Anda di halaman 1dari 24

XII.

MANAJEMEN RISIKO
DAN ASURANSI
 PENDAHULUAN
 JENIS2 DAN DIMENSI PENGUKURAN
RISIKO
 PENGENDALIAN RISIKO
 FUNGSI DAN JASA ASURANSI
 JENIS ASURANSI
 BIAYA ASURANSI
 TUGAS TERSTRUKTUR.
PENDAHULUAN (1)
 Ketidakpastian kondisi dan lingkungan
bisnis di Indonesia pasca Orde Baru:
kerusuhan, kebakaran, bencana alam,
pandemi, sistem kurs tukar Rupiah
mengambang, dsb.
 Ketidakpastian memunculkan risiko.
 Kepastian:suatu pernyataan bebas dari
kesangsian/keragu2-an.
PENDAHULUAN (2)
 Ketidakpastian: kesangsian tentang kemampuan
perusahaan untuk memprediksi hasil di masa
mendatang dengan tindakan sekarang.
 Risiko: variasi potensial dalam hasil. Ketika risiko
muncul, hasilnya tidak dapat diramalkan secara
tepat.
 Sekalipun preferensi terhadap risiko ada tiga
macam: penghindar risiko, pengambil risiko, netral
terhadap risiko, tetapi pada umumnya
orang/manajer bertindak sebagai penghindar
risiko.
PENDAHULUAN (3)
 Sebagai penghindar risiko, orang/manajer akan
berusaha menekan/mengurangi risiko yang
dihadapinya, dengan mengelolanya.
 Manajemen risiko: proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, & pengendalian,
yang dilakukan oleh perusahaan dalam menghadapi
risiko dengan tujuan untuk meminimumkan
kerugian yang mungkin akan terjadi, sehingga
dapat mengarahkan pada pencapaian tujuan
perusahaan.
PENDAHULUAN (4)
 Arti penting manajemen risiko dan asuransi bagi
perusahaan:
 1. Kejadian di masa mendatang tidak dapat
diprediksikan secara tepat;
 2. Perusahaan pada umumnya tidak menginginkan
adanya suatu kejadian yang menyebabkan kerugian
besar;
 3. Tidak semua risiko dapat dihadapi sendiri oleh
perusahaan.
PENDAHULUAN (5)
 Tujuan manajemen risiko dan asuransi:
 1. Mengantisipasi adanya kerugian yang besar di masa
mendatang sebagai akibat adanya ketidakpastian.
 2. Menentukan metode penanganan terhadap risiko
yang efektif.
 Peril: suatu kejadian yang menyebabkan kerugian bagi
perusahaan.
 Hazard: kondisi yang memperbesar munculnya peril.
PENDAHULUAN (6)
 Empat jenis hazard:
 1. Hazard fisik: hazard yang muncul karena
kondisi fisik.
 2. Hazard moral: hazard yang muncul karena sifat
dan pandangan hidup seseorang.
 3. Hazard morale: hazard yang muncul karena
perasaan hati dan sikap ceroboh.
 4. Hazard hukum: hazard yang berkaitan dengan
akibat hukum.
JENIS2 DAN DIMENSI
PENGUKURAN RISIKO (1)
 Ada 4 jenis risiko yang dihadapi perusahaan:
 1. Risiko murni: risiko yang bersifat ada ke-mungkinan
rugi tetapi tidak mungkin untung.
 2. Risiko spekulatif: risiko yang bersifat ada
kemungkinan untung, ada kemungkinan rugi.
 3. Risiko yang dapat didiversifikasikan: risiko yang
memungkinkan untuk berkurang melalui persetujuan
pengumpulan atau membagi risiko.
JENIS2 DAN DIMENSI
PENGUKURAN RISIKO (2)
 4.Risiko yang tidak dapat didiversifi-kasi: risiko
yang persetujuan pengumpulannya tidak efektif
dalam mengurangi risiko bagi para partisipan yang
melakukan pengumpulan.

 Ada 2 dimensi dalam pengukuran risiko:


 1. Besarnya frekuensi kerugian;
 2. Tingkat keparahan dari kerugian2 tsb.
JENIS2 DAN DIMENSI
PENGUKURAN RISIKO (3)
 Berdasarkan dimensi frekuensinya, ada 4
kategori kerugian:
 1. Kerugian yang hampir tidak mungkin
terjadi;
 2. Kerugian yang kemungkinan terjadinya
kecil;
 3. Kerugian yang mungkin;
 4. Kerugian yang mungkin sekali.
JENIS2 DAN DIMENSI
PENGUKURAN RISIKO (4)
 Berdasarkan dimensi tingkat
keparahannya, ada 4 kategori kerugian
potensial:
 1. Kemungkinan kerugian yang wajar;
 2. Probabilitas kerugian maksimum;
 3. Kerugian maksimum yang dapat diduga;
 4. Kemungkinan kerugian maksimum.
PENGENDALIAN RISIKO
(1)
Pengendalian risiko meliputi: teknik, alat,
strategi, & proses yang digunakan untuk
menghindari, mencegah, mengurangi, atau
mengendalikan frekuensi dan/atau besarnya
kerugian & efek yang tidak dikehendaki lainnya.
 Ada lima kategori alat dan teknik pe-ngendalian
risiko: 1. menghindari risiko, 2. mencegah risiko,
3. mengurangi kerugian, 4. sistem informasi, & 5.
transfer risiko.
PENGENDALIAN RISIKO
(2)
 1. Menghindari risiko (risk avoidance): pengendalian
terhadap risiko yang dilakukan dengan menghindari
kekayaan, orang, atau aktivitas yang memunculkan
terhadap kemungkinan kerugian dengan menolak
untuk mengambilnya atau dengan meninggalkan suatu
eksposur terhadap kerugian yang diambil lebih dulu.
 Menghindari risiko dilakukan dengan dua cara: 1.
Menghindari secara proaktif; 2. Meninggalkan.
PENGENDALIAN RISIKO
(3)
 2. Pencegahan kerugian: pengendalian risiko yang
dilakukan untuk mengurangi jumlah kerugian atau
untuk menghilangkannya secara keseluruhan.
 Aktivitaspencegahan kerugian difokuskan pada: 1.
Mengubah atau memodifikasi hazard; 2. Mengubah
atau memodifikasi lingkungan dalam mana hazard
ada; 3. Mengintervensi dalam proses di mana
hazard dan lingkungan berinteraksi.
PENGENDALIAN RISIKO
(4)
 3. Pengurangan kerugian: pengendalian
risiko yang didesain untuk mengurangi
keparahan potensial suatu kerugian.
 Aktivitas pengurangan kerugian adalah
pengukuran pasca kerugian. Fungsi atau
tujuan pengurangan kerugian adalah untuk
meminimumkan dampak dari kerugian2
yang terjadi.
PENGENDALIAN RISIKO
(5)
 4. Manajemen informasi: pengeluaran informasi dari
departemen manajemen risiko organisasi dapat
mempunyai efek penting dalam mengurangi
ketidakpastian dalam suatu stakeholders organisasi.
 Untuk merealisasikan manfaat maksimum dari
program pengendalian kerugian, tujuan2 program &
efek2 keuntungannya dapat dikomunikasikan kepada
stakeholders: karyawan, regulator, asuransi, &
lembaga pemerintah.
PENGENDALIAN RISIKO
(6)
 5. Transfer risiko: alat pengendalian risiko yang
menyebabkan beberapa lembaga lain untuk memikul
beban kerugian tsb.
 Transfer risiko dapat dilakukan dengan 2 cara:
 1. Kekayaan atau aktivitas yang dapat
dipertanggungkan untuk risiko mungkin ditransfer
kepada beberapa orang atau kelompok orang.
 2. Risiko, tetapi bukan kekayaan atau aktifitas, dapat
ditransfer, biasanya dengan persetujuan kontraktual.
Contoh sewa guna usaha.
FUNGSI DAN JASA ASURANSI
(1)
 Asuransi: suatu sistem proteksi terhadap kerugian
dalam mana individu2 menyetujui untuk membayar
sejumlah tertentu untuk jaminan yang mereka akan
kompensasikan bagi kerugian.
 Ada lima fungsi dan jasa asuransi:
 1. Penjaminan: proses penjaminan menentukan dalam
mana para pemohon adalah memenuhi syarat untuk
penutupan asuransi.
FUNGSI DAN JASA ASURANSI
(2)
 2. Inspeksi, rekayasa, dan pencegahan kerugian:
merupakan bagian penting dari suatu penutupan
asuransi organisasi.
 3. Investasi: penentuan waktu relatif klaim asuransi
terhadap pembayaran premi dapat menciptakan peluang
untuk mendapatkan pendapatan investasi.
 4. Penyesuaian kerugian: proses penyesuaian kerugian
menentukan level kompensasi untuk suatu klaim yang
diasuransikan.
JENIS2 ASURANSI (1)
 Asuransi berdasarkan bidang yang ditangani dibagi
menjadi 12 macam:
 1. Asuransi jiwa: asuransi pertanggungan yang
berkaitan dengan kerugian yang diakibatkan oleh
risiko kematian, risiko hari tua, dan risiko kecelakaan.
 2. Asuransi kecelakaan diri: usaha untuk me-
lindungi risiko keuangan akibat kecelakaan.
 3. Asuransi sosial: asuransi yang menyediakan
jaminan sosial bagi anggota masyarakat, baik secara
lokal, regional, maupun nasional.
JENIS2 ASURANSI (1)
 4. Asuransi soasial tenaga kerja:
 5. Asuransi kesehatan:
 6. asuransi kecelakaan penumpang:
 7. Asuransi kebakaran:
 8. Asuransi kredit:
 9. Asuransi rekayasa:
 10. Asuransi perusahaan:
 11. Asuransi tanggung gugat:
 12. Asuransi transportasi:
BIAYA ASURANSI (1)
 Biaya asuransi dinyatakan dalam bentuk premi yang harus
dibayarkan oleh perusahaan.
 Tujuan penentuan biaya asuransi bagi perusahaan
pengguna asuransi: untuk mengetahui harga/premi asuransi
yang wajar, sehingga:
 1. Perusahaan sebagai pengguna asuransi tidak dibebani
dengan biaya yang terlalu tinggi.
 2. Untuk menentukan apakah harga yang diberlakukan oleh
perusahaan asuransi dapat menutup klaim2 yang
ditanggungnya.
BIAYA ASURANSI (2)
 Faktor2 penentu biaya asuransi:
 1. Frekuensi dan tingkat keparahan risiko.
 2. Kondisi ekonomi.
 3. Kondisi permintaan dan penawaran terhadap produk
asuransi.
 4. Kebijakan pemerintah.
 Biaya asuransi yang terlalu murah mengindikasikan
penggantian kerugian jika terjadi peril akan berisiko tidak
dibayar oleh perusahaan asuransi semakin tinggi.
PENENTUAN HARGA ASURANSI
(2)
 Model penentuan harga polis asuransi dapat dipelajari lebih lanjut pada
mata kuliah Manajemen Risiko dan Asuransi!

 Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai