Anda di halaman 1dari 20

KARTEL

MUHAMMAD ASHARI (21071295003)


ALIF KHAFI NUR NAQTI (21071295002)
Definisi Kartel
Kartel adalah adalah suatu hubungan adanya kerjasama antara beberapa kelompok
produsen atau perusahaan dalam hal melakukan produksi barang serta
memasarkannya yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan
kompetisi.
Secara sederhana kartel dapat dipahami sebagai suatu bentuk kerjasama diantara
para produsen independen untuk menghalau persaingan dan menguasai pasar.
Tujuan dari kartel adalah untuk menentukan harga, membatasi suplai produk dan
kompetisi. Kartel muncul dari kondisi oligopoli, di mana di dalam pasar terdapat
sejumlah produsen dengan jenis produk yang homogen.
Alasan dari dilakukannya kerjasama dalam bentuk kartel adalah agar produsen
selaku pelaku usaha dapat memperoleh kekuatan pasar.
Definisi Teoretis Kartel
Menurut peneliti ekonomi dari Friedrich Naumann Stiftung, A. M. Tri Anggraini
pengertian kartel terkadang mengalami penyempitan makna. Dalam artinya
yang sempit, kartel adalah sekelompok perusahaan yang seharusnya saling
bersaing, tetapi justru mereka saling membantu dan mendukung. Sementara itu
pengertian kartel dalam makna yang luas adalah meliputi perjanjian antara para
pesaing untuk membagi pasar, mengalokasikan pelanggan, dan menetapkan
harga.
Definisi kartel oleh Postner lebih menekankan pada aspek moralitas di mana
praktik kartel sesungguhnya bukan sesuatu yang diinginkan oleh setiap
anggotanya, kecuali mereka hendak mengharapkan bisa mendapatkan sesuatu
yang lebih dari kesepakatan (kontrak) tersebut. , Richard Postner dalam bukunya
“Economic Analysis of Law” (2007: 279)
Mengapa kekuatan pasar penting?
Kekuatan pasar memungkinkan produsen untuk mengatur
harga dengan cara membuat kesepakatan pembatasan
ketersediaan produk di pasar, membatasi produksi, dan
membagi wilayah penjualan.
Ketersediaan produk yang terbatas dapat menyebabkan
kelangkaan, sehingga produsen dapat menaikkan harga
untuk menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi.
Tujuan Kartel
Kartel bertujuan untuk menguasai pangsa pasar atau sistem pasar
yang sudah ada.
Kartel menjadi salah satu bentuk persekutuan ekonomi untuk
memaksimalkan atau mengoptimalkan keuntungan bagi anggota
kartel.
Persekutuan ekonomi kartel untuk mengurangi adanya persaingan
atau kompetisi dalam hal meniadakan persaingan antar pengusaha
yang ada.
Ragam Jenis Kartel
Kartel Harga
Kartel Harga Pokok
Kartel Rayon
Kartel Kontingentering
Kartel Syarat
Kartel Penjualan
Kartel Laba
Kartel Harga
Sesuai namanya, jenis kartel ini bertujuan untuk mengatur harga
produk yang diproduksi oleh para produsen yang tergabung dalam
kartel. Pada jenis kartel ini ditentukan harga jual minimum produk.
Setiap produsen anggota kartel dilarang untuk menjual produknya
dengan harga lebih rendah dari harga minimum yang telah
ditentukan dan disepakati bersama. Namun, anggota kartel tidak
dilarang untuk menjual produknya dengan harga lebih tinggi, dengan
catatan segala risiko kerugian jika tidak laku di pasaran menjadi
tanggung jawab sendiri.
Kartel Harga Pokok
Apa bedanya dengan kartel harga? Kartel harga menentukan
harga jual minimum, sedangkan kartel harga jual
menentukan harga pokok dan tingkat laba yang seragam di
antara anggota kartel.
Tingkat laba yang berbeda disinyalir menimbulkan
persaingan. Oleh sebab itu, agar persaingan dapat dihindari
maka para produsen bersepakat untuk menyeragamkan
tingkat lama yang akan diambil.
Kartel Rayon
Rayon berarti pembagian wilayah. Kartel rayon merupakan
jenis kerjasama untuk menetapkan wilayah pemasaran yang
diikuti dengan penetapan harga untuk masing-masing
wilayah. Dengan adanya kesepakatan pembagian wilayah,
maka anggota kartel dilarang untuk menjual produknya ke
wilayah lain.
Kartel Kontingentering
Kartel jenis ini menetapkan volume produksi. Produsen yang
volume produksinya lebih rendah atau sedikit dibandingkan
dengan jatah yang ditetapkan, maka akan diberi premi
hadiah.
Sebaliknya, jika volume produksinya melebihi jatah yang
disepakati, maka akan dikenakan sanksi berupa denda. Jenis
kartel ini bertujuan untuk menguasai ketersediaan produk di
pasaran.
Kartel Syarat
Jenis kartel syarat menetapkan persyaratan tertentu
misal dalam hal penjualan, standar kualitas barang
dan pengiriman, serta kemasan. Tujuannya adalah
untuk menciptakan keseragaman produk dan
atributnya, sehingga tidak terjadi persaingan diantara
produsen.
Kartel Penjualan
Poin kerjasama dalam jenis kartel penjualan adalah
penetapan kantor penjualan pusat. Artinya, barang-
barang yang diproduksi oleh para produsen anggota
kartel dijual melalui kantor penjualan tunggal,
sehingga tidak terjadi persaingan.
Kartel Laba
Pada kartel ini kesepakatan dibuat pada perolehan
dan pembagian laba. Mekanismenya laba kotor yang
diperoleh anggota kartel disentralisasikan pada kas umum
kartel. Sementara laba bersih yang diperoleh dibagi ke
seluruh anggota kartel dengan proporsi tertentu sesuai yang
disepakati bersama.
Faktor Kartel
Ada sedikit perusahaan. Masing-masing perusahaan memiliki beberapa
kekuatan pasar. Itu memungkinkan perusahaan untuk mengancam secara
kredibel ketika pesaing menerapkan strategi yang merugikan.
Perusahaan yang berpartisipasi menguasai pangsa pasar yang besar. Hal ini
memungkinkan mereka untuk mengontrol pasokan pasar.
Hambatan masuk pasar tinggi. Selain menambah pasokan, pendatang baru
dapat mengambil keuntungan dari kartel tanpa harus menjadi anggota.
Sinyal dan informasi lebih melimpah. Perusahaan memiliki informasi yang
lengkap tentang motivasi dan strategi pesaing mereka. Dengan begitu, mereka
dapat berkomunikasi dengan baik dan menginduksi diam-diam kolusi.
Permintaan pasar adalah inelastis. Artinya, konsumen tidak terlalu
sensitif terhadap perubahan harga. Ketika kartel menetapkan harga
tinggi, konsumen tidak beralih ke produk substitusi. Dengan begitu,
anggota kartel memperoleh pendapatan yang besar dari harga yang
tinggi. 
Produk adalah terstandarisasi. Hal ini mengurangi preferensi
konsumen di antara produk para anggota. Sebaliknya, jika produk
antar pesaing relatif terdiferensiasi, konsumen lebih memilih produk
dari anggota tertentu daripada yang lain.
Dampak Positif Kartel
Kartel memungkinkan hubungan kerja antara manajemen perusahaan dengan
pekerja lebih kondusif, karena segala tuntutan yang menjadi sumber konflik
seperti kenaikan upah dan kesejahteraan pekerja dapat lebih mudah dikabulkan.
Risiko pemutusan hubungan kerja dapat diminimalisir bahkan dihindari, karena
perusahaan yang tergabung dalam kartel cenderung memiliki kedudukan yang
lebih stabil dalam persaingan bebas.
Risiko kerugian akibat rendahnya tingkat penjualan dapat diminimalisir, karena
baik produksi atau penjualan sudah diatur dan dijamin jumlahnya.
Kartel itu dapat melaksanakan rasionalisasi, sehingga harga barang-barang
yang dijual dan diproduksi kartel itu cenderung turun
Dampak Negatif Kartel
Kurangnya pengembangan inovasi karena laba yang diperoleh
perusahaan cenderung stabil dan pasti.
Perusahaan tidak memiliki kebebasan untuk melakukan
pengembangan inovasi dan ekspansi usaha karena adanya peraturan
yang telah disepakati dalam kartel berikut sanksinya.
Merugikan masyarakat konsumen, karena kekuatan pasar yang
dimiliki kartel mengakibatkan harga tidak stabil dan kartel memiliki
kuasa untuk menaikkan harga produk sesuai keinginannya.
Iklim usaha menjadi kurang kondusif karena ketiadaan persaingan
sehat di antara para produsen.
Mempengaruhi daya beli masyarakat, karena harga produk rentan
dan tidak stabil.
Keuntungan yang diperoleh dan dinikmati oleh produsen anggota
kartel dimungkinkan terlalu besar dan berjangka panjang.
Harga produk yang dikuasai kartel dapat memicu inflasi yang
merugikan masyarakat secara makro.
Kartel dalam Perspektif Hukum
Kartel tidak diperkenankan dan dinyatakan ilegal secara hukum.
Larangan adanya kartel ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat, yang dalam Pasal 11 disebutkan, “Pelaku usaha
dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya, yang
bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi
dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa, yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan
usaha tidak sehat.”
Hubungan Kartel dengan KPPU
Diakui atau tidak praktik kartel ini masih terjadi hingga saat ini. Kasus kartel yang
pernah terjadi di Indonesia di antaranya adalah industri otomotif, telekomunikasi
terkait dengan penetapan tarif layanan telepon dan sms yang melibatkan beberapa
operator seluler, industri obat-obatan, minyak goreng curah dan kemasan, bahkan
garam.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) selaku lembaga independen dibentuk
untuk mengawasi pelaksanaan UU No. 5 Tahun 1999. KPPU berwenang untuk
melakukan pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang diduga melakukan praktik kartel.
Jika ternyata hasil pemeriksaan dengan berdasarkan bukti yang ada menyatakan
pelaku usaha melakukan praktik kartel, maka KPPU memiliki otoritas untuk
menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar undang-
undang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai