Anda di halaman 1dari 12

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

STRATEGI BAURAN PEMASARAN PERUSAHAAN BORDIR SERTA


PENGARUHNYA TERHADAP PENJUALAN
DI TASIKMALAYA, JAWA BARAT

Nanan Supriatna 1
Fakultas EkonomiUniversitas Galuh Ciamis
Email: nanansp@gmail.com

Abstrak
This paper try to analysis marketing mix strategy of small medium enterprise and home industry
bordir business in Tasikmalaya, West java. The variables of research are product, price,
promotion and distribution. Reasearh methodology use two stage cluster random sampling with
629 sample at fisrt stage and 87 samples at second stage. This research found some important
link between long-term profitability and capabilities of SME to understand what their customer
needs and try to give more value to them. Another findings are marketing mix strategy: product,
price, distribution and promotion affects sales significantly. To increase sales, SME border in
Tasikmalaya should create some promotion intensively next because promotion was most
important variable. Media of promotion like advertising, public relation, trade fair, exhibition
etc is suggested for them.
Keywords: marketing mix, product, price, promotion, distribution, bordir

I. PENDAHULUAN kedalam marketing mix adalah produk, harga,


promosi, dan distribusi.
Dalam menghadapi era globalisasi Suatu produk dalam kaitannya dengan
perdagangan bebas dewasa ini terjadi kebutuhan konsumen seperti yang
persaingan yang sangat ketat di dalam diungkapkan oleh McDonald and. Keegan
memasarkan produk atau jasa. Kegiatan (1999 : 4). Penelitian menunjukkan bahwa ada
pemasaran menduduki peran yang sangat hubungan langsung antara kemampulabaan
penting dalam dunia usaha, mengingat jangka panjang dengan kemampuan suatu
orientasinya terhadap masyarakat (konsumen). perusahaan untuk memahami kebutuhan
Pemasaran merupakan salah satu konsumennya dan memberi nilai pada mereka.
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan Pada sektor nirlaba, kepuasan konsumen
dalam usahanya mempertahankan adalah perwujudan kemampulabaan.
kelangsungan hidup maupun untuk Selanjutnya dikemukakan pula bahwa
mengembangkan usahanya. Mengingat Organisasi yang terus menawarkan sesuatu
pentingnya kegiatan pemasaran, maka di yang dalam jangka panjang akan mengalami
dalam perencanaan pemasaran diperlukan penurunan dalam kebutuhan kecuali mereka
adanya perencanaan strategis yang tercakup di telah siap untuk berubah dan menyesuaikan
dalam marekting mix (bauran pemasaran). diri dengan apa yang diinginkan pasar, akan
Adapun variabel-variabel yang termasuk terdepak keluar dari persaingan bisnis.

1
Penulis adalah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Galuh, Ciamis

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 221


Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

Produksi kerajinan kain bordir di 70) bahwa: “bila posisi perusahaan


Tasikmalaya merupakan salah satu komoditi mendapatkan tantangan dari pesaing maka
industri unggulan dan sebagai sumber perusahaan harus bertahan dan melawannya
pendapatan daerah yang makin besar secara agresif dengan jalan menerapkan
sumbangannya bagi pembangunan, karena strategi marketing mix yang berbeda.Strategi
selain dapat menyerap tenaga kerja tetapi juga ini berusaha mengatasi tantangan secara
dapat memberikan konstribusi di bidang agresif dengan melaksanakan strategi yang
lainnya, seperti meningkatkan pendapatan berbeda dalam masing-masing aspek, yaitu
daerah, peningkatan pendapatan masyarakat produk, harga, promosi, dan distribusi.
melalui kegiatan ekonomi produktif, Tujuannya adalah untuk mempertahankan
peningkatan pajak, dan lain-lain. Peluang posisi dengan segenap kemampuan yang
pasar untuk produk kain bordir baik di dalam dimiliki.
negeri maupun di luar negeri nampak cukup Dari situasi itu sangat menarik untuk
besar, dan untuk di dalam negeri saja pasar menganalisis implikasi dampaknya terhadap
terbesar di Tanahabang Jakarta selalu terbuka respon yang diberikan oleh pengusaha
peluang pemasaran, malahan di tempat pengrajin bordir dalam memilih strategi
tersebut bukan hanya untuk skala nasional bauran pemasaran. Dari uraian di atas, dapat
melainkan untuk negara-negara luar. Seperti diidentifikasikan masalah penelitian in sebagai
yang dinyatakan dalam Harian Umum berikut :
Kompas (Senin, 27 Desember 1999) : 1. Sejauhmana Strategi Bauran Pemasaran
“Sekitar 10 tahun terakhir Pasar Tanahabang yang meliputi: Produk, Harga, Distribusi
telah menjadi terminal distribusi bordir dan Promosi berpengaruh terhadap
Tasikmalaya untuk selanjutnya menyebar ke penjualan?.
berbagai daerah dan belahan dunia. Bagi a. Sejauhmana Strategi Bauran Produk
pedagang Pasar Tanah Abang dinilai sangat berpengaruh terhadap penjualan?
strategis sebagai pusat perdagangan antar b. Sejauhmana Strategi Bauran Harga
daerah dan dunia. Ini mengingat letaknya berpengaruh terhadap penjualan?
yang strategies dan keberadaannya sebagai c. Sejauhmana Strategi Bauran Distribusi
pusat grosir terbesar yang sudah terkenal. berpengaruh terhadap penjualan?
Tetapi di dalam perjalanannya d. Sejauhmana Strategi Bauran Promosi
produksi kerajinan bordir yang semula berpengaruh terhadap penjualan?
sebagian besar hanya diproduksi di 2. Apakah diantara unsur strategi bauran
Tasikmalaya, selanjutnya produk sejenis pemasaran yaitu bauran produk, bauran
banyak diproduksi pula di daerah-daerah harga, bauran distribusi, dan bauran
lainnya. Hal tersebut mengakibatkan tingkat promosi masing-masing mempunyai
persaingan yang sangat tajam. Selain itu pengaruh yang berbeda serta mana yang
menuntut pula kepada perubahan orientasi paling dominan pengaruhnya terhadap
pasar yang semula berorientasi pada produk penjualan?
diubah menjadi berorientasi ke pasar. Sebagai 3. Seberapa besar derajat pengaruh diantara
konsekwensi adanya persaingan dan unsur-unsur bauran pemasaran, yaitu
perubahan orientasi pasar, maka menuntut bauran produk, bauran harga, bauran
pula pada perusahaan untuk memilih suatu distribusi, dan bauran promosi terhadap
strategi pemasaran yang harus mampu penjualan.?
meningkatkan penjualan. Salah satu strategi Penelitian ini dimaksudkan untuk
yang dapat digunakan oleh perusahaan yaitu mengungkap-kan tentang pertimbangan
strategi bauran pemasaran. Sejalan dengan perusahaan industri kerajinan kain bordir
permasalahan di atas menurut Tjiptono (1995: dalam menentukan strategi bauran pemasaran

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 222


Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

yang meliputi: bauran produk, bauran harga, masa datang dalam bidang bisnis yang
bauran distribusi, dan bauran promosi diminati perusahaan; peran serta dalam
berkaitan dengan tingkat persaingan yang penetapan sasaran-sasaran dan perumusan
semakin tajam terhadap penjualan. strategi perusahaan dan unit bisnis.
Penelitian ini bertujuan untuk: ƒ Pemilihan strategi pasar sasaran untuk
1. Menganalisis pengaruh strategi bauran pasar produk dalam setiap unit bisnis,
pemasaran yang meliputi: Produk, Harga, penetapan tujuan-tujuan pemasaran
Distribusi, dan Promosi terhadap sebagai dasar pengembangan, pelaksanaan
penjualan. dan pengelolaan strategi penempatan
Sub Tujuan: program pemasaran dalam menemukan
a. Menganalisis pengaruh strategi bauran kebutuhan pasar sasaran.
produk terhadap penjualan Perihal proses perencanaan pemasaran
b. Menganalisis pengaruh strategi bauran strategik seperti yang dikemukakan di atas
harga terhadap penjualan. oleh Cravens (1991: 67-68) dibagi menjadi
c. Menganalisis pengaruh strategi bauran empat tahap yaitu:
distribusi terhadap penjualan. ƒ Analisis situasi pemasaran (marketing
d. Menganalisis pengaruh strategi bauran situation analysis)
promosi terhadap penjualan. ƒ Perencanaan Strategi pemasaran
2. Menguji apakah diantara unsur strategi (designing marketing strategi)
bauran pemasaran yaitu bauran produk, ƒ Pengembangan program pemasaran
bauran harga, bauran distribusi, dan bauran (marketing program development)
promosi masing-masing mempunyai ƒ Pelaksanaan dan pengelolaan strategi
pengaruh yang berbeda serta mana yang pemasaran (implementating and managing
paling dominan pengaruhnya terhadap marketing strategy)(Sucherly:1996:17)
penjualan? Esensi analisis situasi pemasaran
3. Mempelajari derajat pengaruh antara merupakan kegiatan yang mencakup
strategi bauran produk, bauran harga, penganalisisan pasar, segmentasi pasar dan
bauran distribusi, dan bauran promosi penganalisisan persaingan yang bertujuan
terhadap penjualan?. untuk mengetahui peluang dan ancaman dalam
pemasaran yang dihubungkan dengan
II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN kekuatan dan kelemahan internal perusahaan.
HIPOTESIS. Analisis situasi pemasaran tidak saja bertujuan
untuk mengetahui peluang pemasaran, karena
Jauch & Glueck, (1988:11) Strategi analisis tersebut juga bersamaan dengan
merupakan satu kesatuan rencana yang luas analisis peluang bisnis. Selanjutnya
dan terpadu yang menghubungkan antara dinyatakan oleh Ramaswamy Gatingnon &
keung-gulan strategik perusahaan dengan Reibstein (1994:47) Untuk menilai peluang
peluang dan ancaman lingkungan. Selanjutnya bisnis dapat dilihat dari dua kondisi pasar dan
Cravens, (1991:65) menyatakan bahwa dari perusahaan yaitu: (1) karakteristik struktural
sudut pandang pemasaran, pemasaran strategik dari pasar yang dilayani, dan (2) Posisi bisnis
merupakan suatu proses yang meliputi sebagai perusahaan di pasar. Pada kondisi pertama,
berikut: peluang bisnis bergantung pada truktur pasar,
ƒ Penganalisisan lingkungan, pasar, sedangkan pada kondisi kedua, peluang bisnis
persaingan, dan faktor-faktor bisnis yang bergantung pada posisi bisnis perusahaan
mempengaruhi perusahaan dan unit dibanding dengan pesaing.
bisnisnya; identifikasi peluang dan Untuk menganalisis situasi pemasaran
ancaman serta peramalan kecenderungan di atas hal yang terpenting adalah adanya

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 223


Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

informasi pemasaran dengan ditekankan pada Pendekatan pertama dalam


sistem informasi pemasaran yang bermanfaat penempatan adalah identifikasi atribut
untuk menganalisis lingkungan makro, dan instrinsik dari pada produk. Pendekatan kedua
lingkungan mikro yang sifatnya pasti manfaat yang berasal dari atribut dan dapat
mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan diperoleh dari tiga bentuk utama yaitu fungsi
dan perkembangan jaman. fisik dan psikologis. Pendekatan yang ketiga
Dalam kaitannya dengan hal di atas, adalah memenuhi tuntutan pembeli terhadap
Kotler (1994:126) yang menekankan bahwa produk yang dijanjikan. Dengan demikian
sistem informasi pemasaran ialah suatu proses ketiga komponen tersebut lebih menekankan
pengumpulan, pengolahan dan penyajian data pada penempatan produk.
menjadi informasi yang dilakukan secara Cravens (1991:72) untuk memilih
sistematik untuk dijadikan masukan dalam strategi penempatan program pemasaran
pengambilan keputusan dalam menganalisis, dipengaruhi oleh daya tarik segmen.
perencanaan, implementasi dan pengendalian Sumberdaya/kekuatan bisnis perusahaan dan
pemasaran. Untuk memperoleh informasi kriteria kinerja manajemen. Strategi
pemasaran, produsen dituntut untuk tersebutdapat juga disebut bauran pemasaran
menganalisis: lingkungan pemasaran makro (marketing mix) atau program pemasaran
(ekonomi, teknologi, sosial budaya, (marketing program).
peraturan/kebijakan pemerintah, politik, dan McCarthy (1984:43) menyatakan bahwa :
demografi) dan lingkungan pemasaran mikro A Marketing strategy specifies a target market
(pemasok, pesaing, pasar/pelanggan, and related marketing mix. It is a “big
perantara, dan publik). Informasi tentang picture” of what a firm will do in some
lingkungan. market. Two interrelated parts are needed:
Analisis situasi pemasaran adalah ƒ A target market- a fairly homogeneous
identifikasi peluang pemasaran sebagai dasar (Simmilar) group of Customers to Whom a
untuk perancangan strategi pemasaran company wishes to appeal.
(designing marketing strategi). Dimana ƒ A marketing mix – the controllable
rancangan strategi pemasaran itu sendiri variables wich the company puts together
meliputi: pentargetan pasar dan analisis to stisfy this target group.
penempatan, pemilihan strategi pemasaran dan Strategi pemasaran merincikan pasar
pengembangan serta penempatan produk. target dan bauran pemasaran yang berkaitan.
Strategi pasar sasaran mengidentifikasi Strategi pemasaran adalah “gambar besar”
bagaimana suatu organisasi/ perusahaan yang memperlihatkan hal-hal yang akan
menghubungkan pasar dengan produk. dilakukan perusahaan dalam pasar tertentu.
Cravens (1991:70) Untuk memilih Ada dua bagian yang diperlukan:
pasar sasaran dipertimbangkan daya tarik ƒ Pasar target – yaitu sekelompok konsumen
segmen dan sumber daya/kekuatan bisnis yang agak homogen (serupa) yang akan
perusahaan di suatu segmen. Keputusan pasar- dihimbau perusahaan
produk merupakan “focal point” dari strategi ƒ Bauran pemasaran- yaitu sejjumlah
pemasaran karena pasar sebagai dasar untuk variabel yang dapat dikendalikan yang
penetapan tujuan dan pengembangan strategi digabungkan perusahaan untuk memenuhi
penempatan, Lautman (1991:72) menyatakan kebutuhan kelompok target.
bahwa penempatan (positioning) dapat
dilakukan melalui tiga komponen yaitu Kotler (1994:98) Strategi pemasaran
Atributes, Benefits dan Claims atau disebut merupakan prinsip yang menyeluruh untuk
ABCs. mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan bisnis
yang mencakup keputusan-keputusan

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 224


Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran McDonald and Keegan (1999: 115)


dan alokasi pemasaran. harga menjadi sangat penting karena harga
Selanjutnya Kotler menyatakan bahwa tidak hanya mempengaruhi marjin keuntungan
membagi strategi pemasaran menjadi tiga melalui dampaknya pada pendapatan, tetapi
bagian penting yaitu: (1) strategi pasar sasaran juga mempengaruhi jumlah barang yang
dan strategi penempatan produk, (2) bauran terjual melalui pengaruhnya pada permintaan.
pemasaran dan anggaran pemasaran, dan (3) Singkatnya harga memiliki dampak interaktif
strategi pemaparan yang menyeluruh dikaitkan pada elemen-elemen bauran pemasaran
dengan tujuan/sasaran penjualan pangsa pasar, lainnya.
dan keuntungan. Demikian pula McCarthy (1993: 357)
Dalam pemasaran produk hasil Perlu diingat bahwa Harga memiliki banyak
kerajinan kain bordir, pada masing-masing dimensi. Para manajer sesungguhnya memiliki
unsur bauran pemasaran erat kaitannya dengan banyak pilihan. Mereka seyogyanya
sifat produk. Pihak produsen dapat merencana-kan harga produk mereka. Selain
mengendalikan kualitas dan ukuran yang itu mereka perlu melakukan hal itu dengan
sesuai dengan spesifikasi kebutuhan seksama karena pada akhirnya harga inilah
konsumen karena kebanyakan produksi yang harus menimbulkan keinginan pelanggan
berdasarkan pesanan. Sementara itu harga untuk membayar sebelum keseluruhan bauran
memungkinkan pembeli menyepakati harga pemasaran berhasil.
produk yang berbeda tergantung kepada Cravens (1998:76): “Strategi Promosi
keadaan dan perilaku konsumennya itu menggabungkan periklanan, penjualan
sendiri. Promosi penjualan merupakan alat perorangan, promosi penjualan dan publisitas
promosi paling dominan dalam pemasaran menjadi satu program terpadu untuk
hasil kerajinan bordir namun demikian berkomunikasi dengan para pembeli dan dua
produsen kain bordir di Tasikmalaya tidak orang lain yang mempengaruhi keputusan
melakukan ini, sedangkan sistem distribusi membeli. Aktivitas promosi sangat
memungkinkan produsen dapat menggunakan mempengaruhi penjualan yang dicapai
saluran langsung, dan tidak langsung. Serta perusahaan.
kebanyakannya menggunakan saluran Kotler (1994:168) “Produsen yang
langsung. mampu membentuk saluran pemasaran sendiri
Cravens (1991: 80-81) Perumusan seringkali bisa meningkatkan keuntungan
strategi bauran produk mencakup: yang lebih besar dengan cara meningkatkan
pengembangan rencana produk baru, investasi dalam bisnis pokoknya. Bila sebuah
kontinuitas program untuk keberhasilan perusahaan memperoleh tingkat laba 20% dari
produk, dan strategi manajemen dalam pengelolaan dan hanya meramalkan akan
mengatasi masalah produk. Pemilihan strategi memperoleh laba 10% lewat pengeceran, tentu
bauran harga harus mempertimbangkan saja perusahaan itu tidak akan bersedia
peranan harga dalam strategi penempatan melaksanakan pengeceran sendiri.
termasuk penempatan produk dan pencapaian Namun demikian, Kotler (1994: 168)
marjin. Perumusan strategi bauran distribusi menyatakan bahwa penggunaan perantara
mencakup keputusan tipe saluran, akan mengurangi pekerjaan perusahaan hingga
pengembangan manajemen saluran dan bisa mencapai efisiensi yang sangat tinggi
intensitas distribusi. Strategi bauran promosi dalam membuat barang hingga banyak
harus bersifat informatif, mudah diingat dan tersedia dan bisa memenuhi pasar sasaran.
membujuk pembeli agar mempengaruhi proses Berkat hubungan, pengalaman, keahlian dan
pembelian. jangkauan operasi mereka, perantara
pemasaran bisa melaksana-kan peranan

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 225


Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

melebihi apa yang bisa dilakukan oleh tergantung kepada sifat produk,
perusahaan sendiri. manfaat/kegunaan, kualitas dan kesepakatan
Hal tersebut menunjukkan bahwa harga dari pihak pembeli/pemesan. Produk
peranan distribusi adalah sangat tergantung hasil kerajinan kain Bordir melalui saluran
pada karakteristik permintaan konsumen, langsung dan tak langsung, dan promosi yang
karena saluran pemasaran bertugas menyalur- dilakukan bervariasi ada sebagian melalui
kan barang dari produsen ke konsumen. Ia iklan, melalui media, promosi penjualan dan
mengatasi tiga macam kesenjangan yang lain-lain, walaupun hal ini hanya dilakukan
penting: yakni waktu, ruang dan pemilikan, oleh produsen yang memenuhi pasar dalam
yang menjauhkan barang dan jasa dari negeri, sedangkan bagi yang berorientasi
konsumen pemakai (end users). ekspor, barang berdasarkan pesanan maka
Dalam penerapan strategi bauran promosi tidak mereka lakukan.. Dengan
pemasaran pada produk kerajinan kain bordir demikian pemilihan strategi pemasaran
di Tasikmalaya diperoleh dari masing-masing bertujuan untuk mengidentifikasi tipe strategi
bauran yang terdiri dari produk, harga, yang tepat untuk situasi yang dihadapi
distribusi dan promosi. Berdasarkan informasi perusahaan. Adapun akhir dari perancangan
dari Departeman Perindustrian dan strategi pemasaran adalah perumusan strategi
Perdagangan Tasikmalaya bahwa produk produk baru.
kerajinan kain Bordir terdiri dari berbagai Bertitik tolak dari kerangka pemikiran
macam jenisnya dan kualitasnya, sedangkan di atas maka dirumuskan paradigma
pasar sebagian besar berorientasi eksport keterkaitan informasi pemasaran, strategi
(60%), dan sisanya (40%) dipasarkan di dalam pemasaran dengan penjualan seperti yang
negeri. Dalam perihal harga produk kerajinan digambarkan di bawah ini:
kain Bordir sangat bervariatif sangat

Gambar. 1

Lingkungan STRATEGI PEMASARAN


Pemasaran Peluang
Eksternal Dan
(Makro dan I Ancaman Strategi
ƒ Pasar Produk
Mikro N
ƒ Pasar sasaran
F ƒ Penempatan
O
Keunggulan
R
Penjualan

Bersaing
M Analisis
A Situasi ƒ Biaya
S
I Strategi
Bauran
Pemasaran
Lingkungan ƒ Produk
Kekuatan ƒ Price
Pemasaran ƒ Place
Dan
Internal ƒ Promotion
Kelemahan

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 226


Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

Dari paradigma di atas dapat dilihat ƒ Sub Hipotesis 3.6: Terdapat hubungan
keterkaitan antara variabel-variabel yang yang nyata antara Bauran Distribusi dengan
diteliti sebagai berikut: Bauran Promosi

Hipotesis 1
“Strategi bauran pemasaran yang meliputi III. METODE PENELITIAN
Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi
berpengaruh secara signifikan terhadap Dilihat dari tujuan utamanya,
penjualan”. penelitian ini ingin menguji hipotesis perihal
ƒ Sub Hipotesis 1.1 : “Strategi bauran produk pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap
berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan. Sesuai dengan tujuan yang ingin
penjualan”. dicapai maka digunakan jenis/bentuk
ƒ Sub Hipotesis 1.2 : “Strategi bauran harga penelitian yaitu: penelitian deskriptif. Dengan
berpengaruh secara signifikan terhadap demikian metode yang digunakan adalah
penjualan”. metode deskriptif melalui pendekatan survey.
ƒ Sub Hipotesis 1.3 : “Strategi bauran Sebagai variabel Pengaruh
distribusi berpengaruh secara signifikan (Independen variable) dalam penelitian ini
terhadap penjualan”. adalah Strategi Bauran Pemasaran (X),
ƒ Sub Hipotesis 1.4 : “Strategi bauran sedangkan variabel yang dipengaruhinya
promosi berpengaruh secara signifikan (dependen variable) adalah penjualan. Strategi
terhadap penjualan”. bauran pemasaran adalah kombinasi dari
produk yang ditawarkan, harga, promosi dan
Hipotesis 2 distribusi yang digunakan untuk melayani
Strategi bauran harga mempunyai pengaruh pasar sasaran. Strategi bauran produk adalah
lebih tinggi terhadap penjualan kerajinan suatu rencana tentang bauran produk yang
bordel dibanding dengan strategi bauran ditawarkan ke pasar sasaran. Strategi bauran
produk, bauran distribusi dan bauran promosi. harga adalah suatu penentuan bauran harga
untuk suatu pasar sasaran. Strategi bauran
Hipotesis 3 distribusi adalah suatu rencana penentuan
Terdapat hubungan yang nyata di antara bauran distribusi suatu produk agar dapat
unsur-unsur bauran pemasaran yang meliputi sampai kepada konsumen. Strategi bauran
produk, harga, distribusi, dan promosi serta promosi adalah suatu rencana penentuan
penjualan. bauran promosi yang digunakan untuk
ƒ Sub Hipotesis 3.1: Terdapat hubungan mengkomuni-kasikan produk kepada
pengaruh yang nyata antara Bauran konsumen. Penjualan adalah realisasi
Produk dengan bauran Harga pencapaian sasaran penjualan.
ƒ Sub Hipotesis 3.2: Terdapat hubungan Yang menjadi populasi dalam
pengaruh yang nyata antara Bauran penelitian ini adalah Unit Usaha Kerajinan
Produk dengan Bauran Distribusi Kain Bordir di Tasikmalaya. Adapun
ƒ Sub Hipotesis 3.3: Terdapat hubungan karakteristik dari populasi berdasarkan
yang nyata antara Bauran Produk dengan informasi dari Kandep Perindustrian dan
Bauran Promosi Perdagangan Tasikmalaya unit usaha tersebar
ƒ Sub Hipotesis 3.4 : Terdapat hubungan di 11 (sebelas) kecamatan, 24 (dua puluh
yang nyata antara Bauran Harga empat) Sentra Produksi, dan 3.688 Unit
dengan Bauran Distribusi Usaha.
ƒ Sub Hipotesis 3.5: Terdapat hubungan Berdasarkan karakteristik populasi di
yang nyata antara Bauran Harga dengan atas maka untuk mengambil sampel penelitian
Bauran Promosi

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 227


Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

digunakan Two Stage Cluster Sampling e = error dalam pengambilan sampel yang
dengan tahap-tahap sebagai berikut: dapat ditolelir.
1. dari 11 Kecamatan (psu), maka secara Dari rumus di atas, maka didapat :
random dipilih psu sebagai sampel dengan i. 659
menggunakan fraction = 25%. Dan jumlah n = -----------------
psu dalam sampel pertama dicari dengan 1 + 659 (0,1) ²
rumus : f = m/M atau m = f.m (Natzir
:1988 :374). 659
dengan f = 0,25 dan M = 11, maka m = n = -----------------
f.M 1 + 659(0.01)
m = 0,25 x 11
= 2,75 dibulatkan jadi 3 659
Jadi jumlah psu dalam sampling pertama n = ----------------- = 86, 82
adalah 3 psu 1 + 6.59
2. Langkah selanjutnya adalah menarik 3 psu dibulatkan menjadi 87 Unit Usaha
dari 11 psu, dan psu yang terpilih adalah dengan demikian sampel fraction ditentukan
psu ke- 1 (Kecamatan Kawalu), psu ke-6 untuk f2 = 87/659 x 100 = 13,20 %. Dengan
(Kecamatan Salopa), dan psu ke-8 demikian sampel fraction yang digunakannya,
(Kecamatan Cipedes). Dengan demikian yaitu f2=0,1320
ketiga kecamatan tersebut adalah sebagai Untuk langkah selanjutnya adalah dari
anggota sampel tahap pertama. besarnya sampel 87 unit usaha maka
ditentukan besarnya secara berimbang dari
Psu ke-1 Kecamatan Kawalu mempunyai 401 Unit
usaha
psu-psu yang terpilih pada tahap pertama,
Psu ke-6 Kecamatan Salopa mempunyai 131 Unit yaitu:
usaha Kecamatan Kawalu (sebagai n1) = 401 Unit
Psu ke-8 Kecamatan Cipedes mempunyai 127 Unit
usaha
usaha Kecamatan Salopa (sebagai n2) = 131 Unit
Jumlah sampel pertama…….. ………… 659 Unit usaha
usaha
Kecamatan Cipedes (sebagai n3) = 127 Unit
3. Pada tahap ini ditarik lagi sampel tahap usaha
kedua secara random dan berimbang. Maka :
Namun pertama kali untuk menentukan n1 = 0,1320 x 401 = 54
besarnya sampel yang akan diambil secara n2 = 0,1320 x 131 = 17,19 dibulatkan jadi
random digunakan rumus Slovin (1960), 17
karena jumlah sampel sudah diketahui n3 = 0,1320 x 127 = 16,76 dibulatkan jadi
yaitu sebesar 659 Unit Usaha. Rumus ini 16
dikutif Sevilla (1994) dan dikemukakan Jumlah sampel pada tahap kedua ini adalah
lagi oleh Husen Umar (1997 : 74-75) 87 unit usaha
sebagai berikut: Untuk langkah selanjutnya dari n1,n2,n3
pengambilan sampel dilakukan dengan cara
n = N / (1 + N(e)² random.

Teknik pengumpulan data yang digunakan


Di mana : adalah :
N = besarnya ukuran Populasi 1. Uji alat pengumpul data
n = besarnya ukuran sampel 2. Uji Reliabilitas dengan menggunakan
Software SPSS Versi 9.0 For Windows

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 228


Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

3. Teknik Pengumpulan Data variabel yang dikeluarkan (removed) atau


Data yang dikumpulkan adalah: dengan kata lain keempat variabel bebas
ƒ Data Primer melalui Kuisioner, yang dimasukkan dalam perhitungan regresi..
didapat dari sampel 3. Output model Summary
ƒ Data Sekunder, yang didapat dari 4. Terutama Standard Error of estimate
Dokumentasi (yaitu satuan yang dipakai adalah variabel
dependen, atau dalam hal ini adalah
Sedangkan metode analisis data yang penjualan). Jika Standar Error lebih kecil
digunakan adalah : dari Standar Deviasi penjualan, maka
ƒ Analisis yang digunakan adalah analisis model regresi lebih bagus dalam penjualan
kuantitatif, berupa pengujian hipotesis daripada rata-rata efektivitas penjujuran
dengan menggunakan uji statistik. Analisis 5. Untuk menguji Hipotesis 1 diambil dari
kuantitatif ditekankan untuk Output ANOVA atau Uji F.
mengungkapkan perilaku variabel Uji ini dilakukan tentang dimensi-dimensi
penelitian. bauran pemasaran, yaitu produk, harga,
ƒ Analisis tingkat pengaruh sub variabel distribusi, dan promosi yang secara
penelitian, keseluruhan/bersama sama sebagai Bauran
Untuk menganalisis seperti digambarkan Pemasaran untuk diuji pengaruhnya
secara struktural melalui sebuah paradigma terhadap penjualan dengan kriteria: Jika
penelitian, yang secara dramatik menggam- probabilitas dari F hitung < 0,05, maka Ho
barkan pengaruh sub-sub variabel dari ditolak. Dengan demikian Model regresi
Strategi Bauran Pemasaran terhadap bisa dipakai untuk memprediksi penjualan.
efektivitas penjualan digunakan Sofware Atau dapat dikatakan bahwa produk,
SPSS Version 9.0. harga, distribusi, dan promosi secara
Berdasarkan tujuan dilakukannya bersama-sama berpengaruh secara
penelitian ini, maka variabel yang dianalisis signifikan terhadap penjualan.
adalah variabel independen Strategi Bauran Tabel selanjutnya tentang Output
Pemasaran (Variabel X) yang meliputi Coefficients, menggambarkan persamaan
Produk, Harga, Distribusi dan Promosi, regresi:
dengan variabel dependennya adalah Y = bo + b1x1 + b2x2+……..…….+b4x4
Penjualan (Y). Y = Penjualan
X1 = Produksi
Hipotesis yang akan diuji adalah: X2 = Harga
Dengan memperhatikan karakteristik X3 = Distribusi
variabel yang diteliti, maka uji statistik yang X4 = Promosi
digunakan adalah melalui perhitungan regresi Sedangkan untuk melihat tingkat pengaruh
berganda dengan menggunakan Software Bauran Pemasaran digunakan Output
SPSS for Windows Versi 9.0. yang melalui Tabel Model Summary² dengan R Square.
langkah langkah sebagai berikut: 6. Untuk menguji Hipotesis 1.1 sampai
1. Untuk Output tentang Descriptive dengan Hipotesis 1.4 digunakan Tabel
Statistics Correlations dari Pearson dengan tingkat
Output ini yang akan mengungkapkan signifikan (1-talled). Tingkat signifikansi
tentang rata-rata dari setiap variabel koefisien korelasi satu sisi dari output
independent dari sampel dengan tingkat (diukur prbabilitas) dengan kriteria
penyimpangannya (Standard Deviasinya). berdasarkan probabilitas:
2. Analisis untuk Tabel Variabel Entered, ƒ Jika probabilitas > 0,05 maka Ho Gagal
yaitu untuk menunjukkan bahwa tidak ada ditolak

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 229


Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

ƒ Jika probabilitas < 0,05, maka Ho Di mana Jika VIF lebih besar dari 5 maka
ditolak. Atau korelasi diantara kedua variabel tersebut mempunyai
variabel sangat nyata. multikolinearitas dengn variabel bebas
7. Menguji Hipotesis 2 digunakan Output lainnya.
Correlation dengan melihat koefisien Selanjutnya untuk pengujian hipotesisnya
korelasi terbesarar, adalah merupakan digunakan Output Correlation. Dengan
variabel yang lebih berpengaruh terhadap melihat tingkat multikolienaritas atau
penjualan dibanding variabel yang lainnya, korelasi diantara variabel bebas dengan
dengan kriteria: kriteria: Jika Probabilitas < 0,05, maka
ƒ Jika Koefisien korelasi variabel harga > korelasi sangat nyata.
Koefisien korelai variabel produk, Selanjutnya dilakukan pula Uji t, yaitu
distribusi, dan promosi, maka Ho untuk menguji signifikansi konstanta dan
ditolak dan H1 terima.. variabel dependen, di mana:
8. Menguji Hipotesis 3.1 sampai dengn 3.6, Ho : Koefisien regresi tidak signifikan
Sebelum pengujian Hipotesis perlu dilaku- H1 : Koefisien regresi signifikan.
kan dahulu pengujian multikolinearitas Untuk kriteria:
dengan melihat Output Collinearity ƒ Jika probabilitas > 0,05 maka Ho, gagal
Statistics, di mana: untuk ditolak
VIF atau Variance Inflation Factor ƒ Jika probalbialas < 0,05,maka Ho
mempunyai persamaan: ditolak
VIF = 1/TOLERANCE (Singgih Santoso : Sedangkan untuk menafsirkan tinggi atau
1999 : 292) rendahnya atau kuat dan lemahnya korelasi
digunakan pedoman untuk menginterpre-
tasikan seperti yang terdapat pada Tabel di
bawah ini:

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 230


Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

IV. SIMPULAN

Dengan adanya tingkat persaingan yang 8. Tidak multikolinieritas/tidak terdapat


lebih ketat diantara para pengusaha produk hubungan antara Bauran Produk dengan
kerajinan kain bordir menuntut kepada Bauran Harga, tetapi kedua variabel
perusahaan untuk memilih strategi bauran tersebut saling pengaruh mempengaruhi.
pemasaran dalam meraih tingkat penjualan 9. Tidak multikolinieritas/tidak terdapat
yang lebih tinggi. hubungan antara Bauran Produk dengan
1. Yang menjadi tujuan pemasaran selain Bauran Distribusi , tetapi kedua variabel
penjualan, juga pangsa pasar, laba, tingkat tersebut saling pengaruh mempengaruhi.
laba dan kepuasan pelanggan, karena 10. Tidak multikolinieritas/tidak terdapat
kesemuanya itu adalah merupakan satu hubungan antara Bauran Produkdengan
kesatuan dari tujuan pemasaran. Dan Bauran Promosi, tetapi kedua variabel
penjualan itu sendiri dipengaruhi oleh tersebut saling pengaruh mempengaruhi.
strategi bauran pemasaran. 11. Tidak multikolinieritas/tidak terdapat
2. Strategi Bauran pemasaran berpengaruh hubungan antara Bauran Harga dengan
secara signifikan terhadap penjualan Bauran Distribusi, tetapi kedua variabel
3. Strategi Bauran Produk berpengaruh tersebut saling pengaruh mempengaruhi.
secara signifikan terhadap penjualan. 12. Tidak multikolinieritas/tidak terdapat
4. Strategi Bauran Harga berpengaruh secara hubungan antara Bauran Harga dengan
signifikan terhadap penjualan Bauran Promosi, tetapi kedua variabel
5. Strategi Bauran Distribusi berpengaruh tersebut saling pengaruh mempengaruhi.
secara signifikan terhadap penjualan 13. Tidak multikolinieritas/tidak terdapat
6. Strategi Bauran Promosi berpengaruh hubungan antara Bauran Distribusi dengan
secara signifikan terhadap penjualan Bauran Promosi, tetapi kedua variabel
7. Strategi bauran harga mempunyai tersebut saling pengaruh mempengaruhi.
pengaruh signifikan lebih tinggi terhadap
penjualan kerajinan kain bordir dibanding
dengan strategi bauran produk, bauran
distribusi dan bauran promosi.

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 231


Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

DAFTAR PUSTAKA Casses and Comments, sixh , Sixth


Edition, Allyn and Bacon, USA.
Cavusgil S. Tamer and Shaoming Zou ; Kotler P. ; Marketing Management: Analysis,
“Marketing Strategy – Performance Planning, Implementation, and
th
Relationship : An Investigation of the Controll, 8 ed. 1997, Englewood
Emphyrical Link in Export Market Cliffs, N.J.: Prentice Hall International,
Venture, Journal of Marketing, 1994, Inc.
Vol. 58 (January) 1-21 McDonald, H.B.Malcolm and Keegan, Warren
Chisnall, Peter M , Strategic Industrial J. (1999)., Marketing Plans That Work,
Marketing, 1989, Prentice-Hall terjemahan, Erlangga, Jakarta.
International (UK) Mc Carthy, E.J. and W.D. Perreanult ,“Basic
Cravens, David W,, Strategic Marketing, Marketing, A Managerial Approach.
1989, Second Edition, Richard D. 10 th. Ed. 1990, Homewood. IL:
Irwin, Inc. USA. Richard D Irwin, Inc.
------------------, Strategic Marketing, 1991, Michael E. Porter, Competitive Advantage,
Third Edition, Richard D. Irwin, Inc. Creating and Sustaining Superior
USA. Performance, 1995, (Terjemahan)
------------------, Pemasaran Strategis, 1996, Michael E. Porter, (terjemahan), Strategi
terjemahan Lina Salim, dari edisi Bersaing, Teknik Menganalisis
Keempat, Jilid 1 dan jilid 2, Erlangga, Industri dan Pesaing, 1999
Jakarta. Nasir, Moh., Metode Penelitian, 1988, Ghalia
Dalrymple, D.J. and L.J. Parsons, Marketing Indonesia
Management Strategy and Cases, 5th Reeder R, Edward G., Briety and Betty H.
ed, 1990,.NewYork:JohnWiley & Reeder ., Industrial Marketing :
Sons, Inc. Analysis, Planning and Control, 1987,
Haas, Robert W. , Industrial Marketing Prentice-Hall Inc. USA
Management, 1989, FourthEdition, Singgih Santoso, SPSS, Mengolah Data
PWS-KENT Publishing Company, Statistik Secara Profesional, 1999, PT.
Boston, USA. Elex Media Komputindo-Kelompok
Harun Al-Rasyid , , “Analisi Jalur (Path Gramedia, Jakarta .
Analysis), (t.tahum), Lokakarya Sehari Stanton, W.J. and C. Futrell , Fundamental of
“Analisis Jalur sebagai Sarana Statistik Marketing, 9th ed, 1991, New York:
Dalam Analisis kausal, Laboratorium McGraw-Hill, Inc.
Penelitian, Pengabdian pada Sucherly., Strategi Pemasaran Dalam Industri
Masyarakat dan Pengkajian Ekonomi Kayu Gergajian dan Pengaruhnya
(LP3E) Fakultas Ekonomi Universitas terhadap Penjualan, (Suatu Penelitian
Padjadjaran. di Pulau Jawa), 1996, Disertasi,
Hutt, Michael D and Thomas W. Spech, Universitas Padjadjaran
Business Marketing Management: A Sugiyono,, Statistika Untuk Penelitian, 1997,
Strategic View of Industrial and Alfa Beta, Bandung
Organisation Markets, 1993, Fourth
Edition, The Dryden Press
International edition,
Fandy Tjiptono, , Strategi Pemasaran, 1995,
Andi Offset Yogyakarta.
Kerin Roger A and Robert A Peterson ;
Strategic Marketing Problems: 1993,

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 232

Anda mungkin juga menyukai