Anda di halaman 1dari 11

MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN

Vol. 31 No. 2 Juli 2016

PENGARUH ORIENTASI PASAR, INOVASI, DAN KREATIVITAS STRATEGI


PEMASARAN TERHADAP KINERJA PEMASARAN PADA UKM KERAJINAN
ROTAN DI DESA TELUK WETAN, WELAHAN, JEPARA

Adijati Utaminingsih
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Email: adijatioetomotoeloes@gmail.com

Abstrak

Sebagaimana yang ditekankan dalam pemasaran, manajemen, dan literatur manajemen


strategis; orientasi pasar, inovasi, dan kreativitas pemasaran strategis dianggap secara
bersama-sama memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja pemasaran. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel tersebut terhadap kinerja
pemasaran di handycraft rotan pada UKM Teluk Wetan Welahan Jepara, dengan
menggunakan analisis regresi berganda. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa orientasi
pasar, inovatif dan kreativitas pemasaran strategis berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pemasaran usaha kecil menengah rattan handycraft di Desa Teluk Wetan, Welahan, Jepara.

Kata kunci : Orientasi Pasar, Inovasi, Kreativitas Pemasaran Strategis, Kinerja Pemasaran,
Rotan Handycraft UKM

Abstract

As it is emphasized in marketing, management, and strategic management


literature;“market orientation”, “innovativeness”, and “ creativity marketing strategic” are
regarded together as having a significant impact on a marketing’s performance. The
objective of this study is to find out the interrelationships of these variables on marketing
performance in the rattan’s handycraft on SME Teluk Wetan Welahan Jepara, by using
Multiple Regression Analysis. The research findings revealed that market oriented, innovative
and creativity marketing strategic had significant influence on marketing performance of the
rattan handycraft’s SME in Teluk Wetan, Welahan, Jepara.

Keywords: Market Orientation, Innovativeness, Creativity Marketing Strategic, Marketing


Performance, Rattan Handycraft’s SME
PENDAHULUAN upaya yang sistematis untuk menempatkan
Latar Belakang Permasalahan keuntungan dari kinerja pasar yang superior
Setiap perusahaan memiliki tujuan (Nerver & Slater, 1990) dalam Samtim Eko
untuk mewujudkan pertumbuhan dan Putranto (2003: 93). Dunia usaha dewasaa
kelangsungan hidupnya untuk jangka ini mengalami persaingan yang sangat
panjang. Dalam era global yang ditandai komplek dan bergejolak. D‟Aveni (1994)
dengan persaingan yang sama karena dalam Nasution (2004:3) mengatakan bahwa
tujuan dan kompleks serta tingkat lingkungan yang bergejolak atau dikenal
akselerasi yang tinggi, perusahaan dituntut dengan istilah
untuk memiliki kemampuan mengembang- „hypercompetitive environment’ digambar-
kan pilihan strategi di bidang manajemen kan sebagai kondisi dimana tingkat
pemasaran sehingga mampu beradaptasi persaingan meningkat pesat yaitu suatu
dengan lingkungan dinamis. Kenyataan kondisi mencakup pertarungan posisi antara
itu, pasar harus dikelola dengan upaya- harga dan kualitas, penciptaan ilmu baru
P-ISSN : 0854-1442 E-ISSN : 2503-4460 1
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 2 Juli 2016

serta pengembangan manfaat sebagai first- orientation). Kedua orientasi tersebut


mover advantage. Lebih tepat dapat terlaksana baik jika perusahaan
digambarkan sebagai lingkungan karena melakukan koordinasi (interfunctional
produk baru, teknologi baru dan pesaing coordination) antar fungsional dengan baik
baru yang mengancam kualitas pasar (Nasution, 2004: 3).
(Hooley et al, 2000). Dalam situasi seperti Perusahaan juga harus berusaha
ini, pelanggan sangat menuntut mempergunakan sumber daya yang
(demanding) untuk dapat memperoleh dimilikinya untuk dapat berinovasi.
tingkat kualitas produk atau jasa yang Inovasi produk merupakan salah satu
tinggi dengan harga murah, sehingga faktor persaingan yang paling penting
penting bagi perusahaan untuk mengem- untuk mencapai kesuksesan dimana akhir-
bangkan orientasi pasar agar dapat akhir ini lingkungan bisnis selalu berubah
bertahan di lingkungan yang dinamis. dengan cepat (Lou,1999, Han, et al,
Perusahaan yang berorientasi pada 1998, Amabile, 1996) dalam Mudiantono
pasar (market oriented) adalah perusahaan dan Nur Khamidah (2005) mengatakan
yang menjadikan pelanggan sebagai kiblat bahwa inovasi sebagai penerapan yang
bagi perusahaan untuk menjalankan berhasil dari gagasan yang kreatif dalam
bisnisnya (customer orientation), agar perusahaan. Inovasi merupakan sebuah
perusahaan dapat secara terus menerus mekanisme perusahaan untuk beradaptasi
berorientasi pada pelanggan, secara dalam lingkungan yang dinamis, sehingga
bersamaan perusahaan juga harus perusahaan dituntut untuk mampu
berorientasi pada pesaing (competitor menciptakan penilaian-penilaian baru, ide-
ide baru, menawarkan produk yang
inovatif dan peningkatan kinerja layanan
yang memuaskan pelanggan.
Kreativitas strategi merupakan hal
penting dalam melaksanakan aktivitas
terutama dalam penyusunan strategi.
Kreativitas memungkinkan seseorang atau
organisasi untuk memunculkan ide-ide
baru dalam setiap penyusunan rencana
(Filis dan McAuley, 2000) dalam Widodo
(2008:152). Begitu pula dalam dunia
pemasaran, kreativitas dipandang penting
dalam penyusunan strategi pemasaran.
Kinerja atau performance adalah
segala sistem yang berhubungan dengan
aktivitas dan hasil (outcome) yang
diperoleh. Kinerja pemasaran didefinisikan
sebagai usaha pengukuran tingkat kinerja
meliputi volume penjualan, jumlah
pelanggan, keuntungan dan pertumbuhan
penjualan (Voss & Voss, 2000, p. 69).
Setiap perusahaan berkepentingan untuk
mengetahui prestasinya sebagai cermin
dari keberhasilan usahanya dalam
persaingan pasar, dengan kinerja pema-
saran perusahaan dapat mengetahui
dimana posisi keberhasilan perusahaan
yang diukur dari setiap jangka waktu yang
telah ditentukan (Mudiandono dan Nur Secara keseluruhan di semua sektor
Khamidah, 2005: 68). ekonomi, jumlah usaha kecil menengah
2 P-ISSN: 0854-1442 E-ISSN: 2503-4460
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 2 Juli 2016

sangat banyak dan terus bertambah, Jepara selain untuk memecahkan masalah
walaupun pada masa krisis ekonomi, ekonomi, juga berfungsi sebagai penopang
cukup banyak pengusaha kecil dan ekonomi untuk mencukupi kebutuhan
menengah di beberapa sektor yang sehari-hari.
terpaksa menghentikan kegiatan bisnis Kabupaten Jepara merupakan daerah
mereka karena berbagai masalah, seperti yang penduduknya banyak yang menjadi
harga bahan baku impor yang mahal akibat wirausahawan. Sebagian besar pendorong
depresiasi nilai tukar rupiah terhadap perubahan, inovasi, dan kemajuan pereko-
Dollar AS, permintaan pasar menurun nomian akan datang dari para wirausaha,
akibat nilai riil pendapatan masyarakat yaitu orang-orang yang memiliki
menurun, dan akibat mahalnya biaya kemampuan untuk mengambil risiko dan
industri karena tingginya suku bunga mempercepat pertumbuhan ekonomi
pinjaman. Jumlah usaha kecil menengah (Tambunan, 2002).
jauh lebih banyak dari pada jumlah usaha Terdiri dari 16 kecamatan di kabu-
besar, dan mereka khususnya usaha kecil paten Jepara, menurut data Dinas
mikro, terdapat di mana-mana di perkotaan Perindustrian dan Perdagangan tahun 2013
maupun di pedesaan (Tambunan, 2002: 3). terdapat 11 jenis industri kecil dan
Pada umumnya industri kecil menengah yang tersebar di kecamatan
merupakan salah satu alternatif yang tersebut. Sentra industri kerajinan
diharapkan pemerintah untuk memecahkan anyaman rotan yang terdapat di kecamatan
masalah ekonomi, karena dianggap tetap Welahan. Desa Teluk Wetan adalah salah
mampu bertahan dan mengantisipasi satu sentra industri kecil dan menengah di
kelesuan yang diakibatkan inflasi maupun Jepara, dimana terdapat 235 unit usaha
berbagai faktor lainnya. Begitu juga yang memproduksi anyaman rotan antara
industri kecil menengah kerajinan lain berupa meja, kursi, tas dan parsel.
anyaman rotan di Desa Teluk Wetan Data jumlah produksi kerajinan
anyaman rotan di desa Teluk Wetan
kecamatan Welahan kabupaten Jepara
selama tahun 2014 dapat dijelaskan pada
Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah produksi kerajinan anyaman rotan Desa Teluk Wetan


Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara Tahun 2014

Bulan Unit Penjualan Satuan


Januari 173.652 Buah/set
Februari 90.021 Buah/set
Maret 205.940 Buah/set
April 154.390 Buah/set
Mei 122.860 Buah/set
Juni 57.760 Buah/set
Juli 38.588 Buah/set
Agustus 64.356 Buah/set
September 147.987 Buah/set
Oktober 74.622 Buah/set
November 43.733 Buah/set
Desember 109.365 Buah/set
Sumber: Data Disperindag tahun 2014
Seperti industri kecil lainnya, industri tahun 2014 jumlah produksi kerajinan
kecil kerajinan anyaman rotan di desa anyaman rotan mengalami fluktuasi hasil
Teluk Wetan Jepara ini juga tidak lepas penjualan dari unit usaha, hal ini
dari berbagai masalah, yang terjadi di dikarenakan adanya kenaikan harga bahan
P-ISSN : 0854-1442 E-ISSN : 2503-4460 3
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 2 Juli 2016

baku dan banyak beralihnya permintaan Tujuan Penelitian


konsumen dari produk yang berbahan
rotan ke produk-produk yang berbahan Tujuan dari penelitian ini adalah
aluminium dan plastik. Berdasarkan menganalisis peningkatan kinerja
wawancara dengan para pengusaha pemasaran pada industri kecil kerajinan
kerajinan anyaman rotan, dinyatakan anyaman rotan di Desa Teluk Wetan
bahwa banyak pelanggan yang melalui variabel orientasi pasar, inovasi,
mengeluhkan tidak adanya inovasi dari dan kreativitas strategi pemasaran. Dengan
pengusaha dengan produk-produk yang pertanyaan penelitian bagaimanakah
telah dihasilkan baik itu dari warna, jenis pengaruh orientasi pasar, inovasi, dan
maupun modelnya juga kurang kreativitas strategi pemasaran terhadap
dikembangkan, apabila dibandingkan kinerja pemasaran pada industri kecil
dengan kerajinan anyaman berbahan baku kerajinan anyaman rotan di Desa Teluk
aluminium dan plastik. Wetan?
Saat ini pemasaran produk kerajinan
rotan di pasar lokal kurang berkembang, TELAAH PUSTAKA
hasil produksi lebih banyak dipasarkan di Orientasi Pasar
daerah Yogyakarta, Bali dan Jakarta untuk Perusahaan yang berorientasi pada
wilayah Indonesia. Hasil produksi juga pasar adalah perusahaan yang menjadikan
banyak yang diekspor, terutama di daerah pelanggan sebagai kiblat bagi perusahaan
Eropa misalnya di Denmark, Italia dan untuk menjalankan bisnisnya. Definisi
Belanda serta Australia. Meskipun para orientasi pasar yang dipopulerkan oleh
pengusaha mempunyai orientasi pasar Kohli & Jaworski (1990) dalam Nasution
yang luas hingga pasar internasional, (2004:3), yang diartikan sebagai
namun kenyataan yang terjadi selama ini pengumpulan Intelijen pasar untuk
kinerja pemasaran perusahaan mengalami memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini
penurunan, hal ini dibuktikan dengan dan mendatang, penyebaran intelejensi
jumlah unit penjualan yang berfluktuasi, pasar ke berbagai divisi dan fungsi dalam
dengan adanya tingkat persaingan yang perusahaan dan bagaimana perusahaan
cukup tinggi di pasar dan yang terjadi menanggapinya. Penyebaran informasi
selama ini para pengusaha rotan belum pasar pada seluruh komponen organisasi
maksimal menerapkan strategi-strategi pasar diharapkan akan menghasilkan
untuk menghadapi persaingan tersebut, orientasi pelanggan, orientasi pesaing dan
maka para pengusaha rotan di desa Teluk koordinasi antar fungsi yang mengarah
Wetan kecamatan Welahan kabupaten pada dua kriteria keputusan yaitu fokus
Jepara berusaha untuk mempertahankan jangka panjang dan profitabilitas,
posisinya dengan meningkatkan volume (Wahyono, 2002: 25).
penjualan produknya. Dalam Nasution (2004:3) orientasi
pasar didefinisikan sedikit berbeda oleh
Nerver & Slater (1990), yaitu orientasi
pasar terdiri dari tiga komponen perilaku
yaitu orientasi pelanggan, orientasi pesaing
dan koordinasi interfungsional, dan dua
kriteria keputusan yaitu jangka panjang
dan keuntungan.
Penelitian ini mengadaptasi definisi
yang dikembangkan oleh Nerver & Slater
(1990) dalam Nasution (2004: 4), yaitu
orientasi pasar sebagai budaya organisasi
perusahaan yang berorientasi pada
pelanggan, pesaing, dan koordinasi pelanggan.
interfungsional dalam menciptakan nilai Dengan mengadaptasi definisi yang
4 P-ISSN: 0854-1442 E-ISSN: 2503-4460
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 2 Juli 2016

dikembangkan oleh Nerver & Slater dimana kreativitas merupakan pemikiran-


(1990) dalam Nasution (2004: 4), jadi pemikiran baru, sedangkan inovasi adalah
indikator orientasi pasar dalam penelitian melakukan sesuatu yang baru tersebut atau
ini adalah orientasi pelanggan, orientasi mengalihkan gagasan-gagasan baru
pesaing, dan koordinasi antar fungsi. dimaksud bagi keberhasilan bisnis.
Inovasi (Humphrey, 1997 dalam Gana 2003)
Inovasi produk merupakan salah satu dalam Prakosa dan Ghozali (2005:189).
faktor persaingan yang paling penting Inovasi yang berkelanjutan dalam
untuk mencapai kesuksesan dimana akhir- suatu perusahaan merupakan kebutuhan
akhir ini lingkungan bisnis selalu berubah mendasar yang akan mampu menciptakan
dengan cepat (Lou, 1999,p. 1 ; Han et al, keunggulan kompetitif, sehingga inovasi
1998, p, 35) dalam Mudiantono dan Nur merupakan sebuah fungsi penting dari
Khamidah (2005:65). Amabile (1996, p. manajemen karena inovasi akan
1154-1155) dalam Mudiantono dan Nur menentukan suatu kinerja bisnis yang
Khamidah (2005: 65) juga mengatakan superior. Inovasi menjadi semakin
bahwa inovasi sebagai penerapan yang bertambah penting sebagai satu alat untuk
berhasil dari gagasan yang kreatif dalam kelangsungan hidup, bukan hanya
perusahaan. Inovasi merupakan sebuah pertumbuhan tetapi juga dalam persaingan
mekanisme perusahaan untuk beradaptasi yang semakin hebat dan ketidakpastian
dalam lingkungan yang dinamis. Oleh lingkungan, selanjutnya inovasi teknis
karena itu perusahaan dituntut untuk memiliki pengaruh kuat dan positif
mampu menciptakan penilaian-penilaian terhadap kinerja perusahaan (Gronhaug
baru, ide-ide baru dan menawarkan produk dan Kaufmann, 1998 dalam Han, dkk,
yang inovatif serta peningkatan kinerja 1998) tercantum dalam Wahyono
layanan yang memuaskan pelanggan. (2002:29).
Menurut Hurley & Hult (1998) Dengan mengacu pada definisi
dalam Prakosa dan Ghozali (2005:189) Lukas Bryan A dan Farrel OC (2000)
inovasi adalah suatu mekanisme dalam Wahyono (2002:30) indikator-
perusahaan untuk beradaptasi dengan indikator inovasi dalam penelitian ini
lingkungan yang dinamis, oleh karena itu adalah; perluasan produk, peniruan
perusahaan dituntut untuk mampu produk dan produk baru
menciptakan pemikiran-pemikiran baru, Kreativitas Strategi Pemasaran
gagasan-gagasan baru dengan menawarkan Kreativitas strategi pemasaran
produk yang inovatif serta peningkatan didefinisikan sebagai perluasan tindakan
pelayanan yang dapat memuaskan yang diambil untuk memasarkan produk,
pelanggan. yang menggambarkan perbedaan yang
Inovasi merupakan cara untuk terus berarti dari pelaksanaan strategi pemasaran
membangun dan mengembangkan dalam kategori produknya (Andrews
organisasi yang dapat dicapai melalui &Smith, 1996, p. 175) dalam Mudiantono
introduksi teknologi baru, aplikasi baru dan Nur Khamidah (2005:66), sedangkan
dalam bentuk produk-produk baru menurut Hennesey & Amabile dalam
organisasi perpaduan berbagai aspek Andrews & Smith (1996, p.177) bahwa
inovasi tersebut pada gilirannya kreativitas berpusat pada sesuatu yang
membentuk arena inovasi (Leonard, 1995) baru, dan kreativitas memerlukan
dalam Prakosa dan Ghozali (2005:189). pengembangan alternatif yang lebih baru
Inovasi dibedakan dengan kreativitas, dan radikal karena merupakan usaha
pemecahan bisnis yang dihadapi oleh
perusahaan setiap hari. Kreativitas dalam
merumuskan strategi pemasaran akan
meningkatkan kinerja pemasaran (Menon pertama dalam inovasi, yang merupakan
et al, 1999). kesuksesan pengimplementasian keba- ruan,
Kreativitas merupakan langkah kecocokan ide-ide dan inovasi sangat vital
P-ISSN : 0854-1442 E-ISSN : 2503-4460 5
MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 31 No. 2 Juli 2016

untuk kesuksesan perubahan jangka Khamidah (2005:67). Kinerja pemasaran


panjang. Karena dunia bisnis dinamis merupakan konsep untuk mengukur
perubahan langkah harus selaras dengan prestasi perusahaan dalam pasar terhadap
percepatan, tidak ada perusahaan yang suatu produk. Setiap perusahaan
terus menerus menawarkan barang atau berkepentingan untuk mengetahui
jasa yang sama dapat bertahan hidup lama prestasinya sebagai cermin dari
(Wynder, 2008) dalam Hendro Tanoko keberhasilan usahanya dalam persaingan
(2010:116). Hendro Tanoko juga bisnis (Wahyono, 2002:27).
menyatakan bahwa kreativitas strategi Ferdinand (2000, p. 47) dalam
merupakan suatu hasil pemikiran Mudiantono dan Nur Khamidah (2005: 67)
seseorang atau tim kerja yang lain dari menyatakan kinerja pemasaran adalah
biasanya untuk mewujudkan suatu karya suatu yang ingin dicapai oleh perusahaan
inovasi yang bermakna. dalam mengefektifkan perusahaan,
Dengan mengacu pada pernyataan meningkatkan pangsa pasar, serta
Menon et. Al (1999) dan dukungan profitabilitas. Selain itu Han, Kim &
pernyataan Andrews dan Smith (1996) jadi Srivastava (1998,p. 30) dalam Mudiantono
indikator kreativititas strategi pemasaran dan Nur Khamidah (2005: 67) mereka
dalam penelitian ini adalah reward, kinerja juga menyajikan bahwa inovasi dalam
individu, dan kinerja tim kerja. organisasi dikatakan berhasil apabila dapat
menghasilkan kinerja yang superior, yang
Kinerja Pemasaran dihasilkan dari komitmen terhadap
Kinerja atau performance adalah kepuasan total pelanggan yang bisa
segala sistem yang berhubungan dengan disebabkan oleh inovasi yang berkelan-
aktivitas dan hasil (outcome) yang jutan. Keinginan untuk menciptakan nilai
diperoleh. Perusahaan yang berorientasi yang superior bagi konsumen untuk
pasar memberikan dampak positif pada menciptakan keunggulan kompetitif yang
kinerja-kinerja perusahaan-perusahaan terus menerus ini akan mendorong
besar (Kohli dan Jaworski, 1993) dan perusahaan untuk membangun inovasi
perusahaan-perusahaan kecil (Pelhant dan yang berpengaruh terhadap kinerjanya.
Wilson, 1996), kinerja pemasaran Dengan mengadaptasi penelitian
didefinisikan sebagai usaha pengukuran Droge, et al (1995) serta pernyataan
tingkat kinerja meliputi volume penjualan, Pelham dan Wilson (1996) diatas maka
jumlah pelanggan, keuntungan dan indikator variabel kinerja pemasaran dalam
pertumbuhan penjualan (Voss & Voss, penelitian ini adalah pertumbuhan
2000, p. 69) dalam Mudiantono dan Nur pelanggan, pertumbuhan penjualan, dan
porsi pasar.

Model Penelitian
Berdasarkan tinjauan landasan teori
dan penelitian terdahulu, maka model
penelitian adalah seperti Gambar 1.

6 P-ISSN: 0854-1442 E-ISSN: 2503-4460


Orientasi Pasar X1

H1

H2
Inovasi X2 Kinerja Pemasaran Y

Kreativitas Strategi Pemasaran X3


H3

Gambar 1. Model Penelitian

Pengembangan Hipotesis Menon at al (1999) dalam pene-


Wahyono (2002) dalam pene- litiannya menyatakan bahwa kreativitas
litiannya menemukan bahwa terdapat strategi pemasaran mempunyai efek yang
pengaruh yang signifikan antara orientasi signifikan pada kinerja perusahaan, hal ini
pemasaran dengan kinerja pemasaran, juga di dukung oleh penelitian dari Hendro
artinya apabila orientasi pasar di jalankan Tanoko (2010) bahwa kreativitas strategi
dengan sebaik-baiknya maka kinerja pemasaran berpengaruh positif terhadap
pemasaran akan lebih baik, tentu saja kinerja pemasaran, artinya apabila
dengan meningkatnya nilai penjualan. kreativitas strategi pemasaran diterapkan
Maka hipotesis satu adalah sebagai dengan baik oleh perusahaan maka dapat
berikut: meningkatkan kinerja pemasaran
H1: Orientasi Pemasaran berpengaruh perusahaan. Maka hipotesis tiga adalah
positif terhadap kinerja pemasaran. sebagai berikut:
Bagas Parakosa dan Imam Ghozali H3: Kreativitas Strategi Pemasaran
(2005:189) mengatakan bahwa inovasi berpengaruh positif terhadap kinerja
secara positif dan signifikan berpengaruh pemasaran.
terhadap kinerja perusahaan, hal ini juga
diperkuat dengan hasil penelitian METODE PENELITIAN
Wahyono (2002) bahwa inovasi Populasi dan Sampel
mempunyai pengaruh positif dan Populasi dalam penelitian ini adalah
signifikan terhadap kinerja pemasaran, para pengusaha kerajinan rotan yang ada di
artinya apabila inovasi terus desa Teluk Wetan Kecamatan Welahan
dikembangkan akan meningkatkan hasil Kabupaten Jepara yaitu sebanyak 235
penjualan. Maka hipotesis dua adalah pengusaha atau unit usaha. Sampel dalam
sebagai berikut: penelitian ini adalah sebagian dari para
H2: Inovasi berpengaruh positif terhadap pengusaha rotan di Desa Teluk Wetan
kinerja pemasaran. Jepara. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling dengan cara
undian karena dalam penelitian ini semua HASIL PENELITIAN
subyek dalam populasi dianggap sama Analisis Deskriptif
(homogen), dengan demikian maka diberi Responden penelitian berdasarkan
hak yang sama menjadi sampel. Cara penggolongan jenis kelamin dapat dilihat
mengambil sampel yaitu dari populasi pada Tabel 2.
sebanyak 235 pengusaha dan diambil
sampel secara acak sebanyak 70 Analisis Kebaikan Model
pengusaha yang terdapat di Teluk Wetan Untuk mengetahui kebaikan model
dan penentuan jumlah sampel tersebut digunakan nilai adjusted R2, yaitu dengan
menggunakan rumus Slovin. mengetahui seberapa besar kinerja
pemasaran mampu dijelaskan oleh
Analisis Penelitian variabel independen yaitu orientasi pasar,
Analisis regresi berganda digunakan inovasi, dan kreativitas strategi pemasaran.
untuk meramalkan pengaruh dua atau lebih Hasil pengujian adjusted R2 dengan
variabel prediktor (variabel bebas) program SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.
terhadap satu variabel kriterium (variabel Berdasarkan Tabel 3 diketahui nilai
terikat) atau untuk membuktikan ada atau Adjusted R Square menunjukkan angka
tidaknya hubungan fungsional antara dua sebesar 0,882 artinya variabel kinerja
buah variabel bebas (X) atau lebih dengan pemasaran mampu dijelaskan oleh
sebuah variabel terikat (Y) (Usman dan variabel independen yaitu orientasi pasar,
Akbar, 2006:241). Pada penelitian ini inovasi, dan kreativitas strategi pemasaran
analisis regresi berganda digunakan untuk sebesar 88,2%, sedangkan sisanya sebesar
mengetahui pengaruh orientasi pasar (X1), 11,8% (100%-88,2%) dijelaskan oleh
inovasi (X2), kreativitas strategi variabel lain yang tidak diteliti dalam
pemasaran (X3) terhadap kinerja penelitian ini.
pemasaran (Y).
Persamaan regresi berganda dapat Analisis Regresi Berganda
ditulis sebagai berikut (Usman dan Akbar, Hasil analisis regresi berganda
2006:242) : dapat dilihat pada Tabel 4.
Y  a  b1 x1  b2 x2  b3 x3  

Tabel 2. Responden Penelitian Berdasar Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Laki-laki 58 orang 82,86 %
Perempuan 12 orang 17,14 %
Jumlah Responden 70 orang 100 %
Sumber: Data Primer Yang Diolah, 2013

Tabel 3. Hasil Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 .942a .887 .882 .878
Tabel 4. Hasil Regresi Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .004 .510 .008 .993
Orientasi Pasar .294 .077 .288 3.831 .000 .304 3.285
Inovasi .398 .126 .391 3.150 .002 .111 8.984
Kreativitas Strategi
.337 .126 .310 2.675 .009 .128 7.817
Pemasaran
a. Dependent Variable:Kinerja
Sumber : Data Primer Yang Diolah, 2013

Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Kreativitas Strategi


Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Pemasaran Terhadap Kinerja
Kinerja Pemasaran Pemasaran
Adanya pengaruh orientasi pasar Adanya pengaruh kreativitas
terhadap kinerja pemasaran dibuktikan dari strategi pemasaran terhadap kinerja
penelitian ini yang didapat hasil uji –t pemasaran dibuktikan dari penelitian ini,
sebesar 3,831 dengan sig. 0,000 <α = 0,05. didapatkan hasil uji t sebesar 2,675
Dengan nilai signifikansi yang lebih kecil dengan sigifikansi 0,009 <α = 0,05.
dari α = 0,05 ini berarti Ho1 ditolak dan H1 Dengan nilai sig. yang lebih kecil dari α =
diterima sehingga hipotesis yang 0,05 ini berarti Ho3 ditolak dan H3 diterima
menyatakan orientasi pasar berpengaruh sehingga hipotesis yang menyatakan
positif terhadap kinerja pemasaran dapat kreativitas strategi pemasaran berpengaruh
diterima.. Hal ini sesuai dengan hasil positif terhadap kinerja pemasaran dapat
penelitian Wahyono (2002) yang dalam diterima. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitiannya juga menemukan bahwa penelitian Hendro Tanoko (2010) bahwa
terdapat pengaruh positif antara orientasi kreativitas strategi pemasaran berpengaruh
pemasaran dengan kinerja pemasaran. positif terhadap kinerja pemasaran.
Pengaruh Inovasi Terhadap Kinerja KESIMPULAN
Pemasaran 1. Orientasi Pasar berpengaruh positif
Adanya pengaruh inovasi terhadap dan signifikan terhadap kinerja
kinerja pemasaran dibuktikan dari pemasaran, yang dapat dibuktikan dari
penelitian ini yang didapat hasil uji – t uji – t sebesar 3,831 dengan sig. 0,000
sebesar 3,150 dengan sig. 0,002 <α = 0,05. < α = 0,05. Dengan hasil ini dapat
Dengan nilai sig. yang lebih kecil dari α = disimpulkan bahwa adanya orientasi
0,05 ini berarti Ho2 ditolak dan H2 diterima pasar yang lebih baik maka dapat
sehingga hipotesis yang menyatakan berpengaruh pada peningkatkan kinerja
inovasi berpengaruh positif terhadap pemasaran pada Industri Kecil
kinerja pemasaran dapat diterima. Hal ini Menengah Kerajinan Rotan Desa Teluk
sesuai dengan hasil penelitian Wahyono Wetan Kecamatan Welahan Kabupaten
(2002) yang juga menyatakan bahwa Jepara.
inovasi mempunyai pengaruh positif
terhadap kinerja pemasaran.
2. Inovasi berpengaruh positif dan yang dapat dibuktikan dari uji – t
signifikan terhadap kinerja pemasaran, sebesar 3,150 dengan sig. 0,002 <α =
0,05. Dengan hasil ini dapat DAFTAR PUSTAKA
disimpulkan dengan adanya pening-
katan inovasi maka akan dapat Andrews, Jonlee and Daniel C. Smith,
berpengaruh pada peningkatkan kinerja 1996, In Search of Marketing
pemasaran pada Industri Kecil Imagination: Factors Affecting The
Menengah Kerajinan Rotan Desa Teluk Creativity of Marketing Program For
Wetan Kecamatan Welahan Kabupaten Mature Products, Journal of
Jepara. Marketing Research, 33 (May), 174-
3. Kreativitas strategi pemasaran 187
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pemasaran, yang dapat Ferdinand, A. 2002, Structural Equation
dibuktikan dari uji – t sebesar 2,675 Modelling Dalam Penelitian
dengan sig. 0,009 <α = 0,05. Dengan Manajemen, Universitas Diponegoro,
hasil ini dapat disimpulkan adanya Semarang.
peningkatan kreativitas strategi
pemasaran maka akan berpengaruh Glenn B. Voss, Zannie Giraud Voss,2000,
pada peningkatkan kinerja pemasaran Strategic Orientation and Firm
pada Industri Kecil Menengah Performance in an Artistic
Kerajinan Rotan Desa Teluk Wetan Environment. Journal of Marketing:
Kecamatan Welahan Kabupaten January 2000, Vol. 64, No. 1, pp. 67-
Jepara. 83.
Dari ketiga variabel di atas yang Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis
berpengaruh paling dominan terhadap Multivariat Dengan Program SPSS,
kinerja pemasaran pada Industri Kecil Semarang : Badan Penerbit
Menengah Kerajinan Rotan Desa Teluk Universitas Diponegoro
Wetan Kecamatan Welahan Kabupaten
Jepara adalah orientasi pasar, sedangkan Ghozali, Imam, 2011, Ekonometrika Teori,
variabel yang berpengaruh paling kecil Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS
adalah kreativitas strategi pemasaran. 17, Semarang : Badan Penerbit
Adapun variabel yang paling berpengaruh Universitas Diponegoro
dari yang terbesar sampai yang terkecil
berturut-turut adalah orientasi pasar Jaworski, B.J., & Kohli, A.K., 1993,
(39,67%), inovasi (32,62%), dan Market orientation: antecedents and
kreativitas strategi pemasaran (27,71%). consequences. Journal of Marketing,
57 (3), July, 53-70.

Menon, A., Bharadwaj, S.G., Adidam, P.T.


and Edison, S.W., 1999,
“Antecedents and consequences of
marketing strategy making”, Journal
of Marketing, Vol. 63 No. 2, pp. 18-
40.
Mudiantono, Khamidah Nur, 2005, Ekonomi Vol. 12 No. 1
Analisis Pengaruh Faktor
Lingkungan Terhadap Inovasi Nasution, Hanny N, 2004, Orientasi Pasar:
Produk dan Kreativitas Strategi Konsep, Relevansi dan Konsekuensi,
Pemasaran Dalam Meningkatkan Usahawan, No.06 Th XXXIII Juni,
Kinerja Pemasaran (Studi Pada Hal 3-9
Perusahaan Kerajinan Keramik di
Sentra Kasongan Kabupaten Bantul Pelham, A.M., & Wilson, D.T., 1996, A
Yogyakarta), Jurnal Bisnis dan longitudinal study of the impact of
market structure, firm structure, Putranto, Samtim Eko, 2003, Studi
strategy, & market orientation Mengenai Orientasi Strategi dan
culture on dimensions of small-firm Kinerja Pemasaran, Jurnal Sains
performance. Journal of the Pemasaran Indonesia, Vol. II, No 1,
Academy of Marketing Science, 24, Hal 93-110
27-43.
Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Bisnis,
Prakosa, Bagas dan Ghozali Imam, 2005, Bandung : CV Alfabeta
Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi
dan Orientasi Pembelajaran Tambunan, Tulus, 2002, Peran UKM Bagi
Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Perekonomian Indonesia dan
Mencapai Keunggulan Bersaing Prospeknya, USAHAWAN No. 07
(Studi Empiris Pada Industri Th XXXI Juli, Hal 3-15
Manufaktur di Semarang), Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, Vol. 6 No. 2 Tanoko, Hendro, 2010, Kontributor
hal.181-198 Kinerja Pemasaran Dari Aspek
Reward, Individu dan Kreativitas
Strategi Pemasaran, Jurnal Dinamika
Manajemen, Vol I, No.2 Hal 115-124

Umar, Husein, 2005, Metode Penelitian


Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Wahyono, 2002, Orientasi Pasar dan


Inovasinya: Pengaruhnya Terhadap
Kinerja Pemasaran, Jurnal Sains
PemasaranIndonesia, Vol.1 N0.1.
Hal 23-40

Widodo, 2008, Meningkatkan Kinerja


Pemasaran Dengan Kreativitas
Strategi, Jurnal Manajemen Bisnis,
Vol.1, No. 2 Hal 151-175

Anda mungkin juga menyukai