Anda di halaman 1dari 3

Selamat malam teman-teman dan tutor, berikut ini adalah jawaban saya pada diskusi sesi ini, apabila

ada
kesalahan pada jawaban saya mohon untuk ditanggapi, terimakasih.

Soal :

Ada beberapa risiko yang sering dihadapi oleh perusahaan baik risiko keuangan, risiko operasional, risiko
eksternalitas maupun risiko strategis. Bagaimana sebaiknya antisipasi yang harus dilakukan agar
perusahaan dapat mengurangi bahkan menghilangkan risiko-risiko tersebut

Jawaban :

Pada pembahasan kali ini, saya tidak akan berfokus pada apa itu risiko keuangan, risiko operasional,
risiko eksternalitas dan risiko strategik, melainkan pada diskusi kali ini saya berfokus menjawab langkah -
langkah antisipasi apa yang dapat dilakukan agar perusahaan dapat mengurangi bahkan menghilangkan
risiko-risiko tersebut diantaranya :

1.Identifikasi Risiko adalah suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan secara sistematis dan terus-
menerus dalam mengidentifikasi properti, liabilitas (liability), dan personnel exposures sebelum
terjadinya peril yang dapat menimpa harta milik, personal perusahaan, serta kewajiban yang
menimbulkan kerugian. Ada tiga unsur penting yang perlu diketahui dalam proses identifikasi risiko, yaitu
:

 Mengetahui keberadaan risiko.


 Mengetahui penyebab timbulnya risiko, dan
 Mengetahui metode yang digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan dan penyebab
risiko

2.Evaluasi dan Pengukuran Risiko berperan untuk menentukan relatif pentingnya dan memproleh
informasi yang akan menolong untuk menetapkan kombinasi peralatan manajemen risiko yang cocok
untuk menanganinya. Berikut ini adalah dua dimensi risiko yang perlu diukur, yaitu:

 Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi.


 Keparahan dari kerugian itu.

3.Pengelolaan Risiko. Pengelolaan resiko berperan sangat penting karena Jika organisasi gagal mengelola
risiko, maka konsekuensi yang diterima bisa cukup serius, misal kerugian yang besar. Risiko bisa dikelola
dengan berbagai cara, seperti penghindaran, ditahan (retention), diversifikasi, atau ditransfer ke
pihak lainnya. Erat aitannya dengan manajemen risiko adalah pengendalian risiko (risk control), dan
pendanaan risiko (risk financing).
1) Penghindaran Risiko, adalah teknik mengelola risiko dengan cara menghidari risiko. Cara
ini paling mudah dan aman pada saat perusahaan menghadapi risiko, maka risiko tersebut
dihindari. Namun, hal tersebut bisa dilakukan jika dengan menghidari risiko tersebut tidak ada
pengaruh negatif terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Contohnya memilih pendistribusian produk saat cuaca laut sedang buruk, mungkin
pengiriman jalur laut bisa lebih murah ketimbang jalur udara, namun jika keamanan produk
lebih aman di jalur udara perusahaan sebaiknya menggunakan jalur udara sampai cuaca
membaik.

2) Penahan Risiko, adalah upaya perusahaan dalam menghadapi risiko, dimana risiko tersebut
dihadapi sendiri. Jika risiko benar-benar terjadi, perusahaan harus menyediakan dana
untuk menanggung risiko tersebut.

Contohya, seseorang yang memiliki handphone seian terbaru, jelas mempunyai risiko
kehilangan, risiko handphone rusak karena jatuh, atau ada yang mencuri handphone nya.
Apabila salah satu risiko benar-benar terjadi, maka ia harus menanggung sendiri risiko
tersebut.

3) Diversifikasi. Diversifikasi berarti menyebar eksposur yang kita miliki sehingga tidak
terkonsentrasi pada satu atau dua eksposur saja.

Sebagai contoh, kita barangkali akan memiliki aset tidak hanya satu, tetapi pada beberapa
aset, misal saham , deposito dan tabungan, obligasi , properti, dan sebagainya. Jika terjadi
kerugian pada satu aset, kerugian tersebut diharapkan bisa dikompensasi oleh keuntungan
dari aset lainnya.

4) Pengendalian Risiko (Risk Control). Untuk risiko yang tidak bisa dihindari, organisasi perlu
melakukan pengendalian risiko. Pengendalian risiko dilakukan untuk mencegah atau
menurunkan probabilitas terjadinya risiko atau kejadian yang tidak kita inginkan. Dengan
menggunakan dua dimensi yaitu probabilitas dan severity. Pengendalian risiko bertujuan
untuk mengurangi probabilitas munculnya kejadian, mengurangi tingkat keseriusan (severity),
atau keduanya.

5) Pengalihan Risiko (Risk Transfer) Jika kita tidak ingin menanggung risiko tertentu, kita bisa
mengalihkan risiko tersebut ke pihak lain yang lebih mampu menghadapi risiko tersebut.
Pihak lain tersebut biasanya mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk mengendalikan
risiko, baik karena skala ekonomi yang lebih baik sehingga bisa mendiversifikasikan risiko lebih
baik, atau karena mempunyai keahlian untuk melakukan manajemen risiko lebih baik.
Contohnya, seorang pemilik mobil mengasuransikan mobilnya untuk mengalihkan pembiayaan
mobilnya apabila terjadi kecelakaan.
Sumber : Manajemen Resiko dan Asuransi/ADBI4211/Modul1-9/Edisi3

Anda mungkin juga menyukai