Nanan Supriatna 1
Fakultas EkonomiUniversitas Galuh Ciamis
Email: nanansp@gmail.com
Abstrak
This paper try to analysis marketing mix strategy of small medium enterprise and home industry
bordir business in Tasikmalaya, West java. The variables of research are product, price,
promotion and distribution. Reasearh methodology use two stage cluster random sampling with
629 sample at fisrt stage and 87 samples at second stage. This research found some important
link between long-term profitability and capabilities of SME to understand what their customer
needs and try to give more value to them. Another findings are marketing mix strategy: product,
price, distribution and promotion affects sales significantly. To increase sales, SME border in
Tasikmalaya should create some promotion intensively next because promotion was most
important variable. Media of promotion like advertising, public relation, trade fair, exhibition
etc is suggested for them.
Keywords: marketing mix, product, price, promotion, distribution, bordir
1
Penulis adalah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Galuh, Ciamis
yang meliputi: bauran produk, bauran harga, masa datang dalam bidang bisnis yang
bauran distribusi, dan bauran promosi diminati perusahaan; peran serta dalam
berkaitan dengan tingkat persaingan yang penetapan sasaran-sasaran dan perumusan
semakin tajam terhadap penjualan. strategi perusahaan dan unit bisnis.
Penelitian ini bertujuan untuk: Pemilihan strategi pasar sasaran untuk
1. Menganalisis pengaruh strategi bauran pasar produk dalam setiap unit bisnis,
pemasaran yang meliputi: Produk, Harga, penetapan tujuan-tujuan pemasaran
Distribusi, dan Promosi terhadap sebagai dasar pengembangan, pelaksanaan
penjualan. dan pengelolaan strategi penempatan
Sub Tujuan: program pemasaran dalam menemukan
a. Menganalisis pengaruh strategi bauran kebutuhan pasar sasaran.
produk terhadap penjualan Perihal proses perencanaan pemasaran
b. Menganalisis pengaruh strategi bauran strategik seperti yang dikemukakan di atas
harga terhadap penjualan. oleh Cravens (1991: 67-68) dibagi menjadi
c. Menganalisis pengaruh strategi bauran empat tahap yaitu:
distribusi terhadap penjualan. Analisis situasi pemasaran (marketing
d. Menganalisis pengaruh strategi bauran situation analysis)
promosi terhadap penjualan. Perencanaan Strategi pemasaran
2. Menguji apakah diantara unsur strategi (designing marketing strategi)
bauran pemasaran yaitu bauran produk, Pengembangan program pemasaran
bauran harga, bauran distribusi, dan bauran (marketing program development)
promosi masing-masing mempunyai Pelaksanaan dan pengelolaan strategi
pengaruh yang berbeda serta mana yang pemasaran (implementating and managing
paling dominan pengaruhnya terhadap marketing strategy)(Sucherly:1996:17)
penjualan? Esensi analisis situasi pemasaran
3. Mempelajari derajat pengaruh antara merupakan kegiatan yang mencakup
strategi bauran produk, bauran harga, penganalisisan pasar, segmentasi pasar dan
bauran distribusi, dan bauran promosi penganalisisan persaingan yang bertujuan
terhadap penjualan?. untuk mengetahui peluang dan ancaman dalam
pemasaran yang dihubungkan dengan
II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN kekuatan dan kelemahan internal perusahaan.
HIPOTESIS. Analisis situasi pemasaran tidak saja bertujuan
untuk mengetahui peluang pemasaran, karena
Jauch & Glueck, (1988:11) Strategi analisis tersebut juga bersamaan dengan
merupakan satu kesatuan rencana yang luas analisis peluang bisnis. Selanjutnya
dan terpadu yang menghubungkan antara dinyatakan oleh Ramaswamy Gatingnon &
keung-gulan strategik perusahaan dengan Reibstein (1994:47) Untuk menilai peluang
peluang dan ancaman lingkungan. Selanjutnya bisnis dapat dilihat dari dua kondisi pasar dan
Cravens, (1991:65) menyatakan bahwa dari perusahaan yaitu: (1) karakteristik struktural
sudut pandang pemasaran, pemasaran strategik dari pasar yang dilayani, dan (2) Posisi bisnis
merupakan suatu proses yang meliputi sebagai perusahaan di pasar. Pada kondisi pertama,
berikut: peluang bisnis bergantung pada truktur pasar,
Penganalisisan lingkungan, pasar, sedangkan pada kondisi kedua, peluang bisnis
persaingan, dan faktor-faktor bisnis yang bergantung pada posisi bisnis perusahaan
mempengaruhi perusahaan dan unit dibanding dengan pesaing.
bisnisnya; identifikasi peluang dan Untuk menganalisis situasi pemasaran
ancaman serta peramalan kecenderungan di atas hal yang terpenting adalah adanya
melebihi apa yang bisa dilakukan oleh tergantung kepada sifat produk,
perusahaan sendiri. manfaat/kegunaan, kualitas dan kesepakatan
Hal tersebut menunjukkan bahwa harga dari pihak pembeli/pemesan. Produk
peranan distribusi adalah sangat tergantung hasil kerajinan kain Bordir melalui saluran
pada karakteristik permintaan konsumen, langsung dan tak langsung, dan promosi yang
karena saluran pemasaran bertugas menyalur- dilakukan bervariasi ada sebagian melalui
kan barang dari produsen ke konsumen. Ia iklan, melalui media, promosi penjualan dan
mengatasi tiga macam kesenjangan yang lain-lain, walaupun hal ini hanya dilakukan
penting: yakni waktu, ruang dan pemilikan, oleh produsen yang memenuhi pasar dalam
yang menjauhkan barang dan jasa dari negeri, sedangkan bagi yang berorientasi
konsumen pemakai (end users). ekspor, barang berdasarkan pesanan maka
Dalam penerapan strategi bauran promosi tidak mereka lakukan.. Dengan
pemasaran pada produk kerajinan kain bordir demikian pemilihan strategi pemasaran
di Tasikmalaya diperoleh dari masing-masing bertujuan untuk mengidentifikasi tipe strategi
bauran yang terdiri dari produk, harga, yang tepat untuk situasi yang dihadapi
distribusi dan promosi. Berdasarkan informasi perusahaan. Adapun akhir dari perancangan
dari Departeman Perindustrian dan strategi pemasaran adalah perumusan strategi
Perdagangan Tasikmalaya bahwa produk produk baru.
kerajinan kain Bordir terdiri dari berbagai Bertitik tolak dari kerangka pemikiran
macam jenisnya dan kualitasnya, sedangkan di atas maka dirumuskan paradigma
pasar sebagian besar berorientasi eksport keterkaitan informasi pemasaran, strategi
(60%), dan sisanya (40%) dipasarkan di dalam pemasaran dengan penjualan seperti yang
negeri. Dalam perihal harga produk kerajinan digambarkan di bawah ini:
kain Bordir sangat bervariatif sangat
Gambar. 1
Bersaing
M Analisis
A Situasi Biaya
S
I Strategi
Bauran
Pemasaran
Lingkungan Produk
Kekuatan Price
Pemasaran Place
Dan
Internal Promotion
Kelemahan
Dari paradigma di atas dapat dilihat Sub Hipotesis 3.6: Terdapat hubungan
keterkaitan antara variabel-variabel yang yang nyata antara Bauran Distribusi dengan
diteliti sebagai berikut: Bauran Promosi
Hipotesis 1
“Strategi bauran pemasaran yang meliputi III. METODE PENELITIAN
Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi
berpengaruh secara signifikan terhadap Dilihat dari tujuan utamanya,
penjualan”. penelitian ini ingin menguji hipotesis perihal
Sub Hipotesis 1.1 : “Strategi bauran produk pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap
berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan. Sesuai dengan tujuan yang ingin
penjualan”. dicapai maka digunakan jenis/bentuk
Sub Hipotesis 1.2 : “Strategi bauran harga penelitian yaitu: penelitian deskriptif. Dengan
berpengaruh secara signifikan terhadap demikian metode yang digunakan adalah
penjualan”. metode deskriptif melalui pendekatan survey.
Sub Hipotesis 1.3 : “Strategi bauran Sebagai variabel Pengaruh
distribusi berpengaruh secara signifikan (Independen variable) dalam penelitian ini
terhadap penjualan”. adalah Strategi Bauran Pemasaran (X),
Sub Hipotesis 1.4 : “Strategi bauran sedangkan variabel yang dipengaruhinya
promosi berpengaruh secara signifikan (dependen variable) adalah penjualan. Strategi
terhadap penjualan”. bauran pemasaran adalah kombinasi dari
produk yang ditawarkan, harga, promosi dan
Hipotesis 2 distribusi yang digunakan untuk melayani
Strategi bauran harga mempunyai pengaruh pasar sasaran. Strategi bauran produk adalah
lebih tinggi terhadap penjualan kerajinan suatu rencana tentang bauran produk yang
bordel dibanding dengan strategi bauran ditawarkan ke pasar sasaran. Strategi bauran
produk, bauran distribusi dan bauran promosi. harga adalah suatu penentuan bauran harga
untuk suatu pasar sasaran. Strategi bauran
Hipotesis 3 distribusi adalah suatu rencana penentuan
Terdapat hubungan yang nyata di antara bauran distribusi suatu produk agar dapat
unsur-unsur bauran pemasaran yang meliputi sampai kepada konsumen. Strategi bauran
produk, harga, distribusi, dan promosi serta promosi adalah suatu rencana penentuan
penjualan. bauran promosi yang digunakan untuk
Sub Hipotesis 3.1: Terdapat hubungan mengkomuni-kasikan produk kepada
pengaruh yang nyata antara Bauran konsumen. Penjualan adalah realisasi
Produk dengan bauran Harga pencapaian sasaran penjualan.
Sub Hipotesis 3.2: Terdapat hubungan Yang menjadi populasi dalam
pengaruh yang nyata antara Bauran penelitian ini adalah Unit Usaha Kerajinan
Produk dengan Bauran Distribusi Kain Bordir di Tasikmalaya. Adapun
Sub Hipotesis 3.3: Terdapat hubungan karakteristik dari populasi berdasarkan
yang nyata antara Bauran Produk dengan informasi dari Kandep Perindustrian dan
Bauran Promosi Perdagangan Tasikmalaya unit usaha tersebar
Sub Hipotesis 3.4 : Terdapat hubungan di 11 (sebelas) kecamatan, 24 (dua puluh
yang nyata antara Bauran Harga empat) Sentra Produksi, dan 3.688 Unit
dengan Bauran Distribusi Usaha.
Sub Hipotesis 3.5: Terdapat hubungan Berdasarkan karakteristik populasi di
yang nyata antara Bauran Harga dengan atas maka untuk mengambil sampel penelitian
Bauran Promosi
digunakan Two Stage Cluster Sampling e = error dalam pengambilan sampel yang
dengan tahap-tahap sebagai berikut: dapat ditolelir.
1. dari 11 Kecamatan (psu), maka secara Dari rumus di atas, maka didapat :
random dipilih psu sebagai sampel dengan i. 659
menggunakan fraction = 25%. Dan jumlah n = -----------------
psu dalam sampel pertama dicari dengan 1 + 659 (0,1) ²
rumus : f = m/M atau m = f.m (Natzir
:1988 :374). 659
dengan f = 0,25 dan M = 11, maka m = n = -----------------
f.M 1 + 659(0.01)
m = 0,25 x 11
= 2,75 dibulatkan jadi 3 659
Jadi jumlah psu dalam sampling pertama n = ----------------- = 86, 82
adalah 3 psu 1 + 6.59
2. Langkah selanjutnya adalah menarik 3 psu dibulatkan menjadi 87 Unit Usaha
dari 11 psu, dan psu yang terpilih adalah dengan demikian sampel fraction ditentukan
psu ke- 1 (Kecamatan Kawalu), psu ke-6 untuk f2 = 87/659 x 100 = 13,20 %. Dengan
(Kecamatan Salopa), dan psu ke-8 demikian sampel fraction yang digunakannya,
(Kecamatan Cipedes). Dengan demikian yaitu f2=0,1320
ketiga kecamatan tersebut adalah sebagai Untuk langkah selanjutnya adalah dari
anggota sampel tahap pertama. besarnya sampel 87 unit usaha maka
ditentukan besarnya secara berimbang dari
Psu ke-1 Kecamatan Kawalu mempunyai 401 Unit
usaha
psu-psu yang terpilih pada tahap pertama,
Psu ke-6 Kecamatan Salopa mempunyai 131 Unit yaitu:
usaha Kecamatan Kawalu (sebagai n1) = 401 Unit
Psu ke-8 Kecamatan Cipedes mempunyai 127 Unit
usaha
usaha Kecamatan Salopa (sebagai n2) = 131 Unit
Jumlah sampel pertama…….. ………… 659 Unit usaha
usaha
Kecamatan Cipedes (sebagai n3) = 127 Unit
3. Pada tahap ini ditarik lagi sampel tahap usaha
kedua secara random dan berimbang. Maka :
Namun pertama kali untuk menentukan n1 = 0,1320 x 401 = 54
besarnya sampel yang akan diambil secara n2 = 0,1320 x 131 = 17,19 dibulatkan jadi
random digunakan rumus Slovin (1960), 17
karena jumlah sampel sudah diketahui n3 = 0,1320 x 127 = 16,76 dibulatkan jadi
yaitu sebesar 659 Unit Usaha. Rumus ini 16
dikutif Sevilla (1994) dan dikemukakan Jumlah sampel pada tahap kedua ini adalah
lagi oleh Husen Umar (1997 : 74-75) 87 unit usaha
sebagai berikut: Untuk langkah selanjutnya dari n1,n2,n3
pengambilan sampel dilakukan dengan cara
n = N / (1 + N(e)² random.
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho Di mana Jika VIF lebih besar dari 5 maka
ditolak. Atau korelasi diantara kedua variabel tersebut mempunyai
variabel sangat nyata. multikolinearitas dengn variabel bebas
7. Menguji Hipotesis 2 digunakan Output lainnya.
Correlation dengan melihat koefisien Selanjutnya untuk pengujian hipotesisnya
korelasi terbesarar, adalah merupakan digunakan Output Correlation. Dengan
variabel yang lebih berpengaruh terhadap melihat tingkat multikolienaritas atau
penjualan dibanding variabel yang lainnya, korelasi diantara variabel bebas dengan
dengan kriteria: kriteria: Jika Probabilitas < 0,05, maka
Jika Koefisien korelasi variabel harga > korelasi sangat nyata.
Koefisien korelai variabel produk, Selanjutnya dilakukan pula Uji t, yaitu
distribusi, dan promosi, maka Ho untuk menguji signifikansi konstanta dan
ditolak dan H1 terima.. variabel dependen, di mana:
8. Menguji Hipotesis 3.1 sampai dengn 3.6, Ho : Koefisien regresi tidak signifikan
Sebelum pengujian Hipotesis perlu dilaku- H1 : Koefisien regresi signifikan.
kan dahulu pengujian multikolinearitas Untuk kriteria:
dengan melihat Output Collinearity Jika probabilitas > 0,05 maka Ho, gagal
Statistics, di mana: untuk ditolak
VIF atau Variance Inflation Factor Jika probalbialas < 0,05,maka Ho
mempunyai persamaan: ditolak
VIF = 1/TOLERANCE (Singgih Santoso : Sedangkan untuk menafsirkan tinggi atau
1999 : 292) rendahnya atau kuat dan lemahnya korelasi
digunakan pedoman untuk menginterpre-
tasikan seperti yang terdapat pada Tabel di
bawah ini:
IV. SIMPULAN