengasuransikan diri sendiri (self
insurance) yaitu seseorang atau perusahaan dapat mengelola risikonya dengan
menerima seluruh tanggung jawab finansialnya atau kerugiankerugiannya yang
terkait dengan risikorisiko tersebut.
Mengelola risiko dengan menerimanya atau sef insurance dapat dilakukan oleh
setiap orang ataupun perusahaan, yaitu dengan menanggung segala biaya atau
tanggung jawab finansial yang dapat ditimbulkan oleh risiko tersebut, seperti
biaya perawatan jalan untuk diri sendiri, keluarga maupun karyawan suatu
perusahaan. Menerima risiko dapat dilakukan oleh setiap orang ataupun
perusahaan untuk menanggung kerugiankerugian yang sederhana ataupun kecil
dan atau bentukbentuk risiko yang benarbenar dapat diterima atau dikerjakan.

4. Mengalihkan risiko (transferring risk). Usaha untuk mengalihkan suatu risiko
merupakan salah satu usaha pengelolaan risiko dengan cara mengalihkan atau
melimpahkan tanggung jawab finansial kepihak lain. Mengalihkan suatu risiko
kepada pihak lain maka dengan sendirinya akan terdapat biaya atau imbalan
untuk mengelola pengalihan risiko tersebut. Usaha untuk mengalihkan risiko
dapat dilakukan oleh seseorang, keluarga dan perusahaan yaitu dengan membeli
pertanggungan atau asuransi.

SIFAT DASAR DAN FUNGSI ASURANSI
Asuransi mempunyai dua karakteristik dasar :
1. Pengalihan / pergeseran resiko dari seorang ke suatu kelompok.
2. Membagi kerugian kepada semua anggota kelompok atas dasar keadilan.

Perusahaan asuransu menggunakan sebuah konsep yang dikenal sebagai
pengelompokan resiko, dengan mengkombinasikan jenis resiko yang serupa dalam
jumlah yang cukup besar sehingga perusahaan asuransi dapat membuat prediksi
secara keseluruhan (menggunakan teori probabilitas).
Jika kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh suatu peril, seprti
cacat(ketidakmampuan), dapat dibagi oleh orang-orang yang mengalami kerugian
seperti itu dalam jumlah yang besar, dan kemungkinan terjadinya kerugian relative
kecil untuk setiap orang, sehingga biaya yang dikenakan kepada setiap orang
relative kecil. Fungsi utama asuransi adalah menciptakan rasa aman.
Asuransi tidak mengurangi ketidakpastian tentang kejadian yang akan terjadi,
tidak juga merubah kemungkinan kejadian itu, tapi asuransi mengurangi
kemungkinan kerugian financial yang berhubungan dengan kejadian tersebut.


PENGERTIAN ASURANSI
Dikutip dari buku McGills Life Insurance :
Asuransi adalah sebuah alat untuk mengurangi ketidak pastian yang dialami
suatu pihak yang disebut tertanggung, melalui pemindahan resiko-resiko tertentu
kepada pihak lainnya yang disebut penanggung, yang menawarkan pemulihan, paling
tidak untuk kerugian ekonomi yang dialami tertanggung (Pfeffer).
Asuransi adalah suatu alat kelengkapan masyarakat, dimana resiko-resiko
individual yang belum pasti , digabungkan kedalam suatu kelompok dan dapat
membuat resiko itu lebih pasti dengan membayar kontribusi kecil secara berkala,
sehingga tersedia dana yang dapat digunakan untuk mengganti kerugian yang mungkin
dialami sebagian orang (Riegel&Miller)
KUHD pasal 246 :
Asuransi adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang Penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi,
untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena
suatu peristiwa yang tak tertentu.

Kamus :
Asuransi adalah suatu perjanjian yang dibuat oleh perusahaan, masyarakat atau
Negara untuk menyediakan jaminan kempensasi jika terjadi kerugian, kerusakan,
sakit, kematian, dll, sebagai ganti atas pembayaran yg dilakukan.

Karakteristik resiko yang dapat diasuransikan, yakni sebagai berikut:
a) Tingkat kerugian harus dapat diprediksi. (harus ada kejadian serupa dalam
jumlah yang cukup besar, untuk membuat kerugian dapat diprediksi dengan
masuk akal).
b) Kerugian harus ada batasannya (kerugian yang diciptakan oleh resiko-resiko,
harus pasti dan dapat diukur, ketika suatu kerugian terjadi, kita harus bisa
mengumpulkan sebagian dari keseluruhan nilai kerugian).
c) Kerugian harus terjadi disebabkan karena adanya kesempatan (kerugian harus
bersifat kebetulan atau tidak disengaja kerugian harus merupakan hasil dari
suatu kemungkinan).
d) Kerugian tidak boleh merupakan suatu bencana besar (prinsip asuransi
didasarkan pada gagasan tentang membagi kerugian dan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari gagasan ini adalah asumsi bahwa hanya presentase kecil dari
kelompok yang akan mengalami kerugian pada waktu tertentu.
e) Kerugian harus penting/ significant.
Faktor yang membatasi dapat diasuransikannya suatu resiko, adalah:
a) Premium yang terkumpul > Beban administrative dan modal penanggung.
b) Hazard moral > Efek asuransi pada niat tertanggung untuk mengurangi
kerugian yang diharapkan.
c) Pilihan yang berlawanan > Situasi dimana calon tertanggung mempunyai
harapan kerugian yang berbeda, namun penanggung tidak dapat
membedakan dua jenis kerugian tsb dan mengganti premi yang berbeda.

Perjanjian bersyarat yang membatasi nilai kerugian :
a) Cara umum untuk membatasi sejumlah uang pertanggungan adalah dengan
pengurangan (mengurangi biaya memproses klaim kecil yang sering terjadi,
dan juga mengurangi moral hazard atau pilihan yang berbeda).
b) Pengajuaan POLICY LIMIT (batasan kebijakan).
c) Ketentuan tentang perpajakan dan kelebihan nilai ganti rugi.
d) Pengeluaran.

Anda mungkin juga menyukai