KELOMPOK 8
Dalam pemindahan risiko kepada perusahaan asuransi yaitu risiko dipidahkan dengan
usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai.
2. Pengertian Asuransi dan Premi
Asuransi
Premi adalah salah satu unsur penting dalam asuransi karena merupakan kewajiban utama
yang wajib dipenuhi oleh tertanggung kepada penaggung, dalam hubungan hokum asuransi,
penaggung menerima pengalihan risiko dari tertanggung dan tertanggung membayar sejumlah
premi sebagai imbalannya.
3. Manfaat Asuransi
Menghilangkan risiko, ketidakpastian, dan reaksi pribadi terhadap risioko bagi pihak
tertanggung individual.
Mengurangi total risiko, ketidakpastian dan reaksi sebaliknya terhadap risiko dalam
masyarakat.
4. Biaya dalam Asuransi
Biaya Moral Biaya yang kedua terdapat dalam industry asuransi adalah terciptanya
moral hazard. Moral hazard adalah keadaan dimana meningkatkannya
Morale Hazard orang pribadi dengan sengaja menyebabkan kerugian atau peningkatan
keparahannya.
Pengasuransiaan secara tetap mencoba mengurangi biaya melalui inovasi dalam hal- hal seperti
prosedur administrasi dan metode pemasaran.
6. Jenis-Jenis Risiko dalam
Asuransi
Contoh-contoh dari risiko murni yang umumnya dipertimbangan tidak bisa menjamin oleh asuransi
swasta melalui saluran-saluran yang normal adalah yang berhubungan dengan kerugian-kerugian
yang disebabkan air bah terhadapat riil estate (kecuali untuk keadaan tertentu), bank insolvencies
(tidak mampu membayar), dan pengangguran.
9.Risiko yang bisa ditanggung oleh asuransi
pemerintah
Perusahaan asuransi pemerintah bisa menanggung risiko-risiko yang tidak bisa ditanggung oleh
perusahaan asuransi swasta, karena pemerintah bisa menjadikan asuransi itu wajib karena itulah
pemerintah dapat menyebarkan biaya program itu atas eksposure yang kualitasnya bervariasi.
10. Penggunaan asuransi bersama metode penanganan risiko
lain
OM SANTIH, SANTIH,
SANTIH OM