Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS
BISNIS INTERNASIONAL, RISIKO DAN ASURANSI, TATA LETAK,
DAN EKSPANSI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:


YUNUS SAFLEMBOLO (220810201202)
GAVIN KHALFANI (220810201257)
MUCHAMAD CHOIRUL MUSTIKA (220810201261)
T. KHAIRIL AKLI (220810201264)
WAHYU DEA PERMATASARI (220810201265)
M. RIZA DARMAWAN (220810101287)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga makalah ini selesai tepat pada
waktunya, tanpa hidayah-Nya makalah ini tidak dapat selesai pada waktunya.

Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
yang terang benderang dan zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti
yang kita rasakan saat ini.

Dalam pembuatan makalah ini dibantu oleh berbagai pihak, atas partisipasi
dari berbagai pihak, kami mengucapkan trima kasih banyak, adapun pihak-pihak
yang telah ikut berpartisipasi antara:

 Bapak Dr. Bambang Irawan, M.Si. selaku dosen pembimbing mata kuliah
pengantar bisnis di Universitas Jember.
 Teman teman kelompok 7 yang ikut serta dalam pengerjaan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran agar makalah selanjutnya menjadi lebih baik
kedepannya.

DAFTAR ISI

i
Table of Contents
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Bisnis Internasional..................................................................................................2
2.1.1 Pengertian Bisnis Internasional.........................................................................2
2.1.2 Ruang Lingkup Bisnis Internasional...................................................................3
2.1.3 Globalisasi dan Pasar Global..............................................................................3
2.1.4 Berbagai Bentuk Bisnis Internasional................................................................4
2.2 Asuransi....................................................................................................................5
2.2.1 Pengertian Asuransi..........................................................................................5
2.2.2 Unsur-Unsur Dalam Asuransi............................................................................6
2.2.3 Jenis-Jenis Asuransi...........................................................................................7
2.2.4 Prinsip Dasar Asuransi.......................................................................................8
2.3 Risiko........................................................................................................................9
2.3.1 Pengertian Risiko...............................................................................................9
2.3.2 Jenis-Jenis Risiko................................................................................................9
2.3.3 Manajemen Risiko...........................................................................................10
2.3.4 Menghindari atau Meminimalisir Risiko..........................................................11
2.4 Ekspansi Perusahaan..............................................................................................13
2.4.1 Pengertian Ekspansi Perusahaan.....................................................................13
2.4.2 Pentingnya Ekspansi Perusahaan....................................................................13
2.4.3 Mengukur Pertumbuhan Bisnis.......................................................................13
2.4.4 Jenis Ekspansi Perusahaan..............................................................................14
2.4.5 Keuntungan dan Kerugian Pertumbuhan Internal...........................................17
2.4.6 Keuntungan dan Kerugian Pertumbuhan Eksternal.........................................17
2.4.7 Risiko Ekspansi Bisnis.......................................................................................19
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................................20
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................20

ii
3.2 Saran......................................................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sebelum mendirikan sebuah perusahaan maupun bisnis tentunya
banyak hal yang harus dikuasai dan dipahami, salah satunya yaitu bisnis
internasional, risiko dan asuransi, serta ekspansi perusahaan. Perkembangan
zaman sudah pasti mengubah banyak hal oleh karena itu dalam menjalankan
bisnis harus benar-benar memperhatikan tiga hal tersebut karena pada
dasarnya tiga hal tersebut akan terus berkembang dan berubah seiring dengan
perkembangan zaman. Bisnis bukan semata-mata untuk mencari keuntungan,
namun juga mempengaruhi perekonomian. Dalam berbisnis juga harus
mengetahui pasar baik dalam maupun luar negeri, apa itu ekspor impor, risiko
dan cara menanggulangi risiko, apa saja hal yang dapat terjadi pada
perusahaan yang sedang dijalankan. Dilihat dari penjelasan terebut saja dapat
kita ketahui bahwa memahami komponen-komponen bisnis sangatlah penting.
Oleh karena itu penulis akan menyajikan penjelasan-penjelasan mengenai
bisnis internasional, risiko dan asuransi, serta ekspansi perusahaan.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan bisnis internasional dan apa saja isinya?
2. Apa yang dimaksud dengan risiko dan asuransi dan apa saja
penjelasannya?
3. Apa yang dimaksud dengan ekspansi perusahaan dan apa saja isinya?

I.3 Tujuan Pembahasan


1. Dapat mengidentifikasi dan menjelaskan materi mengenai bisnis
interasional.
2. Dapat mengidentifikasi dan menjelaskan materi manajemen risiko dan
asuransi.
3. Dapat memahami dan menjelaskan materi ekspansi perusahaan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Bisnis Internasional
II.1.1 Pengertian Bisnis Internasional
Bisnis internasional merupakan kinerja ativitas bisnis yang
melintasi batas nasional. Lebih khusus lagi perusahaan multinasional
dapat berproduksi baik didalam maupun diluar negeri.

Menurut Griffin dan Pustay (2015) bisnis internasional


(international business) sebagai organisasi yang melakukan transaksi
komersial lintas perbatasan dengan individu, perusahaan swasta, atau
organisasi sector pemerintah. Bisnis internasional terdiri dari transaksi
antara pihak-pihak dari transaksi yang berasal dari lebih dari satu
negara.

Menurut Ball dan Wendell (2004) bisnis internasional adalah bisnis


yang kegiatannya melampaui batas negara. Definisi tersebut mencakup
perdagangan internasional dan pemanufakturan diluar negeri juga
industry jasa diberbagai bidang seperti transportasi, pariwisata,
perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan
besar, dan komunikasi massa.

Sedangkan menurut Hadi (2010) bisnis internasional adalah suatu


studi tentang transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan
internasional (ekspor dan impor) dan foreign investment (direct
maupun indirect) yang dilakukan oleh individu dan perusahaan atau
organisasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan manfaat
tertentu.

Dengan demikian perdagangan internasional adalah komponen


vital bagi perekonomian suatu negara. Perdagangan itu akan membawa
pergeseran structural dalam organisasi perekonomian negara dan hal
ini membawa peluang baru bagi bisnis, tenaga kerja serta konsumen.

2
3

Jadi, kemampuan bangsa untuk menangkap peluang ekspor dan


bereaksi terhadap impor adalah determinan utama dari kinerja dan
perekonomian nasional.

II.1.2 Ruang Lingkup Bisnis Internasional


Saat ini perkembangan kegiatan bisnis internasional semakin maju,
hal ini dikarenakan adanya aspek-aspek yang menyebabkan kegiatan
ini semakin cepat dan berkembang, diantaranya adalah:

1. Peningkatan yang pesat dalam teknologi.


2. Liberalisasi dalam kebijakan pemerintah sehubungan dengan
pergerakan perdagangan Lembaga dan sumber daya lintas
negara.
3. Pengembangan Lembaga yang diperlukan untuk mendukung
dan memfasilitasi perdagangan internasional.
4. Peningkatan dalam kompetisi global.

Ruang Lingkup Bisnis Internasional:

 Bisnis internasional bersifat luas dan multidimensional, oleh


karenanya pelaku bisnis perlu memiliki Kawasan yang luas
dalam menjalankan kegiatannya.
 Pang Lay Kim, mengatakan bisnis internasional merupakan
arena bagi hamper semua unsur seperti politik, ekonomi dan
diplomasi.
 Hubungan internasional secara nyata ikut berperan,
mempengaruhi dan bersaing serta bekerja sama dalam bisnis
internasional.
 Sebagaimana dinyatakan oleh Moyer, bidang bisnis
internasional meninjau beberapa disiplin akademis, termasuk
ekonomi internasional, antropologi budaya dan ilmu politik.

II.1.3 Globalisasi dan Pasar Global


Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena
pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek
4

kebudayaan lainnya. Menurut Hill (2014), globalisasi merujuk pada


perubahan kepada ekonomi dunia yang lebih terintegrasi dan saling
bergantung. Ada dua aspek globalisasi, yaitu:
1. Globalisasi pasar, persatuan pasar-pasar negara yang secara
historis berbeda dan terpisah menjadi satu pasar global.
2. Globalisasi produksi, proses pengumpulan produk dan jasa dari
seluruh dunia untuk mengambil keuntungan dari berbagai
harga yang ada.
Pasar global adalah pasar berskala dunia yang terbuka bagi seluruh
usaha. Pasar global mengalami pengembangan yang pesat belakangan
ini karena beberapa faktor, diantranya: semakin banyak orang yang
melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung menjadi
konsumen global semakin banyak transportasi antar negara yang
mempermudah distribusi produk perdagangan dunia semakin
meningkat seiring dengan meningkat seiring dengan meningkatnya
permintaan dipasar dunia. Semakin berkembangnya pasar global
menyebabkan semakin terbukanya kesempatan bagi sebuah perusahaan
Ketika berkecimpung dalam pasar global.
Bisnis internasional berkembang karena adanya globalisasi. Teknologi
terutama teknologi informasi berkembang dengan pesat, sehingga arus
globalisasi pun sulit untuk dihadang. Dengan semakin menyatunya
dunia, maka bisnis pun semakin berkembang hal ini dikarenakan tidak
ada sebuah negara pun didunia ini yang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat sendiri. Dengan semakin berkembangnya bisnis
internasional, maka terjadi pula pemerataan kemakmuran diantara
negara-negara di dunia.
II.1.4 Berbagai Bentuk Bisnis Internasional
Berikut adalah metode metode dari bisnis internasional:

1. Ekpor
Ekspor adalah proses menjual produk dalam negeri dijual
dinegara lain. Kapasitas yang digunakan untuk kegiatan ini
produksi, distribusi, dan manajemen local ke pasar luar negeri.
2. Penjualan Lisensi
Penjualan lisensi adalah perjanjian kontrak antara kedua belah
pihak perusahaan di dalam negeri diberikan lisesnsi untuk
menggunakan hak milik hak kekayaan intelektual seperti paten,
merek dagang, nama dagang, dan hak cipta perusahaan
5

dinegara lain memberikan royalty. Untuk memperoleh lisensi


ini berarti bahwa perusahaan dan negara penerima harus
membayar lisensi kepada perusahaan asing.
3. Franchising
Franchising sangat mirip dengan lisensi. Perbedaan lain dari
nama merek, nama dagang, dan hak cipta, perusahaan juga
membantu operasi franchise dan pemasok bahan baku, proses
produksi dan formulasi dicampur dalam produksi. Cara tersebut
disebut degan franchising, dan orang yang menerima disebut
“franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut
“franchisor”.
4. Kontrak manajemen
Kontrak manajemen ini adalah bentuk kesepekatan yang
dicapai oleh perusahaan dinegara kita membuka fasilitas atau
menyediakan layanan untuk perusahaan dinegara lain, dengan
memperoleh imbalan yang telah disepakati.
5. Joint venture
Tujuan yang dimaksud adalah adanya kegiatan usaha baru,
terjadi dalam jangka Panjang dan pendek tunduk pada
persetujuan perusahaan. Joint venture tidak bertahan
selamanya.

II.2 Asuransi
II.2.1 Pengertian Asuransi

KUHD pasal 246 menyatakan “Asuransi atau pertanggungan adalah


suatu perjanjian dimana seorang penanggung mengikatkan diri kepada
seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk penggantian
kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang
tidak tentu.” Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa asuransi
6

merupakan pelimpahan risiko dari pihak pertama ke pihak lain. Asuransi


terikat oleh aturan-aturan hukum serta prisip-prinsip yang dianut oleh
kedua belah pihak. Asuransi memiliki tiga fungsi, di antaranya :

1. Fungsi utama, asuransi sebagai pengalihan risiko, pengumpulan


dana dan premi yang seimbang.
2. Fungsi sekunder, mencegah kerugian, mengendalikan kerugian,
memiliki manfaat social, dan sebagai tabungan.
3. Fungsi tambahan, asuransi sebagai investasi dana dan invisible
earnings.

Tidak semua risiko dapat diasuransikan, berikut terdapat enam risiko yang

dapat diasuransikan :

1. Risiko yang dapat diukur dengan uang.


2. Risiko homogen merupakan risiko yang sama dan cukup banyak
dijamin asuransi.
3. Risiko murni merupakan risiko yang tidak mendatangkan
keuntungan.
4. Risiko particular merupakan risiko dari sumber individu.
5. Risiko accidental merupakan risiko yang tiba-tiba terjadi bukan
karena direncanakan.

II.2.2 Unsur-Unsur Dalam Asuransi


1. Premi, merupakan kewajiban untuk membayar tanggungan kepada
pihak asuransi sebagai jasa pengalihan resiko yang mereka
inginkan. Untuk mendapatkan manfaat dari pengalihan resiko,
maka pihak penanggung jawab wajib membayarkan premi untuk
memberikan penggantian risiko selama waktu yang sudah pihak
jasa tentukan.
2. Polis Asuransi, sebagai ganti dari premi yang sudah dibayarkan,
pihak tertanggung akan memiliki hak untuk mendapatkan polis.
7

3. Polis ini merupakan surat perjanjian antara dua pihak yang


dikeluarkan oleh pihak pemberi jaminan kepada pihak tertanggung.
Hal ini menjadi dasar dari pihak pemberi jaminan untuk
memberikan penggantian kepada pihak tertanggung atas ganti rugi
dan kerugian yang sudah mereka alami.
4. Klaim, ketika mendapatkan kerugian dari suatu peristiwa, kamu
juga bisa mengecek resiko tersebut sudah masuk pertanggungan
dan tercantum dalam polis atau tidak. Jika memang terbukti ada,
maka bisa melakukan pengajuan klaim sebagai bentuk dari
permintaan ganti rugi dari kerugian yang kamu alami.

II.2.3 Jenis-Jenis Asuransi


Berikut beberapa jenis asuransi yang paling umum dimiliki orang:

 Asuransi kesehatan. Dengan risiko penyakit yang bisa terjadi


pada siapapun dan biaya kesehatan yang meningkatkan, jenis
asuransi ini memiliki rawat jalan dan asuransi rawat inap, serta
asuransi kesehatan dengan santunan harian.
 Asuransi jiwa. Umumnya dipakai untuk melindungi risiko
meninggal dunia bagi pencari nafkah utama di dalam keluarga.
 Asuransi rumah. Rumah menjadi salah satu kebutuhan
primer. Asuransi rumah menjamin kerusakan dadakan, seperti
kebakaran, pencolongan, dan lainnya.
 Asuransi kendaraan. Sama seperti rumah, kendaraan juga
rentan untuk rusak tak terduga, misalnya risiko kecelakaan atau
pencurian.
 Asuransi jaminan hari tua. akan mendapat proteksi dan
ketika masa pensiun tiba, akan menerima sejumlah uang untuk
menjalani masa pensiun.
8

II.2.4 Prinsip Dasar Asuransi


Prinsip dasar asuransi terdiri dari enam prinsip yang harus dipenuhi :

1. Insurable Interest
Timbulnya hak mengasuransikan yang disebabkan oleh suatu
hubungan keuangan antara tertanggung dengan yang
diasuransikan dan diakui secara hukum.
2. Utmost Good Faith
Tindakan untuk mengungkap semua fakta material secara akurat
dan lengkap mengenai sesuatu yang diasuransikan.
3. Proximate Cause
Prinsip ini berkaitan dengan penyebab utama atau dominan dari
suatu peristiwa yang mengakibatkan kerugian tertanggung.
Mengacu kepada prinsip ini, perusahaan asuransi hanya
menanggung kerugian apabila suatu peristiwa disebabkan oleh
penyebab yang diatur dalam polis.
4. Indemnity
Prinsip yang mengatur ganti rugi, dimana ganti rugi harus sesuai
dengan kerugian yang seseungguhnya tanpa dikurangi atau
ditambah.
5. Subrogation
Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung
setelah klaim.
6. Contribution
Prinsip ini dapat diterapkan ketika suatu objek pertanggungan
memiliki lebih dari satu penanggung, kedua penanggung hanya
wajib mengganti kerugian sesuai pro-rata dimana nilaiya tidak
melenihi kerugian total.
9

II.3 Risiko
II.3.1 Pengertian Risiko
adalah suatu kondisi yang belum pasti, tetapi mengandung
unsur bahaya sebagai konsekuensi atau akibat dari sesuatu (sesuatu
ini adalah usaha, bisnis, aktivitas, maupun, keputusan yang kamu
ambil).

Apakah semua risiko dapat diasuransikan?Tidak semua


risiko dapat diasuransikan. Risiko-risiko yang dapat diasuransikan
adalah : risiko yang dapat diukur dengan uang, risiko homogen
(risiko yang sama dan cukup banyak dijamin oleh asuransi), risiko
murni (risiko ini tidak mendatangkan keuntungan), risiko partikular
(risiko dari sumber individu), risiko yang terjadi secara tiba-tiba
(accidental), insurable interest (tertanggung memiliki kepentingan
atas obyek pertanggungan) dan risiko yang tidak bertentangan
dengan hukum.

II.3.2 Jenis-Jenis Risiko


Adapun bentuk-bentuk dari risiko itu sendiri, antara lain:

 Risiko murni
Risiko murni ini bersifat pasti, artinya saat risiko terjadi
maka kamu akan mengalami kerugian. Begitu juga
sebaliknya, jika risiko murni tidak terjadi, maka kamu akan
memperoleh keuntungan.
 Risiko spekulatif
Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, jika kamu
mengalami risiko spekulatif, yakni keuntungan, kerugian,
atau mungkin break even (titik impas)
 Risiko khusus
10

Risiko khusus bersumber dari kegiatan individu, sehingga


dampaknya masih bisa diperkirakan atau diantisipasi di
awal karena bersifat local, missal, ledakan turbin, kapal,
kecelakaan kapal, atau mungkin tabrakan.
 Risiko fundamental

Risiko fundamental berasal dari lingkungan sekitar atau


alam yang bisa menimbulkan dampak cukup besar, karena
manusia tidak mampu mengendalikannya. Jika peristiwa
tersebut melanda wilayah yang luas, maka risiko
fundamental akan semakin besar. Misalnya, bencana alam

II.3.3 Manajemen Risiko

Untuk menghindari kerugian yang timbul bila risiko terjadi,


kamu bisa melakukan upaya tertentu. Upaya tersebut disebut sebagai
manajemen risiko. Manajamen risiko sebenarnya bisa dilakukan
dengan cara sederhana. Misalnya dengan membawa payung sebelum
hujan, berhati-hati saat berkendara, atau mengunci pintu rumah agar
tidak kemalingan. Dalam kaitannya dengan asuransi, manajemen risiko
dibedakan sebagai berikut:

 Menghindari Risiko, misalnya untuk menghindari risiko


cacat, kamu menghindari pekerjaan atau profesi dengan
tingkat kecelakaan tinggi. Misalnya seperti pekerja di
wilayah tambang, pekerja yang berkutat dengan ketinggian,
atau pekerja SAR yang selalu berkutat dengan bahaya.
Namun sering kali pilihan ini tidak efektif, karena mungkin
saja pekerjaan tersebut menjanjikan penghasilan besar.
 Mengendalikan Risiko, risiko dapat dikendalikan dengan
melakukan cara-cara untuk mencegah terjadinya kerugian.
Misalnya bila rumahmu terbuat dari kayu, kamu memilih
11

menggunakan kompor listrik bukan kompor api. Hal ini


karena rumah kayu lebih rentan mengalami kebakaran.
 Menunda Risiko, suatu kegiatan dapat ditunda untuk
meminimalkan terjadinya kerugian. Misalnya menunda
renovasi rumah karena saat itu musim hujan dan rumah
berlokasi dekat sungai besar. Penundaan ini bertujuan agar
bila terjadi banjir, kerugian yang dialami tidak terlalu besar.
 Mengalihkan Risiko, manajemen risiko ini dilakukan
dengan cara mengalihkan kerugian finansial pada pihak
lain. Salah satu caranya adalah dengan mengalihkan risiko
pada perusahan asuransi dan membayar sejumlah dana atau
premi kepada perusahaan asuransi tersebut. perusahaan
asuransi kemudian menerbitkan polis berisi ketentuan
mengenai risiko apa saja yang dapat ditanggung. Pihak
asuransi setuju untuk membayar sejumlah uang apabila
kerugian terjadi, asalkan kamu membayar sejumlah uang
(premi) terlebih dahulu. Kamu dapat membeli polis
asuransi yang berkaitan dengan harta benda, kesehatan,
maupun kerugian yang dialami oleh pihak lain. Harta benda
di antaranya properti dan kendaraan, kesehatan menyangkut
penyakit atau cacat. Sedangkan kerugian pihak lain
misalnya terjadi ketika kendaraanmu menabrak mobil milik
orang lain. Segala kerugian dan perbaikan mobilnya
menjadi tanggung jawab pihak asuransi.

II.3.4 Menghindari atau Meminimalisir Risiko


meski tidak pernah tau kapan risiko akan terjadi tetapi
penting untuk menyiapkan segala sesuatunya di awal dan di dalam
dunia bisnis langkah ini dinamakan manajemen risiko. Berikut
adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari
terjadinya risiko:
12

o Identifikasi risiko
Lihatlah risiko tersebut dalam berbagai aspek atau
sudut pandang, kemudian buat daftar dari hasil
pengamatan tersebut.
o Asesmen risiko
Ialah merangking risiko berdasarkan kerugian yang
mungkin ditimbulkan dengan focus pada risiko yang
sering muncul dan terjadi.
o Respon terhadap risiko
Sesuai namanya respon risiko ialah cara atau
keputusan yang akan diambil saat risiko terjadi. Ada
beberapa jenis jenis risiko yang bisa dilakukan:
(a)Risk Avoidance, kebijakan dengan cara
menghentikan aktivitas yang bisa memicu risiko.
(b)Risk Sharing of Transfer, kebijakan dengan
mentransfer atau memindahkan dampak risiko ke
pihak lain seperti asuransi, (c)Risk Acceptance,
kebijakan untuk tidak mengambil langkah apapun,
(d)Create a Risk Management Plan
o Evaluasi

dan salah satu alat pengelolaan risiko adalah asuransi


13

II.4 Ekspansi Perusahaan


II.4.1 Pengertian Ekspansi Perusahaan
Ekspansi bisnis adalah upaya perusahaan untuk menumbuhkan
bisnisnya dengan tujuan untuk meningkatkan skala operasi. Dengan
demikian, perusahaan dapat memaksimalkan keuntungan.

II.4.2 Pentingnya Ekspansi Perusahaan


Ekspansi menjadi jalan untuk menumbuhkan bisnis dan
menghasilkan lebih banyak uang untuk pemegang saham perusahaan.
Beberapa alasan menjelaskan mengapa ekspansi penting bagi perusahaan,
termasuk:

1. Menghasilkan lebih banyak uang dengan menjual lebih banyak produk


ke lebih banyak pelanggan
2. Meningkatkan daya saing dengan membangun sumber daya lebih besar

3. Mendominasi pasar dengan menguasai pangsa pasar lebih tinggi


4. Meningkatkan daya tawar terhadap pemangku kepentingan, termasuk
daya tawar dengan pemasok, pelanggan, distributor dan pemasok
5. Meraih kepemimpinan pasar untuk lebih mempengaruhi harga pasar

6. Meningkatkan skala ekonomi dan dapat menyebarkan biaya ke lebih


banyak output, menurunkan biaya unit
7. Meningkatkan nilai pemegang saham seiring ekspektasi positif
terhadap pertumbuhan dan keuntungan perusahaan

Nilai pemegang saham meningkat seiring dengan peningkatan laba. Pemegang


saham berpotensi untuk mendapatkan dividen yang lebih tinggi, yang mana
diambil sebagian dari laba bersih. Selain itu, mereka juga mengharapkan harga
saham perusahaan untuk naik, meningkatkan potensi keuntungan modal.

II.4.3 Mengukur Pertumbuhan Bisnis


Untuk mengukur apakah perusahaan tumbuh atau tidak, dapat
menggunakan indikator berikut:
 Aset, perusahaan memiliki lebih banyak sumber daya (aset)
baik melalui pertumbuhan internal maupun eksternal.
14

 Jumlah karyawan, perusahaan memerlukan lebih banyak


karyawan untuk mengoperasikan berbagai pekerjaan di dalam
bisnis.
 Total output, perusahaan menghasilkan lebih banyak produk
karena meningkatkan kapasitas produksi.
 Jumlah pelanggan, perusahaan menjual output yang lebih
tinggi ke lebih banyak pelanggan, baik di pasar domestik
maupun luar negeri.
 Pendapatan, dengan menjual lebih banyak produk, perusahaan
menghasilkan lebih banyak pendapatan
 Laba, peningkatan pendapatan seharusnya ditopang dengan
peningkatan laba melalui sejumlah penghematan biaya dan
skala ekonomi
 Kapitalisasi pasar, investor pasar saham menyukai
pertumbuhan dan profitabilitas, mengekspektasikan harga
saham untuk naik.
II.4.4 Jenis Ekspansi Perusahaan
Secara umum, kita dapat membagi strategi ekspansi bisnis menjadi
dua kategori. Hal ini didasarkan pada bagaimana pertumbuhan
dilakukan, apakah dengan mengembangkan sumber daya internal atau
dengan menggabungkan sumber daya eksternal. Kedua strategi
pertumbuhan tersebut belum tentu cocok untuk perusahaan. Masing-
masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, pertumbuhan
internal mungkin merupakan pilihan rasional untuk perusahaan kecil,
di mana mereka memiliki sumber daya yang lebih terbatas.

Pertumbuhan Internal, perusahaan mengandalkan sumber daya


dan kemampuan internal untuk meningkatkan ukuran bisnis.
Pertumbuhan secara internal juga sering disebut sebagai pertumbuhan
yang organic yaitu perusahaan menumbuhkan sumber daya dan
kemampuan yang sudah ada dengan cara:

1. Meningkatkan kapasitas produksi dengan membeli mesin baru


atau membangun pabrik baru.
2. Membuka gerai atau kantor cabang baru untuk menjangkau
konsumen secara lebih luas.
15

3. Meningkatkan belanja iklan untuk meningkatkan penjualan


dengan membujuk konsumen untuk membeli.
4. Menawarkan varian baru dari produk yang sudah ada ke pasar
yang sudah ada.
5. Memperluas segmen pasar, misalnya dengan menjangkau
segmen lain terkait dengan segmen saat ini.
6. Memperluas ke pasar baru, misalnya dengan menjual produk
ke luar negeri.
Pertumbuhan Eksternal, perusahaan menggabungkan sumber
daya dan kapabilitas internal dan eksternal. Pertumbuhan secara
eksternal melibatklan pihak luar untuk tumbuh yaitu dengan
mengkombinasikan sumber daya dan kapabilitas dari perusahaan lain
biasa juga disebut dengan pertumbuhan anorganik. Perluasan atau
ekspansi bisnis dilakukan untuk mencapai efisiensi, keuntungan yang
lebih tinggi, ataupun agar dapat lebih kompetitif dalam bersaing.
Adapun cara yang dapat dilakukan antara lain:

1. Penggabungan (merger)
Merger merupakan penggabungan dua atau bebeapa
perusahaan menjadi satu. Perusahaan dapat melakukan merger
yang bersifat merger vertikal ataupun merger horizontal. Merger
vertikal terjadi jika dua perusahaan atau lebih yang bergabung
menjadi satu berasaldari tingkat operasional yang berbeda tetapi
masih dalam satu industri yang berkaitan. Contohnya merger
antara perusahaan minyak goreng dengan perusahaan penghasil
kelapa sawit. Merger horizontal terjadi terjadi apabila perusahaan
yang bergabung berasal dari satu industri yang sama dengan area
tingkat kegiatan yang sama. Contoh merger horizontal yaitu
bergabungnya Ben Q dengan Siemens untuk menjadi Ben Q
Siemens dalam memproduksi Handphone. Selain dua jenis
merger tersebut, perusahaan dapat melakukan konglomerasi yaitu
penggabungan dua perusahaan atau lebih yang berasal dari
industri yang berbeda. Contoh konglomerasi yaitu penggabungan
Astra internasional dengan Astra Agro Lestari.
16

2. Akuisisi
Perusahaan dapat melakukan ekspansi dengan cara
mengakuisisi perusahaan lain. Akuisisi merupakan pembelian
suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau investor lain
dengan tujuan untuk mempermudah dan memperkuat
dukungan terhadap perusahaan yang sudah ada.

3. Joint Venture
Kedua perusahaan sepakat membangun bisnis baru,
strategi ini memungkinkan perusahaan untuk
menggabungkan kapasitas, keahlian, teknologi, dan sumber
daya yang saling melengkapi. Perjanjian ini bisa dilakukan
dalam jangka pendek maupun Panjang, tergantung
kesepakatan antara kedua belah pihak. Namun, joint
venture tidak berlaku selamanya. Setelah tujuan terpenuhi,
setiap perusahaan akan Kembali beroperasi seperti sedia
kala. Setiap perusahaan tetap mempertahankan identitasnya
masing-masing Ketika menjalani joint venture. Dalam kerja
sama ini, semua perusahaan turut bertanggung jawab atas
keuntungan, kerugian, dan biaya-biaya lain yang
dibutuhkan. Salah satu contoh Joint Venture itu sendiri
adalah perusahaan Sony Ericsson.
Alasan Melakukan Joint Venture:
 Menggabungkan sumber daya
 Menggabungkan keahlian
 Menghemat uang

4. Strategis Aliansi
Aliansi strategis melibatkan kesepakatan antara dua atau
lebih perusahaan untuk berbagi sumber daya dan
melaksanakan proyek tertentu. Masing-masing dari mereka
tetap independent satu sama lain.
17

II.4.5 Keuntungan dan Kerugian Pertumbuhan Internal

 Pertama, risiko kegagalan relatif rendah daripada ketika


perusahaan mengakuisisi atau merger dengan perusahaan lain.
Merger atau akuisisi memiliki resiko kegagalan lebih tinggi
karena harus mensinergikan sumber daya dan kemampuan
yang berbeda untuk menghasilkan nilai. Dan, itu seringkali
sulit untuk dilakukan.
 Kedua, perusahaan memiliki kendali penuh atas operasi karena
campur tangan pihak luar yang lebih sedikit. Perusahaan dapat
mengembangkan ide-ide baru dengan memberdayakan
karyawan saat ini.
 Ketiga, karyawan lebih termotivasi. Manajemen melibatkan
mereka untuk menumbuhkan bisnis. Mereka merasa terlibat
dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.

Tapi, pertumbuhan internal juga mengandung sejumlah kelemahan.

 Pertama, strategi ini lebih lambat untuk menumbuhkan bisnis.


Perusahaan harus mengandalkan sumber daya yang sudah ada,
yang mana lebih terbatas.
 Kedua, kapasitas internal lebih terbatas. Kurangnya ide inovatif
dan masalah likuiditas seringkali memunculkan masalah ketika
perusahaan tumbuh secara organik.
 Ketiga, pertumbuhan internal sia-sia. Karena lebih lambat, itu
akan sia-sia jika pasar telah mencapai fase matang dimana
pertumbuhan akan mulai menurun

II.4.6 Keuntungan dan Kerugian Pertumbuhan Eksternal


Pertumbuhan anorganik memiliki sejumlah kelebihan
dibandingkan dengan pertumbuhan organik. Berikut adalah beberapa
diantaranya:
18

 Pertama, pertumbuhan lebih cepat. Dalam merger dan akuisisi,


perusahaan menggabungkan dua fasilitas produksi berbeda
untuk meningkatkan skala ekonomi dan kapasitas operasi
secara lebih cepat. Begitu juga, perusahaan juga menambahkan
pelanggan dan pasar target.
 Kedua, intensitas persaingan menurun. Jumlah pemain
berkurang paska merger. Begitu juga, ketika mengakuisisi,
perusahaan mengontrol pesaing di bawah kendalinya.
 Ketiga, daya tawar perusahaan menjadi lebih signifikan.
Perusahaan memiliki kekuatan pasar yang lebih besar. Itu
membuatnya untuk memiliki posisi tawar yang lebih baik
dengan pemasok dan pelanggan.
 Keempat, keuntungan lebih tinggi. Perusahaan dapat
menangkap nilai dalam rantai pasokan dengan mengakuisisi
pemasok atau distributor. Mereka dapat memperoleh margin
keuntungan yang sebelumnya dinikmati oleh pemasok atau
distributor. Mereka juga memiliki kontrol terhadap input atau
produk, terutama dari sisi harga, kualitas dan waktu
pengiriman.

Tapi, pertumbuhan internal juga mengandung sejumlah kelemahan.

 Pertama, pengawasan pemerintah lebih ketat. Karena


persaingan menurun dan kekuatan pasar perusahaan lebih
tinggi, itu seringkali memunculkan perilaku anti-persaingan. Itu
seringkali merugikan konsumen. Sehingga, pemerintah akan
mencegahnya.
 Kedua, konflik budaya dan masalah manajerial seringkali
muncul. Dua perusahaan seringkali memiliki budaya dan
sumber daya yang berbeda. Oleh karena itu, perusahaan lebih
sulit untuk dikontrol.
19

 Ketiga, mensinergikan sumber daya dan kapabilitas gagal.


Idealnya, perusahaan dapat menciptakan nilai dengan
mengakuisisi atau merger dengan perusahaan lain. Tapi, itu
adalah tugas yang sulit. Dan, seringkali, perusahaan
mengeluarkan biaya yang lebih besar daripada manfaat yang
diperoleh.
 Keempat, moral karyawan menurun. Merger seringkali diikuti
dengan perampingan pekerjaan berlebih. Pekerja mungkin
kehilangan keamanan kerja karena rasionalisasi, membuat
mereka kurang termotivasi.
 Kelima, perusahaan kehilangan fokus pada kompetensi inti.
Operasi perusahaan menjadi lebih kompleks. Manajemen harus
fokus pada berbagai bisnis yang berbeda, yang seringkali tidak
diikuti dengan pengalaman dalam mengoperasikan mereka.
 Keenam, persepsi negatif konsumen muncul. Mereka mungkin
mencurigai adanya aktivitas tidak kompetitif dan bereaksi
negatif.

II.4.7 Risiko Ekspansi Bisnis


Memang, ekspansi berpotensi untuk menghasilkan lebih
banyak uang. Perusahaan dapat memasarkan produknya ke lebih
banyak pelanggan. Menjual ke lebih banyak orang memungkinkan
perusahaan untuk meraih skala ekonomi yang lebih tinggi,
memungkinkan biaya unit untuk turun. Akhirnya, itu mengarah
pada keuntungan yang lebih tinggi. Tapi, ekspansi juga
memunculkan sejumlah risiko, termasuk:

 Kerugian finansial
 Manajemen yang tidak efektif
 Ketidakstabilan
 Keengganan untuk berubah
 Risiko politik
20

BAB III
KESIMPULAN
III.1 Kesimpulan
Bisnis internasional berkembang karena adanya globalisasi.
Teknologi terutama teknologi informasi berkembang dengan pesat,
sehingga arus globalisasi pun sulit untuk dihadang, dan hasilnya adalah
seperti sekarang ini, Ketika setiap negara tidak memiliki batasan yang jelas
selain dari bentang alam. Dengan semakin berkembangnya bisnis
internasional, maka terjadi pula pemerataan kemakmuran diantara negara-
negara di dunia.

Setelah memiliki pemahaman yang baik mengenai bisnis


internasional, manajemen risiko dan asuransi, serta ekspansi perusahaan kini
saatnya pembaca menerapkannya. Bisnis internasional, manajemen risiko dan
asuransi, serta ekspansi perusahaan dalam bisnis adalah suatu keharusan,
terutama ketika semuanya berubah dengan cepat. Jika pembaca tidak dapat
mengelola tiga komponen tersebut dengan baik, Anda dapat yakin bahwa
bisnis dalam bahaya. Beradaptasi dengan perubahan juga merupakan salah
satu strategi untuk merespon perubahan yang dapat terjadi dan inilah yang
akan membedakan Anda dengan kompetitor, baik perubahan tersebut
berdampak negatif maupun positif bagi bisnis Anda.

III.2 Saran
Kami berharap bahwa dengan adanya makalah ini dapat digunakan
oleh pelajar sebagai bahan ajar dan referensi dalam mengerjakan suatu
tugas mengenai bisnis internasional, risiko dan asuransi serta ekspansi
bisnis.

Anda mungkin juga menyukai